Apa yang Terjadi pada Elektrolisis Air?

Jumat, 29 September 2023 edit

Apa yang sebenarnya terjadi ketika air dielektrolisis?

Bila air dielektrolisis menggunakan listrik dengan tegangan tertentu dan menggunakan elektrode inert (elektrode tidak aktif atau elektrode yang tidak turut bereaksi) maka di sekitar  elektrode baik anode maupun katode akan dihasilkan gelembung gas tertentu.

Di anode gelembung gas tersebut merupakan gas oksigen (O2), di katode berupa gas hidrogen (H2).


Bagaimana ini terjadi?

Perlu diketahui dalam H2O tersebut terdapat ion H+ dan OH walapun dengan konsentrasi yang sangat rendah, masing-masing sekitar 10–7 M. Ion-ion itulah yang mengalami reaksi reduksi dan oksidasi.

Di anode, anion OH mengalami reaksi oksidasi menghasilkan gas O2 serta ion H+

Reaksi oksidasi lengkapnya:
2H2O → O2 + 4H+ + 4e

Atau dapat ditulis:
2H+ + 2OH → O2 + 4H+ + 4e

Reaksi oksidasi bersih sebagai berikut:
2OH → O2 + 2H+ + 4e

Tampak dalam reaksi bersih O mengalami kenaikan total bilangan oksidasi sebesar 4.

Seperti yang diketahui bahwa O dalam 1 anion OH bilangan oksidasinya –2, bila 2 OH bilangan oksidasi O total menjadi –4.

Setelah bereaksi menghasilkan O2 yang mempunyai bilangan oksidasi total 0. Oleh karena itu dalam reaksi oksidasi air tersebut melepaskan 4 elektron.

Dari sini sangat jelas yang mengalami oksidasi adalah atom O dalam 2OH menjadi O2.

Kation H+ hasil samping oksidasi ini lebih lanjut akan memberi kontribusi kepada jumlah H+ yang tereduksi di katode.

Di katode kation H+ mengalami reaksi reduksi menghasilkan gas H2 serta ion OH

Reaksi oksidasi lengkapnya:
2H2O + 2e → H2 + 2OH

Atau dapat ditulis:
2H+ + 2OH + 2e → H2 + 2OH

Reaksi reduksi bersih sebagai berikut:
2H+ + 2e→ H2

Tampak dalam reaksi bersih H mengalami penurunan total bilangan oksidasi sebesar 2.

Seperti yang diketahui bahwa H dalam 1 kation H+ ini bilangan oksidasinya +1, bila 2 H+ bilangan oksidasi H total menjadi +2.

Setelah bereaksi menghasilkan H2 yang mempunyai bilangan oksidasi total 0. Oleh karena itu dalam reaksi reduksi air tersebut menerima 2 elektron.

Dari sini sangat jelas yang mengalami reduksi adalah atom H dalam 2H+ menjadi H2.

Kation OHhasil samping reduksi ini lebih lanjut akan memberi kontribusi kepada jumlah OH yang teroksidasi di anode.

Total reaksi redoks dapat dituliskan:
Reaksi reduksi: 2H+ + 2e→ H2 |×2|
Reaksi oksidasi: 2OH → O2 + 2H+ + 4e |×1|
Reaksi redoks: 2H+ + 2OH→ 2H2 + O2

Jumlah elektron yang terlibat atau jumlah elektron yang dilepas dan diterima dalam reaksi elektrolisis 2 mol H2O ini sebanyak 4 mol elektron. Oleh karena itu setiap 1 mol H2O ini transfer elektron yang terjadi sebanyak 2 mol elektron.

Bila proses elektrolisis dilakukan terus menerus maka jumlah air akan berkurang karena molekul-molekul air berubah menjadi gas hidrogen dan oksigen.

Secara stoikiometri perbandingan volume gas hidrogen dengan gas oksigen hasil elektrolisis adalah 2 : 1. Hal ini dapat ditinjau berdasarkan koefisien persamaan reaksi yang setara pada reaksi redoks elektrolisis air.

pH ketika elektrolisis berlangsung tetap netral karena jumlah ion  Hdan OH sebanding.

Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info