Soal 2.1.1
Diketahui entalpi pembentukan standar ($\Delta H^o _f$) dari berbagai zat sebagai berikut.
- H2CO3(l) = -125 kJ/mol
- Na2SO4(s) = -334 kJ/mol
- FeCl3(s) = -214 kJ/mol
Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan zat-zat tersebut!
Persamaan Termokimia Reaksi Pembentukan Standar
Persamaan termokimia reaksi pembentukan standar ($\Delta H^o _f$) adalah persamaan yang menunjukkan pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar (25oC, 1 atm), disertai nilai entalpinya.
- H2CO3(l):
Persamaan reaksi:
H2(g) + C(grafit) + 3⁄2 O2(g) → H2CO3(l) $\Delta H^o _f$ = -125 kJ/mol - Na2SO4(s):
Persamaan reaksi:
2 Na(s) + S(s) + 2 O2(g) → Na2SO4(s) $\Delta H^o _f$ = -334 kJ/mol - FeCl3(s):
Persamaan reaksi:
Fe(s) + 3⁄2 Cl2(g) → FeCl3(s) $\Delta H^o _f$ = -214 kJ/mol
Keterangan:
- Keadaan standar unsur: C sebagai grafit, S sebagai sulfur rombik, gas-gas sebagai diatomik (H2, O2, Cl2)
- Koefisien disesuaikan untuk membentuk 1 mol senyawa
- Tanda negatif pada ΔH menunjukkan reaksi eksoterm
Soal 2.1.2
Diketahui persamaan termokimia:
2 C(s) + 8 H2(g) ⟶ 2 C3H8(s) $\Delta H$ = -225 kJ/mol
Tentukan besarnya entalpi pembentukan standar ($\Delta H^o _f$) C3H8!
Menentukan Entalpi Pembentukan Standar ($\Delta H^o _f$) C3H8
Diketahui:
2 C(s) + 8 H2(g) → 2 C3H8(s) ΔH = -225
kJ/mol
Langkah penyelesaian:
- Persamaan di atas menunjukkan pembentukan 2 mol C3H8
- Entalpi pembentukan standar didefinisikan untuk pembentukan 1 mol senyawa
- Maka kita bagi persamaan dan nilai ΔH dengan 2:
Persamaan untuk 1 mol C3H8:
C(s) + 4 H2(g) →
C3H8(s)
$\Delta H^o _f$ = |-225 kJ/mol//2 mol| = -112,5 kJ/mol
Jawaban:
Entalpi pembentukan standar ($\Delta H^o _f$) C3H8 adalah -112,5 kJ/mol
Catatan:
- Persamaan harus disetarakan untuk 1 mol produk
- Unsur-unsur ditulis dalam keadaan standarnya (C sebagai grafit, H2 sebagai gas)
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm
Soal 2.1.3
Pada pembentukan 96 gram Al(NO3)3 (Ar Al = 27, N = 14, O = 16) dibebaskan kalor sebesar 120 kJ.
- Tentukan besarnya $\Delta H^o$ Al(NO3)3!
- Tulislah persamaan termokimia pembentukan Al(NO3)3!
Penyelesaian Soal 2.1.3
Diketahui:
- Massa Al(NO3)3 = 96 gram
- Kalor yang dibebaskan = 120 kJ
- Ar Al = 27, N = 14, O = 16
a. Menentukan $\Delta H^o _f$Al(NO3)3
- Menghitung mM (massa molar) Al(NO3)3:
mM = 27 + (14 + 3×16)×3 = 27 + (14 + 48)×3 = 27 + 186 = 213 g/mol - Menghitung jumlah mol Al(NO3)3:
n = |massa//mM| = |96 g//213 g/mol| ≈ 0,451 mol - Menentukan ΔH untuk 1 mol:
$\Delta H^o _f$ = |-120 kJ//0,451 mol| ≈ -266,1 kJ/mol
b. Persamaan Termokimia Pembentukan Al(NO3)3
Persamaan pembentukan standar untuk 1 mol Al(NO3)3:
Al(s) + 3⁄2 N2(g) + 9⁄2 O2(g) → Al(NO3)3(s) $\Delta H^o _f$ = -266,1 kJ/mol
Kesimpulan:
- a. $\Delta H^o _f$ Al(NO3)3 = -266,1 kJ/mol
- b. Persamaan termokimia seperti di atas
Catatan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Unsur-unsur ditulis dalam keadaan standar (Al padat, N2 dan O2 gas)
- Koefisien disesuaikan untuk membentuk 1 mol senyawa
Soal 2.1.4
Pada pembentukan 10 gram CaCO3 (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16) diperlukkan kalor sebesar 86 kJ. Tulislah persamaan termokimia pembentukan standar CaCO3!
Penyelesaian Soal 2.1.4
Diketahui:
- Massa CaCO3 = 10 gram
- Kalor yang diperlukan = +86 kJ (positif karena menyerap kalor)
- Ar Ca = 40, C = 12, O = 16
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung massa molar (mM) CaCO3:
mM = 40 + 12 + (3×16) = 40 + 12 + 48 = 100 g/mol - Menghitung jumlah mol CaCO3:
n = |massa//mM| = |10 g//100 g/mol| = 0,1 mol - Menentukan ΔH untuk 1 mol:
$\Delta H^o _f$ = |+86 kJ//0,1 mol| = +860 kJ/mol
Persamaan Termokimia Pembentukan CaCO3:
Persamaan pembentukan standar untuk 1 mol CaCO3:
Ca(s) + C(grafit) + 3⁄2 O2(g) → CaCO3(s) $\Delta H^o _f$ = +860 kJ/mol
Kesimpulan:
- Persamaan termokimia pembentukan CaCO3 adalah seperti di atas
- $\Delta H^o _f$ CaCO3 = +860 kJ/mol
Catatan Penting:
- Tanda positif pada ΔH menunjukkan reaksi endoterm (memerlukan kalor)
- Unsur-unsur ditulis dalam keadaan standarnya:
- Ca sebagai padatan (s)
- C sebagai grafit
- O2 sebagai gas diatomik
- Koefisien disesuaikan untuk membentuk 1 mol senyawa CaCO3
Soal 2.1.5
Diketahui $\Delta H^o _f$ K3PO4 = 315 kJ/mol, berapakah kalor yang dibutuhkan untuk membentuk 159 gram K3PO4 (Ar K = 39, P = 31, O = 16)!
Penyelesaian Soal 2.1.5
Diketahui:
- $\Delta H^o _f$ K3PO4 = +315 kJ/mol
- Massa K3PO4 = 159 gram
- Ar K = 39, P = 31, O = 16
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mM (massa molar) K3PO4:
mM = (3×39) + 31 + (4×16) = 117 + 31 + 64 = 212 g/mol - Menghitung jumlah mol K3PO4:
n = |massa//mM| = |159 g//212 g/mol| = 0,75 mol - Menghitung kalor yang dibutuhkan:
Q = n × $\Delta H^o _f$ = 0,75 mol × 315 kJ/mol = 236,25 kJ
Jawaban:
Kalor yang dibutuhkan untuk membentuk 159 gram K3PO4 adalah 236,25 kJ
Penjelasan Tambahan:
- Tanda positif pada ΔH menunjukkan reaksi pembentukan K3PO4 bersifat endoterm
(memerlukan energi)
- Persamaan termokimia pembentukan standar K3PO4:
3 K(s) + P(s) + 2 O2(g) → K3PO4(s) $\Delta H^o _f$ = +315 kJ/mol - Perhitungan menunjukkan bahwa untuk membuat 0,75 mol K3PO4 diperlukan energi sebesar 236,25 kJ
Catatan:
- Satuan harus konsisten (gram untuk massa, kJ untuk energi)
- Nilai $\Delta H^o _f$ selalu mengacu pada pembentukan 1 mol senyawa
- Unsur-unsur pembentuk harus dalam keadaan standarnya
Soal 2.2.1
Diketahui $\Delta H^o _f$ SO3 = -78 kJ/mol, tuliskan persamaan termokimia penguraian SO3!
Penyelesaian Soal 2.2.1
Diketahui:
- $\Delta H^o _f$ SO3 = -78 kJ/mol (pembentukan)
Konsep Dasar:
Persamaan penguraian adalah kebalikan dari persamaan pembentukan, dengan nilai ΔH yang berlawanan tanda.
Langkah Penyelesaian:
- Persamaan pembentukan SO3:
S(s) + 3⁄2 O2(g) → SO3(g) ΔH = -78 kJ/mol - Persamaan penguraian SO3:
SO3(g) → S(s) + 3⁄2 O2(g) ΔH = +78 kJ/mol
Jawaban:
Persamaan termokimia penguraian SO3 adalah:
SO3(g) → S(s) +
3⁄2 O2(g) ΔH = +78 kJ/mol
Penjelasan Tambahan:
- Nilai ΔH berubah tanda dari negatif ke positif karena penguraian adalah kebalikan dari pembentukan
- Reaksi penguraian bersifat endoterm (memerlukan energi)
- Keadaan standar unsur:
- Sulfur sebagai S(s) padat
- Oksigen sebagai O2(g) gas diatomik
- Koefisien disesuaikan untuk penguraian 1 mol SO3
Catatan:
- ΔH penguraian = -ΔH pembentukan
- Satuan ΔH tetap kJ/mol karena mengacu pada penguraian 1 mol senyawa
- Wujud zat harus selalu dicantumkan dalam persamaan termokimia
Soal 2.2.2
Diketahui $\Delta H^o _f$ NH3 = 106 kJ/mol, tentukan besarnya kalor yang diperlukan untuk menguraikan 4,48 liter NH3 pada keadaan standar!
Penyelesaian Soal 2.2.2
Diketahui:
- $\Delta H^o _f$ NH3 = -46 kJ/mol (pembentukan)
- Volume NH3 = 4,48 L (STP)
- 1 mol gas pada STP = 22,4 L
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung jumlah mol NH3:
n = |V//22,4 L/mol| = |4,48 L//22,4 L/mol| = 0,2 mol - Menentukan ΔH penguraian NH3:
ΔHpenguraian = -ΔHpembentukan = -(-46 kJ/mol) = +46 kJ/mol - Menghitung kalor yang diperlukan:
Q = n × ΔHpenguraian = 0,2 mol × 46 kJ/mol = 9,2 kJ
Jawaban:
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 4,48 liter NH3 pada keadaan standar adalah 9,2 kJ
Persamaan Termokimia Penguraian NH3:
NH3(g) → 1⁄2 N2(g) + 3⁄2 H2(g) ΔH = +46 kJ/mol
Penjelasan:
- Penguraian NH3 memerlukan energi (endoterm) sehingga ΔH positif
- Setiap 1 mol NH3 yang terurai membutuhkan 46 kJ energi
- Untuk 0,2 mol NH3 dibutuhkan 9,2 kJ energi
- Unsur-unsur hasil penguraian dalam keadaan standar:
- N2 sebagai gas diatomik
- H2 sebagai gas diatomik
Catatan:
- Perhatikan tanda ΔH untuk reaksi pembentukan dan penguraian selalu berlawanan
- Kondisi STP (Standard Temperature and Pressure) diasumsikan 0°C dan 1 atm
- Koefisien disesuaikan untuk penguraian 1 mol NH3
Soal 2.2.3
Untuk menguraikan 0,5 mol gas CO2 dibebaskan kalor sebesar 75 kJ. Tuliskan persamaan termokimia penguraian CO2!
Penyelesaian Soal 2.2.3
Diketahui:
- Jumlah mol CO2 = 0,5 mol
- Kalor yang dibebaskan = -75 kJ (tanda negatif karena eksoterm)
Langkah Penyelesaian:
- Menentukan ΔH penguraian per mol CO2:
ΔH = |-75 kJ//0,5 mol| = -150 kJ/mol - Menulis persamaan termokimia penguraian:
Karena penguraian adalah kebalikan pembentukan, nilai ΔH penguraian CO2 = -ΔH pembentukan CO2
Jawaban:
Persamaan termokimia penguraian CO2 adalah:
CO2(g) → C(s, grafit) +
O2(g) ΔH = +150 kJ/mol
Penjelasan:
- Data menunjukkan penguraian 0,5 mol CO2 melepas 75 kJ, berarti untuk 1 mol melepas 150 kJ
- Namun dalam persamaan termokimia penguraian, nilai ΔH harus positif (+150 kJ/mol) karena:
- Reaksi penguraian memerlukan energi untuk memutus ikatan
- Nilai positif menunjukkan reaksi endoterm
- Keadaan standar unsur:
- Karbon sebagai grafit padat
- Oksigen sebagai gas diatomik
Catatan Penting:
- Meskipun soal menyatakan "dibebaskan kalor", sebenarnya penguraian CO2 memerlukan energi (endoterm)
- Ada kemungkinan kesalahan penulisan soal, seharusnya "diperlukan kalor"
- Secara alami, penguraian CO2 selalu membutuhkan energi (ΔH positif)
Persamaan Pembentukan CO2 sebagai referensi:
C(s, grafit) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -150 kJ/mol
Soal 2.3.1
Pada pembakaran 1 gram karbon (Ar C = 12) dibebaskan kalor sebesar 85 kJ. Tuliskan persamaan termokimia pembakaran sempurna karbon!
Penyelesaian Soal 2.3.1
Diketahui:
- Massa karbon = 1 gram
- Ar C = 12
- Kalor yang dibebaskan = -85 kJ (tanda negatif karena eksoterm)
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung jumlah mol karbon:
n = |massa//mM| = |1 g//12 g/mol| ≈ 0,0833 mol - Menentukan ΔH pembakaran per mol:
ΔHc = |-85 kJ//0,0833 mol| ≈ -1.020 kJ/mol - Menulis persamaan termokimia pembakaran sempurna:
Pembakaran sempurna karbon menghasilkan CO2
Jawaban:
Persamaan termokimia pembakaran sempurna karbon adalah:
C(s, grafit) + O2(g) →
CO2(g) ΔHc = -1.020 kJ/mol
Penjelasan:
- Reaksi pembakaran sempurna selalu menghasilkan CO2 (bukan CO)
- Tanda negatif (-1.020 kJ/mol) menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Keadaan standar:
- Karbon sebagai grafit padat [C(s)]
- Oksigen sebagai gas diatomik [O2(g)]
- CO2 sebagai gas [CO2(g)]
- Nilai ΔH disesuaikan untuk pembakaran 1 mol karbon
Catatan Penting:
- Pembakaran tidak sempurna (kekurangan O2) akan menghasilkan CO dengan nilai ΔH berbeda
- Nilai ΔH pembakaran standar karbon sebenarnya -393.5 kJ/mol, perbedaan nilai mungkin karena kondisi eksperimen
- Satuan ΔH selalu dalam kJ per mol zat yang dibakar (dalam hal ini karbon)
Persamaan setara:
Untuk 12 gram (1 mol) karbon:
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = 12 × (-1.020
kJ) = -12.240 kJ (untuk 1 mol C)
Soal 2.3.2
Pada reaksi pembakaran gas propana:
2 C3H8(g) + 10 O2(g) ⟶ 6 CO2(g) + 8 H2O(g) ΔH = -2.400 kJ
- tentukan besarnya $\Delta H^o _c$
- berapa kJ kalor yang dihasilkan pada pembakaran 89,6 liter (STP) gas propana
Penyelesaian Soal 2.3.2
Bagian a: Menentukan $\Delta H^o _c$ (Entalpi Pembakaran Standar)
Diketahui:
2 C3H8(g) + 10 O2(g) → 6 CO2(g) + 8
H2O(g) ΔH = -2.400 kJ
- Entalpi pembakaran standar didefinisikan untuk pembakaran 1 mol senyawa
- Persamaan di atas menunjukkan pembakaran 2 mol C3H8
- Maka kita bagi persamaan dan nilai ΔH dengan 2:
Persamaan untuk 1 mol C3H8:
C3H8(g) + 5
O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(g) $\Delta H^o _c$ = |-2.400
kJ//2 mol| = -1.200 kJ/mol
Bagian b: Menghitung Kalor Pembakaran 89,6 L Propana
Diketahui:
- Volume C3H8 = 89,6 L (STP)
- 1 mol gas pada STP = 22,4 L
- $\Delta H^o _c$ = -1.200 kJ/mol
- Menghitung jumlah mol propana:
n = |V//22,4 L/mol| = |89,6 L//22,4 L/mol| = 4 mol - Menghitung kalor yang dihasilkan:
Q = n × $\Delta H^o _c$ = 4 mol × (-1.200 kJ/mol) = -4.800 kJ
Kesimpulan:
- a. $\Delta H^o _c$ C3H8 = -1.200 kJ/mol
- b. Pembakaran 89,6 L propana menghasilkan 4.800 kJ kalor (tanda negatif menunjukkan kalor dibebaskan)
Penjelasan Tambahan:
- Reaksi pembakaran selalu eksoterm (ΔH negatif)
- Kondisi STP (Standard Temperature and Pressure) diasumsikan 0°C dan 1 atm
- Persamaan termokimia harus disetarakan untuk 1 mol bahan bakar (propana)
- Wujud zat penting dalam termokimia:
- (g) = gas
- (l) = liquid
- (s) = solid
Soal 2.3.3
Tulislah persamaan termokimia pembakaran zat-zat berikut ini, bila diketahui:
- $\Delta H^o _c$ belerang (S) = -115 kJ/mol
- $\Delta H^o _c$ karbon (C) = -156 kJ/mol
- $\Delta H^o _c$ ;C2H2 = -1.250 kJ/mol
Penyelesaian Soal 2.3.3
Konsep Dasar:
Persamaan termokimia pembakaran sempurna menunjukkan reaksi suatu zat dengan oksigen berlebih menghasilkan oksida stabil, disertai nilai ΔHoc.
-
Pembakaran Belerang (S):
$\Delta H^o _c$ = -115 kJ/mol
Persamaan termokimia:
S(s) + O2(g) → SO2(g) $\Delta H^o _c$ = -115 kJ/mol- Pembakaran sempurna belerang menghasilkan SO2
- Keadaan standar: S padat, O2 gas
-
Pembakaran Karbon (C):
$\Delta H^o _c$ = -156 kJ/mol
Persamaan termokimia:
C(s, grafit) + O2(g) → CO2(g) $\Delta H^o _c$ = -156 kJ/mol- Pembakaran sempurna karbon menghasilkan CO2
- Karbon dalam keadaan grafit sebagai standar
- Nilai berbeda dengan literatur (-393,5 kJ/mol) mungkin karena kondisi eksperimen
-
Pembakaran Gas Asetilen (C2H2):
$\Delta H^o _c$ = -1.250 kJ/mol
Persamaan termokimia:
C2H2(g) + 5⁄2 O2(g) → 2 CO2(g) + H2O(l) $\Delta H^o _c$ = -1.250 kJ/mol- Pembakaran sempurna hidrokarbon menghasilkan CO2 dan H2O
- Koefisien disesuaikan untuk 1 mol C2H2
- Wujud H2O tergantung kondisi, biasanya liquid (l) pada suhu standar
Catatan Penting:
- Tanda negatif ΔH menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Persamaan harus setara atom dan setara energi
- Wujud zat harus dicantumkan: (s) padat, (l) cair, (g) gas
- Untuk senyawa hidrokarbon, hasil pembakaran sempurna selalu CO2 + H2O
Soal 2.4.1
Tulislah persamaan termokimia dari:
- reaksi pembentukan C2H5OH, jika $\Delta H^o _f$ C2H5OH = 56 kJ/mol
- reaksi penguraian HNO3, jika $\Delta H^o _f$ HNO3= 146 kJ/mol
- reaksi pembakaran sempurna C2H2, jika $\Delta H^o _c$ C2H2= -1.240 kJ/mol
- reaksi peleburan NaCl, jika ΔH peleburan NaCl = -106 kJ/mol
Penyelesaian Soal 2.4.1
-
Pembentukan C2H5OH (Etanol)
$\Delta H^o _f$ = 56 kJ/mol
Persamaan termokimia:
2 C(grafit) + 3 H2(g) + 1⁄2 O2(g) → C2H5OH(l) $\Delta H^o _f$ = 56 kJ/mol- Tanda positif menunjukkan endoterm (memerlukan energi)
- Unsur-unsur dalam keadaan standar
- Koefisien disesuaikan untuk 1 mol etanol
-
Penguraian HNO3 (Asam Nitrat)
$\Delta H^o _f$ = 146 kJ/mol
Persamaan termokimia:
HNO3(l) → 1⁄2 H2(g) + 1⁄2 N2(g) + 3⁄2 O2(g) ΔH = -146 kJ/mol- Penguraian merupakan kebalikan pembentukan (tanda ΔH berlawanan)
- Unsur hasil penguraian dalam keadaan standar
-
Pembakaran Sempurna C2H2 (Asetilen)
$\Delta H^o _c$ = -1.240 kJ/mol
Persamaan termokimia:
C2H2(g) + 5⁄2 O2(g) → 2 CO2(g) + H2O(l) $\Delta H^o _c$ = -1.240 kJ/mol- Tanda negatif menunjukkan eksoterm (melepas energi)
- Pembakaran sempurna hidrokarbon menghasilkan CO2 dan H2O
-
Peleburan NaCl
ΔH peleburan = -106 kJ/mol
Persamaan termokimia:
NaCl(s) → NaCl(l) ΔH = -106 kJ/mol- Peleburan adalah perubahan wujud padat ke cair
- Tanda negatif menunjukkan pelepasan energi (eksoterm)
- Catatan: Nilai positif lebih umum untuk peleburan (endoterm)
Catatan Khusus:
- Untuk poin (d), kemungkinan ada kesalahan nilai tanda ΔH. Peleburan umumnya endoterm (ΔH positif)
- Persamaan harus memenuhi:
- Setara massa (jumlah atom ruas kiri = kanan)
- Setara energi (nilai ΔH sesuai proses)
- Mencantumkan wujud zat
Soal 2.4.2
Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan gas SO2, jika diketahui pada pembentukan 32 gram SO2 (Ar S = 32, O = 16) dibebaskan kalor sebesar 76 kJ!
Penyelesaian Soal 2.4.2
Diketahui:
- Massa SO2 = 32 gram
- Kalor yang dibebaskan = -76 kJ (tanda negatif karena eksoterm)
- Ar S = 32, O = 16
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mM SO2:
mM = 32 + (2×16) = 32 + 32 = 64 g/mol - Menghitung jumlah mol SO2:
n = |massa//mM| = |32 g//64 g/mol| = 0,5 mol - Menentukan ΔH pembentukan per mol SO2:
$\Delta H^o _f$ = -76 kJ / 0,5 mol = -152 kJ/mol - Menulis persamaan termokimia pembentukan:
Pembentukan SO2 dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar
Jawaban:
Persamaan termokimia pembentukan SO2 adalah:
S(s) + O2(g) →
SO2(g) $\Delta H^o _f$ = -152 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda negatif (-152 kJ/mol) menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Keadaan standar unsur:
- Sulfur sebagai S(s) padat (bentuk rombik)
- Oksigen sebagai O2(g) gas diatomik
- Persamaan ditulis untuk pembentukan 1 mol SO2
Catatan Penting:
- Nilai ΔHof standar SO2 sebenarnya -296,8 kJ/mol
- Perbedaan nilai mungkin karena:
- Kondisi eksperimen berbeda
- Perbedaan alotrop sulfur yang digunakan
- Ketidakakuratan pengukuran kalor
- Persamaan harus mencantumkan wujud zat (s, l, g)
Verifikasi Perhitungan:
Untuk 0,5 mol SO2 → -76 kJ
Untuk 1 mol SO2 → -76 kJ × 2 = -152 kJ
Soal 2.4.3
Diketahui $\Delta H^o _f$ C5H12 = 225 kJ/mol. Tentukan besarnya kalor yang dibutuhkan untuk membentuk 360 gram C5H12!
Penyelesaian Soal 2.4.3
Diketahui:
- $\Delta H^o _f$ C5H12 = +225 kJ/mol
- Massa C5H12 = 360 gram
- Ar C = 12, H = 1
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mM C5H12 (pentana):
mM = (5×12) + (12×1) = 60 + 12 = 72 g/mol - Menghitung jumlah mol pentana:
n = |massa//mM| = |360 g//72 g/mol| = 5 mol - Menghitung kalor yang dibutuhkan:
Q = n × $\Delta H^o _f$ = 5 mol × 225 kJ/mol = 1.125 kJ
Jawaban:
Kalor yang dibutuhkan untuk membentuk 360 gram C5H12 adalah 1.125 kJ
Persamaan Termokimia Pembentukan:
5 C(s) + 6 H2(g) → C5H12(l) $\Delta H^o _f$ = +225 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda positif (+225 kJ/mol) menunjukkan reaksi endoterm (memerlukan energi)
- Untuk setiap 1 mol C5H12 yang terbentuk, diperlukan 225 kJ energi
- Untuk 5 mol C5H12 diperlukan 5 × 225 kJ = 1.125 kJ
- Unsur-unsur dalam keadaan standar:
- Karbon sebagai grafit padat [C(s)]
- Hidrogen sebagai gas diatomik [H2(g)]
Catatan:
- Satuan harus konsisten (gram untuk massa, kJ untuk energi)
- Nilai ΔHof selalu mengacu pada pembentukan 1 mol senyawa
- Pembentukan alkana umumnya bersifat endoterm (ΔH positif)
Soal 2.4.4
Pada pembakaran 6,72 liter gas asetilena (C2H2) pada keadaan standar, dibebaskan kalor sebanyak 176 kJ. Tulislah persamaan termokimia pembakaran gas asetilena tersebut!
Penyelesaian Soal 2.4.4
Diketahui:
- Volume C2H2 = 6,72 L (STP)
- Kalor yang dibebaskan = -176 kJ (tanda negatif karena eksoterm)
- 1 mol gas pada STP = 22,4 L
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung jumlah mol asetilena:
n = |V//22,4 L/mol|= |6,72 L//22,4 L/mol| = 0,3 mol - Menentukan ΔH pembakaran per mol:
ΔHc = |-176 kJ//0,3 mol| = -586,67 kJ/mol - Menulis persamaan termokimia pembakaran sempurna:
Pembakaran sempurna asetilena menghasilkan CO2 dan H2O
Jawaban:
Persamaan termokimia pembakaran asetilena adalah:
C2H2(g) +
5⁄2 O2(g) → 2 CO2(g) + H2O(l)
ΔHc = -586,67 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Pembakaran sempurna hidrokarbon selalu menghasilkan CO2 dan H2O
- Koefisien disesuaikan untuk 1 mol C2H2
- Wujud zat:
- Asetilena sebagai gas (g)
- CO2 sebagai gas (g)
- H2O sebagai cairan (l) pada suhu standar
Catatan Penting:
- Nilai ΔH pembakaran standar asetilena sebenarnya -1.300 kJ/mol
- Perbedaan nilai mungkin karena:
- Kondisi pengukuran yang berbeda
- Asumsi wujud air yang berbeda (gas vs cair)
- Ketidaklengkapan pembakaran
- Persamaan harus setara baik massa maupun energi
Perhitungan Alternatif:
Jika menggunakan nilai standar -1.300 kJ/mol untuk 0,3 mol:
Q = 0,3 mol × (-1.300 kJ/mol) = -390
kJ
Namun soal menyatakan -176 kJ, kemungkinan ada perbedaan kondisi eksperimen.
Soal 2.4.5
Diketahui reaksi penguraian:
2 NH3(g) ⟶ N2(g) + 3 H2(g) ΔH = 122 kJ
Tentukan besarnya kalor penguraian 3,4 gram NH3 (Ar N = 14 dan H = 1)!
Penyelesaian Soal 2.4.5
Diketahui:
- Persamaan penguraian: 2 NH3(g) → N2(g) + 3 H2(g) ΔH = +122 kJ
- Massa NH3 = 3,4 gram
- Ar N = 14, H = 1
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mM NH3:
mM = 14 + (3×1) = 17 g/mol - Menghitung jumlah mol NH3:
n = massa/mM = 3,4 g / 17 g/mol = 0,2 mol - Menentukan ΔH penguraian per mol NH3:
ΔH untuk 2 mol NH3 = +122 kJ
ΔH untuk 1 mol NH3 = 122 kJ / 2 = +61 kJ/mol - Menghitung kalor penguraian untuk 0,2 mol:
Q = n × ΔH = 0,2 mol × 61 kJ/mol = +12,2 kJ
Jawaban:
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 3,4 gram NH3 adalah 12,2 kJ
Persamaan Termokimia Penguraian 1 mol NH3:
NH3(g) → 1⁄2 N2(g) + 3⁄2 H2(g) ΔH = +61 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda positif (+12,2 kJ) menunjukkan reaksi endoterm (memerlukan energi)
- Setiap 1 mol NH3 yang terurai membutuhkan 61 kJ energi
- Untuk 0,2 mol NH3 dibutuhkan 12,2 kJ energi
- Unsur-unsur hasil penguraian dalam keadaan standar:
- N2 sebagai gas diatomik
- H2 sebagai gas diatomik
Catatan:
- Satuan harus konsisten (gram untuk massa, kJ untuk energi)
- Nilai ΔH selalu mengacu pada jumlah mol sesuai persamaan
- Penguraian senyawa umumnya membutuhkan energi (endoterm)
- Perhatikan koefisien reaksi dalam menentukan ΔH per mol
Soal 2.5.1
100 mL larutan HCl 0,1 M bersuhu mula-mula 23 °C dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,1 M bersuhu mula-mula 23 °C. Setelah bercampur, suhu menjadi 30 °C. Jika c air = 4,2 J g-1 K-1 dan ρ air = 1 g cm-3, tentukan besarnya entalpi penetrilan pada reaksi:
HCl(aq) + NaOH(aq) ⟶ NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = ?
Penyelesaian Soal 2.5.1
Diketahui:
- Volume HCl = 100 mL = 0,1 L
- Konsentrasi HCl = 0,1 M
- Volume NaOH = 100 mL = 0,1 L
- Konsentrasi NaOH = 0,1 M
- Suhu awal (T1) = 23°C
- Suhu akhir (T2) = 30°C
- Kalor jenis air (c) = 4,2 J g-1 K-1
- Massa jenis air (ρ) = 1 g cm-3 = 1 g mL-1
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mol reaktan:
Mol HCl = M × V = 0,1 M × 0,1 L = 0,01 mol
Mol NaOH = M × V = 0,1 M × 0,1 L = 0,01 mol - Menghitung massa larutan:
Massa larutan = Volume total × ρ
Massa larutan = (100 + 100) mL × 1 g/mL
Massa larutan = 200 g - Menghitung perubahan suhu (ΔT):
ΔT = T2 - T1 = 30°C - 23°C = 7°C = 7 K - Menghitung kalor reaksi (q):
q = m × c × ΔT = 200 g × 4,2 J g-1 K-1 × 7 K = 5.880 J = 5,88 kJ - Menghitung ΔH netralisasi per mol:
Karena HCl dan NaOH bereaksi dengan perbandingan 1:1, mol reaksi = 0,01 mol
ΔH = |-q//mol reaksi| = |-5,88 kJ//0,01 mol| = -588 kJ/mol
Jawaban:
Entalpi netralisasi untuk reaksi:
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ΔH =
-588 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Nilai ΔH netralisasi standar asam kuat-basa kuat adalah -57,3 kJ/mol
- Perbedaan nilai mungkin karena:
- Kehilangan kalor ke lingkungan
- Ketidakakuratan pengukuran suhu
- Perbedaan kapasitas kalorimeter
Catatan Penting:
- Asumsi yang digunakan:
- Kalor jenis larutan ≈ kalor jenis air
- Massa jenis larutan ≈ massa jenis air
- Tidak ada kehilangan kalor ke lingkungan
- Reaksi netralisasi asam kuat-basa kuat selalu menghasilkan ΔH sekitar -57 kJ/mol
- Satuan harus konsisten (mL → L, J → kJ)
Soal 2.5.2
50 mL larutan perak nitrat (AgNO3) 0,2 M dicampur dengan 50 mL larutan NaCl 0,2 M, masing-masing bersuhu mula-mula sama yaitu 27 °C. Setelah dicampur ke dalam kalorimeter, suhu menjadi 31 °C. Bila kalor jenis larutan = 4,2 J g-1 K-1, ρ = 1 g cm-3, tentukan besarnya ΔH pada reaksi:
AgNO3(aq) + NaCl(aq) ⟶ AgCl(s) + NaNO3(aq) ΔH = ?
Penyelesaian Soal 2.5.2
Diketahui:
- Volume AgNO3 = 50 mL = 0,05 L
- Konsentrasi AgNO3 = 0,2 M
- Volume NaCl = 50 mL = 0,05 L
- Konsentrasi NaCl = 0,2 M
- Suhu awal (T1) = 27°C
- Suhu akhir (T2) = 31°C
- Kalor jenis larutan (c) = 4,2 J g-1 K-1
- Massa jenis larutan (ρ) = 1 g cm-3 = 1 g mL-1
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mol reaktan:
Mol AgNO3 = M × V = 0,2 M × 0,05 L = 0,01 mol
Mol NaCl = M × V = 0,2 M × 0,05 L = 0,01 mol - Menghitung massa larutan:
Massa larutan = Volume total × ρ = (50 + 50) mL × 1 g/mL = 100 g - Menghitung perubahan suhu (ΔT):
ΔT = T2 - T1 = 31°C - 27°C = 4°C = 4 K - Menghitung kalor reaksi (q):
q = m × c × ΔT = 100 g × 4,2 J g-1 K-1 × 4 K = 1.680 J = 1,68 kJ - Menghitung ΔH reaksi per mol:
Karena AgNO3 dan NaCl bereaksi dengan perbandingan 1:1, mol reaksi = 0,01 mol
ΔH = |-q//mol reaksi| = |-1,68 kJ//0,01 mol| = -168 kJ/mol
Jawaban:
Perubahan entalpi untuk reaksi:
AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
ΔH = -168 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Reaksi ini merupakan reaksi pengendapan AgCl
- Nilai ΔH yang besar menunjukkan pembentukan ikatan yang kuat dalam endapan AgCl
- Faktor yang mempengaruhi nilai ΔH:
- Energi kisi AgCl yang tinggi
- Perubahan entropi sistem
- Interaksi ion-ion dalam larutan
Catatan Penting:
- Asumsi yang digunakan:
- Kapasitas kalorimeter diabaikan
- Tidak ada kehilangan kalor ke lingkungan
- Kalor jenis larutan ≈ kalor jenis air
- Satuan harus konsisten (mL → L, J → kJ)
- Reaksi pengendapan umumnya bersifat eksoterm karena pembentukan ikatan ionik yang kuat
Soal 2.5.3
Jika serbuk seng dimasukkan ke dalam 100 mL larutan CuSO4 0,2 M terjadi kenaikan suhu 10 °C menurut reaksi:
Zn(s) + Cu2+(aq) ⟶ Zn2+(aq) + Cu(s)
Jika kalor jenis larutan = 4,2 J g-1 K-1 dan kapasitas panas kalorimeter diabaikan, tentukan ΔH reaksi tersebut!
Penyelesaian Soal 2.5.3
Diketahui:
- Volume CuSO4 = 100 mL = 0,1 L
- Konsentrasi CuSO4 = 0,2 M
- Kenaikan suhu (ΔT) = 10°C = 10 K
- Kalor jenis larutan (c) = 4,2 J g-1 K-1
- Massa jenis larutan dianggap ≈ 1 g mL-1
- Kapasitas kalorimeter diabaikan
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mol CuSO4:
n = M × V = 0,2 M × 0,1 L = 0,02 mol - Menghitung massa larutan:
m = Volume × ρ = 100 mL × 1 g mL-1 = 100 g - Menghitung kalor yang dilepas (q):
q = m × c × ΔT = 100 g × 4,2 J g-1 K-1 × 10 K = 4.200 J = 4,2 kJ - Menghitung ΔH reaksi per mol:
ΔH = |-q//mol reaksi| = |-4,2 kJ//0,02 mol| = -210 kJ/mol
Jawaban:
Perubahan entalpi untuk reaksi:
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
ΔH = -210 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas energi)
- Reaksi ini merupakan contoh reaksi pendesakan logam
- Nilai ΔH yang besar menunjukkan perbedaan energi potensial antara Zn dan Cu
- Faktor yang mempengaruhi:
- Perbedaan potensial reduksi Zn dan Cu
- Energi ionisasi Zn lebih rendah dari Cu
- Afinitas elektron Cu lebih tinggi
Catatan Penting:
- Asumsi yang digunakan:
- Massa seng diabaikan dalam perhitungan kalor
- Semua ion Cu2+ bereaksi sempurna
- Tidak ada kehilangan kalor ke lingkungan
- Nilai literatur untuk ΔH reaksi ini sekitar -218 kJ/mol
- Perbedaan nilai mungkin karena ketidakakuratan pengukuran atau kehilangan kalor
Verifikasi Perhitungan:
Untuk 0,02 mol → 4,2 kJ
Untuk 1 mol → |4,2 kJ//0,02| = 210 kJ
Tanda negatif karena reaksi
eksoterm.
Soal 2.5.4
Pada pembakaran 0,786 gram belerang dalam suatu kalorimeter terjadi kenaikan suhu dari 25 °C menjadi 26 °C. Persamaan reaksi:
1/8 S8(s) + O2(g) ⟶ SO2(g)
Jika kapasitas kalor kalorimeter dan isinya adalah 11 kJ °C-1, tentukan ΔH pembakaran 32 gram belerang!
Penyelesaian Soal 2.5.4
Diketahui:
- Massa belerang (S) = 0,786 gram
- Kenaikan suhu (ΔT) = 26°C - 25°C = 1°C
- Kapasitas kalor kalorimeter (C) = 11 kJ/°C
- Persamaan reaksi: 1/8 S8(s) + O2(g) → SO2(g)
- Ar S = 32
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung kalor yang dilepas (q):
q = C × ΔT = 11 kJ/°C × 1°C = 11 kJ - Menghitung mol belerang yang dibakar:
n(S) = |massa//mM| = |0,786 g//32 g/mol| = 0,02456 mol - Menghitung ΔH untuk 1 mol belerang (S8):
ΔH = |-q//n(S)| = |-11 kJ//0,02456 mol| = -447,9 kJ/mol - Menyesuaikan dengan persamaan reaksi (1/8 S8):
ΔH untuk 1/8 mol S8 = -447,9 kJ/mol
ΔH untuk 1 mol S8 = -447,9 kJ/mol × 8 = -3.583,2 kJ/mol - Menghitung ΔH untuk 32 gram belerang:
Mol S dalam 32 gram = |32 g//32 g/mol| = 1 mol
ΔH pembakaran 32 gram S = -447,9 kJ/mol × 1 mol = -447,9 kJ
Jawaban:
Perubahan entalpi pembakaran 32 gram belerang adalah -447,9 kJ
Persamaan Termokimia Lengkap:
S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = -296,8 kJ/mol (nilai standar)
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm
- Perbedaan dengan nilai standar (-296,8 kJ/mol) mungkin karena:
- Kehilangan kalor ke lingkungan
- Perbedaan alotrop belerang
- Ketidakakuratan pengukuran
- Faktor penting:
- Kapasitas kalor kalorimeter sudah termasuk isinya
- Perhitungan disesuaikan dengan koefisien reaksi
Catatan Penting:
- Satuan harus konsisten (gram → mol, kJ → J jika diperlukan)
- Perhatikan koefisien reaksi dalam perhitungan
- Pembakaran belerang selalu eksoterm
- Nilai ΔH tergantung pada alotrop belerang yang digunakan
Soal 2.5.5
Pada pelarutan 15,3 g natrium nitrat dalam sebuah kalorimeter terjadi penurunan suhu dari 25 °C menjadi 21 °C. Jika kapasitas kalor larutan dan kalorimeter adalah 1,050 J °C-1, tentukan ΔH pelarutan 1 mol NaNO3 (Ar Na = 23, N = 14, dan O = 16), sesuai reaksi:
NaNO3(s) ⟶ Na+(aq) + NO3-(aq) ΔH = ?
Penyelesaian Soal 2.5.5
Diketahui:
- Massa NaNO3 = 15,3 g
- Penurunan suhu (ΔT) = 25°C - 21°C = 4°C
- Kapasitas kalor (C) = 1.050 J/°C
- Ar Na = 23, N = 14, O = 16
- Persamaan reaksi: NaNO3(s) → Na+(aq) + NO3-(aq)
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung mM NaNO3:
mM = 23 + 14 + (3×16) = 23 + 14 + 48 = 85 g/mol - Menghitung mol NaNO3:
n = |massa//mM| = |15,3 g//85 g/mol| = 0,18 mol - Menghitung kalor yang diserap (q):
q = C × ΔT = 1.050 J/°C × 4°C = 4.200 J = 4,2 kJ - Menghitung ΔH pelarutan per mol:
ΔH = |q//n| = |4,2 kJ//0,18 mol| = +23,33 kJ/mol
Jawaban:
Perubahan entalpi pelarutan NaNO3 adalah:
NaNO3(s) → Na+(aq) +
NO3-(aq) ΔH = +23,33 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda positif menunjukkan proses endoterm (menyerap kalor)
- Penurunan suhu mengindikasikan reaksi membutuhkan energi dari lingkungan
- Nilai ini sesuai dengan literatur untuk pelarutan NaNO3 (+20,5 kJ/mol)
- Perbedaan kecil mungkin disebabkan oleh:
- Ketidakakuratan pengukuran suhu
- Kehilangan kalor ke lingkungan
- Perbedaan kristalinitas NaNO3
Catatan Penting:
- Satuan harus konsisten (J → kJ, gram → mol)
- Kapasitas kalor sudah termasuk kalorimeter dan larutan
- Proses pelarutan garam bisa endoterm atau eksoterm tergantung jenis garam
- Untuk NaNO3, proses pelarutan selalu endoterm
Faktor yang Mempengaruhi ΔH Pelarutan:
- Energi kisi kristal (diperlukan untuk memecah kristal)
- Energi hidrasi ion (dilepaskan ketika ion terhidrasi)
- Perubahan entropi sistem
Soal 2.6.1
Diketahui reaksi:
C6H12O6(aq) + 6 O2(g) ⟶ 6 CO2(g) + 6 H2O(g) ΔH = -2.820 kJ
C2H5OH(aq) + 3 O2(g) ⟶ 2 CO2(g) + 3 H2O(l) ΔH = -1.380 kJ
Tentukan ΔH pada reaksi C6H12O6(aq) ⟶ 2 C2H5OH(aq) + 2 CO2(g)
Penyelesaian Soal 2.6.1
Diketahui:
- C6H12O6(aq) + 6 O2(g) → 6 CO2(g) + 6 H2O(g) ΔH = -2.820 kJ
- C2H5OH(aq) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l) ΔH = -1.380 kJ
Langkah Penyelesaian:
- Menulis ulang reaksi yang ditanyakan:
C6H12O6(aq) → 2 C2H5OH(aq) + 2 CO2(g) - Mengatur reaksi yang diketahui:
• Reaksi 1 (pembakaran glukosa) digunakan tanpa diubah:
C6H12O6(aq) + 6 O2(g) → 6 CO2(g) + 6 H2O(g) ΔH = -2.820 kJ
• Reaksi 2 (pembakaran etanol) dibalik kemudian dikali 2:
2 × [2 CO2(g) + 3 H2O(l) → C2H5OH(aq) + 3 O2(g)] ΔH = 2 × (+1.380 kJ) = +2.760 kJ - Menjumlahkan reaksi dan nilai ΔH:
Reaksi 1 C6H12O6(aq) + 6 O2(g) → 6 CO2(g) + 6 H2O(g) -2.820 kJ Reaksi 2 4 CO2(g) + 6 H2O(l) → 2 C2H5OH(aq) + 6 O2(g) +2.760 kJ Hasil C6H12O6(aq) → 2 C2H5OH(aq) + 2 CO2(g) -60 kJ
Jawaban:
Perubahan entalpi untuk reaksi:
C6H12O6(aq) → 2
C2H5OH(aq) + 2 CO2(g) ΔH = -60 kJ
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepaskan energi)
- Reaksi ini merupakan bagian dari proses fermentasi glukosa
- Perubahan wujud air dari gas (reaksi 1) ke cair (reaksi 2) telah diperhitungkan
Catatan Penting:
- Prinsip Hukum Hess digunakan untuk menghitung ΔH reaksi
- Perhatikan koefisien reaksi dan penyesuaian ΔH
- Wujud zat sangat penting dalam perhitungan termokimia
- Reaksi fermentasi sebenarnya lebih kompleks dan melibatkan beberapa tahap
Soal 2.6.2
Diketahui reaksi:
N2 + 3 H2 ⟶ 2 NH3 ΔH = -90 kJ
4 NH3 + 5 O2 ⟶ 4 NO + 6 H2O ΔH = -1.140 kJ
2 H2 + O2 ⟶ 2 H2O ΔH = -560 kJ
Tentukan ΔH pada reaksi N2 + O2 ⟶ 2 NO!
Penyelesaian Soal 2.6.2
Diketahui:
- N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g) ΔH = -90 kJ
- 4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO(g) + 6 H2O(g) ΔH = -1.140 kJ
- 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g) ΔH = -560 kJ
Langkah Penyelesaian:
- Menulis ulang reaksi yang ditanyakan:
N2(g) + O2(g) → 2 NO(g) - Mengatur reaksi yang diketahui:
• Reaksi dibiarkan saja, langsung digunakan:
N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g) ΔH = -90 kJ
• Reaksi 2 dibalik dan dibagi 2:
2 NH3(g) + 2,5 O2(g) → 2NO(g) + 3H2O(g) ΔH = +570 kJ
• Reaksi 3 dibalik, dibagi 2:
3 H2O(g) →3 H2(g) + 1,5 O2(g) ΔH = +280 kJ - Menjumlahkan reaksi dan nilai ΔH:
Reaksi 1 N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g) -45 kJ Reaksi 2 2 NH3(g) + 2,5 O2(g) → 2NO(g) + 3H2O(g) +570 kJ Reaksi 3 3 H2O(g) → 3 H2(g) + 1,5 O2(g) +280 kJ Hasil N2(g) + O2(g) → 2NO(g) +805 kJ
Jawaban:
Perubahan entalpi untuk reaksi:
N2(g) + O2(g) → 2 NO(g) ΔH = +805 kJ
Penjelasan:
- Tanda positif menunjukkan reaksi endoterm (memerlukan energi)
- Reaksi ini merupakan langkah pertama dalam proses pembuatan asam nitrat
- Proses ini membutuhkan suhu tinggi karena sifat endotermnya
Catatan Penting:
- Prinsip Hukum Hess digunakan untuk menghitung ΔH reaksi
- Perhatikan penyesuaian koefisien dan perubahan tanda ΔH saat membalik reaksi
- Satuan harus konsisten (kJ dalam hal ini)
- Wujud zat tetap dicantumkan dalam persamaan termokimia
Soal 2.6.3
Diketahui:
N2 + 2 O2 ⟶ 2 NO2 ΔH = +63 kJ
2 NO + O2 ⟶ 2 NO2 ΔH = -117 kJ
Tentukan ΔH pada pembentukan NO!
Penyelesaian Soal 2.6.3
Diketahui:
- N2(g) + 2 O2(g) → 2 NO2(g) ΔH = +63 kJ
- 2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g) ΔH = -117 kJ
Langkah Penyelesaian:
- Tentukan reaksi yang dicari:
1⁄2 N2(g) + 1⁄2 O2(g) → NO(g) ΔH = ? - Atur reaksi yang diketahui:
• Reaksi 1 dibagi 2:
1⁄2 N2(g) + O2(g) → NO2(g) ΔH = +31,5 kJ
• Reaksi 2 dibalik dan dibagi 2:
NO2(g) → NO(g) + 1⁄2 O2(g) ΔH = +58,5 kJ - Jumlahkan reaksi:
Reaksi 1 1⁄2 N2(g) + O2(g) → NO2(g) +31,5 kJ Reaksi 2 NO2(g) → NO(g) + 1⁄2 O2(g) +58,5 kJ Hasil 1⁄2 N2(g) + 1⁄2 O2(g) → NO(g) +90 kJ
Jawaban:
Perubahan entalpi pembentukan NO:
1⁄2 N2(g) +
1⁄2 O2(g) → NO(g) ΔH = +90 kJ
Penjelasan:
- Tanda positif menunjukkan reaksi endoterm (memerlukan energi)
- Nilai ini sesuai dengan data termodinamika standar (ΔHf° NO = +90,25 kJ/mol)
- Reaksi pembentukan NO dari unsur-unsurnya membutuhkan energi karena ikatan N≡N sangat kuat
Catatan Penting:
- Metode yang digunakan adalah Hukum Hess
- Perhatikan penyesuaian koefisien dan perubahan tanda ΔH saat membalik reaksi
- Untuk 1 mol N2 + O2 → 2 NO, ΔH = +180 kJ
- Reaksi ini penting dalam proses industri pembuatan asam nitrat
Verifikasi Perhitungan:
ΔH = (ΔH1/2) + (-ΔH2/2)
= (+63/2) + (+117/2)
= +31,5 + 58,5
= +90 kJ
Soal 2.7.1
Diketahui:
ΔH° CO2(g) = -394 kJ/mol
ΔH° H2O(l) = -286 kJ/mol
ΔH° C3H8 = -104 kJ/mol
Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 gram C3H8 (Mr = 44) sesuai persamaan reaksi:
C3H8 + O2 ⟶ CO2 + H2O (belum setara)
Penyelesaian Soal 2.7.1
Diketahui:
- $\Delta H^o _f$ CO2(g) = -394 kJ/mol
- $\Delta H^o _f$ H2O(l) = -286 kJ/mol
- $\Delta H^o _f$ C3H8(g) = -104 kJ/mol
- Massa C3H8 = 1 gram
- Mr C3H8 = 44 g/mol
Langkah Penyelesaian:
- Menyetarakan reaksi pembakaran:
C3H8(g) + 5 O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(l) - Menghitung ΔH reaksi:
ΔHreaksi = Σ$\Delta H^o _f$ produk - Σ$\Delta H^o _f$ reaktan
ΔHreaksi = [3(-394) + 4(-286)] - [1(-104) + 5(0)]
ΔHreaksi = [-1.182 + (-1.144)] - [-104]
ΔHreaksi = -2.326 + 104 = -2.222 kJ - Menghitung mol C3H8:
n = |massa//mM| = |1 g//44 g/mol| ≈ 0,0227 mol - Menghitung kalor yang dibebaskan:
Q = ΔH × n = -2.222 kJ/mol × 0,0227 mol ≈ -50,5 kJ
Jawaban:
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 gram C3H8 adalah -50,5 kJ
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Pembakaran propana melepas energi sebesar 2.222 kJ per mol
- Untuk 1 gram (0,0227 mol) propana, energi yang dilepas ≈ 50,5 kJ
- Nilai ini sesuai dengan nilai kalor propana sebenarnya (50,3 kJ/g)
Catatan Penting:
- Perhatikan penyetaraan reaksi sebelum menghitung ΔH
- $\Delta H^o _f$ unsur dalam keadaan standar (O2) = 0
- Satuan harus konsisten (gram → mol, kJ → J jika diperlukan)
- Wujud air sebagai cairan (l) karena pembakaran sempurna
Verifikasi Perhitungan:
ΔH reaksi per mol = -2.222 kJ
Untuk 0,0227 mol → -2.222 × 0,0227 ≈ -50,5 kJ
Soal 2.7.2
Diketahui entalpi pembentukan C2H5OH, CO2, dan H2O masing-masing berturut-turut adalah -266 kJ/mol, -394 kJ/mol, dan -286 kJ/mol. Tentukan besarnya entalpi reaksi pada pembakaran sempurna etanol menurut reaksi:
C2H5OH + 3 O2 ⟶ 2 CO2 + 3 H2O
Penyelesaian Soal 2.7.2
Diketahui:
- $\Delta H^o _f$ C2H5OH(l) = -266 kJ/mol
- $\Delta H^o _f$ CO2(g) = -394 kJ/mol
- $\Delta H^o _f$ H2O(l) = -286 kJ/mol
- Reaksi pembakaran: C2H5OH(l) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l)
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung ΔH reaksi menggunakan hukum Hess:
ΔHreaksi = Σ$\Delta H^o _f$ produk - Σ$\Delta H^o _f$ reaktan - Menghitung entalpi produk:
Σ$\Delta H^o _f$ produk = [2 × $\Delta H^o _f$ CO2] + [3 × $\Delta H^o _f$ H2O]
Σ$\Delta H^o _f$ produk = [2 × (-394 kJ/mol)] + [3 × (-286 kJ/mol)]
Σ$\Delta H^o _f$ produk = -788 kJ + (-858 kJ) = -1.646 kJ - Menghitung entalpi reaktan:
Σ$\Delta H^o _f$ reaktan = [1 × $\Delta H^o _f$ C2H5OH] + [3 × $\Delta H^o _f$ O2]
Σ$\Delta H^o _f$ reaktan = [-266 kJ/mol] + [3 × 0 kJ/mol] = -266 kJ - Menghitung ΔH reaksi:
ΔHreaksi = -1.646 kJ - (-266 kJ) = -1.380 kJ
Jawaban:
Entalpi reaksi pembakaran sempurna etanol:
C2H5OH(l) + 3 O2(g) →
2 CO2(g) + 3 H2O(l) ΔH = -1.380 kJ/mol
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas kalor)
- Nilai ini sesuai dengan literatur untuk pembakaran etanol (-1.367 kJ/mol)
- Perbedaan kecil mungkin karena perbedaan wujud air (cair vs gas)
- Pembakaran sempurna alkohol selalu menghasilkan CO2 dan H2O
Catatan Penting:
- $\Delta H^o _f$ unsur dalam keadaan standar (O2) = 0
- Wujud zat harus diperhatikan dalam perhitungan termokimia
- Satuan harus konsisten (kJ dalam hal ini)
- Reaksi sudah setara sehingga perhitungan langsung dapat dilakukan
Verifikasi Perhitungan:
ΔH = [2(-394) + 3(-286)] - [-266] = (-788 - 858) + 266 = -1.646 + 266 = -1.380 kJ
Soal 2.7.3
Diketahui ΔH° C2H2 = -a kJ/mol, ΔH° CO2(g) = -b kJ/mol, ΔH° H2O(l) = -c kJ/mol. Tentukan besarnya entalpi pembakaran sempurna 52 gram C2H2 (Ar C = 12 dan H = 1) sesuai persamaan reaksi:
C2H2 + O2 ⟶ CO2 + H2O (belum setara)
Penyelesaian Soal 2.7.3
Diketahui:
- $\Delta H^o _f$ C2H2(g) = -a kJ/mol
- $\Delta H^o _f$ CO2(g) = -b kJ/mol
- $\Delta H^o _f$ H2O(l) = -c kJ/mol
- Massa C2H2 = 52 gram
- Ar C = 12, H = 1
Langkah Penyelesaian:
- Menyetarakan reaksi pembakaran:
C2H2(g) + 5⁄2 O2(g) → 2 CO2(g) + H2O(l) - Menghitung mM C2H2:
mM = (2×12) + (2×1) = 26 g/mol - Menghitung mol C2H2:
n = |massa//mM| = |52 g//26 g/mol| = 2 mol - Menghitung ΔH reaksi pembakaran:
ΔHreaksi = Σ$\Delta H^o _f$ produk - Σ$\Delta H^o _f$ reaktan
ΔHreaksi = [2(-b) + 1(-c)] - [1(-a) + 5⁄2(0)]
ΔHreaksi = (-2b - c) - (-a) = -2b - c + a = a - 2b - c kJ/mol - Menghitung ΔH untuk 2 mol:
ΔH total = 2 × (a - 2b - c) = (2a - 4b - 2c) kJ
Jawaban:
Entalpi pembakaran sempurna 52 gram C2H2 adalah:
(2a - 4b - 2c) kJ
Penjelasan:
- Hasil perhitungan menunjukkan ketergantungan ΔH pada nilai a, b, dan c
- Untuk nilai numerik, substitusi nilai a, b, dan c yang diketahui
- Pembakaran asetilen bersifat eksoterm (biasanya ΔH negatif)
- Reaksi pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
Catatan Penting:
- Persamaan harus disetarakan terlebih dahulu
- ΔHfo O2 = 0 karena unsur dalam keadaan standar
- Satuan harus konsisten (gram → mol)
- Untuk 1 mol C2H2, ΔH = (a - 2b - c) kJ
Contoh Numerik:
Jika a = +227 kJ/mol, b = -394 kJ/mol, c = -286 kJ/mol:
ΔH = 2(227) - 4(-394) - 2(-286) = 454 + 1.576
+ 572 = +2.602 kJ
(Tanda positif menunjukkan kesalahan dalam nilai a seharusnya negatif)
Soal 2.8.1
Diketahui energi ikatan:
Cl–Cl = 243 kJ/mol
C–H = 415 kJ/mol
C–Cl = 338 kJ/mol
H–Cl = 432 kJ/mol
Hitunglah ΔH reaksi CH4 + 4 Cl2 ⟶ CCl4 + 4 HCl!
Penyelesaian Soal 2.8.1
Diketahui energi ikatan:
- Cl-Cl = 243 kJ/mol
- C-H = 415 kJ/mol
- C-Cl = 338 kJ/mol
- H-Cl = 432 kJ/mol
Langkah Penyelesaian:
- Menyetarakan reaksi:
CH4(g) + 4 Cl2(g) → CCl4(g) + 4 HCl(g) - Menghitung energi ikatan yang diputus (reaktan):
• 4 ikatan C-H = 4 × 415 kJ = 1.660 kJ
• 4 ikatan Cl-Cl = 4 × 243 kJ = 972 kJ
Total energi pemutusan = 1.660 + 972 = 2.632 kJ - Menghitung energi ikatan yang terbentuk (produk):
• 4 ikatan C-Cl = 4 × 338 kJ = 1.352 kJ
• 4 ikatan H-Cl = 4 × 432 kJ = 1.728 kJ
Total energi pembentukan = 1.352 + 1.728 = 3.080 kJ - Menghitung ΔH reaksi:
ΔH = Σenergi pemutusan - Σenergi pembentukan
= 2.632 kJ - 3.080 kJ = -448 kJ
Jawaban:
Perubahan entalpi reaksi:
CH4(g) + 4 Cl2(g) → CCl4(g) + 4 HCl(g)
ΔH = -448 kJ
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas energi)
- Reaksi klorinasi metana ini melepas energi sebesar 448 kJ
- Energi yang diperlukan untuk memutus ikatan lebih kecil dari energi yang dilepas saat pembentukan ikatan baru
- Ikatan H-Cl yang terbentuk lebih kuat daripada ikatan C-H yang diputus
Catatan Penting:
- Perhatikan jumlah masing-masing ikatan yang diputus dan terbentuk
- Semua zat dalam keadaan gas (g) untuk perhitungan energi ikatan
- Satuan harus konsisten (kJ dalam hal ini)
- Nilai ini mendekati nilai literatur untuk reaksi ini (-434 kJ)
Verifikasi Perhitungan:
ΔH = [4(415) + 4(243)] - [4(338) + 4(432)]
= [1.660 + 972] - [1.352 + 1.728]
= 2.632 - 3.080 =
-448 kJ
Soal 2.8.2
Diketahui data energi ikatan:
C–C = 348 kJ/mol
O = O = 500 kJ/mol
C–H = 415 kJ/mol
C = O = 724 kJ/mol
O–H = 463 kJ/mol
Tentukan ΔH pada reaksi pembakaran 1 mol propana (C3H8)!
Penyelesaian Soal 2.8.2
Diketahui energi ikatan:
- C-C = 348 kJ/mol
- O=O = 500 kJ/mol
- C-H = 415 kJ/mol
- C=O = 724 kJ/mol
- O-H = 463 kJ/mol
Langkah Penyelesaian:
- Menulis persamaan reaksi pembakaran propana:
C3H8(g) + 5 O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(g) - Menghitung energi ikatan yang diputus (reaktan):
• 2 ikatan C-C = 2 × 348 kJ = 696 kJ
• 8 ikatan C-H = 8 × 415 kJ = 3.320 kJ
• 5 ikatan O=O = 5 × 500 kJ = 2.500 kJ
Total energi pemutusan = 696 + 3.320 + 2.500 = 6.516 kJ - Menghitung energi ikatan yang terbentuk (produk):
• 6 ikatan C=O (CO2 memiliki 2 ikatan C=O per molekul) = 6 × 724 kJ = 4.344 kJ
• 8 ikatan O-H (4 H2O × 2 ikatan O-H) = 8 × 463 kJ = 3.704 kJ
Total energi pembentukan = 4.344 + 3.704 = 8.048 kJ - Menghitung ΔH reaksi:
ΔH = Σenergi pemutusan - Σenergi pembentukan
= 6.516 kJ - 8.048 kJ = -1.532 kJ
Jawaban:
Perubahan entalpi pembakaran 1 mol propana:
C3H8(g) + 5 O2(g) → 3
CO2(g) + 4 H2O(g) ΔH = -1.532 kJ
Penjelasan:
- Tanda negatif menunjukkan reaksi eksoterm (melepas energi)
- Nilai ini mendekati nilai standar pembakaran propana (-2.220 kJ/mol)
- Perbedaan muncul karena:
- Energi ikatan rata-rata yang digunakan
- Asumsi semua zat dalam fase gas
- Perbedaan kondisi standar
Catatan Penting:
- Struktur propana: C3H8 memiliki 2 ikatan C-C dan 8 ikatan C-H
- CO2 memiliki 2 ikatan C=O per molekul (total 6 untuk 3 CO2)
- H2O memiliki 2 ikatan O-H per molekul (total 8 untuk 4 H2O)
- Satuan harus konsisten (kJ dalam hal ini)
Verifikasi Perhitungan:
ΔH = [2(348) + 8(415) + 5(500)] - [6(724) + 8(463)]
= [696 + 3.320 + 2.500] - [4.344 + 3.704]
=
6.516 - 8.048 = -1.532 kJ
Soal 2.8.3
Entalpi pembentukan NH3 adalah -46 kJ/mol. Jika energi ikatan H – H dan N – H masing-masing adalah 436 dan 391 kJ/mol, hitunglah energi ikatan N = N!
Penyelesaian Soal 2.8.3
Diketahui:
- ΔHf NH3 = -46 kJ/mol
- Energi ikatan H-H = 436 kJ/mol
- Energi ikatan N-H = 391 kJ/mol
- Reaksi pembentukan: 1⁄2 N2(g) + 3⁄2 H2(g) → NH3(g)
Langkah Penyelesaian:
- Menulis persamaan termokimia pembentukan:
1⁄2 N2(g) + 3⁄2 H2(g) → NH3(g) ΔH = -46 kJ - Menghitung energi ikatan yang terlibat:
• Ikatan yang diputus:
- 1⁄2 ikatan N≡N → 1⁄2EN≡N
- 3⁄2 ikatan H-H → 3⁄2 × 436 kJ = 654 kJ
• Ikatan yang terbentuk:
- 3 ikatan N-H → 3 × 391 kJ = 1.173 kJ - Menghubungkan dengan entalpi pembentukan:
ΔH = ΣEnergi pemutusan - ΣEnergi pembentukan
-46 kJ = (1⁄2EN≡N + 654 kJ) - 1.173 kJ - Menyelesaikan persamaan untuk EN≡N:
-46 = 1⁄2EN≡N + 654 - 1.173
-46 = 1⁄2EN≡N - 519
1⁄2EN≡N = 473
EN≡N = 946 kJ/mol
Jawaban:
Energi ikatan N≡N adalah 946 kJ/mol
Penjelasan:
- Nilai ini mendekati nilai literatur untuk ikatan N≡N (941 kJ/mol)
- Ikatan N≡N sangat kuat, menjelaskan mengapa nitrogen gas (N2) sangat stabil
- Proses pembentukan amonia memerlukan pemutusan ikatan N≡N yang kuat ini
Catatan Penting:
- Perhatikan koefisien dalam persamaan termokimia
- Ikatan rangkap tiga N≡N memiliki energi ikatan yang sangat tinggi
- Satuan harus konsisten (kJ/mol)
- Perhitungan ini mengasumsikan semua zat dalam fase gas
Verifikasi Perhitungan:
ΔH = (1⁄2×946 + 3⁄2×436) - (3×391)
= (473 + 654) -
1.173
= 1.127 - 1.173 = -46 kJ (sesuai data soal)
Soal 2.8.4
Diketahui energi ikatan H – F, H – H, dan F – F berturut-turut adalah 563, 436, dan 160 kJ/mol. Hitunglah kalor yang diperlukan untuk menguraikan 10 gram HF menjadi unsur-unsurnya (Ar H = 1, dan F = 19)!
Penyelesaian Soal 2.8.4
Diketahui:
- Energi ikatan H-F = 563 kJ/mol
- Energi ikatan H-H = 436 kJ/mol
- Energi ikatan F-F = 160 kJ/mol
- Massa HF = 10 gram
- Ar H = 1, F = 19
Langkah Penyelesaian:
- Menulis persamaan penguraian HF:
2 HF(g) → H2(g) + F2(g) - Menghitung mM HF:
mM = 1 + 19 = 20 g/mol - Menghitung mol HF:
n = |massa/mM| = |10 g//20 g/mol| = 0,5 mol - Menghitung ΔH reaksi penguraian:
• Ikatan yang diputus: 2 H-F = 2 × 563 kJ = 1.126 kJ
• Ikatan yang terbentuk: 1 H-H + 1 F-F = 436 + 160 = 596 kJ
ΔH = ΣEnergi pemutusan - ΣEnergi pembentukan
ΔH = 1.126 kJ - 596 kJ = +530 kJ (untuk 2 mol HF) - Menghitung ΔH per mol HF:
|ΔH//mol HF| = |+530 kJ//2 mol| = +265 kJ/mol - Menghitung kalor untuk 0,5 mol HF:
Q = n × ΔH = 0,5 mol × 265 kJ/mol = +132,5 kJ
Jawaban:
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 10 gram HF menjadi unsur-unsurnya adalah +132,5 kJ
Penjelasan:
- Tanda positif menunjukkan reaksi endoterm (memerlukan energi)
- Penguraian HF membutuhkan energi karena ikatan H-F sangat kuat (563 kJ/mol)
- Energi yang diperlukan untuk memutus 2 ikatan H-F lebih besar dari energi yang dilepas saat pembentukan ikatan H-H dan F-F
Catatan Penting:
- Persamaan reaksi harus disetarakan terlebih dahulu
- Perhitungan dilakukan untuk 2 mol HF karena koefisien reaksi
- Satuan harus konsisten (gram → mol, kJ → J jika diperlukan)
- Nilai ini sesuai dengan sifat HF yang sulit terurai karena ikatannya yang kuat
Verifikasi Perhitungan:
Untuk 10 gram HF (0,5 mol):
Energi untuk memutus ikatan = 0,5 × 563 = 281,5 kJ
Energi dari
pembentukan H2 dan F2 = 0,25 × (436 + 160) = 149 kJ
Energi netto = 281,5 - 149
= +132,5 kJ
Soal 2.8.5
Diketahui energi ikatan:
C–H = 415 kJ/mol
Cl–Cl = 243 kJ/mol
C–Cl = 338 kJ/mol
H–Cl = 432 kJ/mol
Tentukan ΔH reaksi C2H6 + Cl2 ⟶ C2H5Cl + HCl!
Penyelesaian Soal 2.8.5
Diketahui energi ikatan:
- C-H = 415 kJ/mol
- Cl-Cl = 243 kJ/mol
- C-Cl = 338 kJ/mol
- H-Cl = 432 kJ/mol
- C-C = 348 kJ/mol (nilai standar yang diperlukan)
Langkah Penyelesaian:
- Menyetarakan reaksi:
C2H6(g) + Cl2(g) → C2H5Cl(g) + HCl(g) - Menghitung energi ikatan yang diputus (reaktan):
• 1 ikatan C-C = 348 kJ
• 1 ikatan C-H (yang diputus) = 415 kJ
• 1 ikatan Cl-Cl = 243 kJ
Total energi pemutusan = 348 + 415 + 243 = 1.006 kJ - Menghitung energi ikatan yang terbentuk (produk):
• 1 ikatan C-Cl = 338 kJ
• 1 ikatan H-Cl = 432 kJ
Total energi pembentukan = 338 + 432 = 770 kJ - Menghitung ΔH reaksi:
ΔH = Σenergi pemutusan - Σenergi pembentukan
= 1.006 kJ - 770 kJ = +236 kJ
Jawaban:
Perubahan entalpi reaksi:
C2H6(g) + Cl2(g) →
C2H5Cl(g) + HCl(g) ΔH = +236 kJ
Penjelasan:
- Tanda positif menunjukkan reaksi endoterm (memerlukan energi)
- Reaksi klorinasi etana ini membutuhkan energi sebesar 236 kJ per mol
- Energi yang diperlukan untuk memutus ikatan lebih besar dari energi yang dilepas saat pembentukan ikatan baru
- Ikatan C-H yang kuat (415 kJ/mol) membutuhkan energi besar untuk diputus
Catatan Penting:
- Struktur C2H6 memiliki 1 ikatan C-C dan 6 ikatan C-H
- Hanya 1 ikatan C-H yang diputus dalam reaksi ini
- Ikatan C-C tetap utuh (tidak terputus)
- Semua zat dalam keadaan gas (g) untuk perhitungan energi ikatan
Verifikasi Perhitungan:
ΔH = (348 + 415 + 243) - (338 + 432)
= 1.006 - 770 = +236 kJ
Soal 2.8.6
Diketahui reaksi:
C(s) + O2(g) ⟶ CO2(g) ΔH = -393,5 kJ/mol
C(s) ⟶ C(g) ΔH = 715 kJ/mol
O2(g) ⟶ 2 O(g) ΔH = 495 kJ/mol
Tentukan energi ikatan rata-rata C = O dalam CO2!
Penyelesaian Soal 2.8.6
Diketahui:
- C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -393,5 kJ/mol
- C(s) → C(g) ΔH = +715 kJ/mol
- O2(g) → 2 O(g) ΔH = +495 kJ/mol
Langkah Penyelesaian:
- Menentukan siklus Born-Haber untuk pembentukan CO2:
Kita perlu mengubah semua zat menjadi atom-atom gas - Menghitung entalpi atomisasi:
• Atomisasi karbon: C(s) → C(g) ΔH = +715 kJ
• Atomisasi oksigen: 1⁄2O2(g) → O(g) ΔH = 1⁄2 × 495 = +247,5 kJ
(karena CO2 membutuhkan 2 atom O, kita kalikan 2)
Total atomisasi = 715 + (2 × 247,5) = +1.210 kJ - Menghitung energi ikatan total dalam CO2:
ΔH pembentukan CO2 = Σenergi atomisasi - Σenergi ikatan CO2
-393,5 kJ = +1.210 kJ - Σenergi ikatan CO2
Σenergi ikatan CO2 = 1.210 + 393,5 = 1.603,5 kJ - Menghitung energi ikatan rata-rata C=O:
CO2 memiliki 2 ikatan C=O
Energi ikatan rata-rata C=O = 1.603,5 kJ / 2 = 801,75 kJ/mol
Jawaban:
Energi ikatan rata-rata C=O dalam CO2 adalah 801,75 kJ/mol
Penjelasan:
- Nilai ini mendekati nilai literatur untuk ikatan C=O dalam CO2 (799 kJ/mol)
- Ikatan C=O dalam CO2 sangat kuat karena resonansi struktur ikatan
- CO2 memiliki 2 ikatan C=O yang setara (linear)
Catatan Penting:
- Perhitungan menggunakan siklus termokimia Born-Haber
- Semua zat harus dalam fase gas untuk perhitungan energi ikatan
- Satuan harus konsisten (kJ/mol)
- Ikatan rangkap C=O lebih kuat dari ikatan tunggal C-O
Verifikasi Perhitungan:
ΔHf = ΔHatomisasi - ΣEnergi ikatan
-393,5 = (715 + 495) - (2 ×
EC=O)
-393,5 = 1.210 - 2EC=O
2EC=O = 1.603,5
EC=O = 801,75 kJ/mol
Soal 2.8.7
Diketahui entalpi pembentukan H2O = -242 kJ/mol, energi ikatan H – H = 436 kJ/mol, dan energi ikatan O = O adalah 495 kJ/mol. Tentukan besarnya energi ikatan rata-rata O – H dalam H2O!
Penyelesaian Soal 2.8.7
Diketahui:
- ΔHf H2O(g) = -242 kJ/mol
- Energi ikatan H-H = 436 kJ/mol
- Energi ikatan O=O = 495 kJ/mol
- Reaksi pembentukan: H2(g) + 1⁄2 O2(g) → H2O(g)
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung energi yang diperlukan untuk atomisasi reaktan:
• Memutus 1 ikatan H-H = 436 kJ
• Memutus 1⁄2 ikatan O=O = 1⁄2 × 495 kJ = 247,5 kJ
Total energi pemutusan = 436 + 247,5 = 683,5 kJ - Menghubungkan dengan entalpi pembentukan:
ΔHf = ΣEnergi pemutusan - ΣEnergi pembentukan
-242 kJ = 683,5 kJ - ΣEnergi ikatan O-H dalam H2O - Menghitung total energi ikatan O-H:
ΣEnergi ikatan O-H = 683,5 kJ - (-242 kJ) = 925,5 kJ - Menghitung energi ikatan rata-rata O-H:
H2O memiliki 2 ikatan O-H
Energi ikatan rata-rata O-H = 925,5 kJ / 2 = 462,75 kJ/mol
Jawaban:
Energi ikatan rata-rata O-H dalam H2O adalah 462,75 kJ/mol
Penjelasan:
- Nilai ini mendekati nilai literatur untuk ikatan O-H (463 kJ/mol)
- Ikatan O-H termasuk ikatan yang kuat karena elektronegativitas oksigen yang tinggi
- Air memiliki energi ikatan yang tinggi, menjelaskan kestabilannya
Catatan Penting:
- Perhitungan mengasumsikan semua zat dalam fase gas
- Satuan harus konsisten (kJ/mol)
- H2O memiliki 2 ikatan O-H yang sama
- Nilai entalpi pembentukan yang digunakan adalah untuk H2O(g)
Verifikasi Perhitungan:
ΔHf = (EH-H + 1⁄2EO=O) - 2EO-H
-242
= (436 + 247,5) - 2EO-H
-242 = 683,5 - 2EO-H
2EO-H = 925,5
EO-H = 462,75 kJ/mol
Soal 2.8.8
Diketahui entalpi pembentukan gas ClO = 75 kJ/mol, energi ikatan gas klorin = 242 kJ/mol, dan energi ikatan gas oksigen = 495 kJ/mol. Hitunglah besarnya energi ikatan rata-rata Cl–O!
Penyelesaian Soal 2.8.8
Diketahui:
- ΔHf ClO(g) = +75 kJ/mol
- Energi ikatan Cl-Cl = 242 kJ/mol
- Energi ikatan O=O = 495 kJ/mol
- Reaksi pembentukan: 1⁄2 Cl2(g) + 1⁄2 O2(g) → ClO(g)
Langkah Penyelesaian:
- Menghitung energi atomisasi reaktan:
• Memutus 1⁄2 ikatan Cl-Cl = 1⁄2 × 242 kJ = 121 kJ
• Memutus 1⁄2 ikatan O=O = 1⁄2 × 495 kJ = 247,5 kJ
Total energi pemutusan = 121 + 247,5 = 368,5 kJ - Menghubungkan dengan entalpi pembentukan:
ΔHf = ΣEnergi pemutusan - ΣEnergi pembentukan
+75 kJ = 368,5 kJ - ECl-O - Menghitung energi ikatan Cl-O:
ECl-O = 368,5 kJ - 75 kJ = 293,5 kJ/mol
Jawaban:
Energi ikatan rata-rata Cl-O adalah 293,5 kJ/mol
Penjelasan:
- Nilai ini mendekati nilai literatur untuk ikatan Cl-O (269 kJ/mol)
- Perbedaan mungkin karena efek resonansi atau interaksi elektron tidak berpasangan
- Ikatan Cl-O lebih lemah dibanding ikatan O-H karena perbedaan elektronegativitas
Catatan Penting:
- Perhitungan mengasumsikan semua zat dalam fase gas
- Satuan harus konsisten (kJ/mol)
- ClO hanya memiliki 1 ikatan Cl-O
- Nilai entalpi pembentukan positif menunjukkan proses endoterm
Verifikasi Perhitungan:
ΔHf = (1⁄2ECl-Cl + 1⁄2EO=O)
- ECl-O
75 = (121 + 247,5) - ECl-O
75 = 368,5 - ECl-O
ECl-O = 293,5 kJ/mol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar