Sifat Koligatif Larutan: Kenaikan Titik Didih (ΔTb) dan Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Dasar teori:
Kenaikan titik didih dan penaikan titik beku larutan tergantung pada banyaknya komponen larutan dalam hal ini adalah molalitas.
Molal adalah satuan konsentrasi yang dihitung berdasarkan jumlah mol zat terlarut setiap 1 kg pelarut.
$$\mathsf{\Delta T_b = b \cdot K_b \cdot i}$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{n_t \cdot 1000 }{m_p} \cdot K_b \cdot i}$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{m_t/mM_t \cdot 1000 \cdot K_b \cdot i}{m_p} }$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{m_t \cdot 1000 \cdot K_b \cdot i}{mM_t \cdot m_p} }$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{m_t \cdot 1000 \cdot K_b \cdot i}{mM_t \cdot m_p} }$$
Untuk larutan yang sama akan diperoleh hubungan antara ΔTb, Kb, ΔTf, dan Kf seperti berikut.
Oleh karena itu bila 3 variabel diketahui maka variabel lain dapat dihitung.
Dasar teori:
Kenaikan titik didih dan penaikan titik beku larutan tergantung pada banyaknya komponen larutan dalam hal ini adalah molalitas.
Molal adalah satuan konsentrasi yang dihitung berdasarkan jumlah mol zat terlarut setiap 1 kg pelarut.
Hubungan antarvariabel yang dijadikan dasar untuk pembuatan kalkulator molalitas, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
Ada dua rumus yang digunakan yaitu $\mathsf{\Delta T_b = b \cdot K_b \cdot i}$ dan $\mathsf{\Delta T_f = b \cdot K_f \cdot i}$$$\mathsf{\Delta T_b = b \cdot K_b \cdot i}$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{n_t \cdot 1000 }{m_p} \cdot K_b \cdot i}$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{m_t/mM_t \cdot 1000 \cdot K_b \cdot i}{m_p} }$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{m_t \cdot 1000 \cdot K_b \cdot i}{mM_t \cdot m_p} }$$ $$\mathsf{\Delta T_b = \dfrac{m_t \cdot 1000 \cdot K_b \cdot i}{mM_t \cdot m_p} }$$
$$\mathsf{\Delta T_b \cdot mM_t \cdot m_p = m_t \cdot 1000 \cdot K_b \cdot i }$$
$$\mathsf{\dfrac{\Delta T_b}{K_b} = \dfrac{m_t \cdot 1000 \cdot i}{mM_t \cdot m_p}}$$Persamaan-1
Untuk larutan yang sama maka analog dengan hubungan ΔTb dengan variabel seperti di atas diperoleh hubungan ΔTf dengan variabel
$$\mathsf{\Delta T_f \cdot mM_t \cdot m_p = m_t \cdot 1000 \cdot K_f \cdot i }$$
$$\mathsf{\dfrac{\Delta T_f}{K_f} = \dfrac{m_t \cdot 1000 \cdot i}{mM_t \cdot m_p}}$$Persamaan-2
Untuk larutan yang sama akan diperoleh hubungan antara ΔTb, Kb, ΔTf, dan Kf seperti berikut.
$$\mathsf{\dfrac{\Delta T_b}{K_b} = \dfrac{\Delta T_f}{K_f}}$$atau
$$\mathsf{\dfrac{K_f}{K_b} = \dfrac{\Delta T_f}{\Delta T_b}}$$
$$\mathsf{K_f \cdot \Delta T_b = K_b \cdot \Delta T_f}$$Persamaan-3
Perhitungan dalam kalkulator ini hanya berlaku untuk larutan yang encer dengan variabel sebagai berikut.
ΔTb = kenaikan titik didih larutan (°C)
ΔTf = penurunan titik beku larutan (°C)
b = $\mathsf{\dfrac{jumlah~ zat~ terlarut~ (mol)}{1~ kg~ pelarut}}$ (molal)
mt = massa zat terlarut (g)
mMt = massa molar zat terlarut (g/mol)
mp = massa zat pelarut (g)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (°C/molal)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (°C/molal)
i = faktor van't Hoff = 1 + (jumlah ion – 1) α
α = derajat disosiasi/ionisasi larutan elektrolit
Untuk larutan nonelektrolit karena tidak terjadi penguraian (mengion) maka nilai i = 1. Bila massa pelarut sudah diketahui isi massa jenis = 1, dan volume = massa pelarut.
Untuk diketahui bahwa kalkulator ini bersifat bolak-balik. Untuk data i dan massa pelarut bila belum diketahui dalam soal dapat dihitung terpisah menggunakan 2 kalkulator di atas, kemudian isikan hasil hitungnya pada kalkulator di bawah ini.
Isikan kontak input seperti yang dicontohkan dalam pengisian.
Misal:
ΔTb = kenaikan titik didih larutan (°C)
ΔTf = penurunan titik beku larutan (°C)
b = $\mathsf{\dfrac{jumlah~ zat~ terlarut~ (mol)}{1~ kg~ pelarut}}$ (molal)
mt = massa zat terlarut (g)
mMt = massa molar zat terlarut (g/mol)
mp = massa zat pelarut (g)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (°C/molal)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (°C/molal)
i = faktor van't Hoff = 1 + (jumlah ion – 1) α
α = derajat disosiasi/ionisasi larutan elektrolit
Untuk larutan nonelektrolit karena tidak terjadi penguraian (mengion) maka nilai i = 1. Bila massa pelarut sudah diketahui isi massa jenis = 1, dan volume = massa pelarut.
Petunjuk penggunaan kalkulator secara umum:
Isikan hanya pada kotak berwarna putih (sebagai masukan/input).
Gunakan tanda titik sebagai tanda desimal bilangan.
Isikan hanya pada kotak berwarna putih (sebagai masukan/input).
Gunakan tanda titik sebagai tanda desimal bilangan.
Rumus hubungan antarvariabel yang digunakan pada kalkulator ini:
$$\mathsf{m = \rho \times V} \Leftrightarrow \mathsf{\rho = \dfrac{m}{V}} \Leftrightarrow \mathsf{V = \dfrac{m}{\rho}}$$
Untuk diketahui bahwa kalkulator ini bersifat bolak-balik. Untuk data i dan massa pelarut bila belum diketahui dalam soal dapat dihitung terpisah menggunakan 2 kalkulator di atas, kemudian isikan hasil hitungnya pada kalkulator di bawah ini.
Isikan kontak input seperti yang dicontohkan dalam pengisian.
Misal:
- Untuk penentuan ΔTb kosongkan kotak inputnya dan isilah input untuk i, mt, mMt, mp, dan Kb. Ini hanya terkait perhitungkan ΔTb, sementara itu kosongkan nilai Kf dan ΔTf, ini berlaku sebaliknya.
- Untuk penentuan ΔTf kosongkan kotak inputnya dan isilah input untuk i, mt, mMt, mp, dan Kf. Ini hanya terkait perhitungkan ΔTf, sementara itu kosongkan nilai Kb dan ΔTb, ini berlaku sebaliknya.
- Untuk penentuan mt kosongkan kotak inputnya dan isilah input untuk i, mt, mMt, mp, Kb, dan ΔTb.
- Untuk larutan yang sama diperoleh hubungan antara ΔTb, Kb, ΔTf, dan Kf jadi bila diketahui 3 variabel dari 4 (ΔTb, Kb, ΔTf, dan Kf) tersebut maka salah satu variabel dapat dihitung menggunakan kalkulator ini sesuai persamaan-3.
- Jika zat pelarutnya air titik didih awal = 100 °C dapat diganti sesuai soal;
- Jika zat pelarutnya air titik beku awal = 0 °C dapat diganti sesuai soal.
Good Job!
BalasHapus