Soal-3 Sintesis Senyawa Obat Penyakit Paru (50 Poin)
Suatu senyawa Obat K untuk penderita penyakit paru biasanya diresepkan dan digunakan dalam bentuk campuran rasematnya. Senyawa K dianalisis komposisi unsur penyusunnya dan diperoleh data sebagai berikut: C 65,25%; H 8,85%; N 5,85%; O 20.06% dengan massa molekul berdasarkan data spektrum massa memiliki nilai m/z: 239,15.
a. Tentukan rumus molekul senyawa K. [3 poin]
b. Tentukan nilai DBE (double bond equivalent) atau IHD (Index of Hydrogen Deficiency) senyawa K dan jelaskan makna nilai tersebut. [3 poin]
Senyawa K ini telah banyak disintesis dengan beragam rute sintesis. Di antara jalur sintesis senyawa K yang sudah dilakukan, terdapat suatu jalur sintesis yang dimulai dari benzena (A) seperti ditunjukkan dalam skema reaksi berikut.
Berdasarkan skema reaksi di atas, tahap pertama adalah pengubahan senyawa A menjadi senyawa B (C6H60) yang terjadi dalam beberapa tahap reaksi. Jika larutan senyawa B dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi larutan NaOH dengan beberapa tetes fenolftalein, maka akan menyebabkan warna merah muda larutan fenolftalein dalam tabung reaksi tersebut menjadi bening.
c. Tuliskan reagen-reagen beserta kondisi reaksi yang sesuai untuk reaksi transformasi senyawa A menjadi senyawa B (reagen-kondisi i). [4 poin]f. Gambarkan proses resonansi senyawa B dengan menggambarkan struktur hibrida resonansinya pada setiap tahap resonansi tersebut. [3 poin]
Tahap berikutnya dalam skema reaksi di atas adalah transformasi senyawa B menjadi senyawa C, dan dilanjutkan dengan reaksi brominasi senyawa C menghasilkan senyawa D. Kemudian senyawa D ditransformasi menjadi senyawa E yang kemudian direaksikan dengan reagen dan kondisi reaksi iii menghasilkan senyawa F.
g. Tuliskan nama IUPAC senyawa C dan F. [3 poin]
h. Gambarkan struktur senyawa D dan E. [4 poin]
i. Tuliskan reagen-reagen beserta kondisi reaksi yang sesuaiuntuk transformasi dari senyawa B menjadi senyawa C (reagen-kondisi ii). [2 poin]
j. Gambarkan mekanisme reaksi transformasi senyawa C menjadi D. [4 poin]
Senyawa F kemudian mengalami transformasi menjadi senyawa G yang kemudian direaksikan dengan aseton pada suasana asam menghasilkan senyawa H. Senyawa H kemudian diubah menjadi senyawa I dengan reagen dan kondisi reaksi iv. Selanjutnya senyawa I direaksikan dengan tn-CPBA (m-chloroperbenzoic acid = asam m-kloroperbenzoat) menghasilkan senyawa J yang kemudian direaksikan dengan t-butilamina dan dilanjutkan dengan tahap hidrolisis dalam suasana asam menghasilkan senyawa Obat K.
l. Gambarkan struktur G, H, dan J.[6 poin]Pada spektrum IR senyawa K terdapat puncak tajam pada bilangan gelombang 1100 dan 1500 cm–1, serta puncak lebar pada sekitar 3400 cm–1. Sedangkan spektrum 1H-NMR (dalam pelarut DMSO-d6) senyawa K menunjukkan geseran kimia (d, ppm) sebagai berikut: 1,02 (s, 9H); 2,55 (d, 2H); 3,00 (lebar, 1H); 4.30 (lebar, 1H); 4,42 (t, 1H); 4,47 (s, 2H); 4,60 (lebar, 1H); 6,00 (lebar, 1H); 6,69 (d, 1H); 7,27 (d, 1H); 6,99 (s, 1H). Spektrum 13C-NMR (dalam pelarut DMSO-d6) senyawa K menunjukkan geseran kimia (d, ppm) sebagai berikut: 28,74 (integrasi 3); 49,78; 50,67; 58,34;72,29; 114,02; 124,85; 125,06; 127,90; 134.51; 153,10.
n. Berdasarkan informasi data analisis unsur, data spektroskopi (spektrum massa, IR, 1H-NMR, 13C-NMR), serta skema reaksi yang diuraikan di atas, tentukan struktur senyawa Obat K beserta stereokimianya (tuliskan konfigurasi absolut pada pusat kiral, jika ada), disertai uraian analisisnya. [10 poin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar