Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri adalah fondasi kuantitatif ilmu kimia. Melalui lima hukum fundamental (hukum: kekekalan massa, perbandingan tetap, perbandingan berganda, perbandingan volume, dan hipotesis Avogadro) kita dapat memprediksi dan menghitung dengan tepat perubahan materi dalam reaksi kimia. Materi ini mengajarkan bagaimana menerapkan konsep-konsep tersebut dalam perhitungan stoikiometri yang praktis dan aplikatif.
I: HUKUM DASAR KIMIA
1.1 Pendahuluan
Hukum dasar kimia merupakan fondasi penting dalam ilmu kimia yang menjelaskan hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Hukum-hukum ini ditemukan melalui eksperimen dan pengamatan yang cermat oleh para ilmuwan pada abad ke-18 dan ke-19.
Pemahaman tentang hukum dasar kimia akan mengantarkan kita pada kemampuan melakukan perhitungan kimia atau stoikiometri.
1.2 Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) adalah seorang ilmuwan Prancis yang dikenal sebagai Bapak Kimia Modern. Melalui eksperimen yang cermat, ia menyimpulkan:
Dalam sistem tertutup, atom-atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dalam reaksi kimia biasa. Mereka hanya disusun ulang membentuk zat yang berbeda.
Sebanyak 4 gram kalsium dibakar dengan oksigen menghasilkan 5,6 gram kalsium oksida. Berapa massa (m) oksigen yang bereaksi?
Menurut Hukum Lavoisier:
$ \begin{aligned} \text{m sebelum reaksi} &= \text{m setelah reaksi} \\ m_{Ca} + m_{O_2} &= m_{CaO} \\ 4 \text{ g} + m_{O_2} &= 5,6 \text{ g} \\ m_{O_2} &= 5,6 \text{ g} - 4 \text{ g} \\ &= 1,6 \text{ g} \end{aligned} $Jadi, massa oksigen yang bereaksi adalah 1,6 gram.
Jika 10 gram magnesium dibakar dalam udara dan menghasilkan 16,6 gram magnesium oksida, berapa persen massa magnesium dalam senyawa tersebut?
Massa oksigen yang bereaksi = massa magnesium oksida - massa magnesium:
$ \begin{aligned} m_{O_2} &= 16,6 \text{ g} - 10 \text{ g} \\ &= 6,6 \text{ g} \end{aligned} $Persentase magnesium dalam magnesium oksida:
$ \begin{aligned} \% \text{Mg} &= \dfrac{m_{Mg}}{m_{MgO}} \times 100\% \\ &= \dfrac{10}{16,6} \times 100\% \\ &= 60,24\% \end{aligned} $
Sebanyak 2,4 gram karbon bereaksi sempurna dengan oksigen menghasilkan 8,8 gram gas karbon dioksida. Tentukan massa oksigen yang diperlukan!
Dalam wadah tertutup, 5 gram hidrogen bereaksi dengan oksigen membentuk air. Jika massa air yang dihasilkan adalah 45 gram, berapa massa oksigen yang bereaksi?
Sebanyak 12 gram logam tembaga dipanaskan dalam udara menghasilkan 15 gram tembaga(II) oksida. Hitung massa oksigen yang bereaksi dan persentase tembaga dalam senyawa tersebut!
Massa oksigen:
$ \begin{aligned} m_{Cu} + m_{O_2} &= m_{CuO} \\ 12 \text{ g} + m_{O_2} &= 15 \text{ g} \\ m_{O_2} &= 15 \text{ g} - 12 \text{ g} \\ &= 3 \text{ g} \end{aligned} $Persentase tembaga:
$ \begin{aligned} \% \text{Cu} &= \dfrac{m_{Cu}}{m_{CuO}} \times 100\% \\ &= \dfrac{12}{15} \times 100\% \\ &= 80\% \end{aligned} $1.3 Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph Louis Proust (1754-1826) menyatakan bahwa:
Hukum ini menjelaskan bahwa setiap senyawa memiliki komposisi yang tetap dan pasti. Misalnya, air (H2O) selalu memiliki perbandingan massa H:O = 1:8, tidak peduli berasal dari mana.
Air memiliki perbandingan massa H:O = 1:8. Jika terdapat 9 gram hidrogen, berapa massa oksigen yang diperlukan untuk membentuk air?
Perbandingan massa H:O = 1:8, artinya:
$ \begin{aligned} \dfrac{m_H}{m_O} &= \dfrac{1}{8} \\ \dfrac{9 \text{ g}}{m_O} &= \dfrac{1}{8} \\ m_O &= 9 \text{ g} \times 8 \\ &= 72 \text{ g} \end{aligned} $Jadi, diperlukan 72 gram oksigen.
Karbon dioksida (CO2) memiliki perbandingan massa C:O = 3:8. Jika tersedia 12 gram karbon, berapa massa karbon dioksida yang dapat dihasilkan?
Perbandingan massa C:O = 3:8, maka perbandingan C:CO2 = 3:11 (karena 3 + 8 = 11).
$ \begin{aligned} \dfrac{m_C}{m_{CO_2}} &= \dfrac{3}{11} \\ \dfrac{12 \text{ g}}{m_{CO_2}} &= \dfrac{3}{11} \\ m_{CO_2} &= 12 \text{ g} \times \dfrac{11}{3} \\ &= 44 \text{ g} \end{aligned} $Suatu senyawa besi oksida mengandung 70% besi dan 30% oksigen. Tentukan perbandingan massa Fe:O dalam senyawa tersebut!
Jadi, perbandingan massa Fe:O = 7:3.
Dalam 100 gram senyawa magnesium oksida, terdapat 60 gram magnesium. Tentukan perbandingan massa Mg:O dan rumus empiris senyawa tersebut! (Ar: Mg = 24, O = 16)
m O = 100 g - 60 g = 40 g
Perbandingan massa Mg:O = 60 g:40 g = 3:2
Menentukan rumus empiris:
$ \begin{aligned} n_{Mg} &= \dfrac{60~g}{24~g/mol} = 2,5~mol \\ n_O &= \dfrac{40~g}{16~g/mol} = 2,5~mol \\ Perbandingan~& n_{Mg}~dengan~n_O:\\ n_{Mg}:n_O &= 2,5~mol:2,5~mol = 1:1 \end{aligned} $Jadi, rumus empirisnya adalah MgO.
Perbandingan massa nitrogen dan oksigen dalam senyawa NO2 adalah 7:16. Jika 14 gram nitrogen bereaksi dengan oksigen berlebih, berapa massa NO2 yang dihasilkan?
Perbandingan massa N:O = 7:16, maka perbandingan massa N:NO2 = 7:23 (7+16=23).
$ \begin{aligned} \dfrac{m_N}{m_{NO_2}} &= \dfrac{7}{23} \\ \dfrac{14 \text{ g}}{m_{NO_2}} &= \dfrac{7}{23} \\ m_{NO_2} &= 14 \text{ g} \times \dfrac{23}{7} \\ &= 46 \text{ g} \end{aligned} $1.4 Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
John Dalton (1766-1844) menemukan bahwa:
Hukum ini menjelaskan mengapa unsur-unsur dapat membentuk beberapa senyawa yang berbeda (seperti CO dan CO2).
Karbon dan oksigen dapat membentuk dua senyawa. Senyawa I mengandung 42,9% C dan 57,1% O. Senyawa II mengandung 27,3% C dan 72,7% O. Tunjukkan bahwa kedua senyawa ini memenuhi Hukum Dalton!
Kita buat massa C tetap sama, misalnya 1 gram.
Untuk Senyawa I: Perbandingan persen C:O = 42,9:57,1
Jika massa C = 1 g, maka massa O:
$ \begin{aligned} \dfrac{42,9}{57,1} &= \dfrac{1}{m_O} \\ m_O &= \dfrac{57,1}{42,9} = 1,33 \text{ g} \end{aligned} $Untuk Senyawa II: Perbandingan persen C:O = 27,3:72,7
Jika massa C = 1 g, maka massa O:
$ \begin{aligned} \dfrac{27,3}{72,7} &= \dfrac{1}{m_O} \\ m_O &= \dfrac{72,7}{27,3} = 2,66 \text{ g} \end{aligned} $Perbandingan massa O dalam senyawa I dan II (dengan C tetap) = 1,33:2,66 = 1:2 (bilangan bulat sederhana). Memenuhi Hukum Dalton.
Nitrogen dan oksigen membentuk senyawa N2O, NO, dan NO2. Dengan massa nitrogen yang sama, perbandingan massa oksigen dalam ketiga senyawa tersebut adalah...
Misalkan massa nitrogen = 28 g (sesuai dengan 1 mol atom N atau setara dengan massa molar N2).
N2O: mO = 16 g
NO: mO = 16 g (karena perbandingan massa N:O = 14:16, jadi untuk 28 g N perlu 32 g O)
NO2: mO = 32 g
Perbandingan mO dalam N2O:NO:NO2 dengan N tetap = 16:32:64 = 1:2:4
Unsur belerang dan oksigen membentuk dua senyawa. Senyawa A mengandung 50% belerang, sedangkan senyawa B mengandung 40% belerang. Buktikan bahwa kedua senyawa ini memenuhi Hukum Perbandingan Berganda!
Senyawa A: S:O = 50:50 = 1:1
Senyawa B: S:O = 40:60 = 2:3
Untuk membandingkan, kita buat massa S sama, misalnya 2 gram.
Senyawa A (S:O = 1:1): Jika mS = 2 g, maka mO = 2 g
Senyawa B (S:O = 2:3): Jika mS = 2 g, maka mO = 3 g
Perbandingan massa O dalam senyawa A dan B (dengan S tetap) = 2:3 (bilangan bulat sederhana). Memenuhi Hukum Dalton.
Karbon dan hidrogen membentuk metana (CH4) dan etana (C2H6). Dengan massa karbon yang sama, berapa perbandingan massa hidrogen dalam kedua senyawa tersebut? (Ar: C = 12, H = 1)
CH4: mC:mH = 12:4 = 3:1
C2H6: mC:mH = 24:6 = 4:1
Kita samakan massa karbon, KPK dari 12 dan 24 adalah 24.
CH4: Untuk C = 24 g, maka H = 8 g (karena perbandingan 3:1, jadi 24:8)
C2H6: Untuk C = 24 g, maka H = 6 g (sudah sesuai)
Perbandingan massa H dalam CH4 dan C2H6 = 8:6 = 4:3
Belerang dan fluor membentuk dua senyawa. Senyawa I mengandung 31,5% belerang dan 68,5% fluor. Senyawa II mengandung 25,2% belerang dan 74,8% fluor. Tunjukkan bahwa kedua senyawa mematuhi Hukum Dalton!
Senyawa I: S:F = 31,5:68,5 = 315:685 = 63:137 (disederhanakan)
Senyawa II: S:F = 25,2:74,8 = 252:748 = 63:187 (disederhanakan)
Kita buat massa S sama yaitu 63 g.
Senyawa I: mF = 137 g
Senyawa II: mF = 187 g
Perbandingan mF dalam senyawa I dan II = 137:187 ≈ 1:1,365 ≈ 3:4 (setelah dikalikan 3, menjadi 411:561 ≈ 3:4)
Jadi perbandingannya mendekati bilangan bulat sederhana 3:4.
1.5 Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)
Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) menemukan bahwa:
Hukum ini berlaku hanya untuk gas, karena volume gas sangat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Pada reaksi: 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g). Jika volume H2 yang bereaksi adalah 4 L, berapa volume O2 yang diperlukan dan volume H2O yang dihasilkan? (semua diukur pada P dan T sama)
Dari persamaan reaksi: Perbandingan volume H2:O2:H2O = 2:1:2
Jika $V_{H_2}$ = 4 L, maka:
$ \begin{aligned} V_{O_2} &= \dfrac{1}{2} \times 4 \text{ L} = 2 \text{ L} \\ V_{H_2O} &= \dfrac{2}{2} \times 4 \text{ L} = 4 \text{ L} \end{aligned} $Pada reaksi: N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g). Jika 10 L gas nitrogen bereaksi sempurna, berapa volume gas hidrogen yang diperlukan dan volume amonia yang dihasilkan?
Perbandingan volume N2:H2:NH3 = 1:3:2
Jika $V_{N_2}$ = 10 L, maka:
$ \begin{aligned} V_{H_2} &= 3 \times 10 \text{ L} = 30 \text{ L} \\ V_{NH_3} &= 2 \times 10 \text{ L} = 20 \text{ L} \end{aligned} $Sebanyak 12 L gas hidrogen klorida (HCl) terurai menjadi gas hidrogen dan gas klorin. Berapa volume masing-masing gas hasil penguraian? (Reaksi: 2HCl(g) → H2(g) + Cl2(g))
Perbandingan volume HCl:H2:Cl2 = 2:1:1
Jika V HCl = 12 L, maka:
$ \begin{aligned} V_{H_2} &= \dfrac{1}{2} \times 12 \text{ L} = 6 \text{ L} \\ V_{Cl_2} &= \dfrac{1}{2} \times 12 \text{ L} = 6 \text{ L} \end{aligned} $Pada pembakaran sempurna gas propana (C3H8): C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g). Jika volume O2 yang digunakan adalah 25 L, berapa volume propana yang dibakar dan volume CO2 yang dihasilkan?
Perbandingan volume C3H8:O2:CO2 = 1:5:3
Jika volume O2 = 25 L, maka:
$ \begin{aligned} V_{C_3H_8} &= \dfrac{1}{5} \times 25 \text{ L} = 5 \text{ L} \\ V_{CO_2} &= \dfrac{3}{5} \times 25 \text{ L} = 15 \text{ L} \end{aligned} $Campuran 10 L gas etena (C2H4) dan 50 L gas oksigen dibakar sempurna menurut reaksi: C2H4(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(g). Tentukan gas sisa setelah reaksi dan volumenya!
Perbandingan volume C2H4:O2 = 1:3
Untuk 10 L C2H4 diperlukan O2 = 3 × 10 L = 30 L
$V_{O_2}$ yang tersedia = 50 L, jadi O2 berlebih.
$V_{O_2}$ yang bereaksi = 30 L, sisa = 50 L - 30 L = 20 L
$V_{CO_2}$ yang dihasilkan = 2 × 10 L = 20 L
$V_{H_2O}$ yang dihasilkan = 2 × 10 L = 20 L
Jadi, setelah reaksi terdapat: CO2 20 L, H2O 20 L, dan O2 sisa 20 L.
1.6 Hipotesis Avogadro
Amedeo Avogadro (1776-1856) mengajukan hipotesis yang kemudian menjadi dasar penting dalam kimia:
Hipotesis ini menjelaskan mengapa Hukum Gay-Lussac berlaku. Dari hipotesis Avogadro, kita mendapatkan konsep volume molar gas, yaitu volume 1 mol gas pada kondisi standar (0°C, 1 atm) sebesar 22,4 L.
Pada suhu dan tekanan tertentu, 2 L gas nitrogen (N2) mengandung 5 × 1022 molekul. Berapa banyak molekul yang terdapat dalam 3 L gas oksigen (O2) pada kondisi yang sama?
Menurut Avogadro, pada P dan T sama, perbandingan volume = perbandingan jumlah molekul.
$ \begin{aligned} \dfrac{V_1}{V_2} &= \dfrac{n_1}{n_2} \\ \dfrac{2 \text{ L}}{3 \text{ L}} &= \dfrac{5 \times 10^{22}}{n_2} \\ n_2 &= 5 \times 10^{22} \times \dfrac{3}{2} \\ &= 7,5 \times 10^{22} \text{ molekul} \end{aligned} $Pada kondisi STP (Standard Temperature and Pressure: 0°C, 1 atm), berapa volume dari 3,01 × 1023 molekul gas CO2?
Jumlah n CO2:
$ \begin{aligned} n_{CO_2} &= \dfrac{jumlah~partikel~CO_2}{N_A} \\ &= \dfrac{3,01 \times 10^{23}}{6,02 \times 10^{23}} \\ &= 0,5 \text{ mol} \end{aligned} $Volume pada STP:
$ \begin{aligned} V_{CO_2} &= n_{CO_2} \times 22,4 \text{ L/mol} \\ &= 0,5 \text{ mol} \times 22,4 \text{ L/mol} \\ &= 11,2 \text{ L} \end{aligned} $Pada P dan T sama, 1 L gas X massanya 1,5 gram. Jika pada kondisi yang sama 1 L gas O2 massanya 2 gram, tentukan massa molekul relatif (Mr) gas X! (Mr O2 = 32)
Pada P dan T sama, volume sama berarti jumlah molekul sama (Avogadro).
Perbandingan massa = perbandingan Mr:
$ \begin{aligned} \dfrac{m_X}{m_{O_2}} &= \dfrac{M_{r_X}}{M_{r_{O_2}}} \\ \dfrac{1,5}{2} &= \dfrac{M_{r_X}}{32} \\ M_{r_X} &= 32 \times \dfrac{1,5}{2} \\ &= 24 \end{aligned} $Pada suhu dan tekanan tertentu, 0,5 gram gas hidrogen (H2) memiliki volume 6 L. Berapa volume dari 8 gram gas oksigen (O2) pada kondisi yang sama? (Ar: H = 1, O = 16)
$n_{H_2} = \dfrac{0,5~g}{2~g/mol}$ = 0,25 mol
Volume 0,25 mol gas = 6 L (pada kondisi tersebut)
$n_{O_2} = \dfrac{8~g}{32~g/mol}$ = 0,25 mol
Karena $n_{O_2} = n_{H_2}$ = 0,25 mol, maka volume O2 juga = 6 L (pada P dan T sama).
Berapa jumlah molekul yang terdapat dalam 5,6 L gas nitrogen (N2) pada keadaan STP?
$n_{N_2}$ pada STP:
$ \begin{aligned} n_{N_2} &= \dfrac{V_{N_2}}{22,4~L/mol} \\ &= \dfrac{5,6 \text{ L}}{22,4 \text{ L/mol}} \\ &= 0,25 \text{ mol} \end{aligned} $Jumlah molekul:
$ \begin{aligned} \text{Jumlah partikel} &= n_{N_2} \times N_A \\ &= 0,25 \text{ mol} \times 6,02 \times 10^{23} \text{ molekul/mol} \\ &= 1,505 \times 10^{23} \text{ molekul} \end{aligned} $Latihan Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
Sebanyak 12 gram magnesium dibakar dalam udara menghasilkan 20 gram magnesium oksida. Berapa massa oksigen yang bereaksi?
Kunci Jawaban:
$m_O$ = 8 gram
Dalam wadah tertutup, 7 gram besi bereaksi dengan belerang menghasilkan 11 gram besi sulfida. Tentukan massa belerang yang bereaksi!
Kunci Jawaban:
$m_S$ = 4 gram
Latihan Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
Perbandingan massa tembaga dan belerang dalam tembaga sulfida adalah 4:1. Jika tersedia 20 gram tembaga, berapa massa tembaga sulfida yang dapat dibentuk?
Kunci Jawaban:
$m_{CuS}$ = 25 gram
Dalam 100 gram senyawa natrium klorida (NaCl), terdapat 39,3 gram natrium. Tentukan perbandingan massa Na:Cl dalam senyawa tersebut!
Kunci Jawaban:
Perbandingan Na:Cl = 39,3:60,7 = sekitar 2:3
Latihan Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)
Unsur A dan B membentuk dua senyawa. Senyawa I mengandung 75% A dan 25% B. Senyawa II mengandung 60% A dan 40% B. Tunjukkan bahwa kedua senyawa memenuhi Hukum Perbandingan Berganda!
Kunci Jawaban:
Dengan massa A tetap 3 gram, massa B pada senyawa I = 1 gram, pada senyawa II = 2 gram. Perbandingan B = 1:2 (bilangan bulat sederhana)
Karbon dan oksigen membentuk CO dan CO2. Dalam CO, perbandingan massa C:O = 3:4. Dalam CO2, perbandingan massa C:O = 3:8. Dengan massa karbon tetap 6 gram, tentukan perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa!
Kunci Jawaban:
$m_O$ dalam CO = 8 gram, dalam CO2 = 16 gram. Perbandingan = 8:16 = 1:2
Latihan Hukum Perbandingan Volume (Gay-Lussac)
Pada reaksi: 2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g). Jika volume CO yang bereaksi adalah 8 L (diukur pada P,T tertentu), berapa volume O2 yang diperlukan dan volume CO2 yang dihasilkan?
Kunci Jawaban:
$V_{O_2}$ = 4 L, $V_{CO_2}$ = 8 L
Pada penguraian gas amonia: 2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g). Jika dihasilkan 9 L gas hidrogen, berapa volume gas amonia yang terurai?
Kunci Jawaban:
$V_{NH_3}$ yang terurai = 6 L
Latihan Hipotesis Avogadro
Pada P dan T sama, 2 L gas X mengandung 4 × 1022 molekul. Berapa jumlah molekul dalam 5 L gas Y pada kondisi yang sama?
Kunci Jawaban:
Jumlah molekul = 1 × 1023 molekul
Berapa volume dari 1,204 × 1023 molekul gas N2 pada keadaan STP?
Kunci Jawaban:
$V_{N_2}$ = 4,48 L
II: STOIKIOMETRI (PERHITUNGAN KIMIA)
2.1 Konsep Mol dan Hubungannya
Mol adalah satuan jumlah zat dalam ilmu kimia yang setara dengan 6,02 × 1023 partikel (bilangan Avogadro, NA).
| Konsep | Rumus | Keterangan |
|---|---|---|
| Jumlah partikel | $n_X = \dfrac{jumlah~partikel~X}{N_A}$ | NA = 6,02 × 1023 |
| $m_X$ | $n_X = \dfrac{m_X}{mM_X}$ | $mM_X = massa molar X$ (Ar atau Mr dengan satuan g/mol) |
| Volume gas (STP) | $n_X = \dfrac{V_X}{22,4~L/mol}$ | STP: 0°C, 1 atm |
| Molaritas larutan | $n_X = [X] \times V_X$ | [X] = molaritas larutan X (mol/L), VX = volume X (L) |
Hitung jumlah mol dalam 90 gram air (H2O)! (Ar: H = 1, O = 16)
Mr H2O = (2×1) + 16 = 18
$mM_{H_2O}$ = 18 g/mol
Berapa jumlah atom yang terdapat dalam 0,25 mol besi (Fe)?
Hitung volume dari 3,2 gram gas metana (CH4) pada keadaan STP! (Ar: C = 12, H = 1)
Mr CH4 = 12 + (4×1) = 16
mM CH4 = 16 g/mol
Berapa massa dari 2,408 × 1022 molekul urea (CO(NH2)2)? (Ar: C = 12, O = 16, N = 14, H = 1)
Mr urea = 12 + 16 + (2×14) + (4×1) = 60
mMurea = 60 g/mol
Hitung jumlah molekul yang terdapat dalam 11,2 L gas NH3 pada keadaan STP!
2.2 Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri reaksi adalah perhitungan kuantitatif zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia berdasarkan persamaan reaksi yang setara.
- Tulis persamaan reaksi setara
- Ubah semua data ke dalam satuan mol
- Gunakan perbandingan koefisien untuk menentukan mol zat yang ditanya
- Ubah kembali ke satuan yang diminta
Diketahui reaksi: 2Al(s) + 3H2SO4(aq) →
Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g). Jika 5,4 gram aluminium
(Ar Al = 27) bereaksi sempurna, hitung:
a. Massa H2SO4 yang diperlukan (Mr H2SO4 = 98)
b. Volume gas H2 yang dihasilkan pada STP
$n_{Al} = \dfrac{5,4~g}{27~g/mol}$ = 0,2 mol
Dari persamaan: 2Al ~ 3H2SO4 ~ 3H2
- n H2SO4:
$ \begin{aligned} \dfrac{n_{H_2SO_4}}{n_{Al}} &= \dfrac{3}{2} \\ n_{H_2SO_4} &= 0,2 \text{ mol} \times \dfrac{3}{2} = 0,3 \text{ mol} \\ m_{H_2SO_4} &= 0,3 \text{ mol} \times 98 \text{ g/mol} = 29,4 \text{ g} \end{aligned} $ - n H2:
$ \begin{aligned} n_{H_2} &= 0,2 \text{ mol} \times \dfrac{3}{2} = 0,3 \text{ mol} \\ V_{H_2} &= 0,3 \text{ mol} \times 22,4 \text{ L/mol} = 6,72 \text{ L} \end{aligned} $
Sebanyak 10 gram kalsium karbonat (Mr CaCO3 = 100) dipanaskan menurut
reaksi: CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g). Hitung:
a. Massa CaO yang dihasilkan (Mr CaO = 56)
b. Volume CO2 pada STP
$n_{CaCO_3} = \dfrac{10~g}{100~g/mol}$ = 0,1 mol
Dari persamaan: CaCO3 ~ CaO ~ CO2
- $n_{CaO}$ = 0,1 mol (koefisien sama)
$m_{CaO}$ = 0,1 mol × 56 g/mol = 5,6 g - $n_{CO_2}$ = 0,1 mol
$V_{CO_2}$ = 0,1 mol × 22,4 L/mol = 2,24 L
Pembakaran sempurna gas propana: C3H8(g) + 5O2(g) →
3CO2(g) + 4H2O(g). Jika volume gas O2 yang diperlukan
adalah 25 L (diukur pada P,T tertentu), hitung:
a. Volume gas propana
b. Volume gas CO2 yang dihasilkan
Perbandingan volume = perbandingan koefisien = C3H8:O2:CO2 = 1:5:3
a. $V_{C_3H_8} = \dfrac{1}{5}$ × 25 L = 5 L
b. $V_{CO_2} = \dfrac{3}{5}$ × 25 L = 15 L
Sebanyak 2,7 gram aluminium (Ar Al = 27) direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi: 2Al(s) +
6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g). Hitung:
a. Massa AlCl3 yang dihasilkan (Mr AlCl3 = 133,5)
b. Volume gas H2 pada STP
$m_{Al} = \dfrac{2,7~g}{27~g/mol}$ = 0,1 mol
Dari persamaan: 2Al ~ 2AlCl3 ~ 3H2
- $n_{AlCl_3}$ = 0,1 mol (koefisien sama dengan Al)
$m_{AlCl_3}$ = 0,1 mol × 133,5 g/mol = 13,35 g - $n_{H_2}$:
$ \begin{aligned} n_{H_2} &= 0,1 \text{ mol} \times \dfrac{3}{2} = 0,15 \text{ mol} \\ V_{H_2} &= 0,15 \text{ mol} \times 22,4 \text{ L/mol} = 3,36 \text{ L} \end{aligned} $
Sebanyak 8 gram belerang (Ar S = 32) dibakar dengan oksigen berlebih menghasilkan gas
SO2. Hitung:
a. Massa SO2 yang dihasilkan (Mr SO2 =64)
b. Volume oksigen yang diperlukan pada STP (Reaksi: S + O2 → SO2)
$n_S = \dfrac{8~g}{32~g/mol}$ = 0,25 mol
Dari persamaan: S ~ O2 ~ SO2
- $n_{SO_2}$ = 0,25 mol
$m_{SO_2}$ = 0,25 mol × 64 g/mol = 16 g - $n_{O_2}$ = 0,25 mol
$V_{O_2}$ = 0,25 mol × 22,4 L/mol = 5,6 L
2.3 Pereaksi Pembatas
Pereaksi pembatas adalah zat yang pertama kali habis dalam reaksi kimia dan membatasi jumlah produk yang dapat dihasilkan.
- Ubah massa semua reaktan menjadi mol
- Bagi mol masing-masing reaktan dengan koefisiennya
- Reaktan dengan hasil bagi terkecil adalah pereaksi pembatas
Sebanyak 5,4 gram aluminium (Ar: Al = 27) direaksikan dengan 14,6 gram HCl (Mr HCl = 36,5)
menurut reaksi: 2Al + 6HCl → 2AlCl3 + 3H2. Tentukan:
a. Pereaksi pembatas
b. Massa AlCl3 yang dihasilkan (Mr AlCl3 = 133,5)
c. Volume H2 pada STP
$n_{Al} = \dfrac{5,4~g}{27~g/mol}$ = 0,2 mol
$n_{HCl} = \dfrac{14,6~g}{36,5~g/mol}$ = 0,4 mol
a. Menentukan pereaksi pembatas:
$ \begin{aligned} \text{Al: } &= \dfrac{n_{Al}}{koef~Al} = \dfrac{0,2~mol}{2} = 0,1~mol \\ \text{HCl: } &= \dfrac{n_{HCl}}{koef~HCl} =\dfrac{0,4~mol}{6} = 0,067~mol \end{aligned} $Karena 0,067 mol < 0,1 mol, maka HCl adalah pereaksi pembatas.
b. $n_{HCl}$ = 0,4 mol sebagai pembatas
Dari persamaan: 6HCl ~ 2AlCl3
$ \begin{aligned} n_{AlCl_3} &= 0,4 \text{ mol} \times \dfrac{2}{6} = 0,133 \text{ mol} \\ m_{AlCl_3} &= 0,133 \text{ mol} \times 133,5 \text{ g/mol} = 17,78 \text{ g} \end{aligned} $c. Dari persamaan: 6HCl ~ 3H2
$ \begin{aligned} n_{H_2} &= 0,4 \text{ mol} \times \dfrac{3}{6} = 0,2 \text{ mol} \\ V_{H_2} &= 0,2 \text{ mol} \times 22,4 \text{ L/mol} = 4,48 \text{ L} \end{aligned} $Sebanyak 28 gram nitrogen (Mr N2 = 28) direaksikan dengan 10 gram
hidrogen (Mr H2 = 2) menurut reaksi: N2 + 3H2 →
2NH3. Tentukan:
a. Pereaksi pembatas
b. Massa NH3 yang dihasilkan (Mr NH3 = 17)
c. Massa reaktan yang tersisa
$n_{N_2} = \dfrac{28~g}{28~g/mol}$ = 1 mol
$n_{H_2} = \dfrac{10~g}{2~g/mol}$ = 5 mol
a. Menentukan pereaksi pembatas:
$ \begin{aligned} N_2 &= \dfrac{n_{N_2}}{koef~N_2} = \dfrac{1~mol}{1} = 1~mol \\ H_2 &= \dfrac{n_{H_2}}{koef~H_2} =\dfrac{5~mol}{3} = 1,67~mol \end{aligned} $Karena 1 mol < 1,67 mol, maka N2 adalah pereaksi pembatas.
b. Dari persamaan: N2 ~ 2NH3
$ \begin{aligned} n_{NH_3} &= 1 \text{ mol} \times 2 = 2 \text{ mol} \\ m_{NH_3} &= 2 \text{ mol} \times 17 \text{ g/mol} = 34 \text{ g} \end{aligned} $c. H2 yang bereaksi: Dari N2:H2 = 1:3, maka H2 bereaksi = 3 mol
H2 sisa = 5 mol - 3 mol = 2 mol = 4 gram
Sebanyak 10 gram kalsium (Ar Ca = 40) direaksikan dengan 10 gram oksigen (Mr O2 = 32)
menurut reaksi: 2Ca + O2 → 2CaO. Tentukan:
a. Pereaksi pembatas
b. Massa CaO yang dihasilkan (Mr CaO=56)
c. Massa zat sisa
$n_{Ca} = \dfrac{10~g}{40~g/mol}$ = 0,25 mol
$n_{O_2} = \dfrac{10~g}{32~g/mol}$ = 0,3125 mol
a. Menentukan pereaksi pembatas:
$ \begin{aligned} Ca: \dfrac{n_{Ca}}{koef~Ca} &= \dfrac{0,25~mol}{2} = 0,125~mol \\ O_2: \dfrac{n_{O_2}}{koef O_2} &= \dfrac{0,3125~mol}{1} = 0,3125~mol \end{aligned} $Karena 0,125 mol < 0,3125 mol, maka Ca adalah pereaksi pembatas.
b. Dari persamaan: 2Ca ~ 2CaO, jadi n CaO = n Ca = 0,25 mol
$m_{CaO}$ = 0,25 mol × 56 g/mol = 14 g
c. O2 yang bereaksi: Dari Ca:O2 = 2:1, maka untuk 0,25 mol Ca diperlukan O2 = 0,125 mol
O2 sisa = 0,3125 mol - 0,125 mol = 0,1875 mol = 6 gram
Sebanyak 6 gram magnesium (Ar Mg = 24) direaksikan dengan 200 mL HCl 1 M menurut reaksi: Mg + 2HCl
→ MgCl2 + H2. Tentukan:
a. Pereaksi pembatas
b. Volume H2 pada STP
$n_{Mg} = \dfrac{6~g}{24~g/mol}$ = 0,25 mol
$n_{HCl} = [HCl] \times V_{HCl}$ = 1 mol/L × 0,2 L = 0,2 mol
a. Menentukan pereaksi pembatas:
$ \begin{aligned} Mg: \dfrac{n_{Mg}}{koef~Mg} &=\dfrac{0,25~mol}{1} = 0,25~mol \\ HCl: \dfrac{n_{HCl}}{koef~HCl} &=\dfrac{0,2~mol}{2} = 0,1~mol \end{aligned} $Karena 0,1 mol < 0,25 mol, maka HCl adalah pereaksi pembatas.
b. Dari persamaan: 2HCl ~ H2
$ \begin{aligned} n_{H_2} &= 0,2 \text{ mol} \times \dfrac{1}{2} = 0,1 \text{ mol} \\ V_{H_2} &= 0,1 \text{ mol} \times 22,4 \text{ L/mol} = 2,24 \text{ L} \end{aligned} $Sebanyak 2,7 gram Al (Ar Al = 27) dan 9,8 gram H2SO4 (Mr H2SO4 = 98)
direaksikan menurut: 2Al + 3H2SO4 →
Al2(SO4)3 + 3H2. Tentukan:
a. Pereaksi pembatas
b. Massa Al2(SO4)3 yang dihasilkan (Mr Al2(SO4)3 = 342)
c. Volume H2 pada STP
$n_{Al} = \dfrac{2,7~g}{27~g/mol}$ = 0,1 mol
$n_{H_2SO_4} = \dfrac{9,8~g}{98~g/mol}$ = 0,1 mol
a. Menentukan pereaksi pembatas:
$ \begin{aligned} Al: \dfrac{n_{Al}}{koef~Al} &= \dfrac{0,1~mol}{2} = 0,05~mol \\ H_2SO_4: \dfrac{n_{H_2SO_4}}{koef~H_2SO_4} &= \dfrac{0,1~mol}{3} = 0,033~mol \end{aligned} $Karena 0,033 mol < 0,05 mol, maka H2SO4 adalah pereaksi pembatas.
b. Dari persamaan: 3H2SO4 ~ Al2(SO4)3
$ \begin{aligned} n_{Al_2(SO_4)_3} &= 0,1 \text{ mol} \times \dfrac{1}{3} = 0,033 \text{ mol} \\ m_{Al_2(SO_4)_3} &= 0,033 \text{ mol} \times 342 \text{ g/mol} = 11,29 \text{ g} \end{aligned} $c. Dari persamaan: 3H2SO4 ~ 3H2
$ \begin{aligned} n_{H_2} &= 0,1 \text{ mol} \times \dfrac{3}{3} = 0,1 \text{ mol} \\ V_{H_2} &= 0,1 \text{ mol} \times 22,4 \text{ L/mol} = 2,24 \text{ L} \end{aligned} $2.4 Kadar Zat dan Rumus Kimia
Kadar zat dalam senyawa dapat dinyatakan dalam persen massa (% massa) atau persen volume (% volume). Rumus kimia terdiri dari:
- Rumus empiris: Rumus paling sederhana yang menyatakan perbandingan atom penyusun senyawa
- Rumus molekul: Rumus sebenarnya yang menunjukkan jumlah atom sesungguhnya (kelipatan dari rumus empiris)
Suatu senyawa mengandung 40% karbon, 6,67% hidrogen, dan sisanya oksigen. Jika massa molekul relatif senyawa tersebut adalah 90, tentukan rumus empiris dan rumus molekulnya! (Ar: C = 12, H = 1, O = 16)
% O = 100% - 40% - 6,67% = 53,33%
Misal massa senyawa = 100 g, maka massa:
C = 40 g, H = 6,67 g, O = 53,33 g
Menentukan n:
$ \begin{aligned} n_C &= \dfrac{m_C}{mM_C} = \dfrac{40~g}{12~g/mol} = 3,33~mol \\ n_H &= \dfrac{m_H}{mM_H} = \dfrac{6,67~g}{1~g/mol} = 6,67~mol \\ n_O &= \dfrac{m_O}{mM_O} = \dfrac{53,33~g}{16~g/mol} = 3,33~mol \end{aligned} $Perbandingan
$n_C:n_H:n_O$ = 3,33:6,67:3,33 = 1:2:1
Rumus empiris = CH2O (Mr = 12 + 2 + 16 = 30)
$Kelipatan~(n) = \dfrac{M_r~senyawa}{M_r~rumus~empiris} = \dfrac{90}{30} = 3$
Rumus molekul = (CH2O)3 = C3H6O3
Suatu senyawa hidrokarbon mengandung 85,7% karbon dan 14,3% hidrogen. Jika pada keadaan STP, 1 L gas senyawa tersebut massanya 1,875 gram, tentukan rumus molekul senyawa itu! (Ar: C = 12, H = 1)
Misal massa senyawa = 100 g, maka:
C = 85,7 g, H = 14,3 g
Menentukan n:
$ \begin{aligned} n_C &= \dfrac{m_C}{mM_C} = \dfrac{85,7~g}{12~g/mol} = 7,14~mol \\ n_H &= \dfrac{m_H}{mM_H} = \dfrac{14,3~g}{1~g/mol} = 14,3~mol \end{aligned} $Perbandingan $n_C:n_H = 7,14~mol:14,3~mol$ = 1:2
Rumus empiris = CH2 (Mr = 14)
Mencari Mr senyawa:
1 L gas pada STP = $\dfrac{1~L}{22,4~L/mol}$ = 0,0446 mol
m senyawa untuk 0,0446 mol = 1,875 g
$ \begin{aligned} mM &= \dfrac{m}{n} = \dfrac{1,875~g}{0,0446~mol} = 42~g/mol \end{aligned} $$m_r = 42$
$Kelipatan~(n) = \dfrac{M_r~senyawa}{M_r~rumus~empiris} = \dfrac{42}{14} = 3$
Rumus molekul = (CH2)3 = C3H6
Pupuk urea (CO(NH2)2) mengandung nitrogen 46%. Jika seorang petani membutuhkan 50 kg nitrogen untuk sawahnya, berapa kg urea yang harus dibeli? (Ar: C = 12, O = 16, N = 14, H = 1)
Mr urea = 12 + 16 + (2 × 14) + (4 × 1) = 60
Massa N dalam 1 mol urea = 2 × 14 = 28 g
% N dalam urea = $\dfrac{28}{60}$ × 100% = 46,67%
Jika diperlukan 50 kg N, maka:
$ \begin{aligned} m_{urea} &= \dfrac{100\%}{46,67\%} \times 50 \text{ kg} \\ &= 107,14 \text{ kg} \end{aligned} $Suatu sampel senyawa mengandung 0,6 gram magnesium, 0,3 gram karbon, dan 1,2 gram oksigen. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut! (Ar: Mg = 24, C = 12, O = 16)
Perbandingan $n_{Mg}:n_C:n_O$ = 0,025 mol:0,025 mol:0,075 mol
Untuk menyederhanakan, bagi dengan bilangan terkecil (0,025):
Mg:C:O = 1:1:3
Rumus empiris = MgCO3
Besi oksida terdiri dari dua jenis, FeO dan Fe2O3. Hitung persentase besi dalam masing-masing senyawa! Manakah yang lebih kaya besi? (Ar: Fe = 56, O = 16)
Mr FeO = 56 + 16 = 72
% Fe = $\dfrac{56}{72}$ × 100% = 77,78%
Mr Fe2O3 = (2 × 56) + (3 × 16) = 112 + 48 = 160
% Fe = (112/160) × 100% = 70%
Jadi, FeO lebih kaya besi (77,78%) daripada Fe2O3 (70%).
2.5 Hubungan Stoikiometri dengan Hukum Dasar Kimia
Stoikiometri adalah penerapan praktis dari hukum-hukum dasar kimia. Mari kita lihat hubungannya:
| Hukum Dasar | Penerapan dalam Stoikiometri |
|---|---|
| Hukum Lavoisier (Kekekalan Massa) | Massa reaktan = massa produk. Digunakan untuk menyeimbangkan persamaan reaksi. |
| Hukum Proust (Perbandingan Tetap) | Komposisi senyawa tetap, sehingga perhitungan selalu menggunakan perbandingan yang sama. |
| Hukum Dalton (Perbandingan Berganda) | Menjelaskan adanya senyawa dengan rumus berbeda dari unsur yang sama. |
| Hukum Gay-Lussac (Perbandingan Volume) | Untuk gas, perbandingan volume = perbandingan koefisien = perbandingan mol. |
| Hipotesis Avogadro | Dasar konsep mol dan volume molar gas (22,4 L/mol pada STP). |
Pada pembakaran sempurna 2,8 gram gas CO (Mr CO = 28) dengan oksigen berlebih
dihasilkan CO2. Hitung:
a. Massa CO2 yang dihasilkan (Mr CO2 = 44)
b. Volume O2 yang diperlukan pada STP
Reaksi: 2CO + O2 → 2CO2
$n_{CO} = \dfrac{m_{CO}}{mM_{CO}} = \dfrac{2,8~g}{28~g/mol}$ = 0,1 mol
Dari persamaan: 2CO ~ O2 ~ 2CO2
a. $n_{CO_2} = n_{CO}$ = 0,1 mol
$m_{CO_2}$ = 0,1 mol × 44 g/mol = 4,4 g
(Memenuhi Hukum Lavoisier: $m_{CO} + m_{O_2} = m_{CO_2})$
b. $n_{O_2} = 0,1~mol \times \dfrac{1}{2}$ = 0,05 mol
$V_{O_2}$ = 0,05 mol × 22,4 L/mol = 1,12 L
(Memenuhi Hukum Gay-Lussac: perbandingan volume:
CO:O2:CO2 = 2:1:2)
Latihan Konsep Mol dan Hubungannya
Hitung jumlah molekul dalam 11 gram gas CO2! (Ar: C = 12, O = 16)
Kunci Jawaban:
Jumlah molekul = 1,505 × 1023 molekul
Berapa massa dari 3,01 × 1022 atom emas (Ar Au = 197)?
Kunci Jawaban:
Massa = 9,85 gram
Latihan Stoikiometri Reaksi
Diketahui reaksi: 4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s). Jika 11,2 gram besi (Ar Fe = 56) bereaksi sempurna, hitung massa Fe2O3 yang dihasilkan! (Mr Fe2O3 = 160)
Kunci Jawaban:
Massa Fe2O3 = 16 gram
Pada reaksi: Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2. Jika 13 gram Zn (Ar Zn = 65) bereaksi sempurna, berapa volume gas H2 yang dihasilkan pada STP?
Kunci Jawaban:
Volume H2 = 4,48 L
Latihan Pereaksi Pembatas
Sebanyak 14 gram nitrogen (Mr N2 = 28) direaksikan dengan 6 gram hidrogen (Mr H2 = 2) menurut reaksi: N2 + 3H2 → 2NH3. Tentukan pereaksi pembatas dan massa NH3 yang dihasilkan! (Mr NH3=17)
Kunci Jawaban:
Pereaksi pembatas = H2, massa NH3 = 34 gram
Sebanyak 10 gram kalsium (Ar Ca = 40) direaksikan dengan 8 gram oksigen (Mr O2 = 32) menurut reaksi: 2Ca + O2 → 2CaO. Tentukan massa zat yang tersisa setelah reaksi! (Mr CaO = 56)
Kunci Jawaban:
Pereaksi pembatas = Ca, CaO yang dihasilkan = 14 gram, O2 sisa = 4 gram
Latihan Kadar Zat dan Rumus Kimia
Suatu senyawa mengandung 52,2% karbon, 13,0% hidrogen, dan 34,8% oksigen. Jika massa molekul relatifnya 46, tentukan rumus molekul senyawa tersebut! (Ar: C = 12, H = 1, O = 16)
Kunci Jawaban:
Rumus molekul = C2H6O
Belerang dan oksigen membentuk senyawa SO2 dan SO3. Hitung persentase belerang dalam masing-masing senyawa dan tentukan manakah yang lebih kaya belerang! (Ar: S=32, O = 16)
Kunci Jawaban:
%S dalam SO2 = 50%, %S dalam SO3 = 40%, SO2 lebih kaya belerang
Latihan Integrasi Hukum Dasar dan Stoikiometri
Sebanyak 5,6 L gas etana (C2H6) dibakar sempurna menurut reaksi: 2C2H6(g) + 7O2(g) → 4CO2(g) + 6H2O(g). Semua gas diukur pada P dan T sama. Hitung volume total gas setelah reaksi!
Kunci Jawaban:
Volume total setelah reaksi = 25 L
Dalam 100 gram pupuk ZA (amonium sulfat, (NH4)2SO4), hitung massa nitrogen yang terkandung! (Ar: N = 14, H = 1, S = 32, O = 16)
Kunci Jawaban:
Massa nitrogen = 21,2 gram
Ringkasan
Materi Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri merupakan fondasi penting dalam ilmu kimia. Dengan memahami:
- 5 Hukum Dasar Kimia yang menjelaskan pola kuantitatif dalam reaksi kimia
- Konsep Mol sebagai jembatan antara dunia mikroskopis (atom/molekul) dan makroskopis (gram, liter)
- Stoikiometri untuk perhitungan zat dalam reaksi kimia
- Pereaksi Pembatas untuk menentukan produk maksimal yang dapat dihasilkan
- Penentuan Rumus Kimia dari data komposisi unsur
Kita dapat memprediksi dan menghitung dengan tepat hasil dari berbagai reaksi kimia, yang sangat aplikatif dalam industri, farmasi, lingkungan, dan kehidupan sehari-hari.
Evaluasi Pemahaman
Setelah mengerjakan latihan soal di atas, evaluasi pemahaman Anda dengan menjawab pertanyaan berikut:
Mengapa Hukum Perbandingan Volume (Gay-Lussac) hanya berlaku untuk gas, tidak untuk zat cair atau padat?
Bagaimana hubungan antara Hukum Avogadro dengan konsep volume molar gas (22,4 L/mol pada STP)?
Dalam kehidupan sehari-hari, di mana saja penerapan konsep pereaksi pembatas? Berikan contoh!
Mengapa dalam perhitungan stoikiometri selalu dimulai dengan mengubah satuan jumlah zat ke mol?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar