Bedah Kisi-kisi UN Kimia 2019 - Bagian Kimia Analitik

Sabtu, 01 Desember 2018 edit

Bedah kisi ujian nasional (UN) Kimia 2018/2019 di sini sebatas memberikan petunjuk peluang yang muncul saja. Tidak diberikan contoh soal. Terlalu banyak kemungkinan untuk model soal. Sebaiknya dapat menyimak contoh soal yang terdapat pada pembahasan soal UN tahun sebelumnya atau melihat lebih teliti pada buku ajar yang digunakan selama ini. Bertutut-turut akan dibedah setiap bagian kimia (kimia dasar, kimia analitik, kimia fisika, kimia organik, kimia anorganik).

Penomoran kisi ini untuk memudahkan perujukan dalam setiap bedah kisi. Penomoran kisi-kisi hasil tata ulang dari kisi-kisi UN Kimia 2019 BSNP dapat diakses dari tautan ini. Kisi-kisi USBN Kimia 2019 juga tidak jauh berbeda dengan kisi-kisi UN 2019 ini. Oleh karena itu untuk USBN juga dapat mengacu pada bedah kisi di sini.



Peserta didik mampu memahami, mengaplikasikan pengetahuan serta menggunakan nalar berkaitan dengan:

Kimia Analitik Kisi-9
Pengenalan teknik pemisahan atau pemurnian di laboratorium (destilasi, kristalisasi, sublimasi, kromatografi, dekantasi, magnetisasi, dan lain-lain).
  • Pemisahan atau pemurnian adalah fokus kimia analitik di laboratorium. Bila fokusnya adalah teknis maka dalam soal dengan kisi ini biasanya akan beriksar pada pemilihan teknik yang tepat sesuai data atau sifat fisika zat-zat yang akan dipisahkan atau dimurnikan. Biasanya dasarnya salah satu dari ukuran partikel yang akan dipisahkan, titik didihnya, kelarutannya, daya endap, daya difusi, atau daya adsorbsi. Beberapa teknik yang dipelajari di SMA:
    1. Destilasi: pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih konponen dalam larutan. Biasa dilakukan pemanasan secara terkontrol sesuai titik didih zat yang hendak dipisahkan. Setelah zat berubah menjadi gas kemudian dilakukan prosen pendinginan atau kondensasi untuk menghasilkan zat tersebut. Pendinginan dapat menggunakan aliran air atau mungkin es atau zat lain di sekitar aliran gas yang hendak dikondensasikan (diembunkan). Sangat mungkin ini dikombinasi dengan kisi soal lain seperti destilasi bertingkat untuk pemisahan fraksi minyak bumi.
    2. Kristalisasi: pemisahan suatu zat yang semula cair/gas dalam suatu larutan kemudian diubah menjadi kristal (wujud padat). Dasarnya adalaj kelarutan bahan pada larutan itu atau perbedaan titik beku. Contoh terkenal adalah pengkristalan garam yang ada di air laut. Air diuapkan dengan panas terik matahari sehingga dihasilkan kristal garam
    3. Sublimasi: prinsip pemisahan ini adalah penguapan zat padat langsung menjadi gas (uap) tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu. Biasanya tujuannya adalah memisahkan zat pengotor yang tercampur. Pengotornya tidak menyublim dan akan tertinggal. Ini biasa dilakukan untuk memurnikan iod dari pengotornya. 
    4. Kromatografi: teknik pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Prinsipnya adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan daya penguapan. Contoh  pemisahan zat-zat dalam tinta, bukan cinta yah.
    5. Dekantasi: teknik pemisahan zat dari campurannya yang memang beda fasa biasa padatan dengan cairan. Dilakukan dengan cara menuang cairan secara perlahan-lahan, hingga padatan akan tertinggal di dalam wadah semula.
    6. Magentisasi: pemisahan secara magnetik menggunakan kekuatan magnet untuk memisahkan zat-zat tertentu yang memang tertarik oleh medan magnet (feromagnetik dan paramagnetik. Zat lain yang tidak tertarik medan magnet berarti ia bersifat diamagnetik.
    7. Metode lain misalnya filtrasi, memisahkan zat dalam campuran dengan menggunakan saringan; ekstraks, melarutkan bahan bahan campuran ke dalam pelarut yang sesuai kemudian dipisahkan sehingga menghasilkan ekstrak, seperti ekstrak manggis, ingat iklan itu?


Kimia Analitik Kisi-10
Sifat larutan (non)-elektrolit dan daya hantar listrik.
  • Sering kali bila membahas sifat larutan elektrolit atau larutan nonelektrolit dikaitkan dengan daya hantar serta data lain bisanya dari data alat uji daya hantar listrik. Bisa dalam bentuk gambar atau data saja.
  • Membedakan mana larutan yang bersifat elektrolit dan larutan yang bersifat nonelektrolit
  • Membedakan mana larutan yang bersifat elektrolit kuat dan mana larutan yang bersifat elektrolit lemah. Kesimpulannya dilakukan dengan mengamati terang redupnya lampu pada alat uji daya hantar listrik, ada tidaknya gelembung gas, atau sedikit banyaknya gelembung gas pada saat uji daya hantar listrik.
  • Cermati data yang dberikan termasuk nilai derajat ionisasi (𝛂) larutan, elektrolit kuat 𝛂 = 1, nonelektrolit 𝛂 = 0.
Kimia Analitik Kisi-11
Sifat larutan asam-basa (kuat dan lemah) meliputi konsep kesetimbangan pengionannya dalam larutan.
  • Soal-soal dengan tema seperti pada kisi ini bisa saja diberikanuntuk mengamati atau menentukan jenis asam/basa (kuat atau lemah) berdasarkan nilai Ka atau Kb. 
  • Mengurutkan manakah asam/basa (kuat atau lemah) berdasar nilai tetapan kesetimbangan asam (Ka) atau tetapan kesetimbangan basa (Kb). Ka semakin besar berarti keasamannya semakin besar pula, Ka semakin kecil bisa dimaknai semakin kecil, demikian pula Kb semakin besar maka sifat basa larutan semakin besar pula dan sebaliknya.





Kimia Analitik Kisi-12
Titrasi asam-basa dan kurva titrasinya (termasuk indikator dan perubahan warnanya).
  • Kisi ini mungkin akan mirip dengan soal tahun lalu seperti yang disajikan di bawah ini. 
  • Ingat ada beberapa jenis titrasi. Titrasi asam kuat vs basa kuat atau sebaliknya. Titrasi asam kuat vs basa lemah. Titrasi asam lemah vs basa kuat. Juga ada titrasi bertingkat dengan menggunakan beberapa larutan indikator. 
  • Simak baik-baik model atau bentuk kurva, di mana titik ekuivalen tercapai untuk menentukan larutan indikator yang sesuai trayek pH-nya. 
  • Harus paham juga jenis-jenis asam kuat/lemah dan basa kuat/lemah.

Kimia Analitik Kisi-13
pH, komponen dan sifat larutan penyangga.
  • Soal kuantitatif bisa menanyakan tentang hitungan pH beserta variabel lain yang terkait dengan larutan penyangga.
  • Soal kualitatif bisa menyangkut pengelompokkan mana spesi yang dapat menghasilkan larutan penyangga.
  • Bisa juga dikaitkan atau diintegrasikan dengan kisi nomor lain seperti titrasi asam-basa beserta hitungan atau analisis kualitatifnya.
  • Yang sering muncul biasanya adalah tentang larutan penyangga dalam metabolisme tubuh, seperti soal UN tahun lalu. 

Kimia Analitik Kisi-14
Hidrolisis garam (pH, reaksi kesetimbangan hidrolisis).
  • Soal kuantitatif bisa menanyakan tentang hitungan pH beserta variabel lain yang terkait dengan hidrolisis garam ini.
  • Soal kualitatif bisa menyangkut pengelompokan mana spesi yang terhidrolisis dan mana yang tidak terhidrolisis
  • Bisa juga dikaitkan atau diintegrasikan dengan kisi nomor lain seperti titrasi asam-basa beserta hitungan atau analisis kualitatifnya.

Kimia Analitik Kisi-15
Konsep kekuatan asam (atau basa) serta kesetimbangan pengionannya dalam larutan (jika dipengaruhi ion senama atau pengenceran)
  • Sepertinya kisi-15 ini mengarah ke penerapan tentang kelarutan dan Ksp. Menghitung pH agar terbentuk atau tidak terbentuk endapan dengan ambang batas pH tertentu. 
  • Karena pada bahasan kelarutan dan Ksp memang terjadi reaksi kesetimbangan maka pengenceran dan pengaruh penambahan ion senama dapat dimainkan di sini. Cukup banyak soal-soal yang sudah dibahas pada pokok bahasan ini di kelas. 

Kimia Analitik Kisi-16
Data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa (dikembangkan ke titrasi redoks: penentuan kadar vitamin C, kadar glukosa darah, oksigen terlarut, bilangan iodin, dan lain-lain)
  • Menyimak kisi ke-16 ini mungkin akan disajikan dalam wacana yang cukup panjang, namun bisa saja pertanyaannya sangat sederhana namun perlu penalaran yang relatif tinggi berdasar data atau fakta yang diberikan. Sifat soal bisa kuantitatif (menghitung) maupun berupa narasi.
  • Bila dikaitkan dengan titrasi redoks dan penentuan kadar vitamin biasanya adalah metode titrasi iodometri. Prinsip penentuannya adalah berdasarkan perbandingan jumlah gas iodin dengan jumlah asam askorbat (vitamin C).
  • Kadar glukosa darah, bila mengacu ke UN 2018 soalnya bisa saja akan mirip seperti berikut:
  • Kadar oksigen terlarut, bila dikaitkan dengan titrasi redoks silakan menggunakan perbandingan spesi dalam persamaan reaksi redoks. 
  • Peluang munculnya soal dalam bentuk integrasi sangat besar untuk itu mempersiapkan materi seperti pada kisi-16 ini menjadi sangat perlu.
Kimia Analitik Kisi-17
Hidrolisis garam (pH, reaksi kesetimbangan hidrolisis yang dikembangkan pada hidrolisis ester/trigliserida/disakarida/dipeptida atau lebih pada suasana asam atau basa).
  • Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Kisi-17 ini tampaknya kemungkinan terintegrasi dengan bahasan kimia organik seperti proses hidrolisis ester menjadi asam alkanoat dan alkohol,  hidrolisis disakarida menjadi monosakarida penyusunnya, hidrolisis dipeptida atau protein menjadi asam-asam amino penyusunnya.

Hasil sharing Pak Zainal Abidin di grup AGKI telegram:

Hasil bedah kisi-kisi ini sangat subjektif tidak ada jaminan bahwa ini pasti akan keluar dalam soal UN kimia 2019. Mempersiapkan diri sedini mungkin akan membuat segalanya lebih ringan. Bila diperlukan kelak akan dilakukan pembaharuan.
Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info