Kafein (caffeine) termasuk ke dalam senyawa heterosiklik. Senyawa yang merupakan gabungan dari beberapa struktur cincin dengan jenis atom berbeda (tidak hanya atom C). Kafein memiliki nama yang direkomendasikan IUPAC: 1,3,7-trimethylpurine-2,6-dione atau 3,7-dihydro-1,3,7-trimethyl-1H-purine-2,6-dione. Berikut akan diuraikan cara penamaan menurut IUPAC.
Rumus struktur 2D kafein:
Analisis penamaan kafein menurut IUPAC:
Struktur utama: purin (purine).
Purin merupakan gabungan dari pirimidin (pyrimidine) dan imidazol (imidazole).
Penamaan purin ini merupakan penamaan semitrivial yang sudah diakui IUPAC.
Sistem penomoran purin memiliki perkecualian. Biasanya penomoran yang merupakan gabungan cincin pada 2 atom jembatan (ikatan penghubung) tidak dinomori, tetapi diloncati seperti penomoran heterosiklik pada umumnya.
Bandingkan sistem penomoran purin yang diberikan pada Gambar-1 dengan gambar-3 atau dengan sistem penomoran struktur benzodiazepin.
Referensi: R. R. Gupta, M. Kumar, V. Gupta; Heterocyclic Chemistry Volume I; halaman 14; Springer; 1998.
Kafein dengan nama lengkap menurut IUPAC:
3,7-dihydro-1,3,7-trimethyl-1H-purine-2,6-dione.
diindonesiakan
3,7-dihidro-1,3,7-trimetil-1H-purin-2,6-dion.
Penjelasan 3,7-dihidro:
Pada atom nomor 1,3,7 menunjukkan atom dengan ikatan jenuh, tidak ada ikatan rangkap. Yang seperti itu maka diberi nama 1,3,7-trihidro, tetapi karena pada atom nomor 1 (yang juga nomor atom jenuh terendah), kemudian ditandai dengan -1H-, dengan demikian atom jenuh tersisa di atom nomor 3 dan 7. Oleh karenanya menjadi 3,7-dihidro, bukan lagi 1,3,7-trihidro.
Penjelasan 1,3,7-trimetil:
Ini merupakan cabang umum, pada atom nomor 1,3,7 masing-masing memiliki cabang metil (-CH3).
Penjelasan -purin-2,6-dion:
Purin memiliki dua gugus keton (C=O) pada atom nomor 2 dan 6, sehingga menjadi 2,6-dion.
CMIIW.
Rumus struktur 2D kafein:
Gambar-1 |
Analisis penamaan kafein menurut IUPAC:
Struktur utama: purin (purine).
Purin merupakan gabungan dari pirimidin (pyrimidine) dan imidazol (imidazole).
Gambar-2 |
Sistem penomoran purin memiliki perkecualian. Biasanya penomoran yang merupakan gabungan cincin pada 2 atom jembatan (ikatan penghubung) tidak dinomori, tetapi diloncati seperti penomoran heterosiklik pada umumnya.
Bandingkan sistem penomoran purin yang diberikan pada Gambar-1 dengan gambar-3 atau dengan sistem penomoran struktur benzodiazepin.
Gambar-3 |
Kafein dengan nama lengkap menurut IUPAC:
3,7-dihydro-1,3,7-trimethyl-1H-purine-2,6-dione.
diindonesiakan
3,7-dihidro-1,3,7-trimetil-1H-purin-2,6-dion.
Penjelasan 3,7-dihidro:
Pada atom nomor 1,3,7 menunjukkan atom dengan ikatan jenuh, tidak ada ikatan rangkap. Yang seperti itu maka diberi nama 1,3,7-trihidro, tetapi karena pada atom nomor 1 (yang juga nomor atom jenuh terendah), kemudian ditandai dengan -1H-, dengan demikian atom jenuh tersisa di atom nomor 3 dan 7. Oleh karenanya menjadi 3,7-dihidro, bukan lagi 1,3,7-trihidro.
Penjelasan 1,3,7-trimetil:
Ini merupakan cabang umum, pada atom nomor 1,3,7 masing-masing memiliki cabang metil (-CH3).
Penjelasan -purin-2,6-dion:
Purin memiliki dua gugus keton (C=O) pada atom nomor 2 dan 6, sehingga menjadi 2,6-dion.
Struktur 3D Kafein
CMIIW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar