Istilah orde ikatan (bonding order) ini digunakan dalam teori orbital molekul (molecule orbital theory). Menurut teori orbital molekul bahwa semua elektron dalam tiap atom dalam molekul turut terlibat dalam pembentukan ikatan dengan mengisi orbital-orbital, yaitu orbital molekul ikatan (bonding molecule orbital) dan orbital molekul antiikatan (antibonding molecule orbital).
Berbeda dengan teori ikatan valensi bahwa dalam pembentukan ikatan antaratom hanya elektron valensi saja. Bagaimana menentukan orde ikatan suatu molekul atau ion?
Trik Menentukan Orde Ikatan
Senin, 07 Desember 2015
Trik Menentukan Orbital Hibrida (Hibridisasi)
Jumat, 04 Desember 2015
Menentukan orbital hibrida suatu atom penting dalam mempelajari kimia. Awalnya memang relatif sulit, namun tidak perlu putus asa. Berikut ini cara pintas dan sederhana untuk menentukan hibridisasi.
Trik, hitung jumlah elektron valensi tiap atom dalam senyawa atau ion, dengan rumus tertentu diperoleh jumlah pasangan elektron dalam molekul/ion dan dapatlah kesimpulan orbital hibridanya.
Trik, hitung jumlah elektron valensi tiap atom dalam senyawa atau ion, dengan rumus tertentu diperoleh jumlah pasangan elektron dalam molekul/ion dan dapatlah kesimpulan orbital hibridanya.
Kategori:
Bentuk Molekul,
d2sp3,
dsp3,
Geometri Molekul,
Kimia-2,
Kimia-3,
Orbital,
Orbital Hibridisasi,
sp,
sp2,
sp3,
sp3d,
sp3d2,
Struktur Molekul
Penyetaraan Reaksi Redoks Menggunakan Metode Aljabar Sederhana
Sabtu, 07 November 2015
Penyetaraan reaksi redoks menggunakan metode aljabar sederhana ini sangat matematis. Metode ini dapat dijadikan alternatif dalam penyetaraan reaksi redoks selain menggunakan metode yang ada selama ini.
Dengan metode perubahan bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi biasa siswa banyak yang mengalami kesulitan. Tawaran metode aljabar sederhana ini bertujuan agar siswa dapat memilih cara yang dirasa lebih mudah. Metode ini selanjutnya diberi nama metode "MAS".
Metode ini sangat cocok digunakan apabila persamaan reaksi redoks tersaji dalam bentuk ion-ion. Meski demikian jika terdapat persamaan reaksi redoks bentuk lengkap (tanpa dimunculkan ion) tetap dapat digunakan namun penyelesaiannya sampai pada tahap tinjau jumlah atom-atomnya saja kemudian dicari penyelesaiannya seperti paparan tulisan saya sebelumnya.
Kelebihan dari metode MAS ini TIDAK PERLU menghitung bilangan oksidasi, TIDAK PERLU pula meng-ion-kan zat-zat dalam persamaan reaksi redoks. Kekurangannya adalah metode ini sangat matematis oleh karena itu diperlukan ketelitian dalam berhitung meskipun hitungannya relatif sederhana.
Dengan metode perubahan bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi biasa siswa banyak yang mengalami kesulitan. Tawaran metode aljabar sederhana ini bertujuan agar siswa dapat memilih cara yang dirasa lebih mudah. Metode ini selanjutnya diberi nama metode "MAS".
Metode ini sangat cocok digunakan apabila persamaan reaksi redoks tersaji dalam bentuk ion-ion. Meski demikian jika terdapat persamaan reaksi redoks bentuk lengkap (tanpa dimunculkan ion) tetap dapat digunakan namun penyelesaiannya sampai pada tahap tinjau jumlah atom-atomnya saja kemudian dicari penyelesaiannya seperti paparan tulisan saya sebelumnya.
Kelebihan dari metode MAS ini TIDAK PERLU menghitung bilangan oksidasi, TIDAK PERLU pula meng-ion-kan zat-zat dalam persamaan reaksi redoks. Kekurangannya adalah metode ini sangat matematis oleh karena itu diperlukan ketelitian dalam berhitung meskipun hitungannya relatif sederhana.
Penyetaraan Reaksi Monster Menggunakan Metode Aljabar Sederhana
Jumat, 06 November 2015
Reaksi berikut disebut reaksi monster. Dikatakan begitu mungkin karena tidak mudah untuk menyelesaikannya hingga reaksi tersebut menjadi setara jumlah atom-atomnya di ruas kiri dan kanan. Reaksi monster ini sebenarnya adalah reaksi redoks, namun untuk menyetarakannya ada beberapa alternatif selain menggunakan metode setengah reaksi yang dimodifikasi dan metode perubahan bilangan oksidasi. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan metode aljabar sederhana. Metode ini penjelasan langkahnya ada di tulisan saya sebelumnya.
Alternatif Metode Penyetaraan Reaksi Kimia
Senin, 02 November 2015
Ini berbeda dengan metode aljabar yang selama ini saya ajarkan di sekolah. Biasanya jika menggunakan cara aljabar maka huruf koefisien dibuat berbeda-beda pada setiap zat pada persamaan reaksi yang akan dijadikan persamaan matematis.
Misalnya:
a Pereaksi-1 + b Pereaksi-2 + .... → c Produk-1 + d Produk-2 + ...
Alternatif metode penyetaraan reaksi kimia ini bukanlah metode baru, hanya dilakukan sedikit penyederhanaan dari metode aljabar yang selama ini digunakan.
Misalnya:
a Pereaksi-1 + b Pereaksi-2 + .... → c Produk-1 + d Produk-2 + ...
Alternatif metode penyetaraan reaksi kimia ini bukanlah metode baru, hanya dilakukan sedikit penyederhanaan dari metode aljabar yang selama ini digunakan.
Kalkulator Pengenceran Asam-Basa dan pH-nya
Senin, 01 Juni 2015
Paparan tentang pengenceran larutan dapat dibaca pada tulisan di pranala ini. Untuk menggunakan kalkulator ini silakan masukkan data pada kotak putih, gunakan tanda titik sebagai tanda desimal. Harap memperhatikan jenis larutan yang akan dihitung.
Kategori:
kalkulator kimia,
Kimia-2,
Konsentrasi,
Konsep Asam-basa,
Pengenceran,
pH
Pembahasan Soal–soal Pengendapan Selektif (Kelarutan dan Ksp)
Sabtu, 30 Mei 2015
Berikut ini adalah soal-soal kelarutan dan Ksp yang diterapkan untuk pengendapan selektif dari ion-ion yang sukar larut.
Soal-1: Ksp BaSO4 1,1 × 10–10 dan Ksp BaSeO4 2,8 × 10–11. Larutan BaCl2 1,0 M ditambahkan secara perlahan ke dalam larutan Na2SO4 1,0 × 10–4 M dan larutan Na2SeO4 1,0 x 10–4 M. Berapa persentase perkiraan suatu anion telah diendapkan pada saat anion kedua baru mulai mengendap? (Anggap penambahan larutan BaCl2 tidak mengubah volume larutan secara keseluruhan.)
Soal-1: Ksp BaSO4 1,1 × 10–10 dan Ksp BaSeO4 2,8 × 10–11. Larutan BaCl2 1,0 M ditambahkan secara perlahan ke dalam larutan Na2SO4 1,0 × 10–4 M dan larutan Na2SeO4 1,0 x 10–4 M. Berapa persentase perkiraan suatu anion telah diendapkan pada saat anion kedua baru mulai mengendap? (Anggap penambahan larutan BaCl2 tidak mengubah volume larutan secara keseluruhan.)
Kategori:
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Pengendapan Selektif,
Soal dan Pembahasan
Kalkulator Ksp untuk Larutan Jenuh yang Diketahui pH–nya
Selasa, 26 Mei 2015
Larutan basa secara umum terdapat 3 macam yaitu BOH, B(OH)2, dan B(OH)3. Jika diketahui pH larutan jenuh dari jenis basa yang sukar larut tersebut maka dapat ditentukan Ksp atau Hasil Kali Kelarutan Ion-ion-nya.
Berikut ini adalah alat hitung yang dapat digunakan untuk menentukan Ksp jika diketahui pH larutan jenuh suatu basa yang sukar larut.
Berikut ini adalah alat hitung yang dapat digunakan untuk menentukan Ksp jika diketahui pH larutan jenuh suatu basa yang sukar larut.
Pranala Simulasi Uji Daya Hantar Larutan Elektrolit & Nonelektrolit
Berikut ini adalah simulasi larutan elektrolit dari berbagai sumber.
Dari simulasi ini dapat dipilih bagaimana zat-zat (larutan) itu mampu menghantarkan listrik. Bagaimana larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah mampu menghantarkan arus listrik dapat diamati.
Dari simulasi ini dapat dipilih bagaimana zat-zat (larutan) itu mampu menghantarkan listrik. Bagaimana larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah mampu menghantarkan arus listrik dapat diamati.
Kalkulator α, Ka, dan Konsentrasi pada Disosiasi dan Ionisasi
Jumat, 22 Mei 2015
Berikut ini adalah beberapa soal yang membahas hubungan antara α (derajat disosiasi atau derajat ionisasi), Ka (tetapan kesetimbangan asam) atau Kb (tetapan kesetimbangan basa), konsentrasi asam basa dan pH.
Petunjuk penggunaan kalkulator berikut adalah dengan memasukkan data pada kotak putih, hasil hitung ada pada kotak oranye. Untuk tanda desimal yang diperbolehkan adalah menggunakan tanda titik.
Untuk memasukkan bilangan berpangkat misalnya 1,8 × 10–5 silakan tulis 1.8E-5.
Pada keadaan awal sengaja diisikan input sesuai contoh soal dan jika ingin mengganti dengan angka lain silakan ganti dengan angka yang pengguna inginkan.
Petunjuk penggunaan kalkulator berikut adalah dengan memasukkan data pada kotak putih, hasil hitung ada pada kotak oranye. Untuk tanda desimal yang diperbolehkan adalah menggunakan tanda titik.
Untuk memasukkan bilangan berpangkat misalnya 1,8 × 10–5 silakan tulis 1.8E-5.
Pada keadaan awal sengaja diisikan input sesuai contoh soal dan jika ingin mengganti dengan angka lain silakan ganti dengan angka yang pengguna inginkan.
Kategori:
Asam-basa,
derajat disosiasi,
derajat ionisasi,
Ka,
Kb,
Kimia-2,
Konsep Asam-basa
Kalkulator pH Aktual Asam-Basa Kuat
Jumat, 15 Mei 2015
pH aktual adalah pH yang diukur berdasarkan kenyataan. Misalnya pH larutan asam kuat HA dengan konsentrasi 1 × 10–8 pH-nya tidak mungkin sama dengan 8. Secara kalkulatif memang sama dengan 8 tapi secara aktual tidak sama dengan 8.
Hitungan dengan menggunakan rumus umum bahwa pH asam kuat = –log[H+] dan pH basa kuat = 14 + log[OH–] maka dalam rentang konsentrasi dari 10 M hingga 1 x 10–14 M tentu dapat diperoleh meskipun tidak semuanya realistis, tidak aktual, tidak sesuai dengan kenyataan.
Oleh karena itu kadang muncul pertanyaan di benak siswa, pH asam kuat itu dapat bernilai negatif dong, pH asam kuat itu bisa dong lebih dari 7 jika konsentrasi [H+] lebih kecil dari 10–7.
Demikian juga untuk basa kuat, mungkinkah pH basa kuat di bawah 7 atau di atas 14, ini analog dengan kasus asam kuat tadi. Teknis perhitungan tentang asam-basa yang sangat encer ini pernah dibahas di sini.
Hitungan dengan menggunakan rumus umum bahwa pH asam kuat = –log[H+] dan pH basa kuat = 14 + log[OH–] maka dalam rentang konsentrasi dari 10 M hingga 1 x 10–14 M tentu dapat diperoleh meskipun tidak semuanya realistis, tidak aktual, tidak sesuai dengan kenyataan.
Oleh karena itu kadang muncul pertanyaan di benak siswa, pH asam kuat itu dapat bernilai negatif dong, pH asam kuat itu bisa dong lebih dari 7 jika konsentrasi [H+] lebih kecil dari 10–7.
Demikian juga untuk basa kuat, mungkinkah pH basa kuat di bawah 7 atau di atas 14, ini analog dengan kasus asam kuat tadi. Teknis perhitungan tentang asam-basa yang sangat encer ini pernah dibahas di sini.
Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah + Basa Kuat
Kamis, 14 Mei 2015
Dalam pokok bahasan kimia di kelas 11 semester 2 konsep asam-basa cukup mendominasi. Kisarannya tidak jauh dari penentuan pH berdasarkan hasil campuran larutan asam (baik asam kuat/lemah) dengan larutan basa (baik basa kuat/lemah).
Kehadiran alat bantu berupa kalkulator diharapkan banyak membantu siswa dalam memahami konsep kimia terutama konsep asam-basa bagian larutan penyangga, garam terhidrolisis.
Seperti pada judul artikel ini, di sini hanya memberikan model .
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah dengan Basa Kuati."
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat dengan Basa Lemah dapat diklik di sini"
Dari kalkulator berikut ini diharapkan siswa juga dapat menyimpulkan sendiri karakter campuran asam basa itu.
Kehadiran alat bantu berupa kalkulator diharapkan banyak membantu siswa dalam memahami konsep kimia terutama konsep asam-basa bagian larutan penyangga, garam terhidrolisis.
Seperti pada judul artikel ini, di sini hanya memberikan model .
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah dengan Basa Kuati."
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat dengan Basa Lemah dapat diklik di sini"
Dari kalkulator berikut ini diharapkan siswa juga dapat menyimpulkan sendiri karakter campuran asam basa itu.
Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat + Basa Lemah
Rabu, 13 Mei 2015
Dalam pokok bahasan kimia di kelas 11 semester 2 konsep asam-basa cukup mendominasi. Kisarannya tidak jauh dari penentuan pH berdasarkan hasil campuran larutan asam (baik asam kuat/lemah) dengan larutan basa (baik basa kuat/lemah).
Kehadiran alat bantu berupa kalkulator diharapkan banyak membantu siswa dalam memahami konsep kimia terutama konsep asam-basa bagian larutan penyangga, garam terhidrolisis.
Seperti pada judul artikel ini, di sini hanya memberikan model "Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat dengan Basa Lemah".
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah dengan Basa Kuat dapat diklik di sini."
Dari kalkulator berikut ini diharapkan siswa juga dapat menyimpulkan sendiri karakter campuran asam basa itu.
Kehadiran alat bantu berupa kalkulator diharapkan banyak membantu siswa dalam memahami konsep kimia terutama konsep asam-basa bagian larutan penyangga, garam terhidrolisis.
Seperti pada judul artikel ini, di sini hanya memberikan model "Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat dengan Basa Lemah".
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah dengan Basa Kuat dapat diklik di sini."
Dari kalkulator berikut ini diharapkan siswa juga dapat menyimpulkan sendiri karakter campuran asam basa itu.
Kalkulator "Tabel ABA" (Penentu Pereaksi Pembatas) dalam Reaksi Kimia
Jumat, 08 Mei 2015
Beberapa pembahasan reaksi kimia sering membutuhkan sebuah penyelesaian yang dapat dipermudah dengan menggunakan tabel tertentu untuk menghitung perbandingan jumlah zat-zat (mol) yang terlibat dalam reaksi kimia.
Tabel tersebut diberi nama "Tabel ABA" (Awal, Berubah, Akhir).
Demikian juga dalam penyelesaian soal-soal kesetimbangan reaksi dan bahasan konsep asam-basa sering memerlukan tabel serupa hanya tujuan penggunaannya berbeda.
Tabel tersebut diberi nama "Tabel ABA" (Awal, Berubah, Akhir).
Demikian juga dalam penyelesaian soal-soal kesetimbangan reaksi dan bahasan konsep asam-basa sering memerlukan tabel serupa hanya tujuan penggunaannya berbeda.
Kalkulator Kp, Kc pada Kesetimbangan Gas
Kamis, 07 Mei 2015
Secara umum pada reaksi kesetimbangan yang melibatkan zat-zat yang berwujud gas terdapat hubungan antara Kc (tetapan kesetimbangan konsentrasi) dan Kp (tetapan kesetimbangan tekanan gas) yang dinyatakan dalam persamaan:
$\mathsf{K_p = K_c.(R.T)^{\Delta n}}$
Keterangan:
$\mathsf{K_p = K_c.(R.T)^{\Delta n}}$
Keterangan:
Membangun Kalkulator Orde Reaksi pada Laju Reaksi
Rabu, 06 Mei 2015
Membuat kalkulator (alat hitung) diperlukan alur pikir yang benar, pasti :) Seperti halnya ketika saya mencoba membuat kalkulator orde reaksi pada laju reaksi untuk 2 pereaksi dengan konsentrasi awal tidak ada yang sama beberapa saat lalu. Konsep kalkulasi harus ditentukan dengan benar dengan dasar hukum atau aturan atau rumus yang berlaku untuk hal yang mau kita “kalkulator–kan”. Jika tidak mengerti hal yang bersifat matematis kita dapat bertanya kepada banyak sumber sehingga alat yang kita buat itu tidak ada kesalahan proses hitung. Selanjut bisa mengikuti skenario yang pernah saya tulis di sini.
Kalkulator Orde Reaksi untuk Laju Reaksi
Kalkulator Orde Reaksi untuk Laju Reaksi ini dapat digunakan untuk menentukan orde reaksi dari dua zat dengan data hasil percobaan dari soal-soal laju reaksi pada pelajaran kimia di sma.
Kalkulator ini bersifat umum dapat digunakan untuk beberapa kondisi asalkan dua pereaksi. Kondisi yang dimaksud di sini bila dua zat yang direaksikan dengan data konsentrasi awal berbeda-beda (tidak ada yang sama) maupun dengan data konsentrasi awal ada yang sama.
Misal terdapat reaksi A + B → C + D
Bagaimana menentukan orde reaksi dalam soal laju reaksi seperti itu?
Karena konsentrasi awal untuk A dan B tidak ada yang sama maka dapat diselesaikan dengan mengambil 2 pasang percobaan manapun.
Dimisalkan menggunakan pasangan data percobaan 2 dan 1 serta pasangan percobaan 3 dan 1. Prinsip hitungnya sebagai berikut:
Pasangan data percobaan 2 dan 1:
$$\left(\dfrac{v_2}{v_1}\right) = \left(\dfrac{k_2}{k_1}\right) \left(\dfrac{[A]_2}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_2}{[B]_1}\right)^{b}$$ Karena nilai $k_1 = k_2$ maka persamaan tersebut dapat ditulis
$$\left(\dfrac{v_2}{v_1} \right) = \left(\dfrac{[A]_2}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_2}{[B]_1}\right)^{b}$$ Pasangan data percobaan 3 dan 1: $$\left(\dfrac{v_3}{v_1} \right) = \left(\dfrac{k_3}{k_1}\right) \left(\dfrac{[A]_3}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_3}{[B]_1}\right)^{b}$$ Karena nilai $k_1 = k_3$ maka persamaan tersebut dapat ditulis $$\left(\dfrac{v_3}{v_1} \right) = \left(\dfrac{[A]_3}{[A]_1} \right)^{a} \left(\dfrac{[B]_3}{[B]_1}\right)^{b}$$ Untuk hitungan secara manual contoh soal di atas dapat dilihat pembahasannya di blog urip.wordpress.com.
Secara matematis akhirnya dapat dibuat alat hitung dengan prinsip menggunakan 2 pasang data percobaan seperti yang diilustrasikan.
Jadi kita perlu mengambil minimal 3 data dari data percobaan yang tersedia. Boleh dikombinasikan yang manapun hasilnya tidak akan jauh beda.
Prinsip dasar kalkulator orde reaksi ini adalah dengan menggunakan operasi hitung logaritma (log) atau dapat juga diselesaikan dengan logaritma natural (ln).
Secara umum orde reaksi terhadap A (dalam hal ini orde reaksi disimbolkan sebagai $a$) dan orde reaksi terhadap B (dalam hal ini orde reaksi disimbolkan sebagai $b$) adalah sebagai berikut:
Silakan membuktikan sendiri hingga memperoleh kesimpulan atau rumus orde reaksi itu.
Kalkulator orde reaksi berikut ini berlaku untuk umum, baik data konsentrasi awal ada yang sama atau semua berbeda.
Seperti ketentuan sebelumnya bahwa untuk menentukan orde reaksi cukup menggunakan 3 data percobaan saja dan mensubstitusikan dalam kotak input yang berwarna putih.
Ingat boleh memilih data-data percobaan yang ada, yang penting 3 data percobaan.
Untuk menginput data jika perlu menggunakan tanda desimal gunakan tanda titik, jika menggunakan bilangan eksponen seperti 2,4 × 10–5 tuliskan 2.4E-5.
Untuk mencoba kalkulator ini silakan menggunakan data pada tabel di atas. Orde zat A dan B masing-masing adalah 1, orde reaksi total sama dengan 2.
Catatan: Bila ditemui hasil orde reaksi berupa angka yang dekat bilangan bulatnya boleh dilakukan pembulatan. Misal diperoleh orde 0,97 boleh dibulatkan sendiri menjadi orde 1, diperoleh orde 1,92 boleh dibulatkan menjadi 2.
Bila hasil tetapan laju reaksi ($k$) ini berbeda dengan hasil hitung manual, kemungkinan disebabkan pembulatan angka-angka. Apalagi jika pembulatan dilakukan pada hasil orde reaksi.
Untuk penentuan orde reaksi pada suatu soal yang diketahui waktu reaksi pembentukan zat hasil reaksi (laju reaksi tidak diketahui secara langsung) dapat menggunakan kalkulator di bawah ini. Ingat v = 1/t.
Semoga bermanfaat.
Kalkulator ini bersifat umum dapat digunakan untuk beberapa kondisi asalkan dua pereaksi. Kondisi yang dimaksud di sini bila dua zat yang direaksikan dengan data konsentrasi awal berbeda-beda (tidak ada yang sama) maupun dengan data konsentrasi awal ada yang sama.
Misal terdapat reaksi A + B → C + D
Percobaan | [A] awal | [B] awal | Laju reaksi awal pembentukan C dan D |
---|---|---|---|
1 | 0,01 M | 0,03 M | 3,0 × 10–5 M/detik |
2 | 0,02 M | 0,04 M | 8,0 × 10-5 M/detik |
3 | 0,04 M | 0,05 M | 2,5 × 10-4 M/detik |
4 | 0,05 M | 0,06 M | 2,4 × 10-4 M/detik |
5 | 0,03 M | 0,09 M | 2,7 × 10-4 M/detik |
Bagaimana menentukan orde reaksi dalam soal laju reaksi seperti itu?
Karena konsentrasi awal untuk A dan B tidak ada yang sama maka dapat diselesaikan dengan mengambil 2 pasang percobaan manapun.
Dimisalkan menggunakan pasangan data percobaan 2 dan 1 serta pasangan percobaan 3 dan 1. Prinsip hitungnya sebagai berikut:
Pasangan data percobaan 2 dan 1:
$$\left(\dfrac{v_2}{v_1}\right) = \left(\dfrac{k_2}{k_1}\right) \left(\dfrac{[A]_2}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_2}{[B]_1}\right)^{b}$$ Karena nilai $k_1 = k_2$ maka persamaan tersebut dapat ditulis
$$\left(\dfrac{v_2}{v_1} \right) = \left(\dfrac{[A]_2}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_2}{[B]_1}\right)^{b}$$ Pasangan data percobaan 3 dan 1: $$\left(\dfrac{v_3}{v_1} \right) = \left(\dfrac{k_3}{k_1}\right) \left(\dfrac{[A]_3}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_3}{[B]_1}\right)^{b}$$ Karena nilai $k_1 = k_3$ maka persamaan tersebut dapat ditulis $$\left(\dfrac{v_3}{v_1} \right) = \left(\dfrac{[A]_3}{[A]_1} \right)^{a} \left(\dfrac{[B]_3}{[B]_1}\right)^{b}$$ Untuk hitungan secara manual contoh soal di atas dapat dilihat pembahasannya di blog urip.wordpress.com.
Secara matematis akhirnya dapat dibuat alat hitung dengan prinsip menggunakan 2 pasang data percobaan seperti yang diilustrasikan.
Jadi kita perlu mengambil minimal 3 data dari data percobaan yang tersedia. Boleh dikombinasikan yang manapun hasilnya tidak akan jauh beda.
Prinsip dasar kalkulator orde reaksi ini adalah dengan menggunakan operasi hitung logaritma (log) atau dapat juga diselesaikan dengan logaritma natural (ln).
Secara umum orde reaksi terhadap A (dalam hal ini orde reaksi disimbolkan sebagai $a$) dan orde reaksi terhadap B (dalam hal ini orde reaksi disimbolkan sebagai $b$) adalah sebagai berikut:
$$ a = \dfrac{\log \dfrac{v_1}{v_2} \cdot \log \dfrac {[B]_1}{[B]_3} – \log \dfrac {v_1}{v_3} \cdot \log \dfrac {[B]_1}{[B]_2}}{ \log \dfrac {[A]_1}{[A]_2} \cdot \log \dfrac {[B]_1}{[B]_3} – \log \dfrac {[A]_1}{[A]_3} \cdot \log \dfrac {[B]_1}{[B]_2}} $$
dan
$$ b = \dfrac{\log \dfrac{v_1}{v_2} \cdot \log \dfrac {[A]_1}{[A]_3} – \log \dfrac {v_1}{v_3} \cdot \log \dfrac {[A]_1}{[A]_2}}{ \log \dfrac {[B]_1}{[B]_2} \cdot \log \dfrac {[A]_1}{[A]_3} – \log \dfrac {[B]_1}{[B]_3} \cdot \log \dfrac {[A]_1}{[A]_2}} $$
Silakan membuktikan sendiri hingga memperoleh kesimpulan atau rumus orde reaksi itu.
Kalkulator orde reaksi berikut ini berlaku untuk umum, baik data konsentrasi awal ada yang sama atau semua berbeda.
Seperti ketentuan sebelumnya bahwa untuk menentukan orde reaksi cukup menggunakan 3 data percobaan saja dan mensubstitusikan dalam kotak input yang berwarna putih.
Ingat boleh memilih data-data percobaan yang ada, yang penting 3 data percobaan.
Untuk menginput data jika perlu menggunakan tanda desimal gunakan tanda titik, jika menggunakan bilangan eksponen seperti 2,4 × 10–5 tuliskan 2.4E-5.
Untuk mencoba kalkulator ini silakan menggunakan data pada tabel di atas. Orde zat A dan B masing-masing adalah 1, orde reaksi total sama dengan 2.
Catatan: Bila ditemui hasil orde reaksi berupa angka yang dekat bilangan bulatnya boleh dilakukan pembulatan. Misal diperoleh orde 0,97 boleh dibulatkan sendiri menjadi orde 1, diperoleh orde 1,92 boleh dibulatkan menjadi 2.
Bila hasil tetapan laju reaksi ($k$) ini berbeda dengan hasil hitung manual, kemungkinan disebabkan pembulatan angka-angka. Apalagi jika pembulatan dilakukan pada hasil orde reaksi.
Untuk penentuan orde reaksi pada suatu soal yang diketahui waktu reaksi pembentukan zat hasil reaksi (laju reaksi tidak diketahui secara langsung) dapat menggunakan kalkulator di bawah ini. Ingat v = 1/t.
Semoga bermanfaat.
Simulator Elektronegativitas dan Jenis Ikatan Kimia
Selasa, 05 Mei 2015
Berikut adalah animasi dan simulasi hasil terjemahan dari animasi yang saya unduh dari situs ini. Sangat cocok untuk tambahan media pembelajaran untuk pokok bahasan ikatan kimia di SMA kelas 10.
Kategori:
Animasi Kimia,
elektronegativitas,
Ikatan Kimia,
Kimia,
Kimia-1,
Kimia-10,
Simulasi Kimia
Kalkulator Vice-Versa Molaritas dan Tekanan Osmotik Larutan
Jumat, 01 Mei 2015
Sifat Koligatif Larutan: Tekanan Osmotik Larutan (π)
Dasar teori:
Osmosis adalah proses perpindahan melalui membran semipermeabel dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan konsentrasi.
Proses osmosis ini terjadi hingga dicapai keadaan kesetimbangan konsentrasi di antara kedua medium itu.
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan π.
Dasar teori:
Osmosis adalah proses perpindahan melalui membran semipermeabel dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan konsentrasi.
Proses osmosis ini terjadi hingga dicapai keadaan kesetimbangan konsentrasi di antara kedua medium itu.
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan π.
Kategori:
kalkulator kimia,
Kimia-3,
Molaritas,
Sifat Koligatif Larutan,
Tekanan Osmotik
Kalkulator Vice-Versa Molalitas, Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan
Sifat Koligatif Larutan: Kenaikan Titik Didih (ΔTb) dan Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Dasar teori:
Kenaikan titik didih dan penaikan titik beku larutan tergantung pada banyaknya komponen larutan dalam hal ini adalah molalitas.
Molal adalah satuan konsentrasi yang dihitung berdasarkan jumlah mol zat terlarut setiap 1 kg pelarut.
Dasar teori:
Kenaikan titik didih dan penaikan titik beku larutan tergantung pada banyaknya komponen larutan dalam hal ini adalah molalitas.
Molal adalah satuan konsentrasi yang dihitung berdasarkan jumlah mol zat terlarut setiap 1 kg pelarut.
Kalkulator Fraksi Mol dan Penurunan Tekanan Uap Larutan Nonelektrolit
Kamis, 30 April 2015
Sifat koligatif larutan: Penurunan tekanan uap larutan nonelektrolit (ΔP)
Dasar teori:
Dalam sistem tertutup jika dalam larutan terdapat zat terlarut yang sukar menguap maka tekanan uap larutan akan lebih kecil dibandingkan dengan tekanan uap pelarut murni pada kondisi yang sama.
Besarnya ΔP tergantung pada suhu dan jumlah zat dalam larutan. Jika diukur pada suhu yang sama maka ΔP dapat ditentukan.
Dasar teori:
Dalam sistem tertutup jika dalam larutan terdapat zat terlarut yang sukar menguap maka tekanan uap larutan akan lebih kecil dibandingkan dengan tekanan uap pelarut murni pada kondisi yang sama.
Besarnya ΔP tergantung pada suhu dan jumlah zat dalam larutan. Jika diukur pada suhu yang sama maka ΔP dapat ditentukan.
Kalkulator Kelarutan(s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Dalam penentuan kelarutan dari data Ksp atau penentuan Ksp dari data kelarutan tidak terlalu sulit namun dalam proses hitungnya sedikit perlu waktu untuk menyelesaikannya. Untuk itulah kalkulator ini dibuat.
Kalkulator Massa Molar Senyawa Semiotomatis
Rabu, 29 April 2015
Dalam pembelajaran kadang penggunaan alat hitung otomatis diperlukan. Syaratnya siswa sudah memahami proses hitung yang sesungguhnya. Karena alasan itu maka dibuat alat hitung (kalkulator) semi-otomatis untuk menentukan massa molar dari suatu senyawa.
Alat ini sesuai digunakan untuk siswa SMA kelas awal dalam mempelajari stoikiometri atau konsep mol. Jika siswa sudah memahami konsep hitung maka diperlukan kecepatan dalam penyelesaian hal-hal sepele seperti penentuan massa molar suatu senyawa.
Alat ini sesuai digunakan untuk siswa SMA kelas awal dalam mempelajari stoikiometri atau konsep mol. Jika siswa sudah memahami konsep hitung maka diperlukan kecepatan dalam penyelesaian hal-hal sepele seperti penentuan massa molar suatu senyawa.
Kategori:
Hitungan Dasar Kimia,
kalkulator kimia,
Kimia-1,
Konsep Mol,
Massa Molar,
Stoikiomteri
Kolaborasi Wordpress dan Blogger
Senin, 27 April 2015
Segala sesuatu memang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Blogger.com dan Wordpress.com sebagai pemberi layanan ngeblog gratis juga demikian. Sudah cukup puas ngeblog di Wordpress.com kini saya beralih ke blogger.com. Di Blogger.com membolehkan pengguna untuk bermain script sepuasnya. Di Wordpress.com hanya boleh fokus di konten blog saja. Satu ketidaknyamanan selama fokus ngeblog di blogger adalah minimnya tool pada editor untuk mengetik. Ada beberapa cara untuk memudahkan menulis di blogger pernah saya tulis di sini, namun ini masih kurang merasa nyaman juga karena mesti online :) Akhirnya ada solusi yang cukup mengurangi ketaknyamanan tadi.
Kategori:
Blogger,
instan wordpress,
richtexteditor,
Tutorial,
Tutorial Blogger
Kalkulator Persamaan Nernst
Penentuan Esel untuk pengenalan awal (di SMA) biasanya menggunakan selisih data potensial reduksi standar atau potensial reduksi yang terlibat dalam reaksi yang diukur pada keadaan standar.
Yang dimaksud keadaan standar di sini adalah temperatur 25 °C (298 K), tekanan 1 atm dan konsentrasi larutan 1 M. Lalu mengapa variabel standar tadi tidak diperhitungkan?
Sebenarnya bukan tidak diperhitungkan namun hasil hitungnya yang bernilai 0 inilah seolah tidak diperhitungkan. Hal ini akan jelas jika semua variabel standar tadi diterapkan dalam Persamaan Nernst.
Bagaimana jika tidak diukur pada keadaan standar? Yah tentu Esel tadi ditentukan dengan menggunakan Persamaan Nernst.
Yang dimaksud keadaan standar di sini adalah temperatur 25 °C (298 K), tekanan 1 atm dan konsentrasi larutan 1 M. Lalu mengapa variabel standar tadi tidak diperhitungkan?
Sebenarnya bukan tidak diperhitungkan namun hasil hitungnya yang bernilai 0 inilah seolah tidak diperhitungkan. Hal ini akan jelas jika semua variabel standar tadi diterapkan dalam Persamaan Nernst.
Bagaimana jika tidak diukur pada keadaan standar? Yah tentu Esel tadi ditentukan dengan menggunakan Persamaan Nernst.
Mempelajari Kode Website dengan Ctrl+U
Minggu, 26 April 2015
Bagi orang awam tentang dunia website/blog seperti saya belajar dapat dimulai dengan mempelajari website milik orang lain. Melakukan pengamatan ketika melihat sesuatu yang bagus pada website/blog yang kebetulan dijumpai, kemudian memunculkan rasa ingin tahu bagaimana hal bagus itu dibuat. Beruntung pada setiap alat jelajah (browser) internet memiliki fasilitas untuk mengetahui apa yang terjadi dibalik website yang kita kagumi. Bahwa setiap sesuatu yang tersaji di internet akan dengan mudah dilihat "source code"-nya.
Kalkulator Rumus Kimia dan Massa Molar
Berikut ini kalkulator untuk menampilkan rumus kimia dan massa molar suatu senyawa. Untuk menentukan rumus kimia silakan pilih kation (pilihan di kiri) dan anion (pilihan di kanan) kemudian klik tombol "Tampilkan Rumus Kimia".
Untuk menentukan massa molekul relatif atau massa molar senyawa silakan ketika rumus kimia senyawa kemudian klik tombol "Hitung".
Pembahasan Soal tentang % Hidrolisis, Derajat Hidrolisis dan pH pada Garam
Sabtu, 25 April 2015
Berikut ini beberapa variasi soal tentang hidrolisis garam yang terkait dengan % hidrolisis, derajat hidrolisis dan pH suatu larutan garam. Secara simpel arti % hidrolisis adalah banyaknya zat yang dapat bereaksi dengan air (reaksi hidrolisis) dibanding banyaknya zat sebelum hidrolisis. Derajat hidrolisis adalah akar hasil bagi antara Kh dengan konsentrasi garam.
Kategori:
Derajat Hidrolisis,
Hidrolisis Garam,
Kimia-2,
Persen Hidrolisis
Kalkulator pH Garam yang Diketahui Massa-nya
Rabu, 22 April 2015
Dasar Pembuatan Kalkulator pH Garam:
Rumus senyawa garam umum dapat ditulis: BxAy ⟶ xB+y(aq) + yA–x(aq)
Larutan garam dapat bersifat asam atau basa, atau netral.
Rumus senyawa garam umum dapat ditulis: BxAy ⟶ xB+y(aq) + yA–x(aq)
Larutan garam dapat bersifat asam atau basa, atau netral.
- Larutan garam bersifat netral biasanya jika berasal dari kation basa kuat (BK) dan anion asam kuat (AK) atau dapat juga berasal dari kation basa lemah (BL) dan anion asam lemah (AL) dengan nilai Kb = Ka.
- Larutan garam bersifat asam biasanya jika berasal dari kation BL dan anion AK atau garam yang berasal dari anion AL dan kation BL dengan nilai Ka > Kb.
- Larutan garam bersifat basa biasanya jika berasal dari kation BK dan anion AL atau garam yang berasal dari anion AL dan kation BL dengan nilai Ka < Kb.
Skenario Pembuatan Kalkulator Kimia di Blog ini
Senin, 20 April 2015
Saya tidak punya kemampuan koding (pemahaman tentang script/kode) untuk dapat membuat kalkulator sederhana sekalipun. Berbekal aplikasi olah kata, Microsoft Word (MW) dan aplikasi olah data, Microsoft Excel (ME) serta sedikit kemauan untuk mau belajar tentang pola kode-kode akhirnya beberapa kalkulator sederhana bisa saya buat. Hal ini saya lakukan karena melihat kemampuan matematis siswa yang kurang memadai sekadar untuk dapat diaplikasikan dalam pelajaran kimia yang saya ampu. Lalu bagaimana ini diterapkan? Berikut ini skenario yang saya buat, skenario ala saya yang awam dalam hal design yang berhubungan dengan koding
Kategori:
Blogger,
jQuery-Calx,
kalkulator kimia,
Pembuatan Kalkulator,
Tutorial
Kalkulator pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Monovalens
Berikut ini simulasi sederhana perhitungan pH asam/basa lemah monovalen (HA atau BOH) . Silakan isi masukan (input) data untuk konsentrasi asam dan Ka larutan asam lemah. Sebagai output hasil hitung setahap demi setahap dapat dilihat di bawahnya.
Kategori:
jQuery-Calx,
kalkulator kimia,
Kimia-2,
Konsep Asam-basa,
pH Asam Lemah,
pH Basa Lemah
Kalkulator pH dan Konsentrasi Asam-Basa Kuat
Minggu, 19 April 2015
Larutan dapat dikelompokkan menjadi larutan asam, larutan basa, dan larutan netral.
Ketiga kelompok larutan itu dapat diukur derajat keasamannya dengan rentang pH 0 sampai 14.
Larutan asam dibagi menjadi asam lemah dan asam kuat.
Asam lemah jika dilarutkan dalam air maka tidak terurai secara total, sedangkan asam kuat jika dilarutkan dalam air akan terurai secara total. Demikian juga untuk jenis larutan basa.
Ketiga kelompok larutan itu dapat diukur derajat keasamannya dengan rentang pH 0 sampai 14.
Larutan asam dibagi menjadi asam lemah dan asam kuat.
Asam lemah jika dilarutkan dalam air maka tidak terurai secara total, sedangkan asam kuat jika dilarutkan dalam air akan terurai secara total. Demikian juga untuk jenis larutan basa.
Kategori:
Asam kuat,
Basa Kuat,
kalkulator kimia,
Kimia-2,
Konsentrasi,
Konsep Asam-basa,
pH
Cara Membuat Tabel Hitung Mol dengan Calx di Blogger
Berikut ini adalah tabel untuk perhitungan jumlah zat, massa zat, dan massa molar zat yang dibuat dengan prinsip fungsi microsoft excel yang diubah menggunakan Calx.
Prinsip tabel hitung mol ini adalah menginput 2 variabel yang diketahui pada kolom "Input" untuk menghitung satu variabel lain yang ditanya (dapat dilihat pada kolom "Hasil". Tulisan sebelumnya sedikit saya ceritakan tentang Calx di sini yang merupakan kelanjutan pemuasan rasa ingin tahu saya di sini.
Prinsip tabel hitung mol ini adalah menginput 2 variabel yang diketahui pada kolom "Input" untuk menghitung satu variabel lain yang ditanya (dapat dilihat pada kolom "Hasil". Tulisan sebelumnya sedikit saya ceritakan tentang Calx di sini yang merupakan kelanjutan pemuasan rasa ingin tahu saya di sini.
Kategori:
Blogger,
Calx,
Javascript,
jQuery-Calx,
Kalkulator Mol,
Kimia,
Konsep Mol,
Stoikiometri,
Tutorial,
Tutorial Blogger
Mencicipi jQuery-Calx - Memindahkan Excel ke Webiste
Sabtu, 18 April 2015
Sempat mencoba membuat kalkulator sederhana sekadar untuk mengenal javascript tanpa dasar, terpikir bahwa logika untuk mengonversi rumus-rumus yang dibuat di microsoft excel bisa diubah ke dalam kode javascript. Yah ternyata itu bisa, namun bukan hal mudah buat awam-er kayak saya. Jelajah via google digiringlah saya ke github. Github adalah gudangnya orang-orang kreatif dengan berbagai pengalaman koding yang dibagi begitu saja.
Belajar Membuat Alat Hitung Sederhana (Kalkulator Mol)
Berikut ini adalah hasil belajar menggunakan javascript untuk membuat kalkulator sederhana untuk menghitung jumlah zat. Sambil belajar ini akan saya terus kembangkan. Sekadar belajar toh memang di luar sana sudah ada yang membuat kalkulator yang jauh lebih canggih.
Untuk menggunakan alat hitung di bawah ini silakan ganti dan input massa zat dan massa molar zat dengan satuan yang sesuai tertera di sisi kanan kotak input. Jika sudah selesai tekan tombol , dan hasilnya akan tertampil di bagian kotak hasil. Jika ingin menghitung zat lain klik Tombol
Untuk menggunakan alat hitung di bawah ini silakan ganti dan input massa zat dan massa molar zat dengan satuan yang sesuai tertera di sisi kanan kotak input. Jika sudah selesai tekan tombol , dan hasilnya akan tertampil di bagian kotak hasil. Jika ingin menghitung zat lain klik Tombol
Kategori:
Javascript,
Kalkulator Mol,
Konsep Mol,
Ragam,
Stoikiometri,
Tutorial
Menghitung pH larutan Asam/Basa Kuat yang Sangat Encer
Kamis, 16 April 2015
Pengukuran pH suatu larutan biasanya memang dilakukan pada keenceran yang cukup (kisarannya tidak jauh di bawah 1 M). Ketika pengenceran hingga sangat sangat encer dilakukan pada larutan asam atau basa pada suatu titik akan muncul pengaruh dari auto–disosiasi dari molekul air yang berperan sebagai pelarut.
Kategori:
Asam kuat,
Asam-basa,
Basa Kuat,
Derajat Keasaman,
Kimia-2,
Larutan sangat encer pH
Bagaimana Daftar Isi di Blog Ini Dibuat?
Rabu, 15 April 2015
Daftar isi (table of content) atau sering ditulis sitemap ini menjadi kebutuhan setiap blog atau website. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengunjung menjelajah isi blog/website. Seperti yang ada di blog ini juga disediakan menu daftar isi dengan 3 model daftar isi. Berharap pengunjung dimudahkan penjelajahannya. Daftar isi atau daftar tulisan di blog ini ketiga-tiganya menggunakan kode yang diambil dari pihak ketiga. Oleh karena itu semua kredit dari pembuatnya tetap dibiarkan muncul di halaman dafar isi.
Bagaimana Tabel di Blog ini Dibuat?
Tabel diperlukan untuk menyajikan data agar lebih mudah dimengerti. Di blog ini gaya tabel dibuat dengan dua cara , cara manual dan cara otomatis. Sebenarnya tidak ada beda di antara kedua cara itu. Yang membuat beda adalah bagaimana tabel saat ditampilkan. Untuk cara manual dilakukan sebagaimana lazimnya pembuatan tabel dengan kode html dan dibuat dengan pengaturan warna, huruf dan latar, dan lain-lain, yang dilakukan secara manual. Untuk cara gaya otomatis diatur dengan membuat kode CSS terlebih dahulu dan diberi identitas tertentu sehingga begitu tabel jadi maka tampilannya akan seperti yang sudah diatur dalam kode CSS tadi. Dalam kode "table" harus dibuat manual dengan dan disisipkan identitas CSS yang dibuat sebelumnya.
Membandingkan Energi Kisi Suatu Senyawa
Selasa, 14 April 2015
Energi kisi suatu senyawa ionik adalah energi yang dihasilkan saat pembentukan 1 mol padatan kristal senyawa ion dari ion-ion penyusunan pada fase gas. Persamaan termokimia-nya dapat dituliskan
mMn+ (g) + nXm (g) ⟶ MmXn (s) + Energi kisi.
Energi kisi juga dapat pula dimaknai sebagai energi yang diperlukan untuk memecahkan senyawa ion menjadi kation dan anion penyusunnya pada fase gas.
mMn+ (g) + nXm (g) ⟶ MmXn (s) + Energi kisi.
Energi kisi juga dapat pula dimaknai sebagai energi yang diperlukan untuk memecahkan senyawa ion menjadi kation dan anion penyusunnya pada fase gas.
MmXn (s) + Energi kisi ⟶ mMn+ (g) + nXm (g)
Semakin besar nilai energi kisi suatu senyawa berarti senyawa tersebut memiliki kestabilan yang tinggi karena ikatan antara kation dan anion sangat kuat.
Semakin besar nilai energi kisi suatu senyawa berarti senyawa tersebut memiliki kestabilan yang tinggi karena ikatan antara kation dan anion sangat kuat.
The Power of Autocorrect
Minggu, 12 April 2015
Yah autocorrect, menjadi benar secara otomatis! Enak kan?! Mengetik menjadi sangat-sangat cepat walau kemampuan mengetik hanya menggunakan beberapa jari, tidak sampai 10 jari. Apalagi bagi yang sanggup dan terampil mengetik menggunakan kesepuluh jari. Tapi nyatanya tidak semua orang mau membiasakan diri memanfaatkan kekuatan autocorrect itu.
Kategori:
Autocorrect,
Mengetik Cepat,
Mengetik Rumus Kimia Cepat,
Tutorial
Pembahasan Soal KSM Kimia Tingkat Provinsi Tahun 2013 - Soal Pilihan Ganda
Bagian I Soal Pilihan Berganda
1. Sebanyak 1,35 gram logam M direaksikan secara kuantitatif menjadi senyawa oksida MO murni sebanyak 1,88 gram. Berdasarkan data tersebut maka massa atom relatif logam M adalah
A. 24,0
B. 40,0
C. 56,0
D. 63,5
E. 65,5
Pembahasan:
1. Sebanyak 1,35 gram logam M direaksikan secara kuantitatif menjadi senyawa oksida MO murni sebanyak 1,88 gram. Berdasarkan data tersebut maka massa atom relatif logam M adalah
A. 24,0
B. 40,0
C. 56,0
D. 63,5
E. 65,5
Pembahasan:
Pembahasan Soal KSM Kimia Tingkat Provinsi Tahun 2013 - Bagian Soal Uraian Singkat
Bagian II Soal Uraian Singkat
Soal-1.
Setetes air mengandung 5 x 1020 molekul H2O, jika kerapatan air adalah 1 gram /mL, maka hitunglah volume setetes air tersebut. (3)
Pembahasan Soal-1:
Kerapatan air = 1 g/mL artinya 1 g air = 1 mL
5 × 1020 molekul H2O = (5 × 1020) : (6,022 × 1023) mol = 8,303 × 10–4 mol
8,303 × 10–4 mol × 18 g/mol = 1,4945 × 10–2 g
Volume air = 1,4945 × 10–2 g × 1 mL/g = 1,4945 × 10–2 mL
Soal-1.
Setetes air mengandung 5 x 1020 molekul H2O, jika kerapatan air adalah 1 gram /mL, maka hitunglah volume setetes air tersebut. (3)
Pembahasan Soal-1:
Kerapatan air = 1 g/mL artinya 1 g air = 1 mL
5 × 1020 molekul H2O = (5 × 1020) : (6,022 × 1023) mol = 8,303 × 10–4 mol
8,303 × 10–4 mol × 18 g/mol = 1,4945 × 10–2 g
Volume air = 1,4945 × 10–2 g × 1 mL/g = 1,4945 × 10–2 mL
Pembahasan Soal tentang Hubungan Ksp, Kf, dan K pada Pembentukan Ion Kompleks
Jumat, 10 April 2015
Berikut ini adalah pembahasan soal tentang hubungan Ksp, Kf, dan K pada pembentukan ion kompleks. Ini merupakan soal KSM Bidang Kimia tingkat Propinsi Tahun 2013 - soal pilihan ganda nomor 28. Soal secara keseluruhan dapat di lihat pada pranala ini. Bagaimana hubungan tentang Ksp, Kf, dan K dapat dilihat pada artikel sebelum ini di sini.
Kategori:
Kesetimbangan Kimia,
Kf,
Kimia-2,
Kimia-3,
KSM Kimia,
Ksp,
Pembentukan Ion Kompleks,
Soal dan Pembahasan
Hubungan Ksp, Kf, dan K pada Reaksi Pembentukan Ion Kompleks
Tulisan ini terinspirasi ketika menyelesaikan pembahasan soal KSM Kimia tingkat provinsi tahun 2013. Ada soal menarik yang tentu saja diperlukan pemahaman yang lebih untuk siswa-siswa setingkat SMA/MA. Untuk soal tersebut akan saya bahas pada artikel tersendiri pada blog ini.
Kali ini akan saya bahas hubungan Ksp, Kf, dan K. Hubungan ketiganya nyaris tidak pernah dibahas dalam pelajaran kimia SMA, kecuali hanya untuk materi pengayaan.
Kali ini akan saya bahas hubungan Ksp, Kf, dan K. Hubungan ketiganya nyaris tidak pernah dibahas dalam pelajaran kimia SMA, kecuali hanya untuk materi pengayaan.
Kategori:
Kesetimbangan Kimia,
Kimia-2,
Kimia-3,
Ksp,
Pembentukan Ion Kompleks
Penyelesaian Persamaan Kuadrat Online Membantu Menyelesaikan Soal Kesetimbangan Kimia
Kamis, 09 April 2015
Pelajaran kimia jenjang SMA tidak lepas dari perhitungan. Perhitungan adalah salah satu sarana untuk memahami kimia, masih banyak hal lain yang mestinya menjadi fokus utama dalam mempelajari kimia itu sendiri.
Dalam belajar kimia tidak sedikit siswa sibuk hanya pada soal matematis dan tidak memahami kimia-nya, padahal banyak soal hitungan itu dapat dituntaskan dengan alat hitung.
Seperti pada beberapa soal kesetimbangan kimia kadang untuk mendapatkan jawaban suatu soal hanya dapat diselesaikan menggunakan persamaan kuadrat kemudian dicari akar-akar persamaan kuadrat tersebut.
Jangan sampai hal "kecil" ini menjadi penghambat siswa dalam menjelajah dunia kimia.
Dalam belajar kimia tidak sedikit siswa sibuk hanya pada soal matematis dan tidak memahami kimia-nya, padahal banyak soal hitungan itu dapat dituntaskan dengan alat hitung.
Seperti pada beberapa soal kesetimbangan kimia kadang untuk mendapatkan jawaban suatu soal hanya dapat diselesaikan menggunakan persamaan kuadrat kemudian dicari akar-akar persamaan kuadrat tersebut.
Jangan sampai hal "kecil" ini menjadi penghambat siswa dalam menjelajah dunia kimia.
Alternatif Cara Menyetarakan Persamaan Reaksi Redoks
Sejak dahulu pokok bahasan reaksi redoks khususnya tentang menyetarakan zat-zat dalam reaksi redoks menjadi hal yang sulit bagi kebanyakan siswa sma. Kesulitan itu karena adanya prosedur yang kadang dilupakan begitu saja dalam tahap penyetaraan. Seperti diketahui bahwa penyetaraan redoks dapat dilakukan dengan 2 metode. metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi. Metode ini umum dipakai di jenjang sma. Berikut metode alternatif yang dapat digunakan untuk menyetarakan atom/unsur dalam persamaan reaksi
Kategori:
Alternatif,
Kimia-3,
Persamaan Reaksi,
Reaksi Redoks,
Redoks,
Reduksi Oksidasi
Mengetik Rumus Kimia secara Cepat Oleh Urip Rukim
Berikut ini adalah contoh bagaimana cara agar terbiasa menggunakan "alat" di microsoft word untuk memudahkan kerja saya sebagai guru kimia. Saya lebih suka menggunakan microsoft word ketika mengajar. Microsoft word sering kali saya gunakan sebagai ganti papan tulis. Kelebihannya adalah siswa saya dapat mengikuti proses penjelasan saya layaknya saya menjelaskan menggunakan papan tulis dan spidol. Oleh karena itu kemampuan mengetik saya yang hanya mengandalkan 11 jari (1 telunjuk kiri dan 1 telunjuk kanan) bisa saya "akali" akar dapat mengetik dengan relatif lebih cepat.
Kategori:
Autocorrect,
Mengetik Cepat,
Ragam,
Rumus Kimia,
Software Kimia,
Trik,
Tutorial
Soal-soal Menantang tentang Stoikiometri
Rabu, 08 April 2015
Soal-soal stoikiometri memang tidak sulit kalau setingkat pelajaran di SMA biasa. Kebanyakan memang berkutat pada hitungan matematis saja. Namun kadang kita menjumpai soal-soal unik yang memerlukan pemikiran ekstra dalam penyelesaiannya. Soal-soal stoikiometri seperti apakah itu? Tulisan ini akan memberikan sedikit gambaran tentang hal itu. Soal-soal ini dirangkum dan diadaptasi dari berbagai sumber. Tulisan diperuntukkan bagi siswa-siswa yang punya minat besar dalam mendalami kimia.
Berbagi Tulisan secara Otomatis ke Media Sosial dari Blogger Melalui IFTTT
Jika di wordpress.com tersedia Jetpack yang tinggal atur sedikit maka setiap kita posting tulisan di wordpress.com langsung terkirim ke akun media sosial yang sudah kita hubungkan. Bagaimana jika di blogger-blogspot? Sebelumnya saya memanfaatkan jasa dlvr.it namun saya tidak puas karena jika terhubung ke facebook maka gambar yang di tampilkan dari blogger murni sebagai gambar tidak langsung ke blog meskipun pranalanya ada di bagian bawah gambar tadi. Ini kurang menguntungkan, karena diklik gambar tadi bukan dibawa ke blog tapi hanya melihat gambar. Nah selain yang saya sebut tadi, alternatif lainnya adalah membagikan tulisan dari blogger ke akun media sosial yang kita punya melalui IFTTT.com Caranya?
Sifat Koligatif Larutan - Soal Tekanan Osmosis
Berikut ini adalah kumpulan beberapa soal dan pembahasannya mengenai sifat koligatif larutan - soal tekanan osmotik, ikuti terus update soal-soal yang diambil dari berbagai sumber untuk membantu pemahaman bahasan tekanan osmotik pelajaran kimia di postingan ini. Update akan dilakukan tanpa ada batas tenggang waktu.
Soal-soal Menantang tentang Pereaksi Pembatas
Selasa, 07 April 2015
Dalam reaksi kimia biasanya dapat disimbolkan dengan bentuk persamaan reaksi. Ada zat pereaksi (ditulis sebelah kiri tanda panah) dan ada zat hasil reaksi (ditulis sebelah kanan tanda panah). Reaksi kimia berlangsung dengan jumlah zat yang proporsional. Artinya akan ada kesebandingan jumlah antarzat, baik zat pereaksi dan zat hasil reaksi. Karena adanya kesebandingan ini maka tiap pereaksi keberadaannya menjadi sangat tertentu untuk bisa bereaksi. Jumlah zat-zat pereaksi ini dapat diperkirakan berdasarkan persamaan reaksi yang sudah setara. Jika kita melakukan reaksi dengan jumlah sembarang tentu akan ada zat yang secara stoikiometri akan habis bereaksi dan ada yang bersisa. Zat pereaksi yang tidak bersisa inilah yang disebut pereaksi pembatas (limiting reagent).
Kategori:
Hitungan Dasar Kimia,
Kimia 10,
Kimia-1,
Pereaksi Pembatas,
Persamaan Reaksi,
Stoikiometri
Keterampilan Mengetik Guru Kimia
Setiap profesi memiliki kualifikasi tersendiri, demikian juga guru kimia. Dalam beraktifitas guru kimia tentu punya kebutuhan menyiapkan perangkat pengajaran yang salah satunya dapat terpenuhi dengan menggunakan komputer. Ini terkait aktivitas tulis menulis si guru dalam mendukung kegiatannya. Jaman sekarang guru diwajibkan untuk dapat memanfaatkan teknologi termasuk penguasaan aplikasi olah kata. Jika belum dapat menggunakannya tinggal baca tutorial di internet, hampir semua ada. Yang penting pandai meramu kata kunci atas apa yang ingin dicari.
Center Menu dengan Drop Down List dan Tersorot ketika Aktif
Setiap orang punya selera berbeda dalam hal tampilan menu blog, misalnya saya lebih suka menu yang letaknya di tengah (center) halaman dengan drop down list sebagai sub-menu. Saya juga ingin ketika menu dan atau sub-menu yang sedang aktif (di-klik) tersorot dengan warna berbeda dari menu sebelum ter-klik. Berikut ini saya paparkan bagaimana cara melakukan semua itu.
Kategori:
Blogger,
Drop Down List,
Menu,
Menu Aktif,
Tutorial,
Tutorial Blogger
Baru Bersentuhan dengan CSS
Sabtu, 04 April 2015
Aktivitas saya adalah dunia pengajaran kimia, bukan dunia IT, hanya saja kadang menggunakan IT untuk aktivitas saya. Walau sejak 2006 ngeblog di wordpress.com, script html saja sangat minim saya pelajari. Alasannya memang selama itu fokus di konten (seolah - yak-yak-o dan nganu banget) sehingga apa yang ada di balik wordpress.com tidak saya pikirkan sama sekali. Baru beberapa bulan terakhir ngeblog di blogspot dengan kelonggaran yang lebih dari cukup memaksa saya berkenalan dengan dunia lain. Salah satunya adalah CSS, yah saya baru saja bersentuhan dengan-nya.
Menghitung Ksp dari Data Elektrokimia
Kamis, 02 April 2015
Soal –1:
Hitung Ksp dari AgI pada 25 °C, berdasarkan data berikut:
Penyelesaian:
Hitung Ksp dari AgI pada 25 °C, berdasarkan data berikut:
Setengah reaksi reduksi | E° (V) |
AgI(s) + e– → Ag(s) + I– | –0,15 |
I2(s) + 2e– → 2I– | –0,54 |
Ag+ + e– → Ag(s) | 0,80 |
Penyelesaian:
Kategori:
Data Elektrokimia,
Elektrokimia,
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Menghitung Ksp,
Potensial Sel,
Redoks
Menghitung Ksp dari Larutan Jenuh ketika Diketahui pH–nya
Perhatikan bahwa pada soal seperti ini tidak perlu diketahui konsentrasi untuk larutan jenuh, dengan diketahui pH larutan jenuh ini kita sudah cukup untuk menentukan nilai Ksp suatu zat.
Untuk dapat menyelesaikan soal seperti ini diperlukan pemahaman tentang konsep larutan asam-basa
Pertama hitung [OH–]. Gunakan konsep asam basa yang terkait pH, derajat keasaman.
Berikutnya kita dapa menggunakan ungkapan Ksp untuk menghitung Ksp larutan jenuh tersebut.
Untuk dapat menyelesaikan soal seperti ini diperlukan pemahaman tentang konsep larutan asam-basa
Pertama hitung [OH–]. Gunakan konsep asam basa yang terkait pH, derajat keasaman.
Berikutnya kita dapa menggunakan ungkapan Ksp untuk menghitung Ksp larutan jenuh tersebut.
Kategori:
Derajat Keasaman,
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Konsep Asam-basa,
Larutan Jenuh,
pH
Menghitung Ksp dari Kelarutan Larutan ketika Diberi Data Titrasi
Soal –1:
Sampel zat padat Ca(OH)2 dicampur dengan 0,0100 M CaCl2. Setelah diaduk, beberapa padatan Ca(OH)2 tersisa, ada yang tidak larut. Larutannya kemudian disaring dan ternyata 25 mL sampel membutuhkan 22,50 mL HCl 0,0250 M untuk menetralisirnya. Hitung nilai Ksp Ca(OH)2 berdasarkan data tersebut.
Sampel zat padat Ca(OH)2 dicampur dengan 0,0100 M CaCl2. Setelah diaduk, beberapa padatan Ca(OH)2 tersisa, ada yang tidak larut. Larutannya kemudian disaring dan ternyata 25 mL sampel membutuhkan 22,50 mL HCl 0,0250 M untuk menetralisirnya. Hitung nilai Ksp Ca(OH)2 berdasarkan data tersebut.
Menghitung Ksp bila Diketahui Persen Berat/volume
Contoh
Kelarutan timbal(II) florida adalah 0,051 % (b/v) pada 25 °C. Hitung Ksp garam tersebut pada keadaan tersebut.
Penyelesaian:
Kelarutan timbal(II) florida adalah 0,051 % (b/v) pada 25 °C. Hitung Ksp garam tersebut pada keadaan tersebut.
Penyelesaian:
Kategori:
% berat/volume,
Kelarutan,
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Ksp,
Menghitung Ksp
Menghitung Ksp dari Kelarutan Molar
Kelarutan molar suatu zat adalah jumlah mol yang larut per liter larutan zat tersebut. Untuk setiap zat yang larut (seperti natrium nitrat, NaNO3), nilai kelarutannya dapat sangat tinggi, lebih dari 10 mol per liter larutan pada beberapa kasus.
Untuk zat yang sukar larut seperti perak bromida (AgBr), kelarutan molar–nya dapat sangat kecil. Dalam hal AgBr, nilainya 5,71 × 10–7 mol per liter.
Nilai yang diberikan ini, bagimanakah menghitung Ksp nya? Berikut prosedurnya:
Untuk zat yang sukar larut seperti perak bromida (AgBr), kelarutan molar–nya dapat sangat kecil. Dalam hal AgBr, nilainya 5,71 × 10–7 mol per liter.
Nilai yang diberikan ini, bagimanakah menghitung Ksp nya? Berikut prosedurnya:
Menghitung Ksp dari Kelarutan gram per 100 mL
Kadang–kadang, kelarutan dinyatakan dalam gram per 100 mL, tidak dalam kelarutan molar. Ksp masih dapat dihitung dari data itu, tetapi tidak langsung. Pertama, kita harus konversi kelarutan data g/100mL ke mol/L (molar). Nilai kelarutan molar ini dapat digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
Cara untuk konversi nilai g/100 mL ke kelarutan molar:
Cara untuk konversi nilai g/100 mL ke kelarutan molar:
Kategori:
Kelarutan,
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Konversi Satuan Kelarutan,
Menghitung Ksp
Pembahasan Soal Uraian Singkat Kimia KSM-Provinsi 2014
Sabtu, 28 Maret 2015
Pembahasan Soal Uraian Singkat KSM Tingkat Provinsi Tahun 2014
Soal 1. (11 poin)Oksida adalah senyawa kimia yang dibentuk dari logam dengan oksigen. Ada 3 jenis oksida yang dikenal yaitu oksida sederhana, peroksida dan superoksida. Berikut ini ditampilkan 3 oksida yang memiliki perbandingan atom logam terhadap oksigen = 2:1. Titanium(IV) oksida adalah oksida yang banyak digunakan sebagai pigmen putih karena memiliki indeks refraksi yang paling tinggi. Oksida ini tidak larut dalam air tetapi dapat didispersikan secara mekanik.
Pembahasan Soal PG Kimia Nomor 11-25 KSM-Provinsi 2014
Pembahasan Soal KSM Kimia Tingkat Provinsi 2014 Nomor 1-10 ada di pranala ini.
11. Asam oksalat (H2C2O4) dalam air memiliki persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
H2C2O4](aq) + 2H2O](l) ⇌ 2H3O+(aq) + C2O42- (aq)11. Asam oksalat (H2C2O4) dalam air memiliki persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
Diketahui Ka1 asam oksalat sebesar 5,36×10-2 dan Ka2 adalah 5,30×10-5
maka harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi reaksi tersebut adalah
Pembahasan Soal PG Kimia Nomor 1-10 KSM-Provinsi 2014
Jumat, 27 Maret 2015
Berikut ini pembahasan soal pilihan ganda, soal nomor 1 sampai dengan nomor 10. Soal selengkapnya dapat diunduh di blog urip.wordpress.com beserta soal lainnya.
1. Konfigurasi elektron ion klorida dan atom kromium berturut-turut adalah
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
1. Konfigurasi elektron ion klorida dan atom kromium berturut-turut adalah
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
Penentuan Sisa Pereaksi pada Kesetimbangan Reaksi ketika Diketahui Nilai Kc-nya
Kedalam ruangan 1 liter di masukkan 2 mol gas CO dan 2 mol uap air terjadi reaksi :
CO(g) + H2O(g) ⇌ CO2(g) + H2(g) dengan nilai Kc = 4
dalam keadaan setimbang uap air yang tersisa adalah...
A. 1/3 mol
B. 2/3 mol
C. 1 mol
D. 4/3 mol
E. 5/3 mol
CO(g) + H2O(g) ⇌ CO2(g) + H2(g) dengan nilai Kc = 4
dalam keadaan setimbang uap air yang tersisa adalah...
A. 1/3 mol
B. 2/3 mol
C. 1 mol
D. 4/3 mol
E. 5/3 mol
Tutorial Menggambar Molekul Berdasar Struktur Lewis Menggunakan Chemsketch
Rabu, 25 Maret 2015
Tutorial menggambar molekul berdasar struktur Lewis menggunakan Chemsketch sebenarnya sudah saya buat dalam bentuk tulisan. Jika perlu silakan mengunjunginya pada blog saya yang ini. Kali ini tutorial menggunakan video hasil rekam layar menggunakan aplikasi Jing. Berharap yang membutuhkan akan terbantu.
HKKI Campuran AgNO3 dan Gas HCl
Selasa, 24 Maret 2015
Soal
Kedalam 100 mL larutan AgNO3 1.10–3 M dialirkan gas HCl sebanyak 22,4 mL dalam keadaan standar). Jika Ksp AgCl = 1,5.10–10. Pernyataan yang tepat berikut ini adalah….
A. terjadi larutan tepat jenuh AgCl karena Qc = Ksp
B. terbentuk endapan AgCl karena Qc > Ksp
C. terbentuk endapan AgCl karena Qc< Ksp
D. terjadi larutan AgCl karena Qc< Ksp
E. terjadi larutan AgCl karena Qc > Ksp
Kedalam 100 mL larutan AgNO3 1.10–3 M dialirkan gas HCl sebanyak 22,4 mL dalam keadaan standar). Jika Ksp AgCl = 1,5.10–10. Pernyataan yang tepat berikut ini adalah….
A. terjadi larutan tepat jenuh AgCl karena Qc = Ksp
B. terbentuk endapan AgCl karena Qc > Ksp
C. terbentuk endapan AgCl karena Qc< Ksp
D. terjadi larutan AgCl karena Qc< Ksp
E. terjadi larutan AgCl karena Qc > Ksp
Kategori:
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Larutan Jenuh,
Tepat Jenuh,
Terbentuk Endapan
Menentukan Kelarutan dalam Satuan Massa
Diketahui Ksp CaCO3 = 4,0 × 10–10 dan Mr CaCO3 = 100. Kelarutan garam CaCO3 dalam tiap 200 mL larutan adalah … .
A. 2 × 10–3 gram
B. 4 × 10–4 gram
C. 2 × 10–5 gram
D. 4 × 10–6 gram
E. 8 × 10–8 gram
Catatan:
Kelarutan biasa dinyatakan dalam satuan M namun dapat pula dinyatakan dalam satuan mol atau dalam satuan gram untuk tiap volume tertentu.
A. 2 × 10–3 gram
B. 4 × 10–4 gram
C. 2 × 10–5 gram
D. 4 × 10–6 gram
E. 8 × 10–8 gram
Catatan:
Kelarutan biasa dinyatakan dalam satuan M namun dapat pula dinyatakan dalam satuan mol atau dalam satuan gram untuk tiap volume tertentu.
Kemurnian Zat dalam Reaksi Kimia dan Titrasi Asam-Basa serta Penentuan Ka Berdasar Perbandingan Warna Indikator
Senin, 23 Maret 2015
Soal 1.
Pada pemanasan sempurna 75 gram kalsium karbonat dengan reaksi:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
Pada keadaan standar volume gas CO2 yang terbentuk 11,2 liter. Kemurnian kalsium karbonat adalah.... (Ar Ca=40, C=12, O=16)
A. 33,3 %
B. 40,0 %.
C. 50,0 %
D. 66,7 %
E. 80,0 %
Pada pemanasan sempurna 75 gram kalsium karbonat dengan reaksi:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
Pada keadaan standar volume gas CO2 yang terbentuk 11,2 liter. Kemurnian kalsium karbonat adalah.... (Ar Ca=40, C=12, O=16)
A. 33,3 %
B. 40,0 %.
C. 50,0 %
D. 66,7 %
E. 80,0 %
Kategori:
Hukum Dasar Kimia,
Kemurnian Zat,
Kimia-1,
Konsentrasi,
Konsep Asam-basa,
Titrasi
Menggambar Struktur Benzena dengan ChemSketch
Minggu, 22 Maret 2015
Ada beberapa aplikasi menggambar stuktur zat kimia yang dapat dimanfaatkan secara gratis. Salah satu aplikasi tersebut adalah Chemsketch. Jika belum belum terpasang boleh menguduh aplikasinya dari sini. Berikut ini tutorial menggambar struktur benzena dengan Chemsketch. Oh yah, tutorial yang sama dengan menggunakan Marvin Sketch dapat dibaca di sini. Secara prinsip keduanya tidak beda namun menghasilkan tampilan dengan tingkat smooth yang berbeda, dengan Marvin Sketch hasilnya relatif lebih smooth. Meskpiun tentu ada plus minusnya di antara keduanya.
Menggambar Struktur Benzena dengan Marvin Sketch
Buat rekan yang baru menggunakan perangkat lunak untuk menggambar struktur zat kimia kadang bukan pekerjaan yang mudah, meskipun jika berani coba klik dan klik saja tentu akan ketemu caranya. Teknik ini adalah cara khas orang Indonesia kebanyakan, coba dan coba tanpa membaca cara pemakaiannya yang biasanya selalu disertakan dalam setiap paket aplikasi. Tapi oke-lah yang penting mau mencoba toh tidak rusak. :)
Sekilas tentang Pe-warna-an di MathJax pada Blogger
Sabtu, 21 Maret 2015
Sedikit latihan untuk memberikan sesuatu yang berbeda dari keluaran MathJax ketika menulis persamaan matematis atau rumus atau simbol tertentu. Secara standar tampilan MathJax berwarna hitam normal. Untuk memberikan warna tertentu diperlukan sedikit usaha. Berikut ini saya ambil beberapa contoh serta cara mengonfigurasi agar MathJax dapat "diwarnai".
Modifikasi Template Blogger itu
Jumat, 20 Maret 2015
Sebulan terakhir ini saya asyik utak-atik template blogger untuk kebutuhan blog saya yang ini. Baru kali ini serius ingin ngeblog menggunakan blogger dengan modal "pertanyaan" di benak. Untuk sedikit mengerti dari mana lagi gerbangnya kalau tidak melalui Google. Semua nyaris tersedia jawaban atas rasa ingin tahu meski kadang perlu memeras otak untuk bisa menerapkannya. Jika sudah berhasil tak lama punya modal buat menulis tutorial tentang apa yang baru saja saya lakukan. Maklum tak punya pengetahuan tentang html, css, dan skrip kecuali secuil saja selama ngeblog di wordpress dot com itu. Akhirnya perlahan semua keingintahuan saya menjadi terang benderang sekadar ingin punya blog berbasis blogger ini.
Menambahkan Extension Mhchem pada Mathjax di Blogger
Kamis, 19 Maret 2015
Bahasan kali ini fokus pada bagaimana cara memasang atau menambahkan ekstensi (extension) MHCHEM pada MATHJAX di blogger. Apa sih Mathjax apa pula itu ekstensi mhchem? Sekilas info saja, MathJax adalah library JavaScript lintas-browser yang menampilkan notasi matematika di web browser, menggunakan MathML, LaTeX dan ASCIIMathML markup. Ekstensi mhchem adalah sebuah ekstensi atau aplikasi tambahan pada Mathjax untuk fungsi penulisan khusus kimia agar menjadi lebih mudah, tidak terlalu banyak membutuhkan perintah atau kode khusus sebagaimana mestinya namun penulisannya tetap sempurna. Bagi saya dan juga siapapun yang terbiasa menulis artikel berbau kimia tentu sangat membutuhkan ketika ingin menuliskan rumus-rumus kimia, bahkan struktur kimia sekalipun.
Cara Mengetik Suatu Persamaan Rata Tanda Sama Dengan dengan Microsoft Equation Editor
Sabtu, 14 Maret 2015
Terinpsirasi ketika mengetik penyelesaian soal kimia menggunakan Latex di blog saya yang lain, terpikir mestinya untuk Microsoft Equation Editor (MEE) juga punya cara untuk tujuan yang sama dalam mengetik suatu persamaan matematis. Sayangnya saya dan juga orang kebanyakan kurang begitu peduli untuk hal ini. Maksud perataan yang saya maksud adalah yang seperti pada contoh berikut:
Soal Laju Reaksi, Menentukan Konsentrasi Pereaksi Tertentu
Berikut ini soal terkait laju reaksi, menentukan konsentrasi zat A berdasarkan data hasil percobaan sebagaimana tersaji.
Data dari suatu reaksi A(g) + 2B(g) → AB2(g) sebagai berikut:
Percobaan | [A] (M) | [B] (M) | Laju reaksi (M.det–1) |
---|---|---|---|
1 | 0,5 | 0,1 | 5 |
2 | 0,5 | 0,4 | 50 |
3 | x | 0,4 | 32 |
4 | 1,0 | 0,8 | 640 |
Tentukan nilai x!
Penguraian CaC2, NaN3, H2O2, KO2
Beberapa senyawa memiliki keunikan sifat berbeda dengan suatu senyawa pada umumnya. Misal senyawa CaC2, NaN3.
Andai senyawa-senyawa dapat terurai maka perlu kehati-hatian dalam menuliskannya sehingga tidak keliru. Akan lebih jelas kalau digambar struktur Lewis-nya.
Andai senyawa-senyawa dapat terurai maka perlu kehati-hatian dalam menuliskannya sehingga tidak keliru. Akan lebih jelas kalau digambar struktur Lewis-nya.
Konversi Teks dari Microsoft Word ke HTML
Kamis, 12 Maret 2015
Menulis di blogger tidak senyaman di wordpress dot org (ini pendapat pribadi). Menu editor draft pada blogger sangat terbatas (sama dengan di wordpress.com) belum bisa dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan pengguna. Keterbatasan itu memaksa pengguna mesti bolak-balik ke mode Rich Text - HTML - Rich Text - HTML. Apalagi saat menuliskan beberapa tulisan yang terkait zat-zat kimia, ini jadi kurang asyik. Tapi apa boleh buat, lanjut saja.
Memahami Script yang Tak Manusiawi itu!!!
Rabu, 11 Maret 2015
Memahami sebuah atau berbuah-buah skrip (script) bukan perkara mudah bagi saya yang sangat awam dalam hal skrip. Untungnya saya punya modal rasa ingin tahu sehingga saya sedikit tahu cara menyimak skrip yang sangat tak manusiawi itu. Yah, sangat tak manusiawi buat orang awam :( .
Trik Mengubah Format Waktu Ala Indonesia di Blogspot/Blogger
Selasa, 10 Maret 2015
Tutorial untuk mengubah format waktu (hari, tanggal, bulan, tahun) ala Indonesia kebanyakan hanya membahas pengaturan yang tersedia di dasbor blogger saja. Iya kalau template yang digunakan sudah peduli dengan format waktu ala Indonesia, kalau tidak, mesti dicari cara agar "benar" formatnya.
Read More Otomatis vs Read More Manual
Setiap template blogger yang ditawarkan gratis tentu ada plus-minusnya, namun bukan berarti tanpa opsi. Enak sih ngeblog di blogspot/blogger templatenya melimpah namun dapat dimodifikasi sesuka hati pemilik blog. Berikut ini pengalaman dalam menggunakan "Read more" yang semula otomatis terpotong hingga sejumlah karakter tertentu kemudian diubah menjadi sesuai kehendak pemilik blog, yah dengan membuat "jump-link atau read more" secara manual. Mengapa tidak suka menggunakan read more otomatis em... karena tidak pantas menginterupsi kalimat :)
Arti Kata Diencerkan 10 Kali, 100 Kali, Sekian Kali pada Konsentrasi Larutan
Sabtu, 07 Maret 2015
Kadang masih dijumpai beberapa pembelajar kimia kurang begitu bisa memaknai arti kata “diencerkan” ini dalam menyelesaikan soal–soal terkait larutan.
Kata “diencerkan” dalam bahasa kimia artinya konsentrasi larutan diturunkan dengan cara menambah volume pelarut hingga volume larutan menjadi sekian kali dari volume larutan semula.
Kata “diencerkan” dalam bahasa kimia artinya konsentrasi larutan diturunkan dengan cara menambah volume pelarut hingga volume larutan menjadi sekian kali dari volume larutan semula.
Kategori:
10 kali,
100 kali,
1000 kali,
Asam Basa,
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Konsentrasi,
Larutan,
Pengenceran
Sedikit Catatan Menggunakan Latex di Blog ini
Jumat, 06 Maret 2015
Menuliskan persamaan dengan menggunakan latex akan menghasilkan tampilan persamaan yang bagus. Hanya diperlukan pembiasaan saja. Tidak cukup sekali atau dua kali, tapi sesering mungkin sesuai kebutuhan. Tidak pula mesti dihafalkan nanti juga akan hafal dengan sendirinya, apalagi kalau kita belajarnya sembari daring (online). Seperti yang saya lakukan untuk menuliskan beberapa rumus sederhana di blog ini.
Menghitung Volume Komponen Larutan Penyangga Ca(OH)2 + CH3COOH Diketahui pH
Kamis, 05 Maret 2015
Soal larutan penyangga
100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampurkan ke dalam larutan CH3COOH 0,1 M, ternyata pH campurannya = 5. Jika harga Ka asam asetat 1 × 10–5, maka volume larutan CH3COOH 0,1 M adalaha. 100 mL
b. 150 mL
c. 200 mL
d. 300 mL
e. 400 mL
Bahasan soal kimia kalau melibatkan soal hitungan biasanya selalu dikaitkan dengan konsep mol, konsentrasi dan sekitarnya. Seperti soal tadi.
Kategori:
Asam-basa,
Derajat Keasaman,
Kimia-2,
Konsep Asam-basa,
Larutan Penyangga,
pH
Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan Ag2SO4
Senin, 02 Maret 2015
Adanya penambahan zat yang mengandung ion sejenis (senama) maka akan menyebabkan kelarutan zat mengalami penurunan (berkurang) dari kelarutan sebelumnya. Dengan kata lain zat tersebut akan semakin banyak yang mengendap. Hal ini sesuai dengan konsep kesetimbangan bahwa jika konsentrasi zat ditingkatkan maka kesetimbangan akan bergeser dari zat yang ditambahi konsentrasinya.
Kategori:
Ag2SO4,
Kelarutan,
Kelarutan & Ksp,
Kimia-2,
Ksp,
Pengaruh Ion Sejenis,
Pengaruh Ion Senama
Rumus Molekul dan Rumus Struktur Metilon dan Katinon
Minggu, 01 Maret 2015
Akhir-akhir ini dua senyawa kimia me-til-on dan katinon mencuat di Indonesia. Ini terkait dengan tertangkapnya artis terkenal yang diduga mengkonsumsi zat-zat yang sepertinya memang termasuk dalam kelompok “zat terlarang”. Bagaimana rumus molekul dan rumus struktur keduanya?
Kategori:
Hidrokarbon,
Katinon,
Kimia,
kimia organik,
Metilon,
Ragam,
Rumus Kimia,
Rumus Molekul
Langganan:
Postingan (Atom)