Koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel antara 1-100 nm yang berada di antara larutan sejati (partikel < 1 nm) dan suspensi (partikel > 100 nm). Simulasi ini menunjukkan dua mekanisme utama pembentukan koloid:
1. Mekanisme Dispersi
Pada mekanisme dispersi, partikel-partikel besar (ukuran > 100 nm) dipecah menjadi partikel koloid (1-100 nm) menggunakan energi. Dalam simulasi ini, partikel besar berwarna kuning akan dihancurkan oleh energi berwarna kuning terang menjadi partikel koloid berwarna merah.
2. Mekanisme Kondensasi
Pada mekanisme kondensasi, molekul-molekul kecil (ukuran < 1 nm) bergabung membentuk partikel koloid. Dalam simulasi, molekul berwarna biru akan saling bertumbukan dan bergabung membentuk partikel koloid berwarna merah.
Cara Menggunakan Simulasi:
- Pilih mekanisme yang ingin diamati: Dispersi atau Kondensasi
- Klik tombol Mulai untuk memulai animasi
- Gunakan tombol Berhenti untuk menghentikan sementara
- Tombol Reset untuk mengulang simulasi dari awal
Interpretasi Visual:
🔴 Merah = Partikel koloid (1-100 nm)
🟡 Oranye = Partikel besar (> 100 nm)
⬤ Kuning terang = Energi pemecah
Perhatikan bagaimana partikel koloid yang terbentuk menunjukkan Gerak Brown, gerakan acak yang disebabkan oleh tumbukan dengan molekul pelarut. Fenomena ini merupakan salah satu sifat khas sistem koloid yang membedakannya dari larutan sejati dan suspensi.
Informasi jumlah partikel akan diperbarui secara real-time selama simulasi berjalan, memungkinkan Anda untuk mengamati perubahan komposisi sistem dari waktu ke waktu.
Simulasi Pembentukan Koloid
Dirancang oleh urip.info
Simulasi ini menunjukkan dua mekanisme pembentukan koloid: Dispersi (memecah partikel besar menjadi partikel koloid) dan Kondensasi (menggabungkan molekul kecil menjadi partikel koloid).
Partikel koloid yang terbentuk akan bergerak acak (Gerak Brown) dan saling bertumbukan satu sama lain.
Mohon koreksi bila ada hal yang kurang tepat pada simulasi ini. Terima kasih.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar