Hukum-hukum Gas
1. Hukum Boyle (n dan T tetap)
Hukum Boyle atau Hukum gas Boyle (tahun 1662) menyatakan bahwa pada suhu yang konstan, volume gas yang dihasilkan oleh sejumlah tertentu gas ideal akan berbanding terbalik dengan tekanannya.
Dengan kata lain, jika tekanan pada gas meningkat, volume gas akan menurun dan jika tekanan pada gas berkurang, volume gas akan meningkat.
Ingat di sini T awal sama dengan T akhir dan n awal gas sama dengan n akhir gas.
Hukum Boyle dirumuskan oleh Robert Boyle pada tahun 1662, dan merupakan salah satu dari tiga hukum gas yang membentuk dasar dari ilmu fisika gas.
Formula matematis yang menggambarkan Hukum Boyle adalah:
P₁V₁ = P₂V₂
dengan P₁ dan V₁ adalah tekanan dan volume gas pada kondisi awal, dan P₂ dan V₂ adalah tekanan dan volume gas pada kondisi akhir.
2. Hukum Charles (n dan P tetap)
Hukum Charles atau hukum gas Charles (tahun 1787) menyatakan bahwa pada tekanan konstan, volume gas ideal akan meningkat sejalan dengan peningkatan suhu.
Dalam kata lain, pada suhu konstan, tekanan konstan, dan jumlah gas tertentu, volume gas ideal akan berbanding lurus dengan suhu absolut (dalam Kelvin).
Hukum Gas Charles dapat dirumuskan sebagai berikut:
V₁/T₁ = V₂/T₂
dengan V₁ dan T₁ adalah volume dan suhu gas pada keadaan awal, sedangkan V₂ dan T₂ adalah volume dan suhu gas pada keadaan akhir.
3. Hukum Gay-Lussac (n dan V tetap)
Hukum Gay-Lussac atau Hukum gas Gay-Lussac (tahun 1808) menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas ideal akan meningkat secara proporsional dengan peningkatan suhu.
Dalam kata lain, pada volume gas tertentu, jika suhu gas ideal meningkat, maka tekanan gas ideal juga akan meningkat.
Hukum Gas Gay-Lussac dapat dirumuskan sebagai berikut:
P₁/T₁ = P₂/T₂
di mana P₁ dan T₁ adalah tekanan dan suhu gas pada keadaan awal, sedangkan P₂ dan T₂ adalah tekanan dan suhu gas pada keadaan akhir.
CMIIW, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar