Soal:
Di laboratorium dianalisis sebanyak 0,3 g sampel pupuk urea, CO(NH2)2 dengan Mr = 60 direaksikan dengan asam nitrit berlebih menurut persamaan reaksi:
CO(NH2)2 + 2HNO2 → CO2 + 2N2 + 3H2O
Seluruh gas yang dihasilkan dilewatkan ke dalam larutan NaOH. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap volume gas tersisa, dan diperoleh volume gas tersebut 96 cm3 (pengukuran dilakukan pada kondisi RTP, di mana 1 mol gas volumenya 24 dm3).
Kemurnian urea dalam sampel adalah .....
A. 80%
B. 75%
C. 60%
D. 50%
E. 40%
Pembahasan Soal:
Berdasarkan reaksi diperoleh gas CO2 dan N2 , kedua gas bila dilewatkan larutan NaOH maka hanya CO2 yang bereaksi dengan NaOH.
Anggap reaksi yang terjadi adalah CO2 + 2NaOH → Na2CO3 + H2O atau CO2 + NaOH → NaHCO3
Di sini CO2 dianggap tidak bisa melewati NaOH, CO2 akan bereaksi dengan NaOH, berubah dalam bentuk larutan Na2CO3 atau NaHCO3.
Berbeda dengan N2 yang relatif stabil, sulit bereaksi dengan NaOH, maka N2 dapat lolos sebagai gas yang tersisa.
Jadi 96 cm3 itu adalah gas N2.
Konversi 96 cm3 gas N2 bersatuan mol.
96 cm3 = 0,004 mol N2 pada keadaan RTP
Menentukan jumlah CO(NH2)2 berdasarkan jumlah N2 pada reaksi awal setara
Konversi satuan mol ke satuan massa (g) untuk CO(NH2)2
Kadar urea dalam sampel:
Kadar urea = $\mathsf{\dfrac{massa~urea}{massa~sampel} \times 100\%}$
Kadar urea = $\mathsf{\dfrac{0{,}12~g}{0{,}3~g} \times 100\%}$
Kadar urea = $\mathsf{40\%}$
Jawaban yang tepat E. 40%
Di laboratorium dianalisis sebanyak 0,3 g sampel pupuk urea, CO(NH2)2 dengan Mr = 60 direaksikan dengan asam nitrit berlebih menurut persamaan reaksi:
CO(NH2)2 + 2HNO2 → CO2 + 2N2 + 3H2O
Seluruh gas yang dihasilkan dilewatkan ke dalam larutan NaOH. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap volume gas tersisa, dan diperoleh volume gas tersebut 96 cm3 (pengukuran dilakukan pada kondisi RTP, di mana 1 mol gas volumenya 24 dm3).
Kemurnian urea dalam sampel adalah .....
A. 80%
B. 75%
C. 60%
D. 50%
E. 40%
Pembahasan Soal:
Berdasarkan reaksi diperoleh gas CO2 dan N2 , kedua gas bila dilewatkan larutan NaOH maka hanya CO2 yang bereaksi dengan NaOH.
Anggap reaksi yang terjadi adalah CO2 + 2NaOH → Na2CO3 + H2O atau CO2 + NaOH → NaHCO3
Di sini CO2 dianggap tidak bisa melewati NaOH, CO2 akan bereaksi dengan NaOH, berubah dalam bentuk larutan Na2CO3 atau NaHCO3.
Berbeda dengan N2 yang relatif stabil, sulit bereaksi dengan NaOH, maka N2 dapat lolos sebagai gas yang tersisa.
Jadi 96 cm3 itu adalah gas N2.
Konversi 96 cm3 gas N2 bersatuan mol.
96 cm3 N2 | 1 dm3 N2 | 1 mol N2 | 0,004 mol N2 |
1000 cm3 N2 | 24 dm3 N2 |
96 cm3 = 0,004 mol N2 pada keadaan RTP
Menentukan jumlah CO(NH2)2 berdasarkan jumlah N2 pada reaksi awal setara
0,004 mol N2 | 1 mol CO(NH2)2 | 0,002 mol CO(NH2)2 |
2 mol N2 |
Konversi satuan mol ke satuan massa (g) untuk CO(NH2)2
0,002 mol CO(NH2)2 | 60 g CO(NH2)2 | 0,12 g CO(NH2)2 |
1 mol CO(NH2)2 |
Kadar urea dalam sampel:
Kadar urea = $\mathsf{\dfrac{massa~urea}{massa~sampel} \times 100\%}$
Kadar urea = $\mathsf{\dfrac{0{,}12~g}{0{,}3~g} \times 100\%}$
Kadar urea = $\mathsf{40\%}$
Jawaban yang tepat E. 40%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar