Setelah mempelajari konsep asam-basa dan kesetimbangan kimia, kita akan melanjutkan dengan topik penting dalam kimia analitik dan industri: kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Materi ini membahas bagaimana zat padat ionik berinteraksi dengan pelarut air, membentuk sistem kesetimbangan dinamis antara fase padat dan ion-ion terlarutnya.
Pemahaman tentang Ksp tidak hanya penting untuk perhitungan kimia, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam kehidupan sehari-hari seperti pengolahan air, pembentukan batu ginjal, analisis kualitatif ion, hingga proses industri seperti pemurnian gula dan fotografi.

Dalam bagian ini, kita akan mempelajari cara menghitung kelarutan dari nilai Ksp, memprediksi terbentuknya endapan, serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti efek ion senama dan pengaruh pH.
1. Konsep Dasar Kelarutan
Definisi Kelarutan
Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu dan tekanan tertentu. Kelarutan biasanya dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 gram pelarut atau dalam mol per liter (molaritas).
Ketika kita menambahkan zat padat ke dalam pelarut, terjadi dua proses yang berlawanan:
- Pelarutan (dissolution): Partikel zat padat terlepas ke dalam larutan
- Pengendapan (precipitation): Partikel dari larutan kembali membentuk zat padat
Ketika kedua proses ini berlangsung dengan laju yang sama, tercapai kesetimbangan dinamis antara zat padat yang tidak larut dan ion-ionnya dalam larutan jenuh.
Fakta Penting: Kelarutan suatu zat bergantung pada beberapa faktor: suhu, tekanan (untuk gas), jenis pelarut, dan adanya ion senama. Umumnya, kelarutan zat padat meningkat dengan kenaikan suhu, sedangkan kelarutan gas menurun dengan kenaikan suhu.
2. Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Definisi Ksp
Hasil Kali Kelarutan (Solubility Product Constant, Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien stoikiometrinya dalam persamaan kesetimbangan. Ksp hanya berlaku untuk larutan jenuh pada suhu tertentu.
Rumus Umum Ksp
Untuk senyawa ionik dengan rumus umum:
Maka:
$$ K_{sp} = [A^{y+}]^x [B^{x-}]^y $$dimana [Ay+] dan [Bx-] adalah konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh (mol/L).
Contoh Penulisan Ksp untuk Berbagai Senyawa
1. Senyawa 1:1 (contoh: AgCl)
2. Senyawa 1:2 (contoh: CaF2)
3. Senyawa 2:3 (contoh: Fe2(SO4)3)
Perbedaan Ksp dan Kelarutan (s):
- Kelarutan (s) adalah jumlah zat yang dapat larut (biasanya dalam mol/L atau g/L)
- Ksp adalah konstanta kesetimbangan yang nilainya tetap pada suhu tertentu
- Ksp dapat digunakan untuk menghitung kelarutan, dan sebaliknya
3. Hubungan antara (Ksp) dan Kelarutan (s)
Rumus Hubungan Ksp dengan Kelarutan
Untuk senyawa tipe AB (1:1):
Jika kelarutan = s mol/L, maka:
$$ [A^+] = s, \quad [B^-] = s $$ $$ K_{sp} = [A^+][B^-] = s \times s = s^2 $$ $$ s = \sqrt{K_{sp}} $$Untuk senyawa tipe AB2 atau A2B (1:2 atau 2:1):
Jika kelarutan = s mol/L, maka:
$$ [A^{2+}] = s, \quad [B^-] = 2s $$ $$ K_{sp} = [A^{2+}][B^-]^2 = s \times (2s)^2 = 4s^3 $$ $$ s = \sqrt[3]{\frac{K_{sp}}{4}} $$Untuk senyawa tipe A2B3 (2:3):
Jika kelarutan = s mol/L, maka:
$$ [A^{3+}] = 2s, \quad [B^{2-}] = 3s $$ $$ K_{sp} = [A^{3+}]^2 [B^{2-}]^3 = (2s)^2 \times (3s)^3 = 108s^5 $$ $$ s = \sqrt[5]{\frac{K_{sp}}{108}} $$| Tipe Senyawa | Contoh | Hubungan Ksp dan s | Rumus s dari Ksp |
|---|---|---|---|
| AB (1:1) | AgCl, BaSO4 | Ksp = s2 | $s = \sqrt{K_{sp}}$ |
| AB2 atau A2B (1:2 atau 2:1) | CaF2, Ag2CrO4 | Ksp = 4s3 | $s = \sqrt[3]{\frac{K_{sp}}{4}}$ |
| AB3 atau A3B (1:3 atau 3:1) | Al(OH)3, Fe(OH)3 | Ksp = 27s4 | $s = \sqrt[4]{\frac{K_{sp}}{27}}$ |
| A2B3 atau A3B2 (2:3 atau 3:2) | Fe2(SO4)3 | Ksp = 108s5 | $s = \sqrt[5]{\frac{K_{sp}}{108}}$ |
4. Contoh Perhitungan: Menentukan Kelarutan dari (Ksp)
Contoh 1: Kelarutan AgCl (tipe 1:1)
Diketahui Ksp AgCl = 1,8 × 10-10 pada 25°C. Hitung kelarutan AgCl dalam:
a) Air murni (mol/L)
b) Air murni (g/L)
c) Larutan NaCl 0,1 M
Massa molar AgCl = 143,5 g/mol
a) Kelarutan dalam air murni (mol/L):
AgCl(s) ⇌ Ag+(aq) + Cl-(aq)
Misal kelarutan = s mol/L, maka [Ag+] = s, [Cl-] = s
$$ \begin{aligned} K_{sp} &= [Ag^+][Cl^-] = s^2 \\ 1,8 \times 10^{-10} &= s^2 \\ s &= \sqrt{1,8 \times 10^{-10}} \\ s &= 1,34 \times 10^{-5} \text{ mol/L} \end{aligned} $$b) Kelarutan dalam air murni (g/L):
$$ \begin{aligned} \text{Kelarutan (g/L)} &= s \times \text{massa molar} \\ &= (1,34 \times 10^{-5} \text{ mol/L}) \times (143,5 \text{ g/mol}) \\ &= 1,92 \times 10^{-3} \text{ g/L} \end{aligned} $$c) Kelarutan dalam NaCl 0,1 M:
NaCl → Na+ + Cl-, sehingga [Cl-] = 0,1 M (dari NaCl) + s (dari AgCl)
Karena s sangat kecil dibanding 0,1 M, maka [Cl-] ≈ 0,1 M
Misal kelarutan AgCl dalam NaCl = s' mol/L, maka [Ag+] = s'
$$ \begin{aligned} K_{sp} &= [Ag^+][Cl^-] \\ 1,8 \times 10^{-10} &= s' \times 0,1 \\ s' &= \frac{1,8 \times 10^{-10}}{0,1} \\ s' &= 1,8 \times 10^{-9} \text{ mol/L} \end{aligned} $$Perbandingan: Kelarutan AgCl dalam air = 1,34×10-5 M, dalam NaCl 0,1 M = 1,8×10-9 M. Terlihat terjadi penurunan kelarutan akibat ion senama (common ion effect).
Contoh 2: Kelarutan CaF2 (tipe 1:2)
Diketahui Ksp CaF2 = 3,9 × 10-11 pada 25°C. Hitung kelarutan CaF2 dalam air (mol/L dan g/L). Massa molar CaF2 = 78,1 g/mol.
Langkah 1: Tulis persamaan kesetimbangan
Langkah 2: Misal kelarutan = s mol/L
Maka: [Ca2+] = s, [F-] = 2s
Langkah 3: Substitusi ke Ksp
$$ \begin{aligned} K_{sp} &= [Ca^{2+}][F^-]^2 \\ 3,9 \times 10^{-11} &= s \times (2s)^2 \\ 3,9 \times 10^{-11} &= 4s^3 \end{aligned} $$Langkah 4: Hitung s
$$ \begin{aligned} s^3 &= \frac{3,9 \times 10^{-11}}{4} = 9,75 \times 10^{-12} \\ s &= \sqrt[3]{9,75 \times 10^{-12}} \\ s &= 2,14 \times 10^{-4} \text{ mol/L} \end{aligned} $$Langkah 5: Konversi ke g/L
$$ \begin{aligned} \text{Kelarutan (g/L)} &= s \times \text{massa molar} \\ &= (2,14 \times 10^{-4}) \times 78,1 \\ &= 0,0167 \text{ g/L} = 16,7 \text{ mg/L} \end{aligned} $$Jawaban: Kelarutan CaF2 = 2,14×10-4 mol/L atau 16,7 mg/L.
Contoh 3: Kelarutan Ag2CrO4 (tipe 2:1)
Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 1,1 × 10-12. Hitung kelarutannya dalam air.
Langkah 1: Persamaan kesetimbangan
Langkah 2: Misal kelarutan = s mol/L
Maka: [Ag+] = 2s, [CrO42-] = s
Langkah 3: Substitusi ke Ksp
$$ \begin{aligned} K_{sp} &= [Ag^+]^2 [CrO_4^{2-}] \\ 1,1 \times 10^{-12} &= (2s)^2 \times s \\ 1,1 \times 10^{-12} &= 4s^3 \end{aligned} $$Langkah 4: Hitung s
$$ \begin{aligned} s^3 &= \frac{1,1 \times 10^{-12}}{4} = 2,75 \times 10^{-13} \\ s &= \sqrt[3]{2,75 \times 10^{-13}} \\ s &= 6,5 \times 10^{-5} \text{ mol/L} \end{aligned} $$Jawaban: Kelarutan Ag2CrO4 = 6,5×10-5 mol/L.
Perhatikan: Meskipun Ksp AgCl (1,8×10-10) lebih besar daripada Ksp Ag2CrO4 (1,1×10-12), kelarutan Ag2CrO4 lebih besar. Ini karena perbandingan stoikiometri yang berbeda!
5. Efek Ion Senama (Common Ion Effect)
Definisi Efek Ion Senama
Efek ion senama adalah penurunan kelarutan suatu senyawa ionik akibat adanya ion yang sama (ion senama) dari senyawa lain dalam larutan. Prinsip ini berdasarkan azas Le Chatelier: penambahan ion senama menggeser kesetimbangan ke arah pembentukan endapan.
Contoh: Kelarutan PbSO4 dalam Na2SO4
Ksp PbSO4 = 1,6 × 10-8. Hitung kelarutan PbSO4 dalam:
a) Air murni
b) Larutan Na2SO4 0,01 M
a) Dalam air murni:
PbSO4(s) ⇌ Pb2+(aq) + SO42-(aq)
Misal kelarutan = s mol/L
$$ \begin{aligned} K_{sp} &= [Pb^{2+}][SO_4^{2-}] = s^2 \\ 1,6 \times 10^{-8} &= s^2 \\ s &= \sqrt{1,6 \times 10^{-8}} = 1,26 \times 10^{-4} \text{ M} \end{aligned} $$b) Dalam Na2SO4 0,01 M:
Na2SO4 → 2Na+ + SO42-, sehingga [SO42-] awal = 0,01 M
Misal kelarutan PbSO4 = s' mol/L
Maka: [Pb2+] = s', [SO42-] = 0,01 + s' ≈ 0,01 (karena s' sangat kecil)
$$ \begin{aligned} K_{sp} &= [Pb^{2+}][SO_4^{2-}] \\ 1,6 \times 10^{-8} &= s' \times 0,01 \\ s' &= \frac{1,6 \times 10^{-8}}{0,01} = 1,6 \times 10^{-6} \text{ M} \end{aligned} $$Perbandingan: Kelarutan turun dari 1,26×10-4 M menjadi 1,6×10-6 M (hampir 79 kali lebih kecil!) karena efek ion senama SO42-.
Aplikasi Efek Ion Senama:
- Analisis kualitatif untuk pemisahan ion-ion
- Pengendapan selektif dalam analisis kimia
- Pembuatan larutan penyangga
- Pengendalian kelarutan obat dalam farmasi
6. Prediksi Terbentuknya Endapan
Kriteria Terbentuknya Endapan
Untuk larutan yang mengandung ion-ion Ay+ dan Bx-:
1. Jika Q < Ksp: Larutan belum jenuh, tidak terbentuk endapan
2. Jika Q = Ksp: Larutan jenuh, tepat akan mengendap
3. Jika Q > Ksp: Larutan lewat jenuh, terbentuk endapan
Dimana Q adalah Hasil Kali Ion (Ion Product) yang dihitung dari konsentrasi awal ion-ion sebelum terjadi pengendapan:
$$ Q = [A^{y+}]_{\text{awal}}^x [B^{x-}]_{\text{awal}}^y $$Contoh 1: Prediksi Pengendapan AgCl
Apakah akan terbentuk endapan AgCl jika 10 mL AgNO3 0,01 M dicampur dengan 10 mL NaCl 0,01 M? Ksp AgCl = 1,8 × 10-10.
Langkah 1: Hitung konsentrasi setelah pencampuran
Volume total = 10 + 10 = 20 mL
$$ \begin{aligned} [Ag^+] &= \frac{0,01 \times 10}{20} = 0,005 \text{ M} \\ [Cl^-] &= \frac{0,01 \times 10}{20} = 0,005 \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 2: Hitung Q
$$ \begin{aligned} Q &= [Ag^+][Cl^-] \\ &= (0,005) \times (0,005) \\ &= 2,5 \times 10^{-5} \end{aligned} $$Langkah 3: Bandingkan Q dengan Ksp
$$ Q = 2,5 \times 10^{-5} > K_{sp} = 1,8 \times 10^{-10} $$Karena Q > Ksp, maka terbentuk endapan AgCl.
Contoh 2: Prediksi Pengendapan CaF2
Sebanyak 50 mL Ca(NO3)2 0,01 M dicampur dengan 50 mL NaF 0,02 M. Apakah akan terbentuk endapan CaF2? Ksp CaF2 = 3,9 × 10-11.
Langkah 1: Hitung konsentrasi setelah pencampuran
Volume total = 50 + 50 = 100 mL
$$ \begin{aligned} [Ca^{2+}] &= \frac{0,01 \times 50}{100} = 0,005 \text{ M} \\ [F^-] &= \frac{0,02 \times 50}{100} = 0,01 \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 2: Hitung Q
$$ \begin{aligned} Q &= [Ca^{2+}][F^-]^2 \\ &= (0,005) \times (0,01)^2 \\ &= 0,005 \times 0,0001 \\ &= 5 \times 10^{-7} \end{aligned} $$Langkah 3: Bandingkan Q dengan Ksp
$$ Q = 5 \times 10^{-7} > K_{sp} = 3,9 \times 10^{-11} $$Karena Q > Ksp, maka terbentuk endapan CaF2.
7. Pengaruh pH terhadap Kelarutan
Kelarutan Senyawa yang Mengandung Ion Basa
Senyawa yang mengandung anion basa (seperti OH-, CO32-, PO43-, S2-) akan lebih larut dalam larutan asam karena anion bereaksi dengan H+, menggeser kesetimbangan kelarutan ke kanan.
Contoh: Kelarutan CaCO3 dalam Asam
Ksp CaCO3 = 4,8 × 10-9. Mengapa batu kapur (CaCO3) larut dalam asam?
Langkah 1: Persamaan kelarutan CaCO3
Langkah 2: Reaksi CO32- dengan H+
Langkah 3: Efek keseluruhan
Penambahan H+ mengikat CO32- membentuk HCO3- dan kemudian H2CO3 yang terurai menjadi CO2 dan H2O. Hal ini menurunkan [CO32-], sehingga Q < Ksp dan CaCO3 terus melarut.
Contoh Perhitungan: Kelarutan Mg(OH)2 pada pH Berbeda
Ksp Mg(OH)2 = 1,8 × 10-11. Hitung kelarutan Mg(OH)2 pada:
a) pH = 7 (netral)
b) pH = 10 (basa)
a) Pada pH = 7:
pH = 7 → pOH = 7 → [OH-] = 10-7 M
Mg(OH)2(s) ⇌ Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
Misal kelarutan = s mol/L, maka [Mg2+] = s
[OH-] total = 10-7 + 2s ≈ 10-7 (jika s kecil)
$$ \begin{aligned} K_{sp} &= [Mg^{2+}][OH^-]^2 \\ 1,8 \times 10^{-11} &= s \times (10^{-7})^2 \\ 1,8 \times 10^{-11} &= s \times 10^{-14} \\ s &= \frac{1,8 \times 10^{-11}}{10^{-14}} = 1,8 \times 10^{3} \text{ M} \end{aligned} $$Hasil ini tidak mungkin (terlalu besar), artinya pada pH 7, Mg(OH)2 sangat larut.
b) Pada pH = 10:
pH = 10 → pOH = 4 → [OH-] = 10-4 M
$$ \begin{aligned} 1,8 \times 10^{-11} &= s \times (10^{-4})^2 \\ 1,8 \times 10^{-11} &= s \times 10^{-8} \\ s &= \frac{1,8 \times 10^{-11}}{10^{-8}} = 1,8 \times 10^{-3} \text{ M} \end{aligned} $$Kesimpulan: Kelarutan Mg(OH)2 jauh lebih besar pada pH rendah (asam) daripada pH tinggi (basa).
8. Penerapan Konsep Kelarutan dan (Ksp)
A. Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pembentukan Kerak Air Sadah
Air sadah mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Ketika dipanaskan, terjadi reaksi:
Endapan CaCO3 (kerak) terbentuk karena kelarutannya menurun dengan kenaikan suhu (untuk kebanyakan garam anorganik, kelarutan menurun dengan kenaikan suhu).
2. Batu Ginjal (Kidney Stones)
Batu ginjal sering terdiri dari kalsium oksalat (CaC2O4, Ksp = 2,3×10-9). Ketika konsentrasi Ca2+ dan C2O42- dalam urin melebihi Ksp, terbentuk endapan. Minum banyak air membantu menjaga Q < Ksp dengan mengencerkan ion-ion.
3. Pengolahan Air Minum
Proses pelunakan air sadah dengan menambahkan Na2CO3 (soda ash):
Endapan CaCO3 disaring, mengurangi kesadahan air.
B. Dalam Industri dan Analisis Kimia
1. Analisis Kualitatif Kation
Pemisahan kation berdasarkan perbedaan Ksp hidroksida atau sulfida:
- Golongan I (Ag+, Pb2+, Hg22+): Diendapkan sebagai klorida (Ksp kecil)
- Golongan II (Cu2+, Cd2+, Bi3+): Diendapkan sebagai sulfida dalam suasana asam
- Golongan III (Fe3+, Al3+): Diendapkan sebagai hidroksida
- Golongan IV (Ba2+, Sr2+, Ca2+): Diendapkan sebagai karbonat
2. Industri Gula
Pemurnian gula dengan penambahan kapur (Ca(OH)2) untuk mengendapkan kotoran sebagai kalsat (garam kalsium).
3. Fotografi
Proses pengembangan film melibatkan kelarutan perak halida (AgCl, AgBr, AgI) yang berbeda-beda (Ksp AgCl > AgBr > AgI).
C. Dalam Lingkungan
1. Pelarutan Batuan Kapur oleh Air Hujan Asam
Air hujan dengan pH rendah (asam) melarutkan batuan kapur (CaCO3):
Ini menjelaskan pembentukan gua kapur dan erosi bangunan batu kapur.
2. Pengendapan Fosfat dalam Danau (Eutrofikasi)
Fosfat (PO43-) dari pupuk dan deterjen dapat mengendap sebagai FePO4 atau AlPO4 jika konsentrasi Fe3+ atau Al3+ cukup tinggi.
3. Remediasi Logam Berat
Logam berat seperti Pb2+, Cd2+, Hg2+ dapat diendapkan sebagai sulfida atau hidroksida yang memiliki Ksp sangat kecil.
9. Tabel (Ksp) Beberapa Senyawa Penting (25°C)
| Senyawa | Rumus | Ksp | Kelarutan dalam Air (mol/L) | Kelarutan dalam Air (g/L) |
|---|---|---|---|---|
| Perak klorida | AgCl | 1,8 × 10-10 | 1,34 × 10-5 | 1,92 × 10-3 |
| Perak bromida | AgBr | 5,0 × 10-13 | 7,07 × 10-7 | 1,33 × 10-4 |
| Perak iodida | AgI | 8,3 × 10-17 | 9,11 × 10-9 | 2,14 × 10-6 |
| Barium sulfat | BaSO4 | 1,1 × 10-10 | 1,05 × 10-5 | 2,45 × 10-3 |
| Kalsium karbonat | CaCO3 | 4,8 × 10-9 | 6,93 × 10-5 | 6,93 × 10-3 |
| Kalsium fluorida | CaF2 | 3,9 × 10-11 | 2,14 × 10-4 | 1,67 × 10-2 |
| Kalsium sulfat | CaSO4 | 2,4 × 10-5 | 4,90 × 10-3 | 0,667 |
| Timbal(II) klorida | PbCl2 | 1,7 × 10-5 | 1,62 × 10-2 | 4,50 |
| Timbal(II) iodida | PbI2 | 8,7 × 10-9 | 1,30 × 10-3 | 0,599 |
| Timbal(II) sulfat | PbSO4 | 1,6 × 10-8 | 1,26 × 10-4 | 3,81 × 10-2 |
Pola Umum: Kelarutan senyawa ionik umumnya mengikuti tren:
- Senyawa dengan ion bermuatan tinggi cenderung kurang larut
- Senyawa dengan ukuran ion kecil cenderung kurang larut (energi kisi tinggi)
- Kelarutan meningkat dengan penurunan pH untuk senyawa dengan anion basa
- Kelarutan gas menurun dengan kenaikan suhu, sedangkan kebanyakan padatan meningkat
10. Ringkasan dan Strategi Penyelesaian Soal
Langkah-Langkah Umum Penyelesaian Soal Kelarutan dan Ksp
- Identifikasi tipe senyawa (AB, AB2, A2B, dll.)
- Tulis persamaan kesetimbangan kelarutan dengan setara
- Tentukan hubungan antara kelarutan (s) dan konsentrasi ion
- Untuk perhitungan kelarutan dari Ksp:
- Substitusi hubungan ke rumus Ksp
- Selesaikan untuk s
- Konversi ke satuan yang diminta (mol/L, g/L, mg/L)
- Untuk perhitungan Ksp dari kelarutan:
- Tentukan konsentrasi ion dari data kelarutan
- Substitusi ke rumus Ksp
- Hitung nilai Ksp
- Untuk prediksi pengendapan:
- Hitung Q dari konsentrasi awal ion
- Bandingkan Q dengan Ksp
- Gunakan kriteria: Q < Ksp (tidak mengendap), Q = Ksp (jenuh), Q > Ksp (mengendap)
- Untuk efek ion senama: Gunakan konsentrasi ion senama dalam perhitungan
- Untuk pengaruh pH: Gunakan [H+] atau [OH-] yang sesuai
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari:
- Melupakan koefisien stoikiometri saat menulis hubungan antara s dan konsentrasi ion
- Tidak memperhitungkan efek ion senama dalam perhitungan kelarutan
- Mengabaikan perubahan volume saat mencampurkan larutan (untuk perhitungan Q)
- Membandingkan Ksp langsung untuk memprediksi kelarutan relatif tanpa memperhatikan tipe senyawa
- Tidak mengonversi satuan dengan benar (mL ke L, mol ke g)
| Jenis Soal | Strategi Penyelesaian | Rumus Kunci |
|---|---|---|
| Kelarutan dari Ksp | Tentukan tipe senyawa → gunakan rumus s dari Ksp | AB: $s = \sqrt{K_{sp}}$, AB2: $s = \sqrt[3]{K_{sp}/4}$ |
| Ksp dari kelarutan | Tentukan [ion] dari s → substitusi ke rumus Ksp | AB: $K_{sp} = s^2$, AB2: $K_{sp} = 4s^3$ |
| Prediksi pengendapan | Hitung Q → bandingkan dengan Ksp | $Q = [ion1]^a[ion2]^b$, bandingkan dengan Ksp |
| Efek ion senama | Gunakan [ion senama] dalam perhitungan Ksp | $K_{sp} = [ion1][ion2]$, dengan [ion2] termasuk dari sumber lain |
| Pengaruh pH | Gunakan [H+] atau [OH-] sesuai pH | pH mempengaruhi [ion] untuk senyawa dengan anion/kation yang terhidrolisis |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar