Soal Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Berikut ini pembahasan soal latihan tentang Hukum Proust atau Hukum Perbandingan Tetap unsur-unsur dalam senyawa. Sumber soal ini dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas X oleh Budi Utami dkk, diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas 2009 pada halaman 83-84.

Kalkulator untuk perhitungan terkait hukum perbandingan tetap atau Hukum Proust dapat dilihat di sini.

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust):
Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.

Prinsip perhitungan untuk Hukum Proust:

• Bila massa/pembanding setiap unsur sama berarti semua unsur habis, tanpa sisa
• Bila massa/pembanding antarunsur berbeda berarti tidak semua unsur habis, bersisa
• Unsur yang habis bila massa/pembandingnya lebih kecil, unsur yang tidak habis bila massa/pembandingnya lebih besar

---

Soal-1.
Perbandingan massa karbon (C) terhadap oksigen (O) dalam senyawa karbon dioksida (CO₂) adalah 3 : 8. Berapa gram massa karbon dioksida yang terbentuk dan sisa pereaksi, jika direaksikan:

1. 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen
2. 6 gram karbon dengan 8 gram oksigen
3. 3 gram karbon dengan 10 gram oksigen
4. 12 gram karbon dengan 24 gram oksigen

Penyelesaian Soal-1.

---

Soal-2.
Perbandingan massa Fe : S dalam senyawa FeS adalah 7 : 4. Berapakah massa FeS yang terbentuk dan massa sisa pereaksi, jika direaksikan 35 gram besi dan 16 gram belerang?

Penyelesaian Soal-2.

---

Soal-3.
Jika direaksikan 1 gram zat X dengan 3 gram zat Y sehingga terbentuk 2,33 gram senyawa XY, berapakah perbandingan massa unsur X : Y dalam senyawa XY tersebut!

Penyelesaian Soal-3.

Jika X dan Y habis bereaksi maka total massa XY mestinya berjumlah 4 gram, nyatanya massa XY hanya 2,33 gram. Sesuai hukum kekekalan massa maka salah satu dari X atau Y ada yang bersisa.

Langkah-1:
Pilih angka yang dapat digunakan untuk membagi habis semua massa biasanya merupakan faktor perkesekutuan terbesar dari ketiga bilangan (massa). FPB (boleh bilangan desimal) dari 1, 3, dan 2,33 adalah 0,33.

Langkah-2:
Bagi semua massa dengan FPB

Langkah-3:
Menentukan kombinasi X dan Y yang bila dijumlahkan sama dengan XY dengan catatan salah satu X dan Y harus habis. Biasanya yang habis yang nilainya paling kecil, dalam hal ini dan yang lebih banyak akan bersisa.
Karena X habis = 3
→ Y habis = XY – X
→ Y habis = 7 – 3
→ Y habis = 4

Kesimpulan perbandingan X dan Y = 3 : 4.
Y bersisa = (9 – 4) × 0,33 = 1,65 gram ≈ 1,67 gram.

---

Soal-4.
Logam natrium jika direaksikan dengan gas oksigen akan membentuk natrium oksida (Na₂O). Data beberapa percobaannya sebagai berikut.

a. Tentukan perbandingan massa natrium dengan massa oksigen pada setiap sampel!
c. Apakah data tersebut sesuai dengan hukum perbandingan tetap? Jelaskan!
d. Tuliskan reaksi pada percobaan tersebut!

Penyelesaian Soal-4.

---

Soal-5.
Diketahui perbandingan massa tembaga dan oksigen dalam senyawa CuO adalah 4 : 1. Tentukan massa CuO yang terbentuk dan sisa pereaksi, jika direaksikan:

1. 8 gram tembaga dengan 2 gram oksigen
2. 12 gram tembaga dengan 3 gram oksigen
3. 20 gram tembaga dengan 10 gram oksigen
4. 32 gram tembaga dengan 5 gram oksigen

Penyelesaian Soal-5.

---

Soal-6.
Tabel berikut menunjukkan hasil eksperimen reaksi pembentukan magnesium oksida (MgO).

1. Salin dan lengkapilah massa magnesium, massa oksigen, dan massa magnesium oksida (MgO) dalam tabel tersebut!
2. Tentukan perbandingan massa magnesium dengan massa oksigen dalam MgO!

Penyelesaian Soal-6.

---

KSJSS.