Arti Kata Diencerkan 10 Kali, 100 Kali, Sekian Kali pada Konsentrasi Larutan

Sabtu, 07 Maret 2015 edit

Kadang masih dijumpai beberapa pembelajar kimia kurang begitu bisa memaknai arti kata “diencerkan” ini dalam menyelesaikan soal–soal terkait larutan.

Kata “diencerkan” dalam bahasa kimia artinya konsentrasi larutan diturunkan dengan cara menambah volume pelarut hingga volume larutan menjadi sekian kali dari volume larutan semula.

Contoh soal:
Tentukan konsentrasi larutan 100 mL HCl 0,1 M jika diencerkan hingga 10 kali.

Ingat bahwa dalam pengenceran, jumlah mol HCl dalam larutan itu tidak mengalami perubahan, yang mengalami perubahan adalah hanya volume pelarut. Jadi jumlah mol HCl sebelum diencerkan dan sesudah diencerkan akan tetap.

Oleh karena itu berlaku rumusan:
V1.c1 = V2.c2
V1 = volume larutan mula–mula
c1 = konsentrasi larutan mula–mula
V2 = volume larutan setelah diencerkan
c2 = konsentrasi larutan setelah diencerkan.

Kembali ke contoh soal di atas, kata diencerkan 10 kali artinya V2 = 10 × V1
\begin{align} \mathsf{V_1 \times c_1}& = \mathsf{V_2 \times c_2}\\\\ \mathsf{V_1 \times c_1}& = \mathsf{10 \times V_1 \times c_2}\\\\ \mathsf{100~mL \times 0{,}1~M}& = \mathsf{10 \times 100~mL \times c_2}\\\\ \mathsf{c_2} & = \mathsf{\dfrac{100~mL \times 0{,}1~M}{10 \times 100~mL}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{0{,}1~M}{10}}\\\\ & = \mathsf{0{,}01~M}\\\\ \end{align}
Kalau diencerkan 1000 kali maka volume larutan HCl tadi konsentrasinya dapat dihitung:
⟶ ingat V2 = 1000 × V1
\begin{align} \mathsf{V_1 \times c_1}& = \mathsf{V_2 \times c_2}\\\\ \mathsf{V_1 \times c_1}& = \mathsf{1000 \times V_1 \times c_2}\\\\ \mathsf{100~mL \times 0{,}1~M}& = \mathsf{1000 \times 100~mL \times c_2}\\\\ \mathsf{c_2} & = \mathsf{\dfrac{100~mL \times 0{,}1~M}{1000 \times 100~mL}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{0{,}1~M}{1000}}\\\\ & = \mathsf{0{,}0001~M}\\\\ \end{align} Untuk memudahkan dalam mengingat terkait pengenceran ini:
  • Jika diencerkan 10 kali artinya konsentrasi setelah pengenceran = konsentrasi mula-mula dibagi 10.
  • Jika diencerkan 1000 kali artinya konsentrasi setelah pengenceran = konsentrasi mula-mula dibagi 1000.
  • Jika diencerkan sekian kali artinya konsentrasi setelah pengenceran = konsentrasi mula-mula dibagi sekian. 

Contoh soal terapan pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan berikut.
Suatu larutan mengandung PbSO4 jenuh dengan Ksp PbSO4 = 1,2 × 10–10. Jika larutan diencerkan 100 kali, maka daya melarut PbSO4 adalah ….

PbSO4 ⇌ Pb2+ + SO42–
Kelarutan (s) Pb2+ = Kelarutan (s) SO42– = Kelarutan PbSO4
Karena larutan PbSO4 jenuh (boleh diartikan tepat jenuh)
maka Ksp PbSO4 = Hasil Kali Kelarutan Ion–ionnya (HKKI)
\begin{align} \mathsf{K_{sp} PbSO_4} & = \mathsf{[Pb^{2+}][SO_4^{-2}}\\\\ \mathsf{1{,}2 \times 10^{-10}} & = \mathsf{s^2}\\\\ \mathsf{s} & = \sqrt{\mathsf{1{,}2 \times 10^{-10}}}\\\\ & = \mathsf{1{,}1 \times 10^{-5}~M}\\\\ \end{align} Jadi kelarutan PbSO4 = 1,10 × 10–5 M
Karena kelarutan PbSO4 diencerkan 100 kali,
kelarutan PbSO4 atau daya melarut PbSO4 = $\mathsf{\dfrac{1{,}10 \times 10^{–5}~M}{100} = 1{,}10 \times 10^{–7}~M}$

Jika diperlukan berikut ini adalah kalkulator untuk pengenceran. Silakan ganti input dan klik di luar area input maka hasil hitung akan ter-update. Gunakan tanda titik sebagai tanda desimal.

Sebelum Pengenceran
Volume larutan (mL)
Konsentrasi larutan (M)
Jumlah mol (mmol)
Sesudah Pengenceran
Pengenceran x kali
Penambahan volume (mL)
Jumlah volume akhir (mL)
Jumlah mol tetap (mmol)
Konsentrasi larutan akhir (M)


Contoh soal tambahan
Pengenceran larutan stok 5,00 M sukrosa dilakukan secara berturut-turut dengan prosedur sebagai berikut.
Larutan A = 50,0 mL larutan stok diencerkan menjadi 125 mL
Larutan B = 60,0 mL larutan A diencerkan menjadi 240 mL
Larutan C = 90,0 mL larutan B diencerkan menjadi 300 mL
Berapakah konsentrasi larutan C?

Penyelesaian:
Dasar hitungannya masih menggunakan rumus:
Vstok × cstok = VA × cA
→ $\mathsf{c_A} = \mathsf{\dfrac{V_{stok} \times c_{stok}}{V_A}}$

Hitungan konsentrasi larutan A dari larutan stok.
\begin{align} \mathsf{c_A} & = \mathsf{\dfrac{V_{stok} \times c_{stok}}{V_A}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{50~mL \times 5{,}00~M}{125~mL}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{250~mmol}{125~mL}}\\\\ & = \mathsf{2~M}\\\\ \end{align}
Hitungan konsentrasi larutan B dari larutan A.
\begin{align} \mathsf{c_B} & = \mathsf{\dfrac{V_A \times c_A}{V_B}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{60~mL \times 2{,}00~M}{240~mL}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{120~mmol}{240~mL}}\\\\ & = \mathsf{0{,}50~M}\\\\ \end{align}
Hitungan konsentrasi larutan C dari larutan B.
\begin{align} \mathsf{c_C} & = \mathsf{\dfrac{V_B \times c_B}{V_C}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{90~mL \times 0{,}50~M}{300~mL}}\\\\ & = \mathsf{\dfrac{45~mmol}{300~mL}}\\\\ & = \mathsf{0{,}15~M}\\\\ \end{align}
Alat hitung yang dapat digunakan:

Gunakan tanda titik sebagai tanda desimal
Pengenceran larutan dari larutan stok kemudian diencerkan lagi dan lagi
V1 (mL) c1 (M) jumlah zat
(mmol)
VA (mL) cA (M)
VA (mL) cA (M) jumlah zat
(mmol)
VB (mL) cB (M)
VB (mL) cB (M) jumlah zat
(mmol)
VC (mL) cC (M)

Semoga bermanfaat.
Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info