Kurva komposisi spesi menunjukkan fraksi mol dari empat spesi asam triprotik (H3A, H2A–, HA2–, dan A3–) yang ada dalam larutan pada berbagai nilai pH. Komposisi ini diatur oleh tiga konstanta disosiasi (pKa1, pKa2, dan pKa3), yang menggambarkan tiga tahap kesetimbangan pelepasan proton.
Asam triprotik (H3A) adalah asam yang mampu melepaskan tiga proton (H+) secara bertahap, masing-masing memiliki konstanta disosiasi (Kₐ) dan nilai pKₐ tersendiri (pKa1, pKa2, pKa3).
- Setiap pKₐ menandai pH di mana fraksi dua spesi yang bersebelahan adalah sama besar (50%:50%).
- Pada pH = pKa1, fraksi H3A dan H2A– adalah setara.
- Pada pH = pKa2, fraksi H2A– dan HA2– adalah setara.
- Pada pH = pKa3, fraksi HA2– dan A3– adalah setara.
- Perbedaan pKₐ yang besar (biasanya >2 unit pH) memungkinkan spesi-spesi amfolit mencapai fraksi maksimum (>90%).
Simulasi lain terkait dengan komposisi jenis asam lain:
Simulasi Kurva Asam Monprotik pada Larutan Penyangga
Simulasi Kurva Asam Diprotik pada Larutan Penyangga
Simulasi Kurva Asam Triprotik pada Larutan Penyangga
Simulasi Kurva Komposisi Spesi Asam Triprotik (H₃A)
pada Larutan Penyangga + Titik Fokus
Dirancang oleh urip.info
⚙️ Panduan Penggunaan Simulasi
- Geser slider pKa1, pKa2, pKa3, dan Titik Fokus pH untuk mengamati perubahan.
- Kode otomatis menjaga urutan: pKa1 < pKa2 < pKa3.
- Amati marker oranye di titik fokus: menunjukkan fraksi spesi pada pH tersebut.
- Label di bawah slider fokus menunjukkan rasio antar spesi berurutan.
📈 Interpretasi Hasil
- Spesi Dominan: Kurva tertinggi pada pH fokus = spesi dominan.
- Zona Penyangga: pKₐ ± 1 = zona terbaik untuk penyangga (campuran 2 spesi).
- Puncak Amfolit: Titik tertinggi kurva H₂A⁻ dan HA²⁻ = pH optimal penyangga.
- Tumpang Tindih: Jika pK terlalu dekat → kurva tumpang tindih → penyangga lemah.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar