Menggambar struktur Lewis suatu molekul atau ion sebenarnya dapat disederhanakan. Cukup kenali jenis valensi (jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan) dan formasi ikatan setiap atom dalam molekul atau ion. Seperti memasang-masangkan bagian-bagian dalam permainan lego. Bila pasangan tidak cocok maka ganti formasi lain. Bagaimana detailnya silakan lanjut menyimak tulisan ini.
Jenis atom/unsur berdasarkan jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan dengan atom lain:
Dalam pembentukan ikatan antaratom dalam sebuah molekul atau ion, setiap atom biasanya sesuai dengan aturan oktet. Kadang pada tahap ini, memastikan agar setiap atom dalam molekul mengikuti aturan oktet atau duplet justru beberapa siswa kesulitan. Dengan melihat formasi ikatan yang mungkin dari setiap atom, yang tentu saja formasi tersebut sudah tersusun sesuai aturan oktet menggambar struktur Lewis menjadi lebih mudah.
Catatan: bedakan arti valensi dengan elektron valensi.
valensi = jumlah elektron yang di-share untuk berikatan dengan atom lain.
valensi = jumlah elektron yang di-share untuk berikatan dengan atom lain.
elektron valensi = jumlah elektron di kulit terluar atau tingkat energi paling tinggi dari suatu atom pada keadaan dasar.
Jenis atom/unsur berdasarkan jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan dengan atom lain:
- Atom monovalen (atom H, atom halogen ketika sebagai atom luar)
- Atom divalen (atom O, dan atom golongan 6A ketika sebagai atom luar)
- Atom trivalen (atom N, dan atom P)
- Atom tetravalen (atom C dan atom Si)
- Atom pentavalen (atom golongan 5A yang berada di periode 3 atau lebih tinggi serta atom golongan transisi dalam anion)
- Atom heksavalen (atom golongan 6A yang berada di periode 3 atau lebih tinggi serta atom golongan transisi dalam anion)
- Atom heptavalen (atom golongan 7A yang berada di periode 3 atau lebih tinggi serta atom golongan transisi dalam anion)
Contoh-1: CO2
C merupakan atom tetravalen, C dapat berbagi 4 elektron dengan menggunakan semua elektron valensinya dengan atom lain untuk membentuk 4 ikatan kovalen. C kebanyakan berperan sebagai atom pusat dalam molekul atau ion.
O merupakan atom divalen, O hanya dapat berbagi 2 elektron dari 6 elektron valensi yang dimiliki.
Dalam CO2, setiap atom O berperan sebagai atom luar. O yang seperti ini hanya punya formasi ikatan yang mungkin, seperti pada formasi O-2 pada gambar di atas yaitu membentuk ikatan rangkap dengan C.
Dalam CO2, setiap atom O berperan sebagai atom luar. O yang seperti ini hanya punya formasi ikatan yang mungkin, seperti pada formasi O-2 pada gambar di atas yaitu membentuk ikatan rangkap dengan C.
Oleh karena itu formasi yang cocok untuk C adalah dengan menyiapkan formasi 2 ikatan rangkap (formasi C-3) untuk dipasangkan dengan 2 O yang divalen seperti formasi O-2.
Formasi ikatan C:
C tetravalen ⇔ 2 × O divalen.
Formasi ikatan C:
C tetravalen ⇔ 2 × O divalen.
Contoh-2: CH2O
Dari formasi ikatan yang mungkin bagi C seperti contoh-1 dipilih yang paling tepat ketika C berikatan dengan 2 H (monovalen) dan 1 O (divalen) seperti formasi C-2.
C tetravalen ⇔ (2H monovalen + 1O divalen).
C tetravalen ⇔ (2H monovalen + 1O divalen).
Contoh-3: NH3
Dari formasi ikatan yang mungkin bagi N dipilih yang paling tepat ketika N berikatan dengan 3 H (monovalen) formasi N-1.
N trivalen ⇔ 3H monovalen
N trivalen ⇔ 3H monovalen
Umumnya unsur periode kedua dalam tabel periodik unsur dapat memenuhi aturan oktet, kecuali molekul B dan molekul dari N yang jumlah elektronnya ganjil.
Unsur periode ketiga ada kemungkinan untuk tidak mengikuti aturan oktet dalam membentuk ikatan dalam molekul atau ion yang tetap stabil. Juga molekul dari unsur gas mulia yang sudah ada. Demikian pula anion poliatom yang dibentuk oleh unsur logam transisi.
Contoh-4: PCl5
Dari formasi ikatan yang mungkin untuk P sebagai atom pusat pentavalen dipilih yang paling tepat ketika P berikatan dengan 5 Cl (monovalen).
P pentavalen ⇔ 5Cl monovalen.
P pentavalen ⇔ 5Cl monovalen.
Contoh-5: XeF4
Dari formasi ikatan yang mungkin untuk Xe sebagai atom pusat tetravalen dengan 2 PEB dipilih yang paling tepat ketika Xe berikatan dengan 4 F (monovalen).
Xe tetravalen ⇔ 4F monovalen.
Xe tetravalen ⇔ 4F monovalen.
Contoh-6: XeO2F2
Dari formasi ikatan yang mungkin untuk Xe sebagai atom pusat heksavalen dengan 1 PEB dipilih yang paling tepat ketika Xe berikatan dengan 2F (monovalen) dan 2O (divalen).
Xe heksavalen ⇔ 2F monovalen + 2O divalen
Xe heksavalen ⇔ 2F monovalen + 2O divalen
Untuk Xe tidak ada kebakuan dalam formasi, tergantung dengan atom apa yang ia ikat, namun jumlah ikatan tidak mungkin akan lebih dari jumlah elektron valensi yang ia miliki (8 elektron). Memang unsur yang berjari-jari besar kemungkinan menyimpang dari aturan oktet juga tinggi. Teori akan berusaha menjelaskan fakta, dan begitulah senyawaan Xe pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar