Kesetimbangan kimia merupakan salah satu konsep paling fundamental dalam kimia yang menjelaskan mengapa banyak reaksi tidak berlangsung sempurna hingga habis, tetapi justru berhenti pada kondisi tertentu dimana reaktan dan produk tetap ada bersama-sama.
Pemahaman mendalam tentang kesetimbangan kimia sangat krusial karena menjelaskan fenomena mulai dari tingkat biologis (seperti pengangkutan oksigen oleh hemoglobin dalam darah), proses industri skala besar (seperti sintesis amonia dan asam sulfat), hingga fenomena lingkungan (seperti kelarutan gas dalam air laut dan pembentukan hujan asam).
A. Konsep Dasar Kesetimbangan Dinamis
Kesetimbangan kimia adalah keadaan ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik, sehingga konsentrasi semua zat yang terlibat tetap konstan. Namun, ini bukanlah keadaan statis melainkan dinamis, karena reaksi terus berlangsung di kedua arah dengan laju yang sama.
Definisi Kesetimbangan Dinamis
Keadaan dalam sistem tertutup:
- Laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik
- Tidak ada perubahan konsentrasi zat-zat yang terlibat (secara makroskopis)
- Reaksi terus berlangsung di tingkat molekuler (dinamis)
Ciri-ciri Reaksi Reversibel
Reaksi reversibel adalah reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah. Dalam notasi kimia, ditunjukkan dengan panah dua arah (⇌).
Contoh reaksi reversibel:
Dinitrogen tetroksida (tak berwarna) terurai menjadi nitrogen dioksida (coklat), dan sebaliknya nitrogen dioksida dapat bergabung membentuk dinitrogen tetroksida.
Syarat Terbentuknya Kesetimbangan Kimia
- Sistem tertutup: Tidak ada pertukaran materi dengan lingkungan
- Suhu konstan: Karena kesetimbangan bergantung pada suhu
- Reaksi reversibel: Dapat berlangsung dalam dua arah
- Laju reaksi maju dan balik sama: Dicapai setelah waktu tertentu

Representasi Grafik Kesetimbangan
Pada grafik konsentrasi vs waktu, saat sistem mencapai kesetimbangan:
- Konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan (garis datar)
- Laju reaksi maju dan balik sama besar (ditunjukkan oleh kemiringan kurva yang sama)
- Titik kesetimbangan tercapai ketika kedua kurva reaktan dan produk stabil
Penting: Kesetimbangan kimia bersifat dinamis, bukan statis. Pada tingkat mikroskopis, molekul-molekul terus bereaksi, tetapi pada tingkat makroskopis tidak terlihat perubahan karena laju pembentukan dan penguraian sama.
B. Konstanta Kesetimbangan, Kc
Konstanta kesetimbangan (Kc) adalah nilai numerik yang menyatakan perbandingan konsentrasi produk dan reaktan pada keadaan setimbang. Untuk reaksi umum:
Ekspresi Kc didefinisikan sebagai:
$$K_c = \frac{[C]^c [D]^d}{[A]^a [B]^b}$$Karakteristik Kc
- Nilai Kc konstan pada suhu tertentu
- Hanya bergantung pada suhu, tidak pada konsentrasi awal atau tekanan
- Satuan Kc bergantung pada stoikiometri reaksi
- Nilai Kc > 1: produk lebih dominan pada kesetimbangan
- Nilai Kc < 1: reaktan lebih dominan pada kesetimbangan
Penulisan Ekspresi Kc
Aturan penulisan ekspresi Kc:
- Hanya zat dalam fasa gas (g) atau larutan (aq) yang dimasukkan
- Zat padat (s) dan cair murni (l) tidak dimasukkan karena konsentrasinya konstan
- Konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien stoikiometri
Contoh 1: Reaksi sederhana
Ekspresi Kc:
$$K_c = \frac{[NH_3]^2}{[N_2][H_2]^3}$$Contoh 2: Reaksi dengan fasa berbeda
Ekspresi Kc (hanya zat gas dan larutan):
$$K_c = \frac{[CaO][CO_2]}{[CaCO_3]}$$Atau untuk reaksi ini biasa ditulis sebagai Kc = [CO2]
Perhitungan Kc dari Data Eksperimen
Langkah-langkah perhitungan Kc:
- Tulis persamaan reaksi setara
- Buat tabel ICE (Initial, Change, Equilibrium)
- Masukkan data yang diketahui
- Tentukan perubahan konsentrasi (biasanya menggunakan variabel x)
- Hitung konsentrasi setimbang
- Substitusi ke ekspresi Kc
Contoh Perhitungan:
Untuk reaksi: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g)
Pada suhu tertentu, 1,00 mol H2 dan 1,00 mol I2 dicampur dalam wadah 1,00 L. Pada kesetimbangan, terdapat 1,56 mol HI. Hitung Kc.
Penyelesaian:
Konsentrasi awal: [H2] = 1,00 M, [I2] = 1,00 M, [HI] = 0 M
| Spesies | H2 | I2 | HI |
|---|---|---|---|
| Initial (M) | 1,00 | 1,00 | 0 |
| Change (M) | -x | -x | +2x |
| Equilibrium (M) | 1,00 - x | 1,00 - x | 2x |
Diketahui [HI] setimbang = 1,56 M = 2x, sehingga x = 0,78 M
[H2] setimbang = 1,00 - 0,78 = 0,22 M
[I2] setimbang = 1,00 - 0,78 = 0,22 M
$$K_c = \frac{[HI]^2}{[H_2][I_2]} = \frac{(1,56)^2}{(0,22)(0,22)} = \frac{2,4336}{0,0484} = 50,2$$Jadi, Kc = 50,2 (tanpa satuan)
Penyederhanaan Perhitungan (Asumsi x kecil)
Jika nilai Kc sangat kecil (biasanya < 10-3), perubahan konsentrasi (x) dapat diabaikan terhadap konsentrasi awal. Ini menyederhanakan perhitungan secara signifikan.
Contoh: Untuk reaksi A ⇌ B dengan Kc = 1,8 × 10-5 dan [A]awal = 0,10 M
Asumsi x sangat kecil sehingga [A] setimbang ≈ 0,10 M
$$K_c = \frac{[B]}{[A]} \approx \frac{x}{0,10} = 1,8 \times 10^{-5} \Rightarrow x = 1,8 \times 10^{-6} M$$Hubungan antara Kc dan Persamaan Reaksi
- Jika reaksi dibalik: Kc, baru = 1/Kc, lama
- Jika reaksi dikali n: Kc, baru = (Kc, lama)n
- Jika reaksi dijumlah: Kc, total = Kc1 × Kc2
C. Konstanta Kesetimbangan Bertekanan Parsial, Kp
Untuk reaksi yang melibatkan fasa gas, lebih mudah menggunakan tekanan parsial daripada konsentrasi. Konstanta kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial dinyatakan sebagai Kp.
Definisi Tekanan Parsial
Tekanan parsial suatu gas dalam campuran adalah tekanan yang akan diberikan oleh gas tersebut jika menempati volume sendirian pada suhu yang sama. Menurut Hukum Dalton:
dimana Ptotal adalah tekanan total campuran dan χ (chi) adalah fraksi mol.
Ekspresi Kp untuk Reaksi Umum
Untuk reaksi: aA(g) + bB(g) ⇌ cC(g) + dD(g)
Contoh: Reaksi Sintesis Amonia
Ekspresi Kp:
$$K_p = \frac{(P_{NH_3})^2}{(P_{N_2})(P_{H_2})^3}$$Hubungan antara Kp dan Kc
Untuk reaksi dalam fasa gas, Kp dan Kc dihubungkan oleh persamaan:
dimana:
- R = konstanta gas ideal = 0,0821 L·atm·mol-1·K-1
- T = suhu dalam Kelvin (K)
- Δn = (jumlah mol produk gas) - (jumlah mol reaktan gas)
Contoh Perhitungan:
Untuk reaksi: N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
Pada 298 K, Kc = 0,125. Hitung Kp.
Penyelesaian:
Δn = 2 - 1 = 1
T = 298 K
R = 0,0821 L·atm·mol-1·K-1
$$K_p = K_c (RT)^{\Delta n} = 0,125 \times (0,0821 \times 298)^1 = 0,125 \times 24,4658 = 3,06$$Perhitungan Kp dari Data Eksperimen
Langkah-langkah perhitungan Kp:
- Tentukan tekanan parsial masing-masing gas dari fraksi mol dan tekanan total
- Substitusi ke ekspresi Kp
- Hitung nilai numerik Kp
Contoh:
Untuk reaksi: 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g)
Pada kesetimbangan, tekanan total = 2,00 atm. Fraksi mol masing-masing gas:
- χSO2 = 0,200
- χO2 = 0,300
- χSO3 = 0,500
Hitung Kp.
Penyelesaian:
Hitung tekanan parsial:
PSO2 = 0,200 × 2,00 atm = 0,400 atm
PO2 = 0,300 × 2,00 atm = 0,600 atm
PSO3 = 0,500 × 2,00 atm = 1,000 atm
$$K_p = \frac{(P_{SO_3})^2}{(P_{SO_2})^2 (P_{O_2})} = \frac{(1,000)^2}{(0,400)^2 (0,600)} = \frac{1,000}{0,160 \times 0,600} = \frac{1,000}{0,096} = 10,4$$Satuan Kp
Satuan Kp bergantung pada nilai Δn:
| Δn | Satuan Kp (jika tekanan dalam atm) | Contoh Reaksi |
|---|---|---|
| 0 | Tidak bersatuan | H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g) |
| 1 | atm1 | N2O4(g) ⇌ 2NO2(g) |
| -1 | atm-1 | N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) |
| 2 | atm2 | 2O3(g) ⇌ 3O2(g) |
Penting dalam Cambridge: Siswa harus mampu menghubungkan Kp dan Kc menggunakan persamaan Kp = Kc(RT)Δn, serta menghitung tekanan parsial dari fraksi mol dan tekanan total.
D. Faktor yang Mempengaruhi Posisi Kesetimbangan: Prinsip Le Chatelier
Prinsip Le Chatelier
"Jika suatu sistem dalam kesetimbangan dikenai gangguan (perubahan kondisi), sistem akan bergeser untuk mengurangi pengaruh gangguan tersebut."
1. Pengaruh Perubahan Konsentrasi
Jika konsentrasi suatu zat dalam sistem kesetimbangan diubah:
- Menambah konsentrasi reaktan: Kesetimbangan bergeser ke kanan (ke arah produk)
- Mengurangi konsentrasi reaktan: Kesetimbangan bergeser ke kiri (ke arah reaktan)
- Menambah konsentrasi produk: Kesetimbangan bergeser ke kiri
- Mengurangi konsentrasi produk: Kesetimbangan bergeser ke kanan
Contoh: Untuk reaksi Fe3+(aq) + SCN-(aq) ⇌ FeSCN2+(aq) (berwarna merah)
- Jika ditambah Fe3+: warna merah semakin tua (geser ke kanan)
- Jika ditambah NaOH (mengikat Fe3+): warna memudar (geser ke kiri)
Catatan: Perubahan konsentrasi tidak mengubah nilai Kc atau Kp, hanya mengubah posisi kesetimbangan.
2. Pengaruh Perubahan Tekanan (Hanya untuk Sistem Gas)
Perubahan tekanan hanya berpengaruh jika jumlah mol gas berbeda antara reaktan dan produk (Δn ≠ 0).
| Perubahan Tekanan | Arah Pergeseran (jika Δn ≠ 0) | Contoh: N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) |
|---|---|---|
| Tekanan dinaikkan | Bergeser ke arah dengan jumlah mol gas lebih kecil | Δn = 2 - 4 = -2, jadi bergeser ke kanan (ke NH3) |
| Tekanan diturunkan | Bergeser ke arah dengan jumlah mol gas lebih besar | Bergeser ke kiri (ke N2 dan H2) |
| Δn = 0 | Tidak ada pergeseran | H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g) (tidak terpengaruh tekanan) |
Mekanisme: Perubahan tekanan biasanya dilakukan dengan mengubah volume. Jika volume diperkecil (tekanan naik), sistem bergeser ke arah dengan mol gas lebih kecil untuk mengurangi tekanan.
3. Pengaruh Perubahan Suhu
Suhu adalah satu-satunya faktor yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan (Kc atau Kp).
| Tipe Reaksi | Kenaikan Suhu | Penurunan Suhu | Pengaruh pada K |
|---|---|---|---|
| Eksotermik (ΔH < 0) | Bergeser ke kiri (ke reaktan) | Bergeser ke kanan (ke produk) | K menurun jika T naik |
| Endotermik (ΔH > 0) | Bergeser ke kanan (ke produk) | Bergeser ke kiri (ke reaktan) | K meningkat jika T naik |
Contoh Kuantitatif:
Untuk reaksi eksotermik: N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH = -92 kJ/mol
Pada 25°C, Kp = 6,8 × 105
Pada 450°C, Kp = 6,6 × 10-3
Terlihat bahwa Kp menurun drastis dengan kenaikan suhu (reaksi eksotermik).
Hubungan Suhu dan K (Persamaan van't Hoff):
$$\ln\left(\\frac{K_2}{K_1}\right) = -\frac{\Delta H^\circ}{R} \left(\frac{1}{T_2} - \frac{1}{T_1}\right)$$dimana:
- K1 dan K2 adalah konstanta kesetimbangan pada T1 dan T2
- ΔH° = perubahan entalpi standar (J/mol)
- R = 8,314 J·mol-1·K-1
4. Pengaruh Katalis
Katalis tidak mengubah posisi kesetimbangan atau nilai K!
Katalis hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan dengan menurunkan energi aktivasi untuk reaksi maju dan balik secara proporsional.
Contoh dalam Industri: Proses Haber untuk sintesis amonia
Kondisi optimum:
- Suhu: 450°C (kompromi antara kinetika dan kesetimbangan)
- Tekanan: 200 atm (tinggi untuk menggeser ke produk)
- Katalis: Besi (Fe) dengan promotor K2O dan Al2O3
Suhu relatif tinggi diperlukan untuk laju reaksi yang cukup, meskipun kesetimbangan lebih menguntungkan pada suhu rendah (reaksi eksotermik).
5. Pengaruh Penambahan Gas Inert pada Volume Tetap vs Tekanan Tetap
| Kondisi | Pengertian | Pengaruh pada Kesetimbangan |
|---|---|---|
| Volume tetap | Gas inert ditambah, volume wadah tetap | Tidak ada pergeseran (tekanan parsial gas reaktan tidak berubah) |
| Tekanan tetap | Gas inert ditambah, tekanan total dijaga tetap dengan memperbesar volume | Bergeser ke arah dengan mol gas lebih besar (karena volume bertambah) |
Ringkasan Prinsip Le Chatelier
| Faktor | Pergeseran Kesetimbangan | Pengaruh pada K |
|---|---|---|
| Konsentrasi ↑ reaktan | → Produk | Tidak berubah |
| Konsentrasi ↑ produk | → Reaktan | Tidak berubah |
| Tekanan ↑ (Δn ≠ 0) | → Arah mol gas lebih kecil | Tidak berubah |
| Suhu ↑ (reaksi eksotermik) | → Reaktan | K menurun |
| Suhu ↑ (reaksi endotermik) | → Produk | K meningkat |
| Penambahan katalis | Tidak bergeser | Tidak berubah |
E. Kesetimbangan Heterogen
Definisi Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan yang melibatkan zat-zat dalam fasa yang berbeda (misalnya padat-gas, padat-cair, cair-gas, atau kombinasi ketiganya).
Aturan Penulisan Ekspresi Kc dan Kp untuk Sistem Heterogen
Aturan Penting: Konsentrasi zat murni dalam fasa padat (s) atau cairan murni (l) tidak dimasukkan dalam ekspresi Kc atau Kp karena nilainya konstan.
Contoh 1: Dekomposisi Kalsium Karbonat
Ekspresi Kc: Kc = [CO2]
Ekspresi Kp: Kp = PCO2
Penjelasan: CaCO3 dan CaO adalah padatan murni, konsentrasinya konstan dan digabungkan ke dalam nilai K.
Contoh 2: Reaksi Logam dengan Ion
Ekspresi Kc: Kc = [Zn2+]/[Cu2+]
Penjelasan: Zn dan Cu adalah padatan murni, tidak dimasukkan dalam ekspresi.
Contoh 3: Sistem Cair-Gas
Ekspresi Kp: Kp = PH2O
Penjelasan: H2O(l) adalah cairan murni, tidak dimasukkan. Tekanan uap air adalah konstan pada suhu tertentu.
Perhitungan untuk Sistem Heterogen
Contoh Perhitungan 1:
Pada 1073 K, tekanan CO2 dalam kesetimbangan dengan CaCO3(s) dan CaO(s) adalah 2,24 × 104 Pa. Hitung Kp dan Kc.
Penyelesaian:
Kp = PCO2 = 2,24 × 104 Pa
Untuk mengonversi ke atm: 1 atm = 1,013 × 105 Pa
PCO2 = (2,24 × 104) / (1,013 × 105) = 0,221 atm
Jadi Kp = 0,221 atm
Menghitung Kc:
Δn = 1 (hanya CO2 sebagai gas)
T = 1073 K
R = 0,0821 L·atm·mol-1·K-1
$$K_c = \frac{K_p}{(RT)^{\Delta n}} = \frac{0,221}{(0,0821 \times 1073)^1} = \frac{0,221}{88,1} = 2,51 \times 10^{-3} \, \text{mol/L}$$Aplikasi Penting Kesetimbangan Heterogen
1. Proses Kontak (Produksi Asam Sulfat)
Katalis: V2O5 (padat)
Sistem: Gas dengan katalis padat (heterogen)
Kondisi: Suhu ≈ 450°C, tekanan ≈ 1-2 atm
Catatan: Meskipun katalisnya padat, hanya gas yang dimasukkan dalam Kp:
$$K_p = \frac{(P_{SO_3})^2}{(P_{SO_2})^2 (P_{O_2})}$$2. Proses Haber (Sudah dibahas)
Katalis: Fe(s) dengan promotor
Meskipun katalis padat, sistem dianggap homogen untuk perhitungan K karena hanya gas yang terlibat dalam ekspresi kesetimbangan.
3. Pelarutan Garam Sukar Larut (Ksp)
Ini adalah kasus khusus kesetimbangan heterogen yang sangat penting:
Ksp (produk kelarutan): Ksp = [Ag+][Cl-]
AgCl(s) tidak dimasukkan dalam ekspresi karena konsentrasinya konstan.
Pengaruh Luas Permukaan pada Kesetimbangan Heterogen
Penting: Untuk reaksi heterogen yang melibatkan padatan, luas permukaan kontak mempengaruhi laju mencapai kesetimbangan tetapi tidak mempengaruhi posisi kesetimbangan atau nilai K.
Padatan bubuk halus akan mencapai kesetimbangan lebih cepat daripada padatan berbongkahan besar, tetapi konsentrasi/tekanan setimbang akhirnya sama.
F. Penerapan Industri
Prinsip kesetimbangan kimia sangat penting dalam industri kimia untuk memaksimalkan hasil produk dengan biaya minimal. Pilihan kondisi operasi selalu merupakan kompromi antara:
- Faktor kesetimbangan: Kondisi yang menghasilkan hasil maksimum secara termodinamika
- Faktor kinetika: Laju reaksi yang cukup cepat untuk produksi praktis
- Faktor ekonomi: Biaya energi, peralatan, dan operasi
- Faktor keamanan: Tekanan dan suhu yang aman
1. Proses Haber untuk Sintesis Amonia
| Kondisi Ideal (Kesetimbangan) | Kondisi Nyata (Industri) | Alasan Penyimpangan |
|---|---|---|
| Suhu rendah (karena eksotermik) | 450°C (723 K) |
|
| Tekanan tinggi (karena Δn = -2) | 200 atm |
|
| Rasio N2:H2 = 1:3 | 1:3 (tepat) | Stoikiometri tepat untuk hasil maksimum |
| Katalis tidak diperlukan untuk kesetimbangan | Katalis Fe dengan promotor Al2O3, K2O | Mempercepat mencapai kesetimbangan (faktor kinetika) |
Data Kuantitatif:
Pada 200 atm dan rasio N2:H2 = 1:3:
- Pada 400°C: %NH3 ≈ 35%
- Pada 450°C: %NH3 ≈ 25%
- Pada 500°C: %NH3 ≈ 15%
Dipilih 450°C karena memberikan kompromi terbaik antara %hasil (25%) dan laju reaksi yang cukup.
Recycle System
Amonia yang terbentuk dipisahkan dengan pencairan (karena titik didih NH3 lebih tinggi dari N2 dan H2). Gas N2 dan H2 yang tidak bereaksi dikembalikan (recycle) ke reaktor untuk meningkatkan hasil keseluruhan menjadi >95%.
2. Proses Kontak untuk Asam Sulfat
| Kondisi Ideal | Kondisi Industri | Alasan |
|---|---|---|
| Suhu rendah (eksotermik kuat) | 450°C | Laju reaksi cukup dengan katalis V2O5 |
| Tekanan tinggi (Δn = -1) | 1-2 atm (hampir tekanan atmosfer) |
|
| Rasio O2 berlebih | Udara berlebih (O2 > stoikiometri) | Menggeser kesetimbangan ke kanan, lebih murah menggunakan udara berlebih daripada tekanan tinggi |
Data Kuantitatif:
Dengan katalis V2O5 pada 450°C dan tekanan 1 atm:
- Konversi SO2 ke SO3 ≈ 99,5%
- SO3 kemudian direaksikan dengan H2SO4 pekat membentuk oleum (H2S2O7)
- Oleum diencerkan dengan air menjadi H2SO4
3. Produksi Metanol
| Kondisi | Nilai | Pertimbangan |
|---|---|---|
| Suhu | 250-300°C | Lebih rendah dari proses Haber karena katalis Cu/ZnO/Al2O3 lebih aktif pada suhu rendah |
| Tekanan | 50-100 atm | Δn = -2, jadi tekanan tinggi menguntungkan, tetapi lebih rendah dari proses Haber karena risiko keamanan dengan CO |
| Katalis | Cu/ZnO/Al2O3 | Sangat aktif pada suhu relatif rendah |
4. Oksidasi Nitrogen untuk Asam Nitrat (Proses Ostwald)
Kondisi: 900°C, 5-10 atm, katalis Pt-Rh
Pertimbangan: Suhu tinggi diperlukan untuk laju reaksi yang cukup, meskipun reaksi sangat eksotermik. Tekanan sedang meningkatkan hasil dan laju.
NO yang dihasilkan kemudian dioksidasi lebih lanjut:
NO2 kemudian direaksikan dengan air membentuk HNO3.
Analisis Kompromi Industri Secara Umum
Tabel Kompromi Kondisi Industri
| Faktor | Pengaruh pada Kesetimbangan | Pengaruh pada Laju | Pengaruh pada Biaya | Kompromi Industri |
|---|---|---|---|---|
| Suhu Tinggi | Mengurangi hasil untuk reaksi eksotermik | Meningkatkan laju | Biaya energi tinggi | Suhu optimum: cukup tinggi untuk laju praktis, cukup rendah untuk hasil ekonomis |
| Tekanan Tinggi | Meningkatkan hasil jika Δn < 0 | Meningkatkan laju (konsentrasi lebih tinggi) | Biaya reaktor tinggi, risiko keselamatan | Tekanan optimum: pertimbangan ekonomi vs peningkatan hasil |
| Katalis | Tidak mempengaruhi | Meningkatkan laju dramatis | Biaya awal, tetapi menghemat biaya operasi | Selalu digunakan jika tersedia katalis selektif dan tahan lama |
| Reaktan Berlebih | Meningkatkan hasil reaktan pembatas | Meningkatkan laju | Biaya pemisahan dan recycle | Digunakan jika reaktan murah (seperti udara) |
Perhitungan Ekonomi vs Hasil
Contoh Perhitungan Kompromi Suhu:
Untuk proses Haber pada 200 atm:
- Pada 400°C: Hasil 35%, tetapi laju 10 ton/hari (asumsi)
- Pada 450°C: Hasil 25%, tetapi laju 50 ton/hari
- Pada 500°C: Hasil 15%, tetapi laju 100 ton/hari
Analisis:
Meskipun hasil % lebih rendah pada 450°C dibanding 400°C, laju produksi 5× lebih tinggi. Dengan sistem recycle, hasil keseluruhan tetap tinggi. Jadi 450°C lebih ekonomis.
$$\text{Produksi efektif} = \text{\% hasil} \times \text{laju reaksi}$$Efisiensi ekonomi maksimum pada 450°C.
Kesimpulan Penerapan Industri
Dalam industri, prinsip kesetimbangan kimia diterapkan dengan mempertimbangkan:
- Kondisi optimum termodinamika untuk hasil maksimum
- Kondisi optimum kinetika untuk laju praktis
- Pertimbangan ekonomi (biaya energi, peralatan, operasi)
- Teknik engineering seperti sistem recycle untuk meningkatkan hasil keseluruhan
- Keamanan proses dan lingkungan
Pemahaman mendalam tentang kesetimbangan kimia memungkinkan insinyur kimia merancang proses yang efisien dan ekonomis.
Poin Penting
Dalam ujian, siswa harus mampu:
- Menjelaskan sifat dinamis kesetimbangan kimia
- Menulis ekspresi K untuk sistem homogen dan heterogen
- Menerapkan asumsi x kecil bila sesuai
- Melakukan perhitungan Kc dan Kp dari data eksperimen
- Memprediksi arah pergeseran kesetimbangan dengan prinsip Le Chatelier
- Menjelaskan pilihan kondisi industri dengan argumentasi termodinamika dan kinetika

Tidak ada komentar:
Posting Komentar