Bagian 5/5: Pembahasan Soal Olimpiade Kimia USA 2025 - Ujian Lokal

Selasa, 15 Juli 2025 edit

Berikut adalah pembahasan soal olimpiade kimia tingkat lokal di Amerika yang dapat digunakan sebagai bahan latihan persiapan mengikuti kompetisi serupa di Indonesia. Beberapa kali terdeteksi soal-soal OSN-K di Indonesia mengadopsi soal dari kompetisi di negara tersebut. Jumlah soal ada 60 butir (terjemahan) yang pembahasannya dibagi menjadi 5 bagian, @12 butir soal.

Soal #49.
Molekul mana yang berbentuk trigonal planar?

  1. NH3
  2. NF3
  3. SO3
  4. ClF3

Penyelesaian Soal #49

Untuk menentukan molekul yang berbentuk trigonal planar, kita perlu menganalisis struktur masing-masing molekul berdasarkan teori VSEPR:

Molekul Elektron Valensi Domain Elektron Bentuk Molekul
NH3 5 (N) + 3×1 (H) = 8 4 domain (3 ikatan +
1 pasangan elektron bebas)
Trigonal piramidal
NF3 5 (N) + 3×7 (F) = 26 4 domain (3 ikatan +
1 pasangan elektron bebas)
Trigonal piramidal
SO3 6 (S) + 3×6 (O) = 24 3 domain (3 ikatan rangkap,
tidak ada PEB)
Trigonal planar
ClF3 7 (Cl) + 3×7 (F) = 28 5 domain (3 ikatan + 2 PEB) Bentuk T

Analisis Khusus SO3:

  • Atom pusat S memiliki 3 ikatan rangkap dengan O (S=O)
  • Tidak ada pasangan elektron bebas pada atom S
  • Sudut ikatan O-S-O = 120°
  • Struktur datar sempurna

Perbandingan dengan Molekul Lain:

  1. NH3 - Trigonal piramidal (karena ada PEB)
  2. NF3 - Trigonal piramidal (analog dengan NH3)
  3. SO3 - Trigonal planar (tidak ada PEB)
  4. ClF3 - Bentuk T (2 PEB)

Jawaban: C. SO3

Soal #50.
Molekul mana yang memiliki ikatan N-O terpendek?

  1. NO
  2. NO2
  3. N2O
  4. N2O4

Penyelesaian Soal #50

Untuk menentukan molekul dengan ikatan N-O terpendek, kita perlu menganalisis orde ikatan N-O dalam setiap molekul:

Molekul Struktur Orde Ikatan
N-O
Panjang
Ikatan (pm)
NO N≡O (triple bond) 3 115
NO2 O=N=O (resonansi) 1,5 120
N2O N=N=O 2 (N-O) 119
N2O4 O2N-NO2 1,5 121

Analisis:

  1. NO memiliki ikatan N≡O dengan orde ikatan 3 (tertinggi), sehingga ikatan terpendek.
  2. NO2 dan N2O4 memiliki orde ikatan 1.5 karena resonansi.
  3. N2O memiliki orde ikatan N-O = 2.

Urutan panjang ikatan:

NO (115 pm) < N2O (119 pm) < NO2 (120 pm) < N2O4 (121 pm)

Jawaban: A. NO (memiliki ikatan N-O terpendek)

Soal #51.
Berapa banyak pasangan elektron bebas dalam struktur Lewis nitrometana, CH3NO2?

  1. 3
  2. 4
  3. 5
  4. 7

Penyelesaian Soal #51

Untuk menentukan jumlah pasangan elektron bebas (PEB) dalam nitrometana (CH3NO2), kita perlu menggambar struktur Lewis-nya:

1. Menghitung total elektron valensi:

  • C: 4 elektron
  • 3H: 3 × 1 = 3 elektron
  • N: 5 elektron
  • 2O: 2 × 6 = 12 elektron
  • Total: 4 + 3 + 5 + 12 = 24 elektron

2. Struktur Lewis CH3NO2:

3. Penghitungan elektron ikatan:

  • 3 ikatan C-H: 3 × 2 = 6 elektron
  • 1 ikatan C-N: 2 elektron
  • 1 ikatan N=O: 4 elektron
  • 1 ikatan N-O: 2 elektron
  • Total elektron ikatan: 6 + 2 + 4 + 2 = 14 elektron

4. Menghitung pasangan elektron bebas:

  • Elektron tersisa: 24 - 14 = 10 elektron
  • Setiap PEB terdiri dari 2 elektron → 10/2 = 5 pasangan elektron bebas
  • Distribusi PEB:
    • 2 PEB pada O (yang berikatan tunggal)
    • 2 PEB pada O (yang berikatan rangkap)
    • 1 PEB pada N

5. Verifikasi struktur resonansi:

Nitrometana memiliki struktur resonansi dengan ikatan N=O dan N-O yang dapat bertukar posisi, tetapi total PEB tetap sama (5 PEB).

Jawaban: C. 5 pasangan elektron bebas

Soal #52.


Manakah asam terkuat dalam larutan air?

  1. NH4+
  2. H2O
  3. PH4+
  4. H2S

Penyelesaian Soal #52

Asam kuat adalah zat yang mudah melepaskan proton (H+), dan biasanya merupakan konjugat dari basa yang sangat lemah.

Analisis Setiap Opsi

A. NH4+

  • Konjugat dari NH3
  • Reaksi: NH4+ ⇌ NH3 + H+
  • NH3 adalah basa lemah → NH4+ adalah asam lemah

B. H2O

  • Dapat bertindak sebagai asam: H2O ⇌ OH + H+
  • Namun OH adalah basa kuat → H2O adalah asam sangat lemah

C. PH4+

  • Konjugat dari PH3 (fosfina), yang merupakan basa sangat lemah
  • Artinya PH4+ adalah asam sangat kuat
  • Mudah melepas H+ karena PH3 sangat stabil

D. H2S

  • Bisa melepas H+: H2S ⇌ HS + H+
  • Asam lemah, tetapi sedikit lebih kuat dari NH4+
  • Namun masih lebih lemah dari PH4+

Kesimpulan

Berdasarkan penalaran:

  • Semakin lemah suatu basa, semakin kuat konjugat asamnya
  • PH3 sangat lemah sebagai basa → PH4+ sangat kuat sebagai asam

Jawaban yang benar: C. PH4+

Soal #53.
Manakah representasi terbaik dari susunan tiga dimensi atom dalam tionil fluorida, SOF2?

D

Penyelesaian Soal #53

Analisis Struktur dan Bentuk Molekul SOF2

  • Rumus kimia: SOF2 → terdiri dari 1 atom S, 1 O, dan 2 F
  • Atom S bertindak sebagai atom pusat
  • S terikat pada:
    • 1 atom oksigen (O)
    • 2 atom fluor (F)
    • Memiliki 1 pasangan elektron bebas

Dengan total 4 daerah elektron di sekitar S (3 ikatan + 1 pasangan bebas), maka:

  • Geometri elektron: tetrahedral
  • Geometri molekul: trigonal piramida

Ciri-ciri Geometri Trigonal Piramida

  • Atom pusat (S) berada di tengah
  • Tiga atom (O dan 2 F) membentuk sudut-sudut dasar piramida
  • Pasangan elektron bebas berada di atas dan tidak terlihat dalam model
  • Bentuk tidak planar

Evaluasi Pilihan Jawaban

  • (A): Molekul digambar linear → salah
  • (B): Masih terlalu linear, tidak menunjukkan bentuk trigonal piramida → salah
  • (C): Tampak planar, tidak mencerminkan geometri sebenarnya → salah
  • (D): Menampilkan bentuk trigonal piramida dengan tiga ikatan dalam ruang 3D → benar

Kesimpulan

Jawaban yang benar adalah: (D)

Karena hanya (D) yang merepresentasikan geometri tiga dimensi trigonal piramida dari SOF2 secara akurat.

Soal #54.
Ion mana yang bersifat diamagnetik?

  1. Fe(CN)64-
  2. CoCl42-
  3. Ni(H2O)62+
  4. Cu(NH3)42+

Penyelesaian Soal #54

Untuk menentukan ion yang bersifat diamagnetik, kita perlu menganalisis konfigurasi elektron masing-masing ion kompleks:

Ion Kompleks Konfigurasi Elektron Sifat Magnetik Alasan
Fe(CN)64- Fe2+: [Ar]3d6 (low-spin) Diamagnetik Semua elektron berpasangan
(CN- ligand kuat)
CoCl42- Co2+: [Ar]3d7 Paramagnetik Memiliki elektron
tidak berpasangan
Ni(H2O)62+ Ni2+: [Ar]3d8 Paramagnetik Memiliki 2 elektron
tidak berpasangan
Cu(NH3)42+ Cu2+: [Ar]3d9 Paramagnetik Memiliki 1 elektron
tidak berpasangan

Analisis Khusus Fe(CN)64-:

  • Fe2+ (3d6) dengan ligan kuat CN- membentuk kompleks low-spin
  • Konfigurasi elektron: t2g6eg0
  • Semua elektron berpasangan → diamagnetik

Perbandingan dengan Ion Lain:

  1. Fe(CN)64- - Diamagnetik
  2. CoCl42- - Paramagnetik (3 elektron tidak berpasangan)
  3. Ni(H2O)62+ - Paramagnetik (2 elektron tidak berpasangan)
  4. Cu(NH3)42+ - Paramagnetik (1 elektron tidak berpasangan)

Jawaban: A. Fe(CN)64- (bersifat diamagnetik)

Soal #55.
Apa hubungan antara dua alkohol ini?

  1. Isomer struktur
  2. Enansiomer
  3. Diastereomer
  4. Identik

Penyelesaian Soal #55

Untuk melihat struktur 3D yang dapat diputar agar lebih jelas sila klik di sini.

Analisis Struktur

  • Kedua molekul memiliki rantai karbon lurus dengan 4 atom karbon.
  • Gugus hidroksil (-OH) terikat pada karbon nomor 2 pada keduanya.
  • Karbon nomor 2 adalah pusat kiral (mengikat empat gugus berbeda: H, OH, CH3, dan CH2CH3).

Pemeriksaan Stereokimia

  • Molekul atas: OH tampak mengarah ke depan (garis tebal).
  • Molekul bawah: OH tampak mengarah ke belakang (garis putus-putus).
  • Namun, jika struktur bawah diputar 180° di bidang gambar, akan identik dengan struktur atas.

Kesimpulan

Perbedaan hanya pada orientasi visual, bukan konfigurasi absolut (bukan R/S yang berlawanan). Jadi:

  • Mereka bukan enansiomer.
  • Mereka juga bukan isomer struktur maupun diastereomer.
  • Kedua molekul adalah identik.

Jawaban yang benar: D. Identik

Soal #56.
Pada etinilestradiol (ditunjukkan di bawah), berapa banyak atom karbon hibridisasi sp2 dan sp?

  1. 6 sp2, 2 sp
  2. 5 sp2, 8 sp
  3. 11 sp2, 8 sp
  4. 12 sp2, 8 sp

Penyelesaian Soal #56

Untuk menentukan jumlah atom karbon dengan hibridisasi sp2 dan sp dalam etinilestradiol, kita perlu menganalisis strukturnya:

1. Analisis Hibridisasi Karbon:

Jenis Karbon Hibridisasi Jumlah dalam Molekul
Gugus etinil (-C≡CH) sp (C≡C) 2
Cincin aromatik (fenol) sp2 6
Cincin steroid sp3 (dominan) 0
Gugus hidroksil (-OH) sp3 0

2. Perhitungan:

  • Karbon sp: 2 (pada gugus etinil -C≡C-)
  • Karbon sp2: 6 (pada cincin aromatik A)

4. Struktur Lengkap:

Etinilestradiol terdiri dari: - 1 gugus etinil (-C≡CH) dengan 2 karbon sp - 1 cincin aromatik (cincin A) dengan 6 karbon sp2 - 3 cincin sikloheksana dengan karbon sp3

Jawaban: - Atom karbon sp2: 6 - Atom karbon sp: 2

Soal #57.
Pernyataan mana yang paling akurat menggambarkan konformasi paling stabil dari sikloheksana?

  1. Keenam atom karbon berada pada bidang yang sama
  2. Semua sudut ikatan adalah 109,5°
  3. Semua hidrogen saling menghalangi relatif terhadap atom hidrogen pada karbon yang berdekatan
  4. Ikatan karbon-karbon bergantian antara jarak pendek dan panjang

Penyelesaian Soal #57

Untuk menentukan pernyataan yang paling akurat tentang konformasi paling stabil sikloheksana, kita perlu menganalisis sifat-sifat konformasi kursi (chair conformation):

Pilihan Analisis Kebenaran
A
Keenam atom karbon berada
pada bidang yang sama
Sikloheksana planar tidak stabil
karena memiliki tegangan sudut
(angle strain). Konformasi kursi
memiliki atom karbon pada posisi
axial dan ekuatorial.
Salah
B
Semua sudut ikatan
adalah
109,5°
Konformasi kursi mempertahankan
sudut tetrahedral ideal (109,5°)
tanpa tegangan sudut, yang merupakan
alasan utama kestabilannya.
Benar
C
Semua hidrogen saling
menghalangi relatif
terhadap
atom hidrogen pada
karbon yang berdekatan
Dalam konformasi kursi, hidrogen
axial dan ekuatorial tersusun secara
staggered (bergantian) untuk
minimalkan tegangan torsional.
Salah
D
Ikatan karbon-karbon
bergantian antara
jarak
 pendek dan panjang
Semua ikatan C-C dalam sikloheksana
 memiliki panjang yang sama (≈1,54 Å).
Tidak ada perbedaan panjang ikatan.
Salah

Karakteristik Konformasi Kursi Sikloheksana:

  • Mempertahankan sudut ikatan tetrahedral ideal 109,5° (alasan utama kestabilan)
  • Susunan hidrogen staggered (axial dan ekuatorial)
  • Tidak ada tegangan sudut (angle strain) atau tegangan torsional (torsional strain) yang signifikan
  • Semua ikatan C-C memiliki panjang yang sama

Mengapa Pilihan B Paling Tepat:

Konformasi kursi sikloheksana mencapai stabilitas maksimum dengan:

  • Meminimalkan tegangan sudut melalui sudut ikatan 109,5° yang sempurna
  • Meminimalkan tegangan torsional melalui susunan staggered
  • Tidak memiliki tegangan sterik yang signifikan

Jawaban: B. Semua sudut ikatan adalah 109,5°

Soal #58.
Alkohol tersier 2-metil-2-propanol bereaksi dengan asam klorida encer pada 0°C membentuk 2-kloro-2-metilpropana. Bagaimana mekanisme reaksi ini paling tepat dideskripsikan?

  1. SN1
  2. SN2
  3. E1
  4. E2

Penyelesaian Soal #58

Untuk menentukan mekanisme reaksi 2-metil-2-propanol dengan HCl encer pada 0°C, mari kita analisis faktor-faktor yang mempengaruhi:

Faktor Analisis Implikasi Mekanisme
Substrat
(2-metil-2-propanol)
Alkohol tersier dengan
gugus -OH pada karbon
tersier (banyak gugus alkil)
Mendukung SN1 karena
karbokation tersier stabil
Reagen
(HCl encer)
Asam kuat encer, nukleofil
Cl- yang relatif lemah
Konsisten dengan SN1
Suhu
(0°C)
Suhu rendah mendukung
substitusi daripada eliminasi
Mengurangi kemungkinan
mekanisme E1/E2
Produk
(2-kloro-2-metilpropana)
Hanya terjadi substitusi
tanpa produk eliminasi
Mendukung SN1

Mekanisme SN1:

  1. Protonasi gugus -OH oleh HCl membentuk -OH2+
  2. Leaving group H2O pergi membentuk karbokation tersier yang stabil
  3. Serangan nukleofil Cl- pada karbokation

Alasan Bukan Mekanisme Lain:

  • SN2: Tidak mungkin karena sterik hindrance pada karbon tersier
  • E1/E2: Tidak terbentuk produk eliminasi (alkena) pada kondisi ini

Karakteristik Kunci Reaksi:

  • Kinetika reaksi orde pertama (hanya tergantung konsentrasi substrat)
  • Intermediate karbokation tersier yang stabil
  • Tidak ada inversi konfigurasi (karena karbokation planar)

Jawaban: A. SN1 (mekanisme substitusi nukleofilik unimolekular)

Soal #59.
Pernyataan mana yang paling akurat menggambarkan sifat keton dan ester?

  1. Keton adalah asam lemah; ester adalah asam kuat
  2. Keton bereaksi melalui adisi nukleofilik; ester bereaksi melalui substitusi nukleofilik
  3. Keton mudah direduksi; ester mudah dioksidasi
  4. Gugus karbonil keton distabilkan resonansi; gugus karbonil ester tidak distabilkan resonansi

Penyelesaian Soal #59

Untuk menentukan pernyataan yang paling akurat tentang sifat keton dan ester, mari kita analisis setiap opsi:

Pilihan Analisis Kebenaran
A
Keton adalah asam lemah;
ester adalah asam kuat
Keton memiliki α-H yang sedikit
asam (pKa ~20)
Ester juga bersifat asam lemah
(pKa ~25)
Keduanya asam lemah, tidak ada
yang kuat
Salah
B
Keton bereaksi melalui
adisi nukleofilik; ester
bereaksi melalui substitusi
nukleofilik
Keton umumnya mengalami
adisi nukleofilik
pada gugus karbonil
Ester mengalami substitusi
nukleofilik asil 

(adisi-eliminasi)
Pernyataan ini sepenuhnya
akurat
Benar
C
Keton mudah direduksi;
ester mudah dioksidasi
Keton memang mudah direduksi
menjadi alkohol sekunder
Ester tidak mudah dioksidasi
(justru mudah
direduksi menjadi alkohol)
  • Setengah Salah
D
Gugus karbonil keton
distabilkan resonansi;
gugus  karbonil ester tidak
 distabilkan resonansi
Baik keton maupun ester memiliki
stabilisasi resonansi
Ester bahkan memiliki stabilisasi
resonansi lebih besar
melalui donasi pasangan elektron
tunggal oksigen
  • Salah

Penjelasan Tambahan untuk Pilihan B:

  • Reaksi Keton:
    • Contoh: Adisi Grignard, adisi hidrida
    • Mekanisme: Nukleofil menyerang karbon karbonil langsung
  • Reaksi Ester:
    • Contoh: Hidrolisis ester, transesterifikasi
    • Mekanisme: Nukleofil menyerang karbon karbonil kemudian gugus pergi (OR') dilepaskan

Mengapa Pilihan Lain Tidak Tepat:

  • A: Keduanya asam lemah, pernyataan salah
  • C: Ester tidak mudah dioksidasi
  • D: Keduanya memiliki stabilisasi resonansi

Jawaban: B. Keton bereaksi melalui adisi nukleofilik; ester bereaksi melalui substitusi nukleofilik

Soal #60.
Manakah yang tidak ditemukan dalam asam nukleat tipikal?

  1. Asam karboksilat
  2. Dialkil fosfat
  3. Basa heterosiklik
  4. Gula berkarbon lima

Penyelesaian Soal #60

Untuk menentukan komponen yang tidak ditemukan dalam asam nukleat tipikal, mari kita analisis struktur dasar asam nukleat:

Komponen Asam Nukleat Contoh Posisi dalam Struktur
A. Asam karboksilat -COOH Tidak ada dalam struktur DNA/RNA
B. Dialkil fosfat Fosfodiester Backbone asam nukleat (ikatan antara nukleotida)
C. Basa heterosiklik Adenin, Guanin, Sitosin, Timin/Urasil Basa nitrogen penyusun nukleotida
D. Gula berkarbon lima Ribosa (RNA), Deoksiribosa (DNA) Penyusun tulang punggung nukleotida

Analisis Mendalam:

  • Asam karboksilat (-COOH):
    • Tidak ditemukan dalam struktur DNA/RNA
    • Gugus fosfat (bukan karboksilat) yang menghubungkan nukleotida
  • Dialkil fosfat:
    • Menyusun ikatan fosfodiester antar nukleotida
    • Contoh: -O-P(=O)(O-)-O-
  • Basa heterosiklik:
    • Purin (Adenin, Guanin) dan Pirimidin (Sitosin, Timin/Urasil)
    • Berikatan dengan gula pentosa
  • Gula berkarbon lima:
    • RNA: Ribosa (5C)
    • DNA: Deoksiribosa (5C)

Mengapa Pilihan A Benar:

Asam nukleat tidak mengandung gugus asam karboksilat (-COOH) dalam strukturnya. Fungsi asam dalam asam nukleat berasal dari gugus fosfat, bukan karboksilat.

Jawaban: A. Asam karboksilat (tidak ditemukan dalam asam nukleat tipikal)

Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2025 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info