Berikut adalah pembahasan soal olimpiade kimia tingkat lokal di Amerika yang dapat digunakan sebagai bahan latihan persiapan mengikuti kompetisi serupa di Indonesia. Beberapa kali terdeteksi soal-soal OSN-K di Indonesia mengadopsi soal dari kompetisi di negara tersebut. Jumlah soal ada 60 butir (terjemahan) yang pembahasannya dibagi menjadi 5 bagian, @12 butir soal.
Soal #1.
Berapa banyak atom nitrogen yang terdapat dalam 486 g N2O5?
- 1,35 × 1024
- 2,71 × 1024
- 5,42 × 1024
- 1,90 × 1025
Penyelesaian: Banyaknya atom N dalam 486 g N2O5.
$\begin{aligned} \text{Massa molar N}_2\text{O}_5 &= (2 \times 14.01 \, \text{g/mol}) + (5 \times 16,00 \, \text{g/mol}) \\ &= 28,02 \, \text{g/mol} + 80,00 \, \text{g/mol} \\ &= 108,02 \, \text{g/mol} \\ \\ \text{Jumlah mol N}_2\text{O}_5 &= \frac{\text{massa}}{\text{massa molar}} \\ &= \frac{486 \, \text{g}}{108,02 \, \text{g/mol}} \\ &= 4.50 \, \text{mol} \\ \\ \text{Jumlah molekul N}_2\text{O}_5 &= \text{mol} \times N_A \\ &= 4,50 \, \text{mol} \times 6,022 \times 10^{23} \, \text{molekul/mol} \\ &= 2,71 \times 10^{24} \, \text{molekul} \\ \\ \text{Jumlah atom N} &= \text{jumlah molekul} \times 2 \, \text{atom N/molekul} \\ &= 2,71 \times 10^{24} \, \text{molekul} \times 2 \\ &= 5,42 \times 10^{24} \, \text{atom} \end{aligned}$Soal #2.
Apa rumus empiris senyawa yang mengandung 50% S dan 50% O berdasarkan massa?
- SO
- S2O
- SO2
- S2O3
Penyelesaian: Rumus Empiris Senyawa dengan 50% S dan 50% O
Langkah-langkah:
- Asumsikan massa senyawa 100 g, sehingga massa S = 50 g dan massa O = 50 g.
- Hitung jumlah mol S dan O menggunakan massa molar (S = 32.06 g/mol, O = 16.00 g/mol).
- Tentukan rasio mol dengan membagi kedua jumlah mol dengan mol terkecil.
- Sederhanakan rasio untuk mendapatkan rumus empiris.
Jadi, rumus empiris senyawa adalah $\text{SO}_2$.
Soal #3.
Berapa banyak klorin yang diperlukan untuk bereaksi dengan 13,5 g aluminium membentuk aluminium klorida?
- 13,5 g
- 26,6 g
- 40,5 g
- 53,2 g
Penyelesaian: Jumlah Klorin untuk Bereaksi dengan 13,5 g Aluminium
Persamaan reaksi: $2\text{Al} + 3\text{Cl}_2 \rightarrow 2\text{AlCl}_3$
Langkah-langkah:
- Hitung mol Al menggunakan massa molar Al (26,98 g/mol).
- Gunakan rasio stoikiometri dari persamaan reaksi (2 mol Al : 3 mol Cl₂).
- Hitung mol Cl₂ yang diperlukan.
- Konversi mol Cl₂ ke massa menggunakan massa molar Cl₂ (70,90 g/mol).
Jadi, jumlah klorin (Cl$_2$) yang diperlukan adalah $53,2 \, \text{g}$.
Soal #4.
Larutan 0,500 L KI 0,150 M dicampur dengan 0,250 L CaI2 0,200 M. Berapa konsentrasi ion iodida dalam larutan akhir?
- 0,167 M
- 0,175 M
- 0,233 M
- 0,275 M
Penyelesaian: Konsentrasi Ion Iodida dalam Larutan Akhir
Langkah-langkah:
- Hitung mol I- dari KI (1 mol KI → 1 mol I-).
- Hitung mol I- dari CaI2 (1 mol CaI2 → 2 mol I-).
- Jumlahkan total mol I-.
- Hitung volume total larutan.
- Hitung konsentrasi I- ([I-] = total mol I- / volume total).
Jadi, konsentrasi ion iodida dalam larutan akhir adalah $0,233 \, \text{M}$.
Soal #5.
Satu-satunya sumber tembaga dalam sampel bijih adalah mineral malasit, Cu2CO3(OH)2 (M = 221,1). Sampel bijih 1,00 kg dilebur untuk mendapatkan 47,0 g tembaga metalik. Dengan asumsi pemulihan tembaga sempurna, berapa persen massa bijih yang merupakan malasit?
- 4,70%
- 8,18%
- 16,4%
- 32,8%
Penyelesaian: Persen Massa Malasit dalam Bijih
Langkah-langkah:
- Hitung mol Cu dari 47,0 g tembaga menggunakan massa molar Cu (63,55 g/mol).
- Tentukan mol Cu2CO3(OH)2 (1 mol Cu2CO3(OH)2 → 2 mol Cu).
- Hitung massa Cu2CO3(OH)2 menggunakan massa molar (221,1 g/mol).
- Hitung persen massa Cu2CO3(OH)2 dalam bijih (1000 g).
Jadi, persen massa malasit dalam bijih adalah $8,18\%$.
Soal #6.
Larutan air manakah yang memiliki titik didih tertinggi ketika 10,00 g zat dilarutkan dalam 100,0 g air?
- H2SO4
- Li2SO4
- Na2SO4
- MgSO4
Penyelesaian: Larutan dengan Titik Didih Tertinggi
Langkah-langkah:
- Hitung mol zat terlarut dari 10,00 g menggunakan massa molar.
- Hitung molalitas (\(m = \frac{\text{mol zat terlarut}}{0,100 \, \text{kg}}\)).
- Gunakan faktor van’t Hoff (\(i\)): H2SO4 (\(i = 2,5\); karena faktanya HSO4<sup>-</sup> tidak terurai seluruhnya dengan Ka =1,2 × 10<sup>-2</sup>), Li2SO4 (\(i = 3\)), Na2SO4 (\(i = 3\)), MgSO4 (\(i = 2\)).
- Hitung kenaikan titik didih (\(\Delta T_b = i \cdot K_b \cdot m\), dengan \(K_b = 0,52 \, \text{°C/m}\)).
A. H2SO4
B. Li2SO4
C. Na2SO4
D. MgSO4
Kesimpulan: Li2SO4 memiliki \(\Delta T_b\) tertinggi (1,42 °C), sehingga larutan Li2SO4 memiliki titik didih tertinggi.
Soal #7.
Senyawa mana yang dapat digunakan untuk menghilangkan Ca2+ dari air sadah?
- LiCl
- Na2CO3
- KNO3
- K2SO4
Penyelesaian: Senyawa untuk Menghilangkan Ca2+ dari Air Sadah
Langkah-langkah:
- Identifikasi senyawa yang menghasilkan ion yang dapat bereaksi dengan Ca2+ untuk membentuk endapan tidak larut.
- Analisis kelarutan senyawa kalsium yang terbentuk dari masing-masing pilihan.
Analisis Pilihan:
Kesimpulan: Hanya Na2CO3 menghasilkan ion CO32- yang membentuk endapan CaCO3 yang hampir tidak larut, sehingga efektif menghilangkan Ca2+ dari air sadah.
Soal #8.
Penambahan larutan perak nitrat ke dalam larutan 1,0 M senyawa mana yang akan menghasilkan endapan kuning?
I. NaCl
II. KI
- Hanya I
- Hanya II
- Keduanya I dan II
- Bukan I maupun II
Penyelesaian: Senyawa yang Menghasilkan Endapan Kuning dengan AgNO3
Langkah-langkah:
- Identifikasi ion dari NaCl dan KI yang bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3.
- Tentukan kelarutan dan warna endapan yang terbentuk.
Analisis Pilihan:
Kesimpulan: Hanya KI menghasilkan endapan kuning (AgI) saat bereaksi dengan AgNO3, sedangkan NaCl menghasilkan endapan putih (AgCl).
Jawaban: KI
Soal #9.
Seorang siswa membersihkan buret untuk persiapan titrasi di mana buret akan diisi dengan NaOH 0,100 M. Apa yang harus digunakan untuk bilasan terakhir buret?
- Etanol
- Air suling
- HCl 0,100 M
- NaOH 0,100 M
Penyelesaian: Bilasan Terakhir untuk Buret dengan NaOH 0,100 M
Langkah-langkah:
- Identifikasi bilasan yang tidak mengubah konsentrasi atau sifat larutan NaOH 0,100 M.
- Analisis efek masing-masing pilihan terhadap larutan titran.
Analisis Pilihan:
Kesimpulan: Bilasan terakhir harus menggunakan NaOH 0,100 M untuk mencegah pengenceran atau reaksi yang mengubah konsentrasi titran.
Jawaban: D. NaOH 0,100 M
Soal #10.
Dalam pelarut apa iodin padat larut memberikan larutan berwarna ungu?
- Air
- Etanol
- Karbon tetraklorida
- Larutan KI 0,1 M dalam air
Soal #11. Peralatan gelas mana yang paling cocok untuk menyiapkan larutan perak nitrat 0,1500 M?
- Labu takar 50 mL
- Labu bulat 50 mL
- Labu Erlenmeyer 50 mL
- Silinder ukur 50 mL
Penyelesaian: Peralatan Gelas untuk Larutan AgNO3 0,1500 M
Langkah-langkah:
- Identifikasi peralatan gelas yang memberikan akurasi volume tertinggi untuk menyiapkan larutan 0,1500 M.
- Analisis fungsi dan ketelitian masing-masing peralatan.
Contoh Perhitungan Konsentrasi dengan Labu Takar 50 mL:
Timbang 1,274 g AgNO3, larutkan dalam air, lalu encerkan hingga tanda batas 50 mL pada labu takar untuk mendapatkan larutan 0,1500 M.
Analisis Pilihan:
Kesimpulan: Labu takar 50 mL adalah peralatan paling cocok karena memberikan akurasi volume tertinggi untuk menyiapkan larutan AgNO3 0,1500 M.
Jawaban: A. Labu takar 50 mL
Soal #12.
Sebanyak 2,00 g sampel NaHCO3(s) dipanaskan dalam krusibel 10,00 g untuk menguapkan H2O dan CO2. Data massa dalam tabel dikumpulkan dengan memanaskan krusibel kemudian secara periodik membiarkannya dingin ke suhu kamar dan menimbangnya kembali. Pengukuran manakah yang pertama kali setelah pemanasan bisa dihentikan?
Pengukuran | Massa krusibel dan padatan |
---|---|
0 | 12,00 g |
1 | 11,48 g |
2 | 11,24 g |
3 | 11,25 g |
4 | 11,24 g |
- Pengukuran 1
- Pengukuran 2
- Pengukuran 3
- Pengukuran 4
Penyelesaian: Pengukuran Pertama untuk Menghentikan Pemanasan NaHCO3 (Revisi)
Reaksi: $2\text{NaHCO}_3(\text{s}) \rightarrow \text{Na}_2\text{CO}_3(\text{s}) + \text{H}_2\text{O}(\text{g}) + \text{CO}_2(\text{g})$
Langkah-langkah:
- Hitung massa teoritis Na2CO3 setelah dekomposisi 2,00 g NaHCO3.
- Analisis data pengukuran untuk menemukan massa konstan (perbedaan ≤0,01 g).
- Tentukan pengukuran pertama dengan massa konstan dibandingkan pengukuran berikutnya.
Perhitungan Teoritis:
Analisis Data Pengukuran:
Kesimpulan: Massa dianggap konstan pada Pengukuran 3, karena hanya berbeda 0,01 g dari Pengukuran 2 (11,24 g) dan Pengukuran 4 (11,24 g), yang menunjukkan dekomposisi selesai. Perbedaan kecil ini (≤0,01 g) berada dalam batas toleransi timbangan analitik. Pengukuran 3 adalah pengukuran pertama yang mengkonfirmasi stabilitas massa dibandingkan dengan pengukuran berikutnya.
Jawaban: C. Pengukuran 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar