Simulasi ini menunjukkan kesetimbangan kimia pada reaksi 2NO2 ⇌ N2O4. Nitrogen dioksida (NO2, cokelat) bereaksi membentuk dinitrogen tetroksida (N2O4, tidak berwarna).
Kesetimbangan kimia terjadi ketika laju reaksi maju (pembentukan N2O4) sama dengan laju reaksi balik (pembentukan NO2). Menurut Prinsip Le Chatelier, perubahan kondisi seperti volume akan menggeser kesetimbangan untuk meminimalkan gangguan tersebut.
Simulasi Kesetimbangan Kimia: 2NO2 ⇌ N2O4
Rabu, 14 Mei 2025
Kalkulator-Simulator Hukum Hess Model Tabel
Senin, 12 Mei 2025
Hukum Hess, yang dikemukakan oleh Germain Henri Hess pada tahun 1840, menyatakan bahwa perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi kimia tidak bergantung pada jalur reaksi, melainkan hanya ditentukan oleh keadaan awal (pereaksi) dan keadaan akhir (produk).
Dengan kata lain, jika suatu reaksi dapat diuraikan menjadi beberapa reaksi elementer, maka ∆H total reaksi tersebut adalah jumlah aljabar dari ∆H reaksi-reaksi elementer tersebut.
Simulasi Interaktif Hukum Hess Model Diagram
Minggu, 11 Mei 2025
Simulasi ini dirancang untuk memvisualisasikan perubahan entalpi (ΔH) dalam suatu reaksi kimia menggunakan diagram entalpi. Entalpi (H) adalah kandungan panas sistem pada tekanan konstan, dan perubahan entalpi (ΔH) didefinisikan sebagai: ΔH = Hproduk - Hreaktan
Simulasi Interaktif Titik Tripel (Triple Point) Air
Sabtu, 10 Mei 2025
Berikut simulasi titik tripel (triple point) air. Simulasi ini dapat digunakan untuk mendukung penjelasan materi sifat koligatif larutan atau yang lain. Ikuti petunjuk dalam kotak data info.
Simulator Hidrolisis Garam (Versi Spesi Lengkap)
Hidrolisis garam adalah reaksi kimia antara ion-ion garam dengan molekul air (\(\ce{H2O}\)) dalam larutan, yang menghasilkan perubahan pH larutan. Garam terbentuk dari reaksi netralisasi antara asam dan basa, dan sifat larutan garam (asam, basa, atau netral) ditentukan oleh kekuatan asam dan basa pembentuknya.
Simulasi Tekanan Osmotik
Jumat, 09 Mei 2025
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut (misalnya, air) melalui membran semi-permeabel dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi lebih tinggi.
Fenomena ini terjadi karena perbedaan konsentrasi zat terlarut di kedua sisi membran, yang mendorong pelarut untuk bergerak menuju sisi dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.