Trik Menentukan Orde Ikatan
Senin, 07 Desember 2015
Berbeda dengan teori ikatan valensi bahwa dalam pembentukan ikatan antaratom hanya elektron valensi saja. Bagaimana menentukan orde ikatan suatu molekul atau ion?
Trik Menentukan Orbital Hibrida (Hibridisasi)
Jumat, 04 Desember 2015
Trik, hitung jumlah elektron valensi tiap atom dalam senyawa atau ion, dengan rumus tertentu diperoleh jumlah pasangan elektron dalam molekul/ion dan dapatlah kesimpulan orbital hibridanya.
Penyetaraan Reaksi Redoks Menggunakan Metode Aljabar Sederhana
Sabtu, 07 November 2015
Dengan metode perubahan bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi biasa siswa banyak yang mengalami kesulitan. Tawaran metode aljabar sederhana ini bertujuan agar siswa dapat memilih cara yang dirasa lebih mudah. Metode ini selanjutnya diberi nama metode "MAS".
Metode ini sangat cocok digunakan apabila persamaan reaksi redoks tersaji dalam bentuk ion-ion. Meski demikian jika terdapat persamaan reaksi redoks bentuk lengkap (tanpa dimunculkan ion) tetap dapat digunakan namun penyelesaiannya sampai pada tahap tinjau jumlah atom-atomnya saja kemudian dicari penyelesaiannya seperti paparan tulisan saya sebelumnya.
Kelebihan dari metode MAS ini TIDAK PERLU menghitung bilangan oksidasi, TIDAK PERLU pula meng-ion-kan zat-zat dalam persamaan reaksi redoks. Kekurangannya adalah metode ini sangat matematis oleh karena itu diperlukan ketelitian dalam berhitung meskipun hitungannya relatif sederhana.
Penyetaraan Reaksi Monster Menggunakan Metode Aljabar Sederhana
Jumat, 06 November 2015
Metode Aljabar Sederhana untuk Penyetaraan Reaksi Kimia Biasa
Senin, 02 November 2015
Misalnya:
a Pereaksi-1 + b Pereaksi-2 + .... → c Produk-1 + d Produk-2 + ...
Alternatif metode penyetaraan reaksi kimia ini bukanlah metode baru, hanya dilakukan sedikit penyederhanaan dari metode aljabar yang selama ini digunakan.
Kalkulator Pengenceran Asam-Basa dan pH-nya
Senin, 01 Juni 2015
Pembahasan Soal–soal Pengendapan Selektif (Kelarutan dan Ksp)
Sabtu, 30 Mei 2015
Soal-1: Ksp BaSO4 1,1 × 10–10 dan Ksp BaSeO4 2,8 × 10–11. Larutan BaCl2 1,0 M ditambahkan secara perlahan ke dalam larutan Na2SO4 1,0 × 10–4 M dan larutan Na2SeO4 1,0 x 10–4 M. Berapa persentase perkiraan suatu anion telah diendapkan pada saat anion kedua baru mulai mengendap? (Anggap penambahan larutan BaCl2 tidak mengubah volume larutan secara keseluruhan.)
Kalkulator Ksp untuk Larutan Jenuh yang Diketahui pH–nya
Selasa, 26 Mei 2015
Berikut ini adalah alat hitung yang dapat digunakan untuk menentukan Ksp jika diketahui pH larutan jenuh suatu basa yang sukar larut.
Pranala Simulasi Uji Daya Hantar Larutan Elektrolit & Nonelektrolit
Dari simulasi ini dapat dipilih bagaimana zat-zat (larutan) itu mampu menghantarkan listrik. Bagaimana larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah mampu menghantarkan arus listrik dapat diamati.
Kalkulator α, Ka, dan Konsentrasi pada Disosiasi dan Ionisasi
Jumat, 22 Mei 2015
Petunjuk penggunaan kalkulator berikut adalah dengan memasukkan data pada kotak putih, hasil hitung ada pada kotak oranye. Untuk tanda desimal yang diperbolehkan adalah menggunakan tanda titik.
Untuk memasukkan bilangan berpangkat misalnya 1,8 × 10–5 silakan tulis 1.8E-5.
Pada keadaan awal sengaja diisikan input sesuai contoh soal dan jika ingin mengganti dengan angka lain silakan ganti dengan angka yang pengguna inginkan.
Kalkulator pH Aktual Asam-Basa Kuat
Jumat, 15 Mei 2015
Hitungan dengan menggunakan rumus umum bahwa pH asam kuat = –log[H+] dan pH basa kuat = 14 + log[OH–] maka dalam rentang konsentrasi dari 10 M hingga 1 x 10–14 M tentu dapat diperoleh meskipun tidak semuanya realistis, tidak aktual, tidak sesuai dengan kenyataan.
Oleh karena itu kadang muncul pertanyaan di benak siswa, pH asam kuat itu dapat bernilai negatif dong, pH asam kuat itu bisa dong lebih dari 7 jika konsentrasi [H+] lebih kecil dari 10–7.
Demikian juga untuk basa kuat, mungkinkah pH basa kuat di bawah 7 atau di atas 14, ini analog dengan kasus asam kuat tadi. Teknis perhitungan tentang asam-basa yang sangat encer ini pernah dibahas di sini.
Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah + Basa Kuat
Kamis, 14 Mei 2015
Kehadiran alat bantu berupa kalkulator diharapkan banyak membantu siswa dalam memahami konsep kimia terutama konsep asam-basa bagian larutan penyangga, garam terhidrolisis.
Seperti pada judul artikel ini, di sini hanya memberikan model .
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah dengan Basa Kuati."
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat dengan Basa Lemah dapat diklik di sini"
Dari kalkulator berikut ini diharapkan siswa juga dapat menyimpulkan sendiri karakter campuran asam basa itu.
Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat + Basa Lemah
Rabu, 13 Mei 2015
Kehadiran alat bantu berupa kalkulator diharapkan banyak membantu siswa dalam memahami konsep kimia terutama konsep asam-basa bagian larutan penyangga, garam terhidrolisis.
Seperti pada judul artikel ini, di sini hanya memberikan model "Kalkulator Campuran Larutan Asam Kuat dengan Basa Lemah".
Untuk "Kalkulator Campuran Larutan Asam Lemah dengan Basa Kuat dapat diklik di sini."
Dari kalkulator berikut ini diharapkan siswa juga dapat menyimpulkan sendiri karakter campuran asam basa itu.
Kalkulator "Tabel ABA" (Penentu Pereaksi Pembatas) dalam Reaksi Kimia
Jumat, 08 Mei 2015
Tabel tersebut diberi nama "Tabel ABA" (Awal, Berubah, Akhir).
Demikian juga dalam penyelesaian soal-soal kesetimbangan reaksi dan bahasan konsep asam-basa sering memerlukan tabel serupa hanya tujuan penggunaannya berbeda.
Kalkulator Kp, Kc pada Kesetimbangan Gas
Kamis, 07 Mei 2015
$\mathsf{K_p = K_c.(R.T)^{\Delta n}}$
Keterangan:
Membangun Kalkulator Orde Reaksi pada Laju Reaksi
Rabu, 06 Mei 2015
Kalkulator Orde Reaksi untuk Laju Reaksi
Kalkulator ini bersifat umum dapat digunakan untuk beberapa kondisi asalkan dua pereaksi. Kondisi yang dimaksud di sini bila dua zat yang direaksikan dengan data konsentrasi awal berbeda-beda (tidak ada yang sama) maupun dengan data konsentrasi awal ada yang sama.
Misal terdapat reaksi A + B → C + D
Percobaan | [A] awal | [B] awal | Laju reaksi awal pembentukan C dan D |
---|---|---|---|
1 | 0,01 M | 0,03 M | 3,0 × 10–5 M/detik |
2 | 0,02 M | 0,04 M | 8,0 × 10-5 M/detik |
3 | 0,04 M | 0,05 M | 2,5 × 10-4 M/detik |
4 | 0,05 M | 0,06 M | 2,4 × 10-4 M/detik |
5 | 0,03 M | 0,09 M | 2,7 × 10-4 M/detik |
Bagaimana menentukan orde reaksi dalam soal laju reaksi seperti itu?
Karena konsentrasi awal untuk A dan B tidak ada yang sama maka dapat diselesaikan dengan mengambil 2 pasang percobaan manapun.
Dimisalkan menggunakan pasangan data percobaan 2 dan 1 serta pasangan percobaan 3 dan 1. Prinsip hitungnya sebagai berikut:
Pasangan data percobaan 2 dan 1:
$$\left(\dfrac{v_2}{v_1}\right) = \left(\dfrac{k_2}{k_1}\right) \left(\dfrac{[A]_2}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_2}{[B]_1}\right)^{b}$$ Karena nilai $k_1 = k_2$ maka persamaan tersebut dapat ditulis
$$\left(\dfrac{v_2}{v_1} \right) = \left(\dfrac{[A]_2}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_2}{[B]_1}\right)^{b}$$ Pasangan data percobaan 3 dan 1: $$\left(\dfrac{v_3}{v_1} \right) = \left(\dfrac{k_3}{k_1}\right) \left(\dfrac{[A]_3}{[A]_1}\right)^{a} \left(\dfrac{[B]_3}{[B]_1}\right)^{b}$$ Karena nilai $k_1 = k_3$ maka persamaan tersebut dapat ditulis $$\left(\dfrac{v_3}{v_1} \right) = \left(\dfrac{[A]_3}{[A]_1} \right)^{a} \left(\dfrac{[B]_3}{[B]_1}\right)^{b}$$ Untuk hitungan secara manual contoh soal di atas dapat dilihat pembahasannya di blog urip.wordpress.com.
Secara matematis akhirnya dapat dibuat alat hitung dengan prinsip menggunakan 2 pasang data percobaan seperti yang diilustrasikan.
Jadi kita perlu mengambil minimal 3 data dari data percobaan yang tersedia. Boleh dikombinasikan yang manapun hasilnya tidak akan jauh beda.
Prinsip dasar kalkulator orde reaksi ini adalah dengan menggunakan operasi hitung logaritma (log) atau dapat juga diselesaikan dengan logaritma natural (ln).
Secara umum orde reaksi terhadap A (dalam hal ini orde reaksi disimbolkan sebagai $a$) dan orde reaksi terhadap B (dalam hal ini orde reaksi disimbolkan sebagai $b$) adalah sebagai berikut:
Silakan membuktikan sendiri hingga memperoleh kesimpulan atau rumus orde reaksi itu.
Kalkulator orde reaksi berikut ini berlaku untuk umum, baik data konsentrasi awal ada yang sama atau semua berbeda.
Seperti ketentuan sebelumnya bahwa untuk menentukan orde reaksi cukup menggunakan 3 data percobaan saja dan mensubstitusikan dalam kotak input yang berwarna putih.
Ingat boleh memilih data-data percobaan yang ada, yang penting 3 data percobaan.
Untuk menginput data jika perlu menggunakan tanda desimal gunakan tanda titik, jika menggunakan bilangan eksponen seperti 2,4 × 10–5 tuliskan 2.4E-5.
Untuk mencoba kalkulator ini silakan menggunakan data pada tabel di atas. Orde zat A dan B masing-masing adalah 1, orde reaksi total sama dengan 2.
Catatan: Bila ditemui hasil orde reaksi berupa angka yang dekat bilangan bulatnya boleh dilakukan pembulatan. Misal diperoleh orde 0,97 boleh dibulatkan sendiri menjadi orde 1, diperoleh orde 1,92 boleh dibulatkan menjadi 2.
Bila hasil tetapan laju reaksi ($k$) ini berbeda dengan hasil hitung manual, kemungkinan disebabkan pembulatan angka-angka. Apalagi jika pembulatan dilakukan pada hasil orde reaksi.
Untuk penentuan orde reaksi pada suatu soal yang diketahui waktu reaksi pembentukan zat hasil reaksi (laju reaksi tidak diketahui secara langsung) dapat menggunakan kalkulator di bawah ini. Ingat v = 1/t.
Semoga bermanfaat.
Simulator Elektronegativitas dan Jenis Ikatan Kimia
Selasa, 05 Mei 2015
Update tahun 2025 Juni 12, diweblog ini juga sudah tersedia simulasi serupa yang bersifat interaktif langsung di web tidak perlu file swf.
Kalkulator Vice-Versa Molaritas dan Tekanan Osmotik Larutan
Jumat, 01 Mei 2015
Dasar teori:
Osmosis adalah proses perpindahan melalui membran semipermeabel dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan konsentrasi.
Proses osmosis ini terjadi hingga dicapai keadaan kesetimbangan konsentrasi di antara kedua medium itu.
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan π.
Kalkulator Vice-Versa Molalitas, Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan
Dasar teori:
Kenaikan titik didih dan penaikan titik beku larutan tergantung pada banyaknya komponen larutan dalam hal ini adalah molalitas.
Molal adalah satuan konsentrasi yang dihitung berdasarkan jumlah mol zat terlarut setiap 1 kg pelarut.
Kalkulator Fraksi Mol dan Penurunan Tekanan Uap Larutan Nonelektrolit
Kamis, 30 April 2015
Dasar teori:
Dalam sistem tertutup jika dalam larutan terdapat zat terlarut yang sukar menguap maka tekanan uap larutan akan lebih kecil dibandingkan dengan tekanan uap pelarut murni pada kondisi yang sama.
Besarnya ΔP tergantung pada suhu dan jumlah zat dalam larutan. Jika diukur pada suhu yang sama maka ΔP dapat ditentukan.
Kalkulator Kelarutan(s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Kalkulator Massa Molar Senyawa Semiotomatis
Rabu, 29 April 2015
Alat ini sesuai digunakan untuk siswa SMA kelas awal dalam mempelajari stoikiometri atau konsep mol. Jika siswa sudah memahami konsep hitung maka diperlukan kecepatan dalam penyelesaian hal-hal sepele seperti penentuan massa molar suatu senyawa.
Kolaborasi Wordpress dan Blogger
Senin, 27 April 2015
Kalkulator Persamaan Nernst
Yang dimaksud keadaan standar di sini adalah temperatur 25 °C (298 K), tekanan 1 atm dan konsentrasi larutan 1 M. Lalu mengapa variabel standar tadi tidak diperhitungkan?
Sebenarnya bukan tidak diperhitungkan namun hasil hitungnya yang bernilai 0 inilah seolah tidak diperhitungkan. Hal ini akan jelas jika semua variabel standar tadi diterapkan dalam Persamaan Nernst.
Bagaimana jika tidak diukur pada keadaan standar? Yah tentu Esel tadi ditentukan dengan menggunakan Persamaan Nernst.
Mempelajari Kode Website dengan Ctrl+U
Minggu, 26 April 2015
Kalkulator Rumus Kimia dan Massa Molar
Berikut ini kalkulator untuk menampilkan rumus kimia dan massa molar suatu senyawa. Untuk menentukan rumus kimia silakan pilih kation (pilihan di kiri) dan anion (pilihan di kanan) kemudian klik tombol "Tampilkan Rumus Kimia".
Pembahasan Soal tentang % Hidrolisis, Derajat Hidrolisis dan pH pada Garam
Sabtu, 25 April 2015
Kalkulator pH Garam yang Diketahui Massa-nya
Rabu, 22 April 2015
Rumus senyawa garam umum dapat ditulis: BxAy ⟶ xB+y(aq) + yA–x(aq)
Larutan garam dapat bersifat asam atau basa, atau netral.
- Larutan garam bersifat netral biasanya jika berasal dari kation basa kuat (BK) dan anion asam kuat (AK) atau dapat juga berasal dari kation basa lemah (BL) dan anion asam lemah (AL) dengan nilai Kb = Ka.
- Larutan garam bersifat asam biasanya jika berasal dari kation BL dan anion AK atau garam yang berasal dari anion AL dan kation BL dengan nilai Ka > Kb.
- Larutan garam bersifat basa biasanya jika berasal dari kation BK dan anion AL atau garam yang berasal dari anion AL dan kation BL dengan nilai Ka < Kb.
Skenario Pembuatan Kalkulator Kimia di Blog ini
Senin, 20 April 2015
Kalkulator pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Monovalens
Kalkulator pH dan Konsentrasi Asam-Basa Kuat
Minggu, 19 April 2015
Ketiga kelompok larutan itu dapat diukur derajat keasamannya dengan rentang pH 0 sampai 14.
Larutan asam dibagi menjadi asam lemah dan asam kuat.
Asam lemah jika dilarutkan dalam air maka tidak terurai secara total, sedangkan asam kuat jika dilarutkan dalam air akan terurai secara total. Demikian juga untuk jenis larutan basa.
Cara Membuat Tabel Hitung Mol dengan Calx di Blogger
Prinsip tabel hitung mol ini adalah menginput 2 variabel yang diketahui pada kolom "Input" untuk menghitung satu variabel lain yang ditanya (dapat dilihat pada kolom "Hasil". Tulisan sebelumnya sedikit saya ceritakan tentang Calx di sini yang merupakan kelanjutan pemuasan rasa ingin tahu saya di sini.
Mencicipi jQuery-Calx - Memindahkan Excel ke Webiste
Sabtu, 18 April 2015
Belajar Membuat Alat Hitung Sederhana (Kalkulator Mol)
Untuk menggunakan alat hitung di bawah ini silakan ganti dan input massa zat dan massa molar zat dengan satuan yang sesuai tertera di sisi kanan kotak input. Jika sudah selesai tekan tombol , dan hasilnya akan tertampil di bagian kotak hasil. Jika ingin menghitung zat lain klik Tombol
Menghitung pH larutan Asam/Basa Kuat yang Sangat Encer
Kamis, 16 April 2015
Bagaimana Daftar Isi di Blog Ini Dibuat?
Rabu, 15 April 2015
Bagaimana Tabel di Blog ini Dibuat?
Membandingkan Energi Kisi Suatu Senyawa
Selasa, 14 April 2015
mMn+ (g) + nXm (g) ⟶ MmXn (s) + Energi kisi.
Energi kisi juga dapat pula dimaknai sebagai energi yang diperlukan untuk memecahkan senyawa ion menjadi kation dan anion penyusunnya pada fase gas.
Semakin besar nilai energi kisi suatu senyawa berarti senyawa tersebut memiliki kestabilan yang tinggi karena ikatan antara kation dan anion sangat kuat.
The Power of Autocorrect
Minggu, 12 April 2015
Pembahasan Soal KSM Kimia Tingkat Provinsi Tahun 2013 - Soal Pilihan Ganda
1. Sebanyak 1,35 gram logam M direaksikan secara kuantitatif menjadi senyawa oksida MO murni sebanyak 1,88 gram. Berdasarkan data tersebut maka massa atom relatif logam M adalah
A. 24,0
B. 40,0
C. 56,0
D. 63,5
E. 65,5
Pembahasan:
Pembahasan Soal KSM Kimia Tingkat Provinsi Tahun 2013 - Bagian Soal Uraian Singkat
Soal-1.
Setetes air mengandung 5 x 1020 molekul H2O, jika kerapatan air adalah 1 gram /mL, maka hitunglah volume setetes air tersebut. (3)
Pembahasan Soal-1:
Kerapatan air = 1 g/mL artinya 1 g air = 1 mL
5 × 1020 molekul H2O = (5 × 1020) : (6,022 × 1023) mol = 8,303 × 10–4 mol
8,303 × 10–4 mol × 18 g/mol = 1,4945 × 10–2 g
Volume air = 1,4945 × 10–2 g × 1 mL/g = 1,4945 × 10–2 mL
Pembahasan Soal tentang Hubungan Ksp, Kf, dan K pada Pembentukan Ion Kompleks
Jumat, 10 April 2015
Hubungan Ksp, Kf, dan K pada Reaksi Pembentukan Ion Kompleks
Kali ini akan saya bahas hubungan Ksp, Kf, dan K. Hubungan ketiganya nyaris tidak pernah dibahas dalam pelajaran kimia SMA, kecuali hanya untuk materi pengayaan.
Penyelesaian Persamaan Kuadrat Online Membantu Menyelesaikan Soal Kesetimbangan Kimia
Kamis, 09 April 2015
Dalam belajar kimia tidak sedikit siswa sibuk hanya pada soal matematis dan tidak memahami kimia-nya, padahal banyak soal hitungan itu dapat dituntaskan dengan alat hitung.
Seperti pada beberapa soal kesetimbangan kimia kadang untuk mendapatkan jawaban suatu soal hanya dapat diselesaikan menggunakan persamaan kuadrat kemudian dicari akar-akar persamaan kuadrat tersebut.
Jangan sampai hal "kecil" ini menjadi penghambat siswa dalam menjelajah dunia kimia.
Alternatif Cara Menyetarakan Persamaan Reaksi Redoks
Mengetik Rumus Kimia secara Cepat Oleh Urip Rukim
Soal-soal Menantang tentang Stoikiometri
Rabu, 08 April 2015
Berbagi Tulisan secara Otomatis ke Media Sosial dari Blogger Melalui IFTTT
Sifat Koligatif Larutan - Soal Tekanan Osmosis
Soal-soal Menantang tentang Pereaksi Pembatas
Selasa, 07 April 2015
Keterampilan Mengetik Guru Kimia
Center Menu dengan Drop Down List dan Tersorot ketika Aktif
Baru Bersentuhan dengan CSS
Sabtu, 04 April 2015
Menghitung Ksp dari Data Elektrokimia
Kamis, 02 April 2015
Hitung Ksp dari AgI pada 25 °C, berdasarkan data berikut:
Setengah reaksi reduksi | E° (V) |
AgI(s) + e– → Ag(s) + I– | –0,15 |
I2(s) + 2e– → 2I– | –0,54 |
Ag+ + e– → Ag(s) | 0,80 |
Penyelesaian:
Menghitung Ksp dari Larutan Jenuh ketika Diketahui pH–nya
Untuk dapat menyelesaikan soal seperti ini diperlukan pemahaman tentang konsep larutan asam-basa
Pertama hitung [OH–]. Gunakan konsep asam basa yang terkait pH, derajat keasaman.
Berikutnya kita dapa menggunakan ungkapan Ksp untuk menghitung Ksp larutan jenuh tersebut.
Menghitung Ksp dari Kelarutan Larutan ketika Diberi Data Titrasi
Sampel zat padat Ca(OH)2 dicampur dengan 0,0100 M CaCl2. Setelah diaduk, beberapa padatan Ca(OH)2 tersisa, ada yang tidak larut. Larutannya kemudian disaring dan ternyata 25 mL sampel membutuhkan 22,50 mL HCl 0,0250 M untuk menetralisirnya. Hitung nilai Ksp Ca(OH)2 berdasarkan data tersebut.
Menghitung Ksp bila Diketahui Persen Berat/volume
Kelarutan timbal(II) florida adalah 0,051 % (b/v) pada 25 °C. Hitung Ksp garam tersebut pada keadaan tersebut.
Penyelesaian:
Menghitung Ksp dari Kelarutan Molar
Untuk zat yang sukar larut seperti perak bromida (AgBr), kelarutan molar–nya dapat sangat kecil. Dalam hal AgBr, nilainya 5,71 × 10–7 mol per liter.
Nilai yang diberikan ini, bagimanakah menghitung Ksp nya? Berikut prosedurnya:
Menghitung Ksp dari Kelarutan gram per 100 mL
Cara untuk konversi nilai g/100 mL ke kelarutan molar:
Pembahasan Soal Uraian Singkat Kimia KSM-Provinsi 2014
Sabtu, 28 Maret 2015
Pembahasan Soal Uraian Singkat KSM Tingkat Provinsi Tahun 2014
Soal 1. (11 poin)Oksida adalah senyawa kimia yang dibentuk dari logam dengan oksigen. Ada 3 jenis oksida yang dikenal yaitu oksida sederhana, peroksida dan superoksida. Berikut ini ditampilkan 3 oksida yang memiliki perbandingan atom logam terhadap oksigen = 2:1. Titanium(IV) oksida adalah oksida yang banyak digunakan sebagai pigmen putih karena memiliki indeks refraksi yang paling tinggi. Oksida ini tidak larut dalam air tetapi dapat didispersikan secara mekanik.
Pembahasan Soal PG Kimia Nomor 11-25 KSM-Provinsi 2014
11. Asam oksalat (H2C2O4) dalam air memiliki persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
Diketahui Ka1 asam oksalat sebesar 5,36×10-2 dan Ka2 adalah 5,30×10-5
maka harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi reaksi tersebut adalah
Pembahasan Soal PG Kimia Nomor 1-10 KSM-Provinsi 2014
Jumat, 27 Maret 2015
1. Konfigurasi elektron ion klorida dan atom kromium berturut-turut adalah
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
Penentuan Sisa Pereaksi pada Kesetimbangan Reaksi ketika Diketahui Nilai Kc-nya
CO(g) + H2O(g) ⇌ CO2(g) + H2(g) dengan nilai Kc = 4
dalam keadaan setimbang uap air yang tersisa adalah...
A. 1/3 mol
B. 2/3 mol
C. 1 mol
D. 4/3 mol
E. 5/3 mol
Tutorial Menggambar Molekul Berdasar Struktur Lewis Menggunakan Chemsketch
Rabu, 25 Maret 2015
HKKI Campuran AgNO3 dan Gas HCl
Selasa, 24 Maret 2015
Kedalam 100 mL larutan AgNO3 1.10–3 M dialirkan gas HCl sebanyak 22,4 mL dalam keadaan standar). Jika Ksp AgCl = 1,5.10–10. Pernyataan yang tepat berikut ini adalah….
A. terjadi larutan tepat jenuh AgCl karena Qc = Ksp
B. terbentuk endapan AgCl karena Qc > Ksp
C. terbentuk endapan AgCl karena Qc< Ksp
D. terjadi larutan AgCl karena Qc< Ksp
E. terjadi larutan AgCl karena Qc > Ksp
Menentukan Kelarutan dalam Satuan Massa
A. 2 × 10–3 gram
B. 4 × 10–4 gram
C. 2 × 10–5 gram
D. 4 × 10–6 gram
E. 8 × 10–8 gram
Catatan:
Kelarutan biasa dinyatakan dalam satuan M namun dapat pula dinyatakan dalam satuan mol atau dalam satuan gram untuk tiap volume tertentu.
Kemurnian Zat dalam Reaksi Kimia dan Titrasi Asam-Basa serta Penentuan Ka Berdasar Perbandingan Warna Indikator
Senin, 23 Maret 2015
Pada pemanasan sempurna 75 gram kalsium karbonat dengan reaksi:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
Pada keadaan standar volume gas CO2 yang terbentuk 11,2 liter. Kemurnian kalsium karbonat adalah.... (Ar Ca=40, C=12, O=16)
A. 33,3 %
B. 40,0 %.
C. 50,0 %
D. 66,7 %
E. 80,0 %
Menggambar Struktur Benzena dengan ChemSketch
Minggu, 22 Maret 2015
Menggambar Struktur Benzena dengan Marvin Sketch
Sekilas tentang Pe-warna-an di MathJax pada Blogger
Sabtu, 21 Maret 2015
!UPDATE Sejak Maret 2025 di blog ini tidak menggunakan lagi MathJax, beralih ke KaTeX karena lebih ringan!. Jadi contoh di sini tidak dapat menampilkan visual MathJax.
Sedikit latihan untuk memberikan sesuatu yang berbeda dari keluaran MathJax ketika menulis persamaan matematis atau rumus atau simbol tertentu. Secara standar tampilan MathJax berwarna hitam normal. Untuk memberikan warna tertentu diperlukan sedikit usaha. Berikut ini saya ambil beberapa contoh serta cara mengonfigurasi agar MathJax dapat "diwarnai".Modifikasi Template Blogger itu
Jumat, 20 Maret 2015
Menambahkan Extension Mhchem pada Mathjax di Blogger
Kamis, 19 Maret 2015
Cara Mengetik Suatu Persamaan Rata Tanda Sama Dengan dengan Microsoft Equation Editor
Sabtu, 14 Maret 2015
Soal Laju Reaksi, Menentukan Konsentrasi Pereaksi Tertentu
Berikut ini soal terkait laju reaksi, menentukan konsentrasi zat A berdasarkan data hasil percobaan sebagaimana tersaji.
Data dari suatu reaksi A(g) + 2B(g) → AB2(g) sebagai berikut:
Percobaan | [A] (M) | [B] (M) | Laju reaksi (M.det–1) |
---|---|---|---|
1 | 0,5 | 0,1 | 5 |
2 | 0,5 | 0,4 | 50 |
3 | x | 0,4 | 32 |
4 | 1,0 | 0,8 | 640 |
Penguraian CaC2, NaN3, H2O2, KO2
Andai senyawa-senyawa dapat terurai maka perlu kehati-hatian dalam menuliskannya sehingga tidak keliru. Akan lebih jelas kalau digambar struktur Lewis-nya.
Konversi Teks dari Microsoft Word ke HTML
Kamis, 12 Maret 2015
Memahami Script yang Tak Manusiawi itu!!!
Rabu, 11 Maret 2015
Trik Mengubah Format Waktu Ala Indonesia di Blogspot/Blogger
Selasa, 10 Maret 2015
Read More Otomatis vs Read More Manual
Arti Kata Diencerkan 10 Kali, 100 Kali, Sekian Kali pada Konsentrasi Larutan
Sabtu, 07 Maret 2015
Kata “diencerkan” dalam bahasa kimia artinya konsentrasi larutan diturunkan dengan cara menambah volume pelarut hingga volume larutan menjadi sekian kali dari volume larutan semula.
Sedikit Catatan Menggunakan Latex di Blog ini
Jumat, 06 Maret 2015
Kalkulator Massa Molar Gas pada Keadaan Tertentu
PV = nRT.
P = tekanan (atmosfir);
V = volume (liter);
n = jumlah gas (mol);
R = tetapan gas (0.08206 atm.L/(mol.K));
T = temperatur (K).
Turunan dari persamaan ini dapat digunakan untuk menentukan rumus massa molar (mM) gas. Massa molar gas adalah massa gas untuk setiap 1 mol gas tersebut.
Menghitung Variabel Komponen Larutan Penyangga Ca(OH)2 + CH3COOH
Kamis, 05 Maret 2015
Soal 1: Volume CH3COOH
100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampurkan ke dalam larutan CH3COOH 0,1 M, ternyata pH campurannya = 5. Jika harga Ka asam asetat 1 × 10–5, maka volume larutan CH3COOH 0,1 M adalaha. 100 mL
b. 150 mL
c. 200 mL
d. 300 mL
e. 400 mL
Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan Ag2SO4
Senin, 02 Maret 2015
Rumus Molekul dan Rumus Struktur Metilon dan Katinon
Minggu, 01 Maret 2015
Urutan Materi Kimia K-13
Materi Kimia Kelas X Semester 1
Bab 1
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan Metode Ilmiah serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
- Hakikat dan Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupan serta Metode Ilmiah
- Keselamatan Kerja di Laboratorium
Bab 2
Struktur Atom
- Partikel-Partikel Dasar Penyusun Atom
- Nomor Atom Nomor Massa dan Isotop
- Perkembangan Teori Atom Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
Bab 3
Sistem Periodik Unsur
- Perkembangan Sistem Periodik Unsur
- Sifat Keperiodikan Unsur
Bab 4
Ikatan Kimia
- Terbentuknya Ikatan Kimia
- Jenis Ikatan Kimia
Bab 5
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
- Berbagai Bentuk Molekul
- Gaya Antarmolekul
Materi Kimia Kelas X Semester 2
Bab 6
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
- Sifat-Sifat Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
- Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
- Jenis Ikatan Senyawa dalam Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Bab 7
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
- Bilangan Oksidasi
- Konsep Reaksi Redoks serta Oksidator dan Reduktor dalam Reaksi Redoks
Bab 8
Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana
- Tata Nama Senyawa
- Persamaan Reaksi Kimia Sederhana
Bab 9
Stoikiometri
- Hukum Dasar Kimia
- Perhitungan Kimia
Materi Kimia Kelas XI Semester 1
Bab 10
Senyawa Hidrokarbon
- Pengertian Senyawa Hidrokarbon
- Alkana Alkena dan Alkuna
- Reaksi-Reaksi pada Senyawa Hidrokarbon
Bab 11
Minyak Bumi
- Minyak Bumi dan Gas Alam
- Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Bab 12
Termokimia
- Perubahan Kalor Reaksi Kimia
- Perubahan Entalpi Standar (ΔH°)
- Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi (ΔH)
Bab 13
Laju Reaksi
- Kemolaran dan Pengertian Laju Reaksi
- Teori Tumbukan dan Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi
Bab 14
Kesetimbangan Kimia
- Reaksi Kimia Kesetimbangan Kimia dan Tetapan Kesetimbangan
- Pergeseran Kesetimbangan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
- Hubungan Kuantitatif Antara Pereaksi dan Hasil Reaksi
Materi Kimia Kelas XI Semester 2
Bab 15
Larutan Asam-Basa
- Konsep Asam-Basa
- Sifat Larutan Asam dan Basa
- Penentuan pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
- Penentuan pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah
Bab 16
Kesetimbangan Ion dalam Larutan Garam
- Reaksi Kesetimbangan Ion dan Sifat Larutan Garam
Bab 17
Larutan Penyangga dan Peranannya
- Larutan Penyangga Sifat dan Peranannya
Bab 18
Titrasi Asam-Basa
- Pengertian Titrasi Asam-Basa
Bab 19
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
- Pengertian Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
- Pengaruh Ion Sejenis dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp
Bab 20
Koloid
- Sistem Dispersi Koloid
- Sifat-Sifat Koloid
- Proses Pembuatan Koloid
- Penerapan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri
Materi Kimia Kelas XII
Bab 21
Sifat Koligatif Larutan
- Sifat Koligatif Larutan dan Satuan Konsentrasi
- Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit
Bab 22
Reaksi Redoks dan Elektrokimia
- Persamaan Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks)
- Sel Elektrokimia
- Korosi
Bab 23
Kimia Unsur
- Unsur-Unsur Golongan Utama
- Unsur-Unsur Periode Ketiga
- Unsur-Unsur Golongan Transisi Periode Empat
Bab 24
Gugus Fungsi Senyawa Karbon
- Haloalkana
- Alkohol dan Eter
- Aldehida dan Keton
- Asam Karboksilat dan Ester
Bab 25
Benzena dan Senyawa Turunannya
- Karakteristik Benzena
Bab 26
Polimer
- Tata Nama Penggolongan Sifat Reaksi Kegunaan dan Dampak Penggunaan Polimer
Bab 27
Makromolekul Karbohidrat Protein dan Lipid
- Karbohidrat
- Protein
- Lipid