Setelah menguasai perhitungan pH untuk larutan asam dan basa murni, kita akan melanjutkan ke fenomena menarik yang terjadi ketika garam dilarutkan dalam air: hidrolisis. Tidak semua garam menghasilkan larutan netral ketika dilarutkan dalam air; beberapa bersifat asam, beberapa basa, dan ada pula yang netral. Sifat ini bergantung pada asal-usul pembentukan garam tersebut.
Dalam bagian ini, kita akan mempelajari bagaimana ion-ion garam dapat bereaksi dengan air mengubah pH larutan, memahami empat jenis garam berdasarkan kombinasi asam dan basa pembentuknya, serta melakukan perhitungan pH untuk berbagai jenis larutan garam.

1. Konsep Hidrolisis Garam
Definisi Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam adalah reaksi antara ion-ion garam dengan air yang menghasilkan larutan bersifat asam atau basa. Tidak semua garam mengalami hidrolisis - hanya garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah.
Ketika garam dilarutkan dalam air, ion-ionnya dapat bereaksi dengan molekul air. Reaksi ini dapat mengubah pH larutan:
- Jika garam berasal dari asam lemah dan basa kuat, larutan bersifat basa
- Jika garam berasal dari asam kuat dan basa lemah, larutan bersifat asam
- Jika garam berasal dari asam lemah dan basa lemah, sifat larutan tergantung kekuatan relatif asam dan basa
- Jika garam berasal dari asam kuat dan basa kuat, tidak terjadi hidrolisis, larutan bersifat netral
Prinsip Dasar: Hidrolisis terjadi karena ion dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air untuk membentuk kembali asam lemah atau basa lemah asalnya, sehingga menggeser kesetimbangan dan mengubah konsentrasi H+ atau OH-.
2. Jenis-Jenis Hidrolisis Garam
Jenis 1: Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Contoh: NaCl (dari HCl dan NaOH), KNO3 (dari HNO3 dan KOH)
Sifat larutan: Netral (pH = 7)
Alasan: Tidak ada hidrolisis karena baik kation maupun anion tidak bereaksi dengan air.
Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH) dan ion Cl- berasal dari asam kuat (HCl), keduanya tidak bereaksi dengan air.
Jenis 2: Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Contoh: CH3COONa (dari CH3COOH dan NaOH), KCN (dari HCN dan KOH)
Sifat larutan: Basa (pH > 7)
Mekanisme: Anion dari asam lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis), menghasilkan OH-.
Anion CH3COO- (dari asam lemah) menarik H+ dari air, menghasilkan OH-.
Jenis 3: Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Contoh: NH4Cl (dari HCl dan NH3), AlCl3 (dari HCl dan Al(OH)3)
Sifat larutan: Asam (pH < 7)
Mekanisme: Kation dari basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis), menghasilkan H+.
Kation NH4+ (dari basa lemah) memberikan H+ ke air, menghasilkan H3O+.
Jenis 4: Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh: CH3COONH4 (dari CH3COOH dan NH3), NH4CN (dari HCN dan NH3)
Sifat larutan: Tergantung perbandingan Ka dan Kb
- Jika Ka = Kb → netral (pH = 7)
- Jika Ka > Kb → asam (pH < 7)
- Jika Ka < Kb → basa (pH > 7)
Mekanisme: Baik kation maupun anion terhidrolisis.
| Jenis Garam | Contoh | Ion yang Terhidrolisis | Sifat Larutan | pH |
|---|---|---|---|---|
| Asam kuat + Basa kuat | NaCl, KNO3, Ba(NO3)2 | Tidak ada | Netral | = 7 |
| Asam lemah + Basa kuat | CH3COONa, KCN, NaF | Anion (A-) | Basa | > 7 |
| Asam kuat + Basa lemah | NH4Cl, AlCl3, FeCl3 | Kation (B+) | Asam | < 7 |
| Asam lemah + Basa lemah | CH3COONH4, NH4CN | Kation dan Anion | Tergantung Ka/Kb | < 7, = 7, atau > 7 |
3. Tetapan Hidrolisis (Kh)
Definisi Tetapan Hidrolisis
Tetapan hidrolisis (Kh) adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi hidrolisis. Nilai Kh berhubungan dengan tetapan ionisasi air (Kw) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
Rumus Tetapan Hidrolisis:
1. Untuk garam dari asam lemah dan basa kuat (anion terhidrolisis):
$$ K_h = \frac{K_w}{K_a} $$dimana Kw = 10-14 pada 25°C, dan Ka = tetapan ionisasi asam lemah
2. Untuk garam dari asam kuat dan basa lemah (kation terhidrolisis):
$$ K_h = \frac{K_w}{K_b} $$dimana Kb = tetapan ionisasi basa lemah
3. Untuk garam dari asam lemah dan basa lemah (keduanya terhidrolisis):
$$ K_h = \frac{K_w}{K_a \times K_b} $$Hubungan penting: Semakin lemah asam (Ka kecil), maka Kh untuk garamnya semakin besar, sehingga hidrolisis lebih sempurna dan pH lebih jauh dari 7. Begitu juga sebaliknya.
4. Rumus Perhitungan pH Garam
A. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Contoh: CH3COONa, NaCN, KF
Rumus [OH-]:
$$ [OH^-] = \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_a}} = \sqrt{K_h \times [G]} $$dimana [G] = konsentrasi garam
Rumus pOH:
$$ \text{pOH} = \frac{1}{2}\text{p}K_w - \frac{1}{2}\text{p}K_a - \frac{1}{2}\log[G] $$Rumus pH:
$$ \text{pH} = 7 + \frac{1}{2}\text{p}K_a + \frac{1}{2}\log[G] $$B. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Contoh: NH4Cl, AlCl3, Fe(NO3)3
Rumus [H+]:
$$ [H^+] = \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_b}} = \sqrt{K_h \times [G]} $$Rumus pH:
$$ \text{pH} = 7 - \frac{1}{2}\text{p}K_b - \frac{1}{2}\log[G] $$C. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh: CH3COONH4, NH4CN
Rumus [H+]:
$$ [H^+] = \sqrt{\frac{K_w \times K_a}{K_b}} $$Rumus pH:
$$ \text{pH} = 7 + \frac{1}{2}\text{p}K_a - \frac{1}{2}\text{p}K_b $$Catatan: pH tidak bergantung pada konsentrasi garam!
Penting: Rumus-rumus di atas hanya berlaku jika derajat hidrolisis (h) < 5%. Jika h > 5%, harus menggunakan persamaan kuadrat.
5. Contoh Perhitungan: Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Contoh 1: Larutan CH3COONa 0,1 M
Diketahui Ka CH3COOH = 1,8 × 10-5
Langkah 1: Identifikasi jenis garam
CH3COONa berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat (NaOH)
Anion CH3COO- akan terhidrolisis: CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
Langkah 2: Hitung [OH-]
$$ \begin{aligned} [OH^-] &= \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_a}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 0,1}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-15}}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{5,56 \times 10^{-11}} \\ &= 7,46 \times 10^{-6} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 3: Hitung pOH dan pH
$$ \begin{aligned} \text{pOH} &= -\log[OH^-] \\ &= -\log(7,46 \times 10^{-6}) \\ &= 5,127 \\ \text{pH} &= 14 - \text{pOH} \\ &= 14 - 5,127 \\ &= 8,873 \approx 8,87 \end{aligned} $$Langkah 4: Verifikasi dengan rumus langsung
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= 7 + \frac{1}{2}\text{p}K_a + \frac{1}{2}\log[G] \\ &= 7 + \frac{1}{2}(-\log(1,8 \times 10^{-5})) + \frac{1}{2}\log(0,1) \\ &= 7 + \frac{1}{2}(4,745) + \frac{1}{2}(-1) \\ &= 7 + 2,3725 - 0,5 \\ &= 8,8725 \approx 8,87 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan CH3COONa 0,1 M adalah 8,87 (bersifat basa)
Contoh 2: Larutan NaCN 0,01 M
Diketahui Ka HCN = 4,9 × 10-10
Langkah 1: Identifikasi jenis garam
NaCN berasal dari asam lemah (HCN) dan basa kuat (NaOH)
Anion CN- akan terhidrolisis: CN- + H2O ⇌ HCN + OH-
Langkah 2: Hitung [OH-]
$$ \begin{aligned} [OH^-] &= \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_a}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 0,01}{4,9 \times 10^{-10}}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-16}}{4,9 \times 10^{-10}}} \\ &= \sqrt{2,04 \times 10^{-7}} \\ &= 4,52 \times 10^{-4} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 3: Hitung pOH dan pH
$$ \begin{aligned} \text{pOH} &= -\log[OH^-] \\ &= -\log(4,52 \times 10^{-4}) \\ &= 3,345 \\ \text{pH} &= 14 - \text{pOH} \\ &= 14 - 3,345 \\ &= 10,655 \approx 10,66 \end{aligned} $$Langkah 4: Cek derajat hidrolisis
$$ \begin{aligned} h &= \frac{[OH^-]}{[G]} \times 100\% \\ &= \frac{4,52 \times 10^{-4}}{0,01} \times 100\% \\ &= 4,52\% < 5\% \end{aligned} $$Rumus pendekatan masih valid.
Jawaban: pH larutan NaCN 0,01 M adalah 10,66 (bersifat basa)
Contoh 3: Larutan KF 0,2 M
Diketahui Ka HF = 6,8 × 10-4
Langkah 1: Hitung [OH-]
$$ \begin{aligned} [OH^-] &= \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_a}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 0,2}{6,8 \times 10^{-4}}} \\ &= \sqrt{\frac{2 \times 10^{-15}}{6,8 \times 10^{-4}}} \\ &= \sqrt{2,94 \times 10^{-12}} \\ &= 1,71 \times 10^{-6} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 2: Hitung pOH dan pH
$$ \begin{aligned} \text{pOH} &= -\log[OH^-] \\ &= -\log(1,71 \times 10^{-6}) \\ &= 5,767 \\ \text{pH} &= 14 - \text{pOH} \\ &= 14 - 5,767 \\ &= 8,233 \approx 8,23 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan KF 0,2 M adalah 8,23 (bersifat basa)
6. Contoh Perhitungan: Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Contoh 1: Larutan NH4Cl 0,1 M
Diketahui Kb NH3 = 1,8 × 10-5
Langkah 1: Identifikasi jenis garam
NH4Cl berasal dari asam kuat (HCl) dan basa lemah (NH3)
Kation NH4+ akan terhidrolisis: NH4+ + H2O ⇌ NH3 + H3O+
Langkah 2: Hitung [H+]
$$ \begin{aligned} [H^+] &= \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_b}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 0,1}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-15}}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{5,56 \times 10^{-11}} \\ &= 7,46 \times 10^{-6} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 3: Hitung pH
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= -\log[H^+] \\ &= -\log(7,46 \times 10^{-6}) \\ &= 5,127 \approx 5,13 \end{aligned} $$Langkah 4: Verifikasi dengan rumus langsung
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= 7 - \frac{1}{2}\text{p}K_b - \frac{1}{2}\log[G] \\ &= 7 - \frac{1}{2}(-\log(1,8 \times 10^{-5})) - \frac{1}{2}\log(0,1) \\ &= 7 - \frac{1}{2}(4,745) - \frac{1}{2}(-1) \\ &= 7 - 2,3725 + 0,5 \\ &= 5,1275 \approx 5,13 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan NH4Cl 0,1 M adalah 5,13 (bersifat asam)
Contoh 2: Larutan AlCl3 0,05 M
Diketahui Al(OH)3 adalah basa lemah dengan Kb = 1,3 × 10-9
Langkah 1: Perhatikan AlCl3 terionisasi menghasilkan Al3+
Kation Al3+ akan terhidrolisis bertahap:
Langkah 2: Hitung [H+]
Karena hidrolisis bertahap, kita anggap tahap pertama dominan:
$$ \begin{aligned} [H^+] &= \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_b}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 0,05}{1,3 \times 10^{-9}}} \\ &= \sqrt{\frac{5 \times 10^{-16}}{1,3 \times 10^{-9}}} \\ &= \sqrt{3,85 \times 10^{-7}} \\ &= 6,20 \times 10^{-4} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 3: Hitung pH
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= -\log[H^+] \\ &= -\log(6,20 \times 10^{-4}) \\ &= 3,208 \approx 3,21 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan AlCl3 0,05 M adalah 3,21 (bersifat asam kuat)
Contoh 3: Larutan (NH4)2SO4 0,02 M
Diketahui Kb NH3 = 1,8 × 10-5
Langkah 1: Perhatikan (NH4)2SO4 terionisasi
Konsentrasi NH4+ = 2 × 0,02 M = 0,04 M
Langkah 2: Hitung [H+]
$$ \begin{aligned} [H^+] &= \sqrt{\frac{K_w \times [NH_4^+]}{K_b}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 0,04}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{\frac{4 \times 10^{-16}}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{2,22 \times 10^{-11}} \\ &= 4,71 \times 10^{-6} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 3: Hitung pH
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= -\log[H^+] \\ &= -\log(4,71 \times 10^{-6}) \\ &= 5,327 \approx 5,33 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan (NH4)2SO4 0,02 M adalah 5,33 (bersifat asam)
7. Contoh Perhitungan: Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh 1: Larutan CH3COONH4 0,1 M
Diketahui Ka CH3COOH = 1,8 × 10-5 dan Kb NH3 = 1,8 × 10-5
Langkah 1: Identifikasi jenis garam
CH3COONH4 berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basa lemah (NH3)
Baik kation NH4+ maupun anion CH3COO- terhidrolisis.
Langkah 2: Hitung [H+]
$$ \begin{aligned} [H^+] &= \sqrt{\frac{K_w \times K_a}{K_b}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 1,8 \times 10^{-5}}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{10^{-14}} \\ &= 10^{-7} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 3: Hitung pH
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= -\log[H^+] \\ &= -\log(10^{-7}) \\ &= 7 \end{aligned} $$Langkah 4: Verifikasi dengan rumus pH
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= 7 + \frac{1}{2}\text{p}K_a - \frac{1}{2}\text{p}K_b \\ &= 7 + \frac{1}{2}(-\log(1,8 \times 10^{-5})) - \frac{1}{2}(-\log(1,8 \times 10^{-5})) \\ &= 7 + \frac{1}{2}(4,745) - \frac{1}{2}(4,745) \\ &= 7 + 2,3725 - 2,3725 \\ &= 7 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan CH3COONH4 0,1 M adalah 7 (netral) karena Ka = Kb
Contoh 2: Larutan NH4CN 0,05 M
Diketahui Ka HCN = 4,9 × 10-10 dan Kb NH3 = 1,8 × 10-5
Langkah 1: Hitung [H+]
$$ \begin{aligned} [H^+] &= \sqrt{\frac{K_w \times K_a}{K_b}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 4,9 \times 10^{-10}}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{\frac{4,9 \times 10^{-24}}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ &= \sqrt{2,72 \times 10^{-19}} \\ &= 5,22 \times 10^{-10} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 2: Hitung pH
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= -\log[H^+] \\ &= -\log(5,22 \times 10^{-10}) \\ &= 9,282 \approx 9,28 \end{aligned} $$Langkah 3: Verifikasi dengan rumus pH
$$ \begin{aligned} \text{pH} &= 7 + \frac{1}{2}\text{p}K_a - \frac{1}{2}\text{p}K_b \\ &= 7 + \frac{1}{2}(-\log(4,9 \times 10^{-10})) - \frac{1}{2}(-\log(1,8 \times 10^{-5})) \\ &= 7 + \frac{1}{2}(9,310) - \frac{1}{2}(4,745) \\ &= 7 + 4,655 - 2,3725 \\ &= 9,2825 \approx 9,28 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan NH4CN 0,05 M adalah 9,28 (bersifat basa) karena Ka < Kb
Perhatikan: pH tidak bergantung pada konsentrasi garam untuk jenis garam ini!
Contoh 3: Garam dengan Ka > Kb
Suatu garam NH4X 0,1 M memiliki pH = 5. Jika Kb NH3 = 1,8 × 10-5, hitung Ka asam HX!
Langkah 1: Analisis jenis garam
NH4X berasal dari asam lemah HX dan basa lemah NH3
pH = 5 berarti [H+] = 10-5 M
Langkah 2: Gunakan rumus [H+]
$$ \begin{aligned} [H^+] &= \sqrt{\frac{K_w \times K_a}{K_b}} \\ 10^{-5} &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times K_a}{1,8 \times 10^{-5}}} \\ (10^{-5})^2 &= \frac{10^{-14} \times K_a}{1,8 \times 10^{-5}} \\ 10^{-10} &= \frac{10^{-14} \times K_a}{1,8 \times 10^{-5}} \\ K_a &= \frac{10^{-10} \times 1,8 \times 10^{-5}}{10^{-14}} \\ K_a &= 1,8 \times 10^{-1} = 0,18 \end{aligned} $$Jawaban: Ka asam HX adalah 0,18. Karena Ka > Kb, maka pH < 7 sesuai dengan data.
8. Kasus Khusus: Hidrolisis Parsial dan Garam Poliprotik
Contoh: Na2CO3 (garam dari asam poliprotik lemah)
Na2CO3 berasal dari asam lemah H2CO3 (diprotik) dan basa kuat NaOH
Diketahui: Ka1 H2CO3 = 4,3 × 10-7, Ka2 = 5,6 × 10-11
Langkah 1: Analisis ionisasi
Ion CO32- terhidrolisis dalam dua tahap, tetapi tahap pertama dominan:
Langkah 2: Hitung pH larutan Na2CO3 0,1 M
Gunakan Ka2 karena CO32- adalah basa konjugasi dari HCO3-
$$ \begin{aligned} [OH^-] &= \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_{a2}}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-14} \times 0,1}{5,6 \times 10^{-11}}} \\ &= \sqrt{\frac{10^{-15}}{5,6 \times 10^{-11}}} \\ &= \sqrt{1,79 \times 10^{-5}} \\ &= 4,23 \times 10^{-3} \text{ M} \end{aligned} $$Langkah 3: Hitung pOH dan pH
$$ \begin{aligned} \text{pOH} &= -\log(4,23 \times 10^{-3}) = 2,374 \\ \text{pH} &= 14 - 2,374 = 11,626 \approx 11,63 \end{aligned} $$Jawaban: pH larutan Na2CO3 0,1 M adalah 11,63 (sangat basa)
9. Penerapan dan Terapan Hidrolisis Garam
A. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Sabun dan Deterjen
Sabun adalah garam natrium atau kalium dari asam lemak (asam karboksilat panjang). Sabun seperti natrium stearat (C17H35COONa) mengalami hidrolisis:
Konsekuensi: Larutan sabun bersifat basa (pH ≈ 8-10). Sifat basa ini membantu mengemulsi minyak dan kotoran.
2. Baking Soda (NaHCO3) dalam Memasak
Natrium bikarbonat adalah garam amfiprotik yang dapat bersifat asam atau basa:
Aplikasi: Dalam adonan kue, NaHCO3 bereaksi dengan asam (seperti krim tartar) menghasilkan CO2 yang mengembangkan adonan.
3. Pupuk Ammonium Sulfat [(NH4)2SO4]
Pupuk ini mengalami hidrolisis asam:
Dampak: Penggunaan berlebihan dapat mengasamkan tanah. Petani perlu menambahkan kapur (CaCO3) untuk menetralkan keasaman.
4. Obat Antasida (Contoh: Al(OH)3)
Aluminium hidroksida dalam obat maag mengalami hidrolisis basa:
AlCl3 yang terbentuk kemudian terhidrolisis:
Catatan: Inilah sebabnya beberapa antasida dapat menyebabkan "acid rebound" (peningkatan asam lambung setelah efek obat habis).
B. Penerapan dalam Industri
1. Pengolahan Air (Water Treatment)
Koagulan seperti aluminium sulfat (Al2(SO4)3) dan feri klorida (FeCl3) digunakan untuk menjernihkan air. Ion Al3+ dan Fe3+ terhidrolisis membentuk endapan yang mengikat kotoran:
Endapan Al(OH)3 mengadsorpsi partikel koloid dan membentuk flok yang mudah disaring.
2. Industri Tekstil (Pencelupan)
Garam aluminium asetat (Al(CH3COO)3) digunakan sebagai mordan (penghubung) antara serat dan zat warna. Hidrolisis menghasilkan Al(OH)3 yang mengendap pada serat, membantu fiksasi warna.
3. Fotografi
Larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) digunakan sebagai fiksator. Hidrolisis parsial menghasilkan ion HS- yang membantu melarutkan perak halida yang tidak terekspos.
C. Terapan Teoritis dan Konseptual
1. Buffer Alamiah dalam Darah
Sistem penyangga fosfat (H2PO4-/HPO42-) dalam darah dan cairan sel merupakan contoh garam yang mengalami hidrolisis parsial:
Sistem ini efektif pada pH fisiologis (7,35-7,45) karena pKa2 = 7,21.
2. Pengaturan pH Tanah
Tanah mengandung garam-garam yang terhidrolisis yang berperan sebagai buffer alami:
- Tanah asam: Dominan garam dari basa lemah (NH4Cl, (NH4)2SO4)
- Tanah basa: Dominan garam dari asam lemah (Na2CO3, NaHCO3)
- Kapur pertanian: CaCO3 (mengalami hidrolisis basa) untuk menaikkan pH tanah asam
3. Korosi Logam
Hidrolisis garam mempengaruhi korosi:
Produksi H+ menurunkan pH lokal, mempercepat korosi lebih lanjut (reaksi autokatalitik).
D. Contoh Terapan dalam Analisis Kimia
1. Penentuan Ka atau Kb Melalui pH Garam
Dari pengukuran pH larutan garam, kita dapat menentukan tetapan ionisasi asam atau basa lemah pembentuknya.
Contoh: Larutan NH4Cl 0,1 M memiliki pH = 5,13. Tentukan Kb NH3!
Langkah 1: pH = 5,13 → [H+] = 10-5,13 = 7,41 × 10-6 M
Langkah 2: Untuk garam dari asam kuat + basa lemah:
$$ \begin{aligned} [H^+] &= \sqrt{\frac{K_w \times [G]}{K_b}} \\ (7,41 \times 10^{-6})^2 &= \frac{10^{-14} \times 0,1}{K_b} \\ 5,49 \times 10^{-11} &= \frac{10^{-15}}{K_b} \\ K_b &= \frac{10^{-15}}{5,49 \times 10^{-11}} = 1,82 \times 10^{-5} \end{aligned} $$Hasil: Kb NH3 = 1,82 × 10-5 (nilai literatur: 1,8 × 10-5)
2. Identifikasi Sifat Garam dalam Obat
Obat sering diformulasi sebagai garam untuk meningkatkan kelarutan. Contoh:
- Aspirin (asam asetilsalisilat): Sering dibuat sebagai garam natrium (larut) atau kalsium
- Kloramfenikol: Digunakan sebagai garam natrium suksinat untuk injeksi
- Penisilin: Umumnya sebagai garam natrium atau kalium
Pemilihan garam mempertimbangkan: kelarutan, stabilitas, pH larutan (dari hidrolisis), dan bioavailabilitas.
E. Fenomena Alam yang Melibatkan Hidrolisis Garam
1. Hujan Asam dan Netralisasi Alami
Danau dengan batuan dasar kapur (kalsium karbonat) lebih tahan terhadap hujan asam karena:
Ion HCO3- terhidrolisis menghasilkan OH- yang menetralkan keasaman:
2. Kesadahan Air
Air sadah mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ yang berasal dari garam-garam terlarut. Ketika dipanaskan, terjadi hidrolisis dan pengendapan:
Endapan CaCO3 inilah yang disebut kerak pada ketel dan pipa air panas.
3. Pembentukan Batu Kapur di Gua
Proses pembentukan stalaktit dan stalagmit melibatkan hidrolisis reversibel kalsium bikarbonat:
Ketika air mengandung CO2 tinggi, CaCO3 larut membentuk Ca(HCO3)2. Saat CO2 dilepaskan, terjadi reaksi sebaliknya dan CaCO3 mengendap.
Ringkasan Penting: Hidrolisis garam bukan hanya konsep teoritis tetapi memiliki aplikasi luas dalam kehidupan sehari-hari, industri, farmasi, dan lingkungan. Pemahaman tentang hidrolisis garam membantu kita menjelaskan fenomena seperti sifat basa sabun, pengasaman tanah oleh pupuk, mekanisme kerja antasida, dan proses alam seperti pembentukan stalaktit.
10. Ringkasan dan Tips
Alur Menentukan pH Garam:
- Identifikasi asam dan basa pembentuk garam (kuat atau lemah)
- Tentukan jenis hidrolisis berdasarkan tabel klasifikasi
- Gunakan rumus yang sesuai:
- Asam kuat + Basa kuat → pH = 7
- Asam lemah + Basa kuat → gunakan rumus dengan Ka
- Asam kuat + Basa lemah → gunakan rumus dengan Kb
- Asam lemah + Basa lemah → gunakan rumus dengan Ka dan Kb
- Hitung konsentrasi ion yang terhidrolisis (perhatikan koefisien stoikiometri)
- Cek derajat hidrolisis (h) jika perlu untuk memastikan rumus pendekatan valid
Fakta Menarik: Garam seperti NaHCO3 (sodium bikarbonat) dapat bersifat asam atau basa tergantung kondisi karena mengandung ion amfiprotik HCO3- yang dapat bertindak sebagai asam atau basa.
| Parameter | Garam Asam Lemah + Basa Kuat | Garam Asam Kuat + Basa Lemah | Garam Asam Lemah + Basa Lemah |
|---|---|---|---|
| Ion terhidrolisis | Anion (A-) | Kation (B+) | Kation dan Anion |
| Sifat larutan | Basa | Asam | Tergantung Ka/Kb |
| Rumus [H+]/[OH-] | $[OH^-] = \sqrt{\dfrac{K_w[G]}{K_a}}$ | $[H^+] = \sqrt{\dfrac{K_w[G]}{K_b}}$ | $[H^+] = \sqrt{\dfrac{K_wK_a}{K_b}}$ |
| pH bergantung konsentrasi? | Ya | Ya | Tidak |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar