Tips Menyelesaikan Soal Larutan Elektrolit/Nonelektrolit (Uji Daya Hantar Listrik)

Selasa, 05 Januari 2021 edit

Urutan bahasan ini setelah bahasan ikatan kimia yang di dalamnya cukup banyak contoh-contoh senyawa kovalen maupun ion. Bekal yang memadai untuk melahap bahasan larutan elektrolit/nonelektrolit. Tinggal menghubungkan beberapa informasi terkait sifat larutan elektrolit/nonelektrolit saja. Simulasi untuk model uji daya hantar listrik dapat diunduh dari tautan ini.

Bila menguji jenis larutan dengan alat uji sederhana apakah suatu larutan yang tidak diketahui jenisnya termasuk larutan elektrolit atau nonelektrolit, elektrolit kuat atau lemah, berikut ini petunjuk untuk identifikasi daya hantar larutan tersebut.

Petunjuk sederhana dengan alat uji daya hantar listrik untuk larutan setidaknya dapat diperiksa keadaan sekitar elektrode dan lampu indikator ketika dihubungkan ke sumber arus listrik.

Keadaan lampu pada alat uji daya hantar larutan:

No Keadaan lampu Kesimpulan yang mungkin
1 Menyala terang Elektrolit kuat
2 Menyala redup Elektrolit lemah
3 Tidak menyala Nonelektrolit

Terang-redup nyala lampu tergantung kuat arus yang digunakan, hambatan kabel yang digunakan dan jenis larutan serta konsentrasi larutan. Agar diperoleh kesimpulan ketika membuat perbandingan yang tepat sebaiknya alat uji yang digunakan sama, artinya semua perangkat sama dan kuat arus yang digunakan juga sama. Dengan demikian daya hantar listrik pada larutan mutlak hanya ditentukan oleh konsentrasi ion-ion yang ada dalam larutan tersebut.

Ingat bahwa ion-ion inilah yang berperan dalam kemampuan menghantar arus listrik. Semakin banyak ion dalam larutan semakin kuat daya hantarnya, sebaliknya semakin sedikit ion dalam larutan maka semakin lemah daya hantarnya.

Berdasarkan daya hantar listrik, larutan digolongkan menjadi:

  1. Elektrolit kuat yaitu larutan yang menghantarkan arus listrik secara kuat karena jumlah ion-ion dalam larutan banyak.
  2. Elektrolit lemah yaitu larutan yang menghantarkan arus listrik secara lemah, tidak cukup kuat, karena jumlah ion-ion dalam larutan tidak banyak atau sedikit.
  3. Nonelektrolit yaitu larutan yang tidak menghantarkan arus listrik karena tidak adanya ion-ion dalam larutan.

Biasanya terkait banyak sedikitnya jumlah ion dalam larutan dikaitkan dengan derajat ionisasi (𝛂). Semakin besar nilai derajat ionisasi semakin daya hantar listriknya. Untuk larutan nonelektrolit biasa nilai derajat ionisasinya dianggap nol.

Kemunculan gelembung bisa saja ada pada kedua elektrode atau salah satu elektrode atau malah tidak muncul sama sekali. Tergantung jenis larutannya apakah jenis garam, asam, basa, atau netral. Biasanya bila gelembung gas muncul di sekitar elektrode negatif (katode) dan kemungkinan di sini dihasilkan gas hidrogen atau gas lainnya yang merupakan hasil reaksi reduksi, dan bila gelembung gas muncul di sekitar elektrode positif (anode) karena kemungkinan di sini dihasilkan gas oksigen atau gas lain yang merupakan hasil reaksi oksidasi.




Banyak-sedikitnya gelembung (gas) ini dipengaruhi oleh jenis larutan dan konsentrasi zat dalam larutan, asumsinya di sini kuat arus yang digunakan sama ketika digunakan untuk membandingkan dua larutan atau lebih. Bisa jadi ada larutan elektrolit kuat yang memang tidak menghasilkan gas, dan ada yang menghasilkan gas. Hal ini akan diulas lebih jauh pada bahasan sel elektrolisis atau reaksi redoks di kelas 12.

Jadi untuk menguji apakah larutan tertentu merupakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah atau nonelektrolit yang dapat dijadikan petunjuk adalah terang/redup/padamnya lampu saja, sementara keberadaan gelembung bukanlah petunjuk yang utama, bisa saja larutan elektrolit menghasilkan gelembung/gas di kedua elektrode, salah satu elektrode, atau tidak menghasilkan gelembung/gas. 

Namun bila hasil uji dihasilkan gelembung/gas di sekitar elektrode biasanya akan disertai nyala lampu baik redup maupun terang. Artinya setiap ada gelembung dapat dimaknai bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik karena gas-gas tersebut dari proses elektrolisis larutan, dan ini berarti larutan tersebut dapat menghantar arus listrik.

Karena ini alat uji sederhana maka kemampuan pengamatan dan faktor lain akan sangat menentukan. Berbeda bila digunakan alat digital dengan tingkat kesensitifan tinggi, akan jauh lebih tinggi akurasinya dalam memberikan informasi apakah suatu larutan itu termasuk elektrolit atau nonelektrolit.

CMIIW.

Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info