Perbedaan Valensi dan Elektron Valensi beserta Contoh

Sabtu, 02 Januari 2021 edit

Pengertian valensi dan elektron valensi memang berbeda, meski keduanya dapat saling terkait. Elektron valensi adalah jumlah total elektron di kulit terluar atom. Valensi adalah jumlah elektron suatu atom yang dilepas atau yang diterima, atau digunakan bersama dengan atom lain untuk mendapatkan konfigurasi yang stabil.
Contoh-contoh:
Karbon dengan nomor atom 6
6C = konfigurasi elektron perkulit: 2–4
Elektron valensi dalam C berjumlah 4 karena pada kulit terluar terdapat 4 elektron. Valensi C juga 4, karena C membutuhkan (berbagi) 4 elektron lagi untuk mendapatkan konfigurasi yang stabil (seperti yang dijelaskan dalam aturan oktet).

Misalnya dalam CH4, CO2, dan CH2O.

Jadi C mempunyai elektron valensi sama dengan valensinya, sama-sama 4.
Dalam hal ini dapat dirumuskan → valensi = 8 – jumlah elektron valensi

Nitrogen dengan nomor atom 7
7N = konfigurasi elektron perkulit: 2–5
Elektron valensi dalam N berjumlah 5 karena pada kulit terluar terdapat 5 elektron. Valensi N 3 karena N membutuhkan (berbagi) 3 elektron untuk menyelesaikan oktetnya.
Contoh dalam NH3 dan HCN.

Jadi untuk N jumlah elektron valensi dan valensi tidak sama.
Dalam hal ini masih dapat dirumuskan → valensi = 8 – jumlah elektron valensi


Oksigen dengan nomor atom 8
8O = konfigurasi elektron perkulit: 2–6
Elektron valensi dalam O berjumlah 6 karena pada kulit terluar terdapat 6 elektron. Valensi O 2 karena O membutuhkan (berbagi) 2 elektron untuk menyelesaikan oktetnya.

Misal dalam H2O dan CO2.

Jadi untuk O jumlah elektron valensi dan valensi tidak sama.
Dalam hal ini masih dapat dirumuskan → valensi = 8 – jumlah elektron valensi

Fosfor (P) dengan nomor atom 15
15P = konfigurasi elektron perkulit: 2–8–5
Elektron valensi dalam P berjumlah 5 karena pada kulit terluar terdapat 5 elektron.

Valensi P 3 karena P membutuhkan (berbagi) 3 elektron untuk menyelesaikan oktetnya, ada 3 elektron valensi yang digunakan berikatan. Contoh dalam PH3, PF3, PCl3. Jadi untuk P jumlah elektron valensi dan valensi tidak sama.
Dalam hal ini masih dapat dirumuskan → valensi = 8 – jumlah elektron valensi

Tetapi valensi P, akan sama dengan elektron valensinya, misalnya P dalam molekul PCl5. Dalam hal ini 5 elektron valensi P semuanya digunakan berikatan dengan 5 Cl. 

Aturan oktet untuk P tidak berlaku lagi, sebab secara eksperimen memang unsur yang berada di periode 3 dapat membentuk pasangan elektron lebih dari 4. 

Dalam hal ini → valensi 8 – jumlah elektron valensi, valensi P dalam PCl5 = jumlah elektron valensi


Belerang (sulfur) dengan nomor atom 16
16S = konfigurasi elektron perkulit: 2–8-6
Elektron valensi dalam S berjumlah 6 karena pada kulit terluar terdapat 6 elektron. Valensi S bisa saja 2, 4, bahkan 6.

Ketika S berikatan dengan 2 atom H membentuk H2S, valensi S adalah 2. S berikatan dengan 2 atom F membentuk SF2, valensi S juga 2, karena menggunakan 2 elektron untuk berikatan.

S berikatan dengan 2 atom O membentuk SO2, valensi S adalah 4. S berikatan dengan 4 atom F membentuk SF4, valensi S juga 4, karena menggunakan 4 elektron untuk berikatan.

S berikatan dengan 3 atom O membentuk SO3, valensi S adalah 6. S berikatan dengan 6 atom F membentuk SF6, valensi S juga 6, karena menggunakan semua elektron valensi (6 elektron valensi) untuk berikatan.

Jadi untuk S valensi dan jumlah elektron valensi bisa sama dan bisa tidak sama, tergantung S dalam molekul apa. Valensi 8 – jumlah elektron valensi.

Dari uraian dan contoh tampak bahwa valensi sama dengan jumlah elektron valensi yang digunakan berikatan dengan atom lain dalam suatu molekul.

Yang perlu dipahami aturan oktet tidak selalu berlaku dalam setiap molekul. Data dan fakta selalu benar, dan teori akan mengikutinya. Jadi kalau teori tidak relevan dengan fakta berarti ada sesuatu yang perlu dikoreksi.

Untuk tujuan kemudahan dalam menggambar struktur Lewis molekul pemahaman ini menjadi penting. Dan dengan bekal pemahaman jumlah VALENSI, dan jumlah elektron valensi siapapun menjadi lebih mudah menggambar struktur Lewis molekul. Ada jenis atom ...valen yang menyatakan ... elektron yang digunakan berikatan dalam suatu molekul.

Jenis atom berdasarkan jumlah elektron yang digunakan berikatan dengan atom lain:
  • monovalen, atom yang menggunakan 1 elektron
  • divalen, atom yang menggunakan 2 elektron
  • trivalen, atom yang menggunakan 3 elektron
  • tetravalen, atom yang menggunakan 4 elektron
  • pentavalen, atom yang menggunakan 5 elektron
  • heksavalen, atom yang menggunakan 6 elektron
  • heptavalen, atom yang menggunakan 7 elektron
  • oktavalen, atom yang menggunakan 8 elektron.

Untuk untuk dengan jumlah elektron valensi kurang dari empat, biasanya elektron valensi sama dengan valensi. Sementara unsur-unsur logam transisi (golongan B) dapat lebih variatif lagi mengingat dalam proses pembentukan ikatan ia dapat menggunakan orbital d dan aturan oktet lebih sering tidak berlaku.

Natrium dengan nomor atom 11
11Na = konfigurasi elektron perkulit: 2–8–1
Valensi Na adalah 1 karena Na akan melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi 2–8, dengan demikian elektron valensi menjadi 8, sesuai aturan oktet.
Jumlah elektron valensi dalam Na juga 1.
Dalam hal ini dapat dirumuskan → valensi = jumlah elektron valensi.

Kalsium dengan nomor atom 20
20Ca = konfigurasi elektron perkulit: 2–8–8–2
Valensi Ca adalah 2 karena Ca akan melepaskan 2 elektron sehingga konfigurasinya menjadi 2–8–8, dengan demikian elektron valensi menjadi 8, sesuai aturan oktet.
Jumlah elektron valensi dalam Ca juga 2.
Dalam hal ini dapat dirumuskan → valensi = jumlah elektron valensi.

CMIIW
Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info