Simulasi Warna Kembang Api Berdasarkan Logam

Minggu, 05 Oktober 2025

Kembang api menghasilkan warna-warna indah melalui reaksi kimia yang melibatkan senyawa logam. Saat kembang api dinyalakan, panas dari pembakaran menyebabkan elektron dalam atom logam tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Ketika elektron kembali ke tingkat energi dasar (ground state), mereka melepaskan energi berupa cahaya dengan panjang gelombang tertentu, yang kita lihat sebagai warna spesifik.

Proses ini disebut emisi atomik, dan setiap logam memiliki spektrum emisi unik karena perbedaan struktur atomnya.

Berikut adalah penjelasan singkat untuk senyawa logam yang digunakan dalam simulasi ini, beserta warna nyala yang dihasilkan dan alasan ilmiahnya:

  • Lithium (Li): Menghasilkan warna merah cerah. Senyawa seperti lithium karbonat melepaskan cahaya merah karena transisi elektron pada panjang gelombang sekitar 670 nm.

  • Sodium (Na): Menghasilkan warna kuning cerah. Natrium klorida atau senyawa natrium lainnya memancarkan cahaya kuning kuat pada 589 nm, yang sangat sensitif bagi mata manusia.

  • Potassium (K): Menghasilkan warna ungu atau violet. Kalium klorida memancarkan cahaya ungu karena transisi elektron pada panjang gelombang sekitar 404-769 nm.

  • Calcium (Ca): Menghasilkan warna oranye-merah. Kalsium klorida menghasilkan warna ini melalui emisi pada panjang gelombang merah-oranye.

  • Strontium (Sr): Menghasilkan warna merah dalam. Strontium nitrat atau klorida memancarkan cahaya merah intens pada sekitar 606-689 nm.

  • Barium (Ba): Menghasilkan warna hijau cerah. Barium klorida atau nitrat melepaskan cahaya hijau pada panjang gelombang 493-588 nm.

  • Copper (Cu): Menghasilkan warna biru-hijau atau biru. Tembaga klorida memancarkan cahaya biru pada suhu tertentu, tetapi rentan terhadap panas tinggi yang bisa mengubah warnanya.

  • Caesium (Cs): Menghasilkan warna ungu-biru. Mirip dengan kalium, cesium memancarkan cahaya biru-ungu melalui transisi elektronnya.

  • Rubidium (Rb): Menghasilkan warna merah-ungu. Rubidium klorida menghasilkan warna ini serupa dengan kalium tetapi dengan nuansa merah lebih kuat.

Warna-warna ini bisa bervariasi tergantung pada senyawa spesifik dan kondisi pembakaran, tetapi prinsip dasarnya tetap sama: emisi cahaya dari elektron yang tereksitasi.

Petunjuk Singkat Cara Menggunakan Simulasi

  • Klik di mana saja pada canvas untuk meluncurkan kembang api dengan warna acak dari logam yang aktif.

  • Centang atau hilangkan centang pada checkbox logam untuk mengaktifkan atau menonaktifkan warna tertentu dalam simulasi.

  • Aktifkan "Peluncuran Otomatis" untuk membuat kembang api diluncurkan secara acak tanpa perlu klik.

  • Simulasi ini responsif, jadi cocok untuk dilihat di perangkat apa pun.

Simulasi Warna Kembang Api Berdasarkan Logam
Dirancang oleh urip.info

Klik di mana saja untuk meluncurkan kembang api dengan warna acak yang aktif
Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2025 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info