Titrasi asam-basa adalah teknik analisis volumetrik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa dengan cara menambahkan larutan standar (titran) hingga tercapai titik ekivalen. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat (misal HCl dengan NaOH) atau sebaliknya (NaOH dengan HCl), reaksi berlangsung sempurna dan stoikiometris:
H⁺ + OH⁻ → H₂O
pH larutan berubah sangat tajam di sekitar titik ekivalen (dari ~3 menjadi ~11 atau sebaliknya dalam rentang penambahan titran < 0,1 mL). Hal ini menghasilkan kurva titrasi berbentuk S (sigmoid) dengan lompatan pH yang sangat curam pada titik ekivalen (pH = 7,00 pada 25 °C).
Untuk jenis simulasi kurva titrasi lain sila klik di sini
Titik-titik penting pada kurva
- Titik Awal: pH ditentukan oleh konsentrasi asam/basa kuat sebelum ditetesi.
- Titik Tengah (setengah titik ekivalen): [H⁺] atau [OH⁻] sisa = ½ konsentrasi awal → pH = pKa air atau nilai tertentu yang berguna untuk estimasi.
- Titik Ekivalen: jumlah mol asam = jumlah mol basa → larutan bersifat netral (pH = 7,00).
- Setelah Titik Ekivalen: pH ditentukan oleh kelebihan titran (basa atau asam kuat).
Cara Penggunaan Simulasi Ini
- Pilih Jenis Titrat (Asam Kuat atau Basa Kuat).
- Secara otomatis Jenis Titran akan berlawanan (sistem mencegah kesalahan pemilihan).
- Masukkan nilai:
- Konsentrasi Titrat (M)
- Volume Titrat (mL)
- Konsentrasi Titran (M)
- Klik tombol Mulai Titrasi → kurva akan digambar secara animasi.
- Setelah animasi selesai, akan muncul:
- Garis putus-putus biru + bulatan biru → Titik Tengah
- Garis putus-putus merah + bulatan merah → Titik Ekivalen
- Klik Reset kapan saja untuk mengubah parameter dan memulai ulang.
Interpretasi Hasil
Volume titik ekivalen (Vₑ) dapat dibaca langsung dari sumbu-X pada titik merah (pH = 7,00). Secara teoritis:
Vₑ = (Cₜᵢₜᵣₐₜ × Vₜᵢₜᵣₐₜ) / Cₜᵢₜᵣₐₙ
Jika hasil simulasi sesuai dengan perhitungan manual, maka parameter yang dimasukkan benar.
Lompatan pH yang sangat curam di sekitar titik ekivalen menunjukkan bahwa titrasi asam kuat–basa kuat sangat cocok menggunakan indikator yang berubah warna pada rentang pH 4–10 (contoh: fenolftalein, metil merah, bromtimol biru).
Grafik ini juga dapat digunakan untuk memprediksi perilaku titrasi nyata di laboratorium serta melatih mahasiswa dalam memahami konsep titik ekivalen dan perubahan pH yang ekstrem pada sistem asam-basa kuat.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar