Berikut ini beberapa soal kontekstual larutan penyangga disertai pembahasannya.
Soal 1 (Hitung [HA] Awal)
Diketahui larutan penyangga dengan pH = 5,0 terdiri dari asam lemah HA (pKa = 4,8) dan garam NaA 0,1 M. Jika volume total larutan 500 mL, berapa mol HA yang harus ditambahkan?
Gunakan persamaan Henderson-Hasselbalch:
pH = pKa + log(|[A⁻]//[HA]|)
5,0 = 4,8 + log(|0,1//[HA]|)
log(|0,1//[HA]|) = 0,2 → |0,1//[HA]| = 100,2 ≈ 1,585
[HA] = 0,063 M
Mol HA = 0,063 M × 0,5 L = 0,0315 mol
Soal 2 (Hitung Volume Titran)
Sebanyak 100 mL HA 0,2 M (pKa = 5,0) dititrasi dengan NaOH 0,1 M hingga pH = 5,3. Berapa volume NaOH yang harus ditambahkan?
Gunakan persamaan Bufer :
5,3 = 5,0 + log(|[A⁻]//[HA]|)
|[A⁻]//[HA]| = 2
Misal volume NaOH = V mL:
Mol A⁻ = 0,1V mmol
Mol HA sisa = |20 - 0,1V| mmol
|0,1V//(20-0,1V)| = 2 → V = 133,3 mL
Soal 3 (Hitung pKa)
Larutan mengandung 0,05 mol HA dan 0,1 mol NaA dalam 1 L memiliki pH = 5,5. Berapa pKa asam lemah HA?
Gunakan persamaan:
pH = pKa + log(|[A⁻]//[HA]|)
5,5 = pKa + log(|0,1//0,05|)
5,5 = pKa + log(2) → pKa = |5,5 - 0,3| = 5,2
Soal 4 (Hitung Perbandingan Mol)
Berapa perbandingan mol NaA:HA yang diperlukan untuk membuat penyangga pH = 4,0 jika pKa HA = 3,8?
Gunakan persamaan:
4,0 = 3,8 + log(|[A⁻]//[HA]|)
log(|[A⁻]//[HA]|) = 0,2 → |[A⁻]//[HA]| = 100,2 ≈ 1,585
Perbandingan mol = 1,585:1
Soal 5 (Hitung Massa Garam)
Larutan penyangga NH₃ (Kb = 1,8×10⁻⁵) dengan pH = 9,0 dibuat dengan mencampur 100 mL NH₃ 0,1 M dan NH₄Cl. Berapa gram NH₄Cl (Mr = 53,5) yang harus ditambahkan?
Hitung pOH terlebih dahulu:
pOH = |14 - 9,0| = 5,0
pOH = pKb + log(|[NH_4^+]//[NH_3]|)
5,0 = 4,74 + log(|[NH_4^+]//0,1|)
[NH₄⁺] = 0,182 M → Mol = 0,0182
Massa NH₄Cl = 0,0182 × 53,5 = 0,974 g
Soal 6 (Hitung Konsentrasi Awal Basa)
Larutan penyangga NH₃/NH₄⁺ dengan pH = 8,8 memiliki [NH₄⁺] = 0,15 M. Jika Kb NH₃ = 1,8×10⁻⁵, berapa konsentrasi awal NH₃?
Hitung pOH:
pOH = |14 - 8,8| = 5,2
5,2 = 4,74 + log(|0,15//[NH₃]|)
[NH₃] = 0,067 M
Soal 7 (Hitung pH setelah Penambahan Asam)
Ke dalam 1 L penyangga NH₃ 0,1 M dan NH₄Cl 0,2 M ditambahkan 0,01 mol HCl. Hitung pH akhir! (Kb = 1,8×10⁻⁵)
Reaksi yang terjadi:
NH₃ + HCl → NH₄⁺
Awal: [NH₃] = 0,1 M; [NH₄⁺] = 0,2 M
Setelah +HCl: [NH₃] = 0,09 M; [NH₄⁺] = 0,21 M
pOH = 4,74 + log(|0,21//0,09|) = 5,11
pH = |14 - 5,11| = 8,89
Soal 8 (Hitung Kapasitas Bufer )
Larutan penyangga mengandung 0,2 mol NH₃ dan 0,3 mol NH₄⁺ dalam 500 mL. Berapa mol HCl maksimal yang dapat ditambahkan sebelum pH berubah lebih dari 1 satuan? (Kb = 1,8×10⁻⁵)
Hitung pH awal:
pOH = 4,74 + log(|0,6//0,4|) = 4,92
Batas perubahan pH: pOH = 5,92
5,92 = 4,74 + log(|(0,6+x)//(0,4-x)|)
x = 0,197 mol/L
Mol HCl maks = 0,197 × 0,5 = 0,0985 mol
Soal 9 (Hitung Perubahan pH setelah Pengenceran)
Sebanyak 100 mL larutan penyangga asam format/HCOONa dengan pH 3,8 (Ka = 1,8×10⁻⁴) yang mengandung 0,01 mol HCOOH dan 0,015 mol HCOONa diencerkan menjadi 500 mL. Hitung pH setelah pengenceran!
Langkah 1: Hitung konsentrasi awal:
[HCOOH] = 0,01 mol / 0,1 L = 0,1 M
[HCOO⁻] = 0,015 mol / 0,1 L = 0,15 M
Langkah 2: Verifikasi pH awal:
pH = pKa + log(|[HCOO⁻]//[HCOOH]|)
3,8 = 3,74 + log(|0,15/0,1|) → 3,8 ≈ 3,74 + 0,18 (konsisten)
Langkah 3: Hitung setelah pengenceran:
[HCOOH] = 0,01 mol / 0,5 L = 0,02 M
[HCOO⁻] = 0,015 mol / 0,5 L = 0,03 M
pH = 3,74 + log(|0,03/0,02|) = 3,74 + 0,18 = 3,92
pH meningkat sedikit karena pengenceran mempengaruhi aktivitas ion
Soal 10 (Hitung Konsentrasi Awal dari pH Akhir)
Larutan penyangga NH₃/NH₄⁺ dibuat dengan menambahkan x gram NH₄Cl (Mr = 53,5) ke dalam 200 mL NH₃ 0,2 M. Jika pH akhir larutan adalah 9,0 (Kb NH₃ = 1,8×10⁻⁵), hitung nilai x!
Langkah 1: Hitung pOH:
pOH = 14 - 9,0 = 5,0
Langkah 2: Gunakan persamaan Bufer basa:
pOH = pKb + log(|[NH₄⁺]//[NH₃]|)
5,0 = 4,74 + log(|[NH₄⁺]/0,2|)
Langkah 3: Hitung [NH₄⁺]:
log(|[NH₄⁺]/0,2|) = 0,26 → [NH₄⁺] = 0,2 × 100,26 ≈ 0,364 M
Langkah 4: Hitung massa NH₄Cl:
Mol NH₄⁺ = 0,364 M × 0,2 L = 0,0728 mol
Massa NH₄Cl = 0,0728 mol × 53,5 g/mol = 3,90 gram
Soal 11 (Dasar)
Konteks: Memahami komponen larutan penyangga.
Manakah dari campuran berikut yang tidak membentuk larutan penyangga?
- 50 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaOH 0,05 M
- 50 mL NH3 0,1 M + 50 mL HCl 0,1 M
- 50 mL HCN 0,1 M + 50 mL KCN 0,1 M
- 50 mL HF 0,1 M + 50 mL NaF 0,1 M
Jawaban: B
Larutan penyangga terbentuk dari:
- Asam lemah + basa konjugasi (contoh: |[CH_3COOH]//[CH_3COO^-]|
- Basa lemah + asam konjugasi (contoh: |[NH_3]//[NH_4]^+|
Analisis opsi:
- A: CH3COOH (asam lemah) + NaOH (basa kuat) bereaksi parsial membentuk |CH_3COO^-| (penyangga).
- B: NH3 (basa lemah) + HCl (asam kuat) bereaksi sempurna membentuk NH4Cl (bukan penyangga).
- C & D: Pasangan asam lemah + garamnya (|HCN/KCN| dan |HF/NaF|) adalah penyangga.
Soal 12 (Menghitung pH)
Konteks: Aplikasi rumus pH larutan penyangga asam.
Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8 × 10-5) dicampur dengan 100 mL larutan CH3COONa 0,1 M. Hitung pH campuran tersebut!
Langkah 1: Tentukan konsentrasi setelah pencampuran (volume total = 200 mL):
[CH3COOH] = |(100 mL × 0,1 M)/200 mL| = 0,05 M
[CH3COO-] = |(100 mL × 0,1 M)/200 mL| = 0,05 M
Langkah 2: Gunakan rumus penyangga asam:
pH = pKa + log([CH3COO-]//[CH3COOH])
pKa = -log(1,8 × 10-5) = 4,74
pH = 4,74 + log(|0,05/0,05|) = 4,74 + log(1) = 4,74
Soal 13 (Perubahan pH)
Konteks: Memahami efek pengenceran pada larutan penyangga.
Larutan penyangga dengan pH = 5 dicampur dari asam lemah HA dan NaA. Jika larutan ini diencerkan 10 kali, apa yang terjadi pada pH-nya?
- pH tetap 5
- pH naik menjadi 6
- pH turun menjadi 4
- pH bisa naik atau turun tergantung Ka
Jawaban: A
Larutan penyangga mempertahankan pH meskipun diencerkan karena perbandingan [A-]//[HA] tidak berubah. Rumus pH:
pH = pKa + log([A-]//[HA])
Pengenceran mengurangi [A-] dan [HA] secara proporsional, sehingga nilai log tetap sama.
Soal 14 (Aplikasi Biologis)
Konteks: Sistem penyangga dalam darah (HCO3-/H2CO3).
Pada kondisi asidosis (pH darah turun), tubuh mengkompensasi dengan meningkatkan ekskresi ion H+ dan menahan HCO3-. Bagaimana mekanisme ini mempengaruhi kesetimbangan penyangga karbonat?
Mekanisme: Reaksi kesetimbangan penyangga karbonat:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3 ⇌ H+ + HCO3-
- Ketika [H+] meningkat (pH turun), kesetimbangan bergeser ke kiri mengikat H+ membentuk H2CO3.
- Ekskresi H+ dan retensi HCO3- meningkatkan rasio [HCO3-]//[H2CO3], sehingga pH naik kembali (sesuai persamaan Henderson-Hasselbalch).
Soal 15 (Analisis Eksperimen)
Konteks: Percobaan membuat larutan penyangga dengan pH target.
Seorang siswa ingin membuat 500 mL larutan penyangga asam asetat (Ka = 1,8 × 10-5) dengan pH = 5. Jika tersedia CH3COOH 0,2 M dan CH3COONa padat, berapa gram CH3COONa (Mr = 82) yang harus ditambahkan ke dalam 250 mL CH3COOH 0,2 M?
Langkah 1: Hitung [CH3COOH] setelah pengenceran (250 mL → 500 mL):
[CH3COOH] = (250 mL × 0,2 M) / 500 mL = 0,1 M
Langkah 2: Gunakan rumus pH penyangga:
5 = 4,74 + log([CH3COO-]/0,1)
log([CH3COO-]/0,1) = 0,26
[CH3COO-] = 100,26 × 0,1 ≈ 0,182 M
Langkah 3: Hitung massa CH3COONa untuk 500 mL:
mol CH3COO- = 0,182 M × 0,5 L = 0,091 mol
massa = 0,091 mol × 82 g/mol = 7,462 gram
Soal 16 (Kontekstual Industri)
Konteks: Pemilihan larutan penyangga dalam industri farmasi.
Suatu obat injeksi harus memiliki pH stabil sekitar 7,4. Mengapa Bufer fosfat (H2PO4-/HPO42-) lebih dipilih daripada Bufer asetat untuk aplikasi ini? (pKa H2PO4- = 7,2; pKa CH3COOH = 4,74)
Alasan:
- Bufer fosfat memiliki pKa (7,2) yang lebih dekat dengan pH target (7,4), sehingga lebih efektif mempertahankan pH (efek Bufer maksimal ketika pH ≈ pKa ± 1).
- Bufer asetat (pKa 4,74) tidak cocok untuk pH netral/basa lemah karena kapasitas buffernya rendah di rentang pH 7-8.
- Fosfat juga tidak beracun dan kompatibel dengan sistem biologis.
Soal 17 (Aplikasi Lingkungan)
Konteks: Penyangga dalam tanah pertanian.
Tanah gambut memiliki pH alami 3,5-4,5. Untuk menanam padi yang membutuhkan pH 6-7, petani menambahkan kapur (CaCO3). Mengapa sistem alami asam humat/ humat (asam lemah/ basa konjugasi) dalam tanah disebut sebagai "penyangga alami"?
Penjelasan:
- Asam humat (HA) dan ion humat (A-) membentuk pasangan asam-basa konjugasi yang dapat menetralisir tambahan H+ atau OH-.
- Ketika ditambah CaCO3 (basa), HA melepas H+ untuk menetralisir OH-: HA + OH- → A- + H2O.
- Sistem ini memperlambat kenaikan pH sehingga perubahan tidak drastis yang merusak mikroorganisme tanah.
Soal 18 (Kimia Fisik)
Konteks: Kapasitas Bufer .
Dua larutan penyangga dibuat dengan komposisi:
- Bufer X: 0,1 M CH3COOH + 0,1 M CH3COONa (total 100 mL)
- Bufer Y: 0,01 M CH3COOH + 0,01 M CH3COONa (total 1000 mL)
Manakah yang memiliki kapasitas Bufer lebih besar terhadap penambahan HCl 0,1 M? Jelaskan!
Jawaban: Bufer X
Alasan:
- Kapasitas Bufer bergantung pada jumlah mol komponen penyangga, bukan volume.
- Bufer X: mol CH3COO- = 0,1 M × 0,1 L = 0,01 mol
- Bufer Y: mol CH3COO- = 0,01 M × 1 L = 0,01 mol (sama)
- Namun, konsentrasi tinggi (Bufer X) lebih resistan terhadap perubahan pH karena perubahan relatif [A-]//[HA] lebih kecil saat ditambah asam.
Soal 19 (Bioteknologi)
Konteks: Kultur sel mamalia.
Dalam kultur sel, digunakan Bufer HEPES (pKa = 7,5) dan CO2/NaHCO3 (pKa = 6,1). Mengapa dua sistem Bufer ini sering dikombinasikan? Jelaskan berdasarkan mekanisme kerjanya!
Penjelasan:
- HEPES: Bufer organik dengan pKa 7,5 (optimal untuk pH fisiologis 7,2-7,4), tidak berinteraksi dengan CO2.
- CO2/NaHCO3: Meniru sistem Bufer alami dalam tubuh, merespon perubahan metabolik sel yang menghasilkan CO2.
- Kombinasi keduanya memberikan stabilitas ganda: HEPES untuk fluktuasi kecil, sistem bikarbonat untuk fluktuasi besar akibat aktivitas sel.
Soal 20 (Kimia Analitik)
Konteks: Preparasi sampel uji PCR.
Larutan TE Bufer (10 mM Tris-HCl + 1 mM EDTA, pH 8,0) digunakan untuk menyimpan DNA. Tris-HCl (pKa = 8,1) berfungsi sebagai penyangga, sedangkan EDTA mengikat ion Mg2+. Hitung perbandingan [Tris]//[Tris-H+] dalam larutan ini!
Langkah 1: Gunakan persamaan Henderson-Hasselbalch:
pH = pKa + log([Tris]//[Tris-H+])
8,0 = 8,1 + log([Tris]//[Tris-H+])
log([Tris]//[Tris-H+]) = -0,1
[Tris]//[Tris-H+] = 10-0,1 ≈ 0,79
Artinya: Perbandingan mol Tris : Tris-H+ = 0,79 : 1
Soal 21 (Industri Pangan)
Konteks: Pengawetan saus tomat.
Saus tomat komersial (pH 3,8-4,2) menggunakan Bufer asam sitrat/sitrat (pKa1 = 3,1;
pKa2 =
4,8). Mengapa sistem Bufer ini efektif untuk:
a) Menghambat pertumbuhan bakteri?
b) Mempertahankan rasa asam yang konsisten?
Jawaban:
a) Efek antibakteri:
- pH 3,8-4,2 berada di bawah kisaran pertumbuhan kebanyakan bakteri (pH 6,5-7,5).
- Asam sitrat dapat menembus dinding sel bakteri dan mengganggu metabolisme.
b) Konsistensi rasa:
- Sistem Bufer mempertahankan pH stabil meskipun ada pengenceran atau kontaminasi minor.
- pH rendah (asam) dipertahankan oleh kesetimbangan H3Cit ⇌ H2Cit- + H+.
Soal 22 (Hitung [HA])
Konteks: Preparasi Bufer fosfat untuk obat.
Sebanyak 100 mL larutan penyangga NaH2PO4 0,2 M (Ka = 6,3 × 10-8) memiliki pH 7,0. Berapa konsentrasi H3PO4 yang harus ditambahkan ke dalam larutan ini untuk mencapai pH 6,8?
Langkah 1: Hitung [H3PO4] awal (pH 7,0):
7,0 = -log(6,3 × 10-8) + log([H2PO4-]//[H3PO4])
7,0 = 7,2 + log(0,2/[H3PO4]) → [H3PO4] = 0,316 M
Langkah 2: Hitung [H3PO4] baru (pH 6,8):
6,8 = 7,2 + log(0,2/[H3PO4]) → [H3PO4] = 0,501 M
Soal 23 (Hitung Volume NaOH)
Konteks: Titrasi parsial untuk membuat Bufer .
Berapa mL NaOH 0,1 M yang harus ditambahkan ke dalam 50 mL CH3COOH 0,2 M (Ka = 1,8 × 10-5) untuk mendapatkan larutan penyangga dengan pH 5,0?
Langkah 1: Gunakan persamaan Henderson-Hasselbalch:
5,0 = 4,74 + log([CH3COO-]//[CH3COOH])
[CH3COO-]//[CH3COOH] = 1,82
Langkah 2: Hitung volume NaOH (x mL):
Mol CH3COO- = x × 0,1
Mol CH3COOH sisa = 10 - (x × 0,1)
(0,1x)/(10 - 0,1x) = 1,82 → x = 64,5 mL
Soal 24 (Hitung Massa NH4Cl)
Konteks: Bufer untuk kultur bakteri.
Seorang peneliti ingin membuat 500 mL larutan penyangga NH3 0,1 M (Kb = 1,8 × 10-5) dengan pH 9,0. Berapa gram NH4Cl (Mr = 53,5) yang harus ditambahkan?
Langkah 1: Hitung pOH dan [NH4+]:
pOH = 14 - 9,0 = 5,0
5,0 = -log(1,8 × 10-5) + log([NH4+]/0,1)
[NH4+] = 0,056 M
Langkah 2: Hitung massa NH4Cl:
Mol NH4+ = 0,056 × 0,5 = 0,028 mol
Massa = 0,028 × 53,5 = 1,498 gram
Soal 25 (Hitung Ka)
Konteks: Karakterisasi asam organik.
Larutan penyangga dibuat dengan mencampur 100 mL larutan asam lemah HA 0,3 M dan 100 mL NaA 0,1 M memiliki pH 5,0. Tentukan nilai Ka asam lemah HA!
Langkah 1: Hitung konsentrasi setelah pencampuran:
[HA] = (100 × 0,3)/200 = 0,15 M
[A-] = (100 × 0,1)/200 = 0,05 M
Langkah 2: Hitung Ka:
5,0 = pKa + log(0,05/0,15)
pKa = 5,0 - log(1/3) = 5,48
Ka = 10-5,48 = 3,3 × 10-6
Soal 26 (Hitung Perbandingan Volume)
Konteks: Optimasi Bufer di laboratorium.
Berapa perbandingan volume NH3 0,2 M dan NH4Cl 0,2 M yang harus dicampur untuk membuat larutan penyangga dengan pH 10,0? (Kb NH3 = 1,8 × 10-5)
Langkah 1: Hitung pOH:
pOH = 14 - 10 = 4,0
4,0 = -log(1,8 × 10-5) + log([NH4+]//[NH3])
log([NH4+]//[NH3]) = -0,74
[NH4+]//[NH3] = 0,182
Langkah 2: Hitung perbandingan volume:
(0,2 × VNH4Cl)/(0,2 × VNH3) = 0,182
VNH4Cl : VNH3 = 1 : 5,5
Soal 27 (Hitung Perubahan Konsentrasi)
Konteks: Pengenceran Bufer dalam analisis.
Larutan penyangga asam format/HCOONa dengan pH 3,8 (Ka = 1,8 × 10-4) diencerkan hingga konsentrasi HCOONa menjadi 0,02 M. Jika pH setelah pengenceran adalah 4,0, berapa konsentrasi awal HCOONa sebelum diencerkan?
Langkah 1: Hitung [HCOO-]//[HCOOH] awal (pH 3,8):
3,8 = 3,74 + log([HCOO-]//[HCOOH])
[HCOO-]//[HCOOH] = 1,15
Langkah 2: Hitung [HCOOH] setelah pengenceran (pH 4,0):
4,0 = 3,74 + log(0,02/[HCOOH])
[HCOOH] = 0,0115 M
Langkah 3: Hitung konsentrasi awal:
Karena perbandingan tetap, [HCOO-]awal = 1,15 × [HCOOH]awal
Faktor pengenceran = 0,02/[HCOO-]awal = 0,0115/[HCOOH]awal
Substitusi diperoleh [HCOO-]awal = 0,0345 M
Soal 28 (Kapasitas Bufer )
Konteks: Evaluasi stabilitas Bufer enzimatik.
Larutan penyangga Tris-HCl 0,1 M (pKa = 8,1) dengan pH 7,8 memiliki kapasitas Bufer (β) sebesar 0,023 mol/L·pH. Berapa mL HCl 0,1 M yang dapat ditambahkan ke dalam 100 mL larutan ini sebelum pH-nya turun menjadi 7,6?
Langkah 1: Hitung ΔpH:
ΔpH = 7,6 - 7,8 = -0,2
Langkah 2: Gunakan rumus kapasitas Bufer :
β = Δn/(ΔpH × V) → 0,023 = Δn/(0,2 × 0,1)
Δn = 0,00046 mol HCl
Langkah 3: Hitung volume HCl:
V = n/M = 0,00046/0,1 = 4,6 mL
Soal 29 (Aktivitas Ion)
Konteks: Bufer dalam kondisi ionic strength tinggi.
Larutan penyangga asetat (Ka = 1,8×10-5) dengan konsentrasi [CH3COOH] = 0,2 M dan [CH3COO-] = 0,3 M memiliki koefisien aktivitas γA- = 0,75. Hitung pH nyata dengan memperhitungkan aktivitas ion!
Langkah 1: Hitung [A-] efektif:
[A-]efektif = γ × [A-] = 0,75 × 0,3 = 0,225 M
Langkah 2: Hitung pH:
pH = pKa + log([A-]efektif/[HA])
pH = 4,74 + log(0,225/0,2) = 4,79
Catatan: pH tanpa koreksi aktivitas = 4,82
Soal 30 (Asam Poliprotik)
Konteks: Sistem Bufer karbonat dalam oceanografi.
Air laut mengandung HCO3- 0,002 M dan CO32- 0,0003 M (Ka2 H2CO3 = 4,7×10-11). Jika pH air laut adalah 9,8, hitung konsentrasi H2CO3 dalam sistem ini!
Gunakan persamaan untuk Bufer HCO3-/CO32-:
pH = pKa2 + log([CO32-]//[HCO3-])
9,8 = -log(4,7×10-11) + log(0,0003/0,002)
9,8 = 10,33 + log(0,15) → Konsisten (log(0,15) ≈ -0,82)
Kesimpulan: [H2CO3] sangat kecil (≪ 10-6 M) karena pH ≫ pKa1 (6,3)
Soal 31 (Aplikasi Sel Elektrokimia)
Konteks: Potensial elektrode hidrogen dalam Bufer .
Suatu sel elektrokimia menggunakan elektrode hidrogen dalam larutan penyangga asetat pH 4,7. Jika potensial sel terukur 0,32 V, hitung tekanan H2 (atm) pada elektrode tersebut! (E° = 0 V, T = 298 K)
Gunakan persamaan Nernst:
E = E° - (0,059/n)log(PH2/[H+]2)
0,32 = 0 - 0,059 log(PH2/(10-4,7)2)
log(PH2/10-9,4) = -5,42
PH2 = 10-14,82 = 1,51×10-15 atm
Soal 32 (Entalpi Disosiasi)
Konteks: Pengaruh suhu pada pH Bufer .
Suatu Bufer fosfat (pKa = 7,2 pada 25°C) memiliki ΔH° disosiasi = +12 kJ/mol. Jika pH Bufer ini 7,0 pada 25°C, berapa pH-nya pada 37°C? (R = 8,314 J/mol·K)
Gunakan persamaan van't Hoff:
ln(Ka2/Ka1) = (ΔH°/R)(1/T1 - 1/T2)
ln(Ka2/10-7,2) = (12000/8,314)(1/298 - 1/310)
Ka2 = 2,04×10-7 → pKa2 = 6,69
pH baru:
pH = pKa + log([A-]//[HA]) = 6,69 + log(100,2) = 6,89
Soal 33 (Aplikasi Nanoteknologi)
Konteks: Sintesis nanopartikel emas.
Dalam sintesis nanopartikel emas, digunakan Bufer sitrat (pKa = 6,4) dengan konsentrasi total 0,01 M. Jika diinginkan ukuran nanopartikel 20 nm pada pH 5,8, berapa massa Na3 sitrat (Mr = 258) dan asam sitrat (Mr = 192) yang harus dicampur untuk membuat 500 mL Bufer ?
Langkah 1: Hitung perbandingan [A-]//[HA]:
5,8 = 6,4 + log([A-]//[HA]) → [A-]//[HA] = 0,25
Langkah 2: Hitung konsentrasi masing-masing:
[HA] + [A-] = 0,01 M
[HA] = 0,008 M; [A-] = 0,002 M
Langkah 3: Hitung massa:
massa Na3 sitrat = 0,002 × 0,5 × 258 = 0,258 gram
massa asam sitrat = 0,008 × 0,5 × 192 = 0,768 gram
Soal 34 (Model Dinamik)
Konteks: Sistem Bufer dalam reaksi enzimatik.
Suatu reaksi enzimatik menghasilkan 0,01 mol H+/menit dalam 200 mL Bufer fosfat 0,1 M (pH 7,4; pKa2 = 7,2). Jika kapasitas Bufer (β) sistem ini adalah 0,05 mol/L·pH, setelah berapa menit pH larutan akan turun menjadi 7,0? Asumsikan tidak ada mekanisme kompensasi lain.
Langkah 1: Hitung ΔpH:
ΔpH = 7,0 - 7,4 = -0,4
Langkah 2: Hitung mol H+ yang dapat disangga:
β = Δn/(ΔpH × V) → 0,05 = Δn/(0,4 × 0,2)
Δn = 0,004 mol H+
Langkah 3: Hitung waktu:
t = Δn/rate = 0,004/0,01 = 0,4 menit (24 detik)
Soal 35 (Interaksi dengan Ksp)
Konteks: Pengendapan selektif dalam analisis kimia.
Larutan mengandung 0,01 M ion Ca2+ dan 0,1 M ion Ba2+. Dengan menambahkan Bufer fosfat (H2PO4-/HPO42-; pH = 8,0; pKa2 = 7,2), ion mana yang akan mengendap lebih dahulu jika Ksp Ca3(PO4)2 = 2×10-29 dan Ksp Ba3(PO4)2 = 6×10-39?
Langkah 1: Hitung [PO43-] dalam Bufer :
pH = pKa3 + log([PO43-]//[HPO42-])
8,0 = 12,3 + log([PO43-]//[HPO42-]) → [PO43-] ≈ 10-12,3 M
Langkah 2: Hitung Q untuk masing-masing senyawa:
QCa = [Ca2+]3[PO43-]2 = (0,01)3(10-12,3)2 ≈ 10-42,6
QBa = [Ba2+]3[PO43-]2 = (0,1)3(10-12,3)2 ≈ 10-39,6
Hasil: QBa > Ksp Ba3(PO4)2 → Ba2+ mengendap lebih dahulu
Soal 36 (Efek Ion Umum Lanjut)
Konteks: Optimasi Bufer untuk elektroforesis.
Dalam elektroforesis DNA, digunakan Bufer TBE (Tris-Borat-EDTA) dengan pH 8,3. Jika konsentrasi Tris 0,1 M
dan
ion borat (H2BO3-) 0,05 M (Ka borat = 5,8×10-10), hitung:
a) Konsentrasi EDTA (Y4-) yang dibutuhkan agar 99% ion Mg2+ (pengganggu) terkompleks
(Kf MgY2- = 4×108)
b) Fraksi borat dalam bentuk H3BO3 pada pH ini
a) Kompleksasi Mg2+:
Kf = [MgY2-]/([Mg2+][Y4-])
4×108 = (0,99[Mgtotal])/(0,01[Mgtotal][Y4-])
[Y4-] = 2,5×10-7 M
b) Fraksi H3BO3:
pH = pKa + log([A-]//[HA])
8,3 = 9,24 + log(0,05/[H3BO3])
[H3BO3] = 0,86 M → Fraksi = 0,86/(0,86+0,05) ≈ 0,945
Soal 37 (Integrasi Bufer -Redoks)
Konteks: Sistem penyangga dalam baterai aliran.
Suatu baterai aliran vanadium menggunakan Bufer sulfat
(HSO4-/SO42-;
pKa = 1,99) untuk mempertahankan pH 1,5. Jika potensial reduksi |V^4+/V^5+| = +1,00 V dan konsentrasi
total
vanadium 0,1 M, hitung:
a) Perbandingan |([V^5+])/([V^4+])| pada pH ini
b) Potensial sel jika [SO42-] = 0,01 M
a) Pengaruh pH pada redoks:
Reaksi: VO2+ + 2H+ + e- ⇌ VO2+ + H2O
E = E° - |0,059/n| log(|[VO^2+]//[VO_2^+][H^+]^2|)
Asumsikan E = 1,00 V → |[VO_2^+]//[VO^2+]| = 10-6,78
b) Potensial sel:
[HSO4-] = 0,1 - 0,01 = 0,09 M (dari Bufer )
Aktivitas ion mengubah potensial melalui persamaan Nernst lengkap.
Soal 38 (Pemodelan Komputer)
Konteks: Prediksi perilaku Bufer kompleks.
Suatu sistem Bufer multifungsi mengandung 3 komponen:
- Asam sitrat (pKa1=3,1; pKa2=4,8; pKa3=6,4)
- Tris-HCl (pKa=8,1)
- Borat (pKa=9,2)
Jika pH sistem dipertahankan pada 7,0 dengan kekuatan ionik 0,15 M:
a) Gambarkan diagram distribusi spesies
b) Hitung fraksi masing-masing spesies yang berkontribusi >5% pada kapasitas Bufer
a) Diagram distribusi:
Menggunakan persamaan:
αi = [H+]n/([H+]n +
Ka1[H+]n-1 + ... + Ka1Ka2...Kan)
b) Kontribusi kapasitas Bufer :
βtotal = 2,3([H+] + [OH-] + ΣCiαi(1-αi))
Spesies dominan: HCit2-, HCit-, TrisH+
Soal 39 (Model Sistem Biologis)
Konteks: Regulasi pH mitokondria.
Dalam mitokondria, sistem Bufer fosfat (10 mM) bekerja bersama pompa proton yang mengeluarkan
3×10-6
mol H+/detik. Jika volume mitokondria 1×10-15 L dan kapasitas Bufer intrinsik 0,02
mol/L·pH:
a) Turunkan persamaan diferensial untuk perubahan pH terhadap waktu
b) Hitung waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan pH dari 6,8 ke 7,2
a) Persamaan diferensial:
dpH/dt = (JH+)/(V × βtotal)
βtotal = βBufer + βintrinsik
b) Perhitungan waktu:
ΔpH = 0,4
β = 0,02 + (2,3 × 0,01 × 0,5 × 0,5) = 0,02575
t = |(0,02575 × 1×10^-15 × 0,4)/(3×10^-6)| ≈ 3,43 μdetik
Soal 40 (Model Sistem Biologis)
Konteks: Dalam fisiologi manusia, darah mempertahankan pH stabil (7,35-7,45) menggunakan tiga sistem Bufer utama:- Bufer bikarbonat (H2CO3/HCO3-; pKa = 6,1)
- Bufer hemoglobin (HHb/Hb-; pKa = 7,2)
- Bufer fosfat (H2PO4-/HPO42-; pKa = 7,2)
Soal:
Sebuah simulasi laboratorium menggunakan larutan analog darah dengan komposisi:
- [HCO3-] = 0,024 M
- [H2CO3] = 0,0012 M
- [Hb-] = 0,002 M
- [HHb] = 0,003 M
- [HPO42-] = 0,001 M
- [H2PO4-] = 0,0005 M
Jika ke dalam 1 L larutan ini ditambahkan:
- 0,005 mol H+ (simulasi produksi asam laktat saat olahraga)
- 0,002 mol OH- (simulasi efek hiperventilasi)
Hitung:
- pH awal darah analog sebelum penambahan
- Perubahan pH setelah penambahan H+ dan OH- secara bertahap
- Komponen Bufer yang paling efektif menstabilkan pH, dan jelaskan alasannya!
1. pH Awal Darah Analog
Gunakan persamaan Henderson-Hasselbalch untuk setiap sistem Bufer :
a. Bufer Bikarbonat:
pH = pKa + log([HCO3-]/[H2CO3])
pH = 6,1 + log(0,024/0,0012)
pH = 6,1 + log(20) = 6,1 + 1,3 = 7,4
b. Bufer Hemoglobin:
pH = 7,2 + log([Hb-]/[HHb])
pH = 7,2 + log(0,002/0,003)
pH = 7,2 - 0,18 = 7,02
c. Bufer Fosfat:
pH = 7,2 + log([HPO42-]/[H2PO4-])
pH = 7,2 + log(0,001/0,0005)
pH = 7,2 + 0,3 = 7,5
pH rata-rata darah analog ≈ 7,4 (sesuai fisiologis).
2. Perubahan pH setelah Penambahan Asam/Basa
a. Penambahan 0,005 mol H+:
Reaksi utama dengan HCO3-:
HCO3- + H+ → H2CO3
Perubahan konsentrasi:
- Δ[HCO3-] = -0,005 M
- Δ[H2CO3] = +0,005 M
Konsentrasi baru:
- [HCO3-] = 0,024 - 0,005 = 0,019 M
- [H2CO3] = 0,0012 + 0,005 = 0,0062 M
pH baru:
pH = 6,1 + log(0,019/0,0062)
pH ≈ 6,1 + 0,49 = 6,59
b. Penambahan 0,002 mol OH-:
Reaksi utama dengan H2CO3:
H2CO3 + OH- → HCO3- + H2O
Perubahan konsentrasi:
- Δ[H2CO3] = -0,002 M
- Δ[HCO3-] = +0,002 M
Konsentrasi baru:
- [H2CO3] = 0,0062 - 0,002 = 0,0042 M
- [HCO3-] = 0,019 + 0,002 = 0,021 M
pH baru:
pH = 6,1 + log(0,021/0,0042)
pH ≈ 6,1 + 0,7 = 6,8
Hasil akhir:
- pH turun dari 7,4 → 6,59 setelah +H+
- pH naik menjadi 6,8 setelah +OH-
3. Komponen Bufer Paling Efektif
Bikarbonat (HCO3-/H2CO3) paling efektif karena:
- Konsentrasi tinggi (0,024 M vs 0,002 M hemoglobin)
- Siklus terbuka dengan CO2 pernapasan, memungkinkan regenerasi cepat
- Kapasitas Bufer (β) terbesar:
β = 2,3 × [HCO3-] × ([H2CO3]/([HCO3-] + [H2CO3]))
Kesimpulan: Sistem bikarbonat menyumbang >75% kapasitas Bufer darah, diikuti hemoglobin dan fosfat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar