Mempelajari nomenklatur (tata nama) senyawa organik lebih mudah dipahami bila langsung mencoba penamaan menggunakan aplikasi seperti ChemSketch, ChemDraw, dan sejenisnya. Membaca Bluebook dari IUPAC relatif sulit dimengerti. Seperti penamaan haloalkana yang mempunyai cabang halogen (-Br, -Cl, -F, -I) dan haloalkil (misalnya -CH2F, -CHF2, -CF3). Berikut ini simulasi beberapa struktur molekul haloalkana yang mengandung cabang haloalkil dan kesimpulan setelah mengamati penamaan dari hasil yang diberikan oleh aplikasi ChemDraw dan ChemSketch.
Tampilkan postingan dengan label Tata Nama Haloalkana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tata Nama Haloalkana. Tampilkan semua postingan
Makna Aturan Atom C yang Mengikat Halogen dan -OH Diberi Nomor Serendah Mungkin
Senin, 10 Januari 2022
Berikut ini catatan yang mungkin saja beberapa pihak masih mempunyai kekeliruan untuk maksud aturan "atom C yang mengikat halogen (-X) atau gugus hidroksil (-OH) diberi nomor serendah mungkin". Sengaja kedua gugus (halogen dan hidroksil) dijadikan contoh, sebab beberapa referensi malah beranggapan seperti dicontohkan untuk hal yang salah dalam catatan ini.
Contoh Tata Nama Haloalkana (RX) dengan X Berjumlah Lebih dari Satu
Jumat, 10 Januari 2020
Pada tulisan ini disimulasikan tata cara penamaan haloalkana (alkilhalida), RX, yang mempunyai jumlah atom halogen lebih dari satu jenis. Molekul yang digunakan belum tentu merupakan molekul nyata, dibuat untuk sekadar simulasi dalam memahami bagaimana tata nama yang bersifat lebih disukai (preferred) menurut saran aturan IUPAC terbaru (tahun 2013).
Langganan:
Postingan (Atom)