Pembahasan Soal OSN-P Kimia 2024 (Kesetimbangan Asam-Basa)

Minggu, 13 Juli 2025 edit

Berikut tiga senyawa turunan sianida XCN yaitu asam sianat (HOCN), sianamida (H2NCN), dan metil sianida (CH3CN).


Bagian-1Bagian-6
Bagian-2Bagian-7
Bagian-3Bagian-8
Bagian-4Bagian-9
Bagian-5Bagian-10


Soal a.

Di antara ketiga senyawa tersebut yang memiliki nilai pKa yang paling kecil adalah ...

Pembahasan:

Nilai pKa yang paling kecil menunjukkan asam yang paling kuat. Kekuatan asam dapat dibandingkan berdasarkan:

  1. Asam Sianat (HOCN):
    • Memiliki gugus -OH yang sangat elektronegatif
    • Basa konjugat (OCN-) distabilkan oleh resonansi
    • Stabilisasi muatan negatif pada oksigen lebih efektif

  2. Sianamida (H2NCN):
    • Gugus -NH2 kurang elektronegatif dibanding -OH
    • Stabilisasi basa konjugat lebih lemah

  3. Metil Sianida (CH3CN):
    • Gugus alkil (CH3) bersifat melepaskan elektron
    • Sangat sulit melepas proton (H+)
    • Basa konjugat tidak stabil

Jawaban: Asam sianat (HOCN) memiliki pKa paling kecil karena merupakan asam terkuat di antara ketiganya, ditunjukkan oleh kemampuan stabilisasi basa konjugat yang lebih baik melalui efek resonansi dengan gugus oksigen yang elektronegatif.

Soal b.

Ion/molekul yang tidak terdapat pada reaksi kesetimbangan asam sianat dalam air adalah ...

  • OCN-
  • HOCN
  • tidak tahu
  • OCN-
  • H3O+

Pembahasan:

Reaksi kesetimbangan asam sianat (HOCN) dalam air:

$\begin{aligned} \text{HOCN} + \text{H}_2\text{O} \rightleftharpoons \text{OCN}^- + \text{H}_3\text{O}^+ \end{aligned}$

Analisis masing-masing opsi:

  • HOCN:
    • Spesies asam awal
    • Ada dalam kesetimbangan
  • OCN-:
    • Merupakan basa konjugat (OCN-)
    • Ada dalam kesetimbangan
  • CN-:
    • Tidak terlibat dalam kesetimbangan asam sianat
    • Merupakan spesies berbeda (asam sianida/HCN)
    • Tidak ada mekanisme pembentukan CN- dari HOCN
  • H3O+:
    • Produk hasil protonasi air
    • Ada dalam kesetimbangan

Jawaban: CN- (ion sianida) karena tidak terlibat dalam kesetimbangan asam sianat dan merupakan sistem kimia yang berbeda.

Soal c.

Salah satu cara penentuan kadar ion sianida (CN-) dalam sampel air yaitu dengan metoda titrasi argentometri, di mana ion sianida bereaksi dengan ion perak(l) dan menghasilkan senyawa [Ag(CN)2]-. Reaksi tersebut dapat dijelaskan dengan teori asam-basa yaitu teori ...

Pembahasan:

Reaksi yang terjadi:

$\begin{aligned} \text{Ag}^+ + 2\text{CN}^- \rightarrow [\text{Ag(CN)}_2]^- \end{aligned}$

Analisis teori asam-basa yang sesuai:

  1. Teori Arrhenius:
    • Tidak relevan karena tidak melibatkan ion H+ atau OH-

  2. Teori Brønsted-Lowry:
    • Tidak ada transfer proton dalam reaksi ini

  3. Teori Lewis:
    • CN- bertindak sebagai basa Lewis (donor pasangan elektron)
    • Ag+ bertindak sebagai asam Lewis (akseptor pasangan elektron)
    • Terbentuk kompleks koordinasi [Ag(CN)2]-

Jawaban:
Teori Lewis, karena reaksi ini melibatkan pembentukan kompleks koordinasi melalui donor-akseptor pasangan elektron bebas.

Soal d.

Sampel cairan yang mengandung kalsium sianida (Ca(CN)2) sebanyak 5 mL diencerkan dengan air dalam labu takar 50 mL. Kemudian, larutan sampel tersebut sebanyak 25 mL dititrasi dengan larutan perak nitrat (AgNO3) 0,001 M dan mencapai titik akhir titrasi pada penggunaan larutan AgNO3 sebanyak 12,50 mL. Jumlah ion sianida total dalam sampel cairan sebanyak .... mol , serta konsentrasi Ca(CN)2 dalam labu takar 50 mL adalah .... ppm.

Pembahasan:

1. Menghitung mol CN- total dalam sampel awal (5 mL):

$\begin{aligned} \text{Reaksi titrasi: } \text{Ag}^+ + 2\text{CN}^- &\rightarrow [\text{Ag(CN)}_2]^- \\\\ \text{mol AgNO}_3 \text{ digunakan} &= 0,001 \text{ M} \times 0,0125 \text{ L} \\\\ &= 1,25 \times 10^{-5} \text{ mol} \\\\ \text{mol CN}^- \text{ dalam 25 mL aliquot} &= 2 \times \text{mol Ag}^+ \\\\ &= 2 \times 1,25 \times 10^{-5} \\\\ &= 2,5 \times 10^{-5} \text{ mol} \\\\ \text{mol CN}^- \text{ total dalam 50 mL} &= 2,5 \times 10^{-5} \times \frac{50}{25} \\\\ &= 5,0 \times 10^{-5} \text{ mol} \\\\ \text{mol CN}^- \text{ dalam sampel awal 5 mL} &= 5,0 \times 10^{-5} \text{ mol}\\ \end{aligned}$

2. Menghitung konsentrasi Ca(CN)2 dalam ppm:

Ca(CN)2 -> Ca2+ + 2CN-
$\begin{aligned} \text{mol Ca(CN)}_2 &= \frac{1}{2} \times \text{mol CN}^- \\\\ &= \frac{1}{2} \times 5,0 \times 10^{-5} \text{ mol}\\\\ &= 2,5 \times 10^{-5} \text{ mol} \\\\ \text{Massa Ca(CN)}_2 &= 2,5 \times 10^{-5} \text{ mol} \times 92 \text{ g/mol} \\\\ &= 2,3 \times 10^{-3} \text{ g} \\\\ &= 2,3 \text{ mg} \\\\ \text{Konsentrasi dalam 50 mL} &= \frac{2,3 \text{ mg}}{0,05 \text{ L}} \\\\ &= 46 \text{ mg/L} \\\\ &= 46 \text{ ppm} \end{aligned}$

Jawaban:

  • Jumlah ion sianida total: $5,0 \times 10^{-5}$ mol
  • Konsentrasi Ca(CN)2: 46 ppm

Soal e.

Bila diketahui pKa HCN = 9,31, pH larutan Ca(CN)2 0,05 M adalah ... . Diketahui pKw = 14.

Pembahasan:

Ca(CN)2 adalah garam yang terhidrolisis parsial dalam air:

$\begin{aligned} \text{Ca(CN)}_2 &\rightarrow \text{Ca}^{2+} + 2\text{CN}^- \\ \text{CN}^- + \text{H}_2\text{O} &\rightleftharpoons \text{HCN} + \text{OH}^- \end{aligned}$

Langkah perhitungan:

  1. Menentukan Kb CN-:
    $\begin{aligned} \text{pK}_a \text{HCN} &= 9,31 \\ \text{pK}_w &= 14 \\ \text{pK}_b &= \text{pK}_w - \text{pK}_a \\ &= 14 - 9,31 \\ &= 4,69 \\ K_b &= 10^{-4,69} \approx 2,04 \times 10^{-5} \end{aligned}$
  2. Menghitung [OH-]:
    $\begin{aligned} [\text{CN}^-] &= 2 \times 0,05 \text{ M} = 0,1 \text{ M} \\ [\text{OH}^-] &= \sqrt{K_b \times [\text{CN}^-]} \\ &= \sqrt{2,04 \times 10^{-5} \times 0,1} \\ &= \sqrt{2,04 \times 10^{-6}} \\ &= 1,43 \times 10^{-3} \text{ M} \end{aligned}$
  3. Menghitung pOH dan pH:
    $\begin{aligned} \text{pOH} &= -\log(1,43 \times 10^{-3}) \\ &\approx 2,85 \\ \text{pH} &= 14 - \text{pOH} \\ &= 14 - 2,85 \\ &= 11,15 \end{aligned}$

Jawaban: pH larutan Ca(CN)2 0,05 M adalah 11,15

Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2025 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info