Soal #1:
Tentukan masing-masing orde reaksi dari suatu persamaan reaksi yang diketahui nilai tetapan laju reaksi (k) seperti berikut ini.
(a) k = 3,2 × 10–4 s–1
(b) k = 6,5 × 10–2 mol L–1 s–1
(c) k = 4,3 × 10–5 L mol–1 s–1
(d) k = 3,7 × 10–3 L2 mol–2 s–1
Penyelesaian Soal #1:
Satuan dari k dapat membantu dalam penentuan orde reaksi.
Soal seperti di atas hanyalah soal yang bersifat matematis. Mari simak satuan setiap k kemudian tentukan n.
(a) k = 3.2 × 10–4 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = s–1
→ (mol L–1)1–n = 1
→ (mol L–1)1–n = (mol L-1)0
→ 1 – n = 0
→ n = 1
(b) k = 6.5 × 10–2 mol L–1 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = mol L–1 s–1
→ (mol L–1)1–n = mol L–1
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1)1
→ 1 – n = 1
→ n = 0
(c) k = 4.3 × 10–5 L mol–1 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = L mol–1 s–1
→ (mol L–1)1–n = L mol–1
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1) –1
→ 1 – n = –1
→ n = 2
(d) k = 3.7 × 10–3 L2 mol–2 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = L2 mol–2 s–1
→ (mol L–1)1–n = L2 mol–2
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1) –2
→ 1 – n = –2
→ n = 3
Soal #2:
Reaksi A + 2B → AB2, dengan tetapan laju reaksi sebesar 3,42×10–4 L mol–1 s–1. Berapakah orde reaksi dari reaksi tersebut?
Penyelesaian Soal#2:
Satuan laju reaksi adalah L mol–1 s–1 atau dapat ditulis (mol L–1)–1 s–1. Buat persamaan ini dengan rumus umum satuan k = (mol L–1)1–n s–1.
→ (mol L–1)1–n s–1= (mol L–1)–1 s–1
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1)–1
→ 1 – n = –1
→ n = 1 + 1
→ n = 2
Soal #3
Suatu reaksi berlansgung dengan persamaan A + 3B → 2C
Persamaan laju reaksi reaksi tersebut adalah v = k[A][B]½
Jika konsentrasi dinyatakan dalam mol L–1 dan satuan dalam menit, tentukan satuan untuk tetapan laju reaksinya.
Penyelesaian Soal #3:
Orde reaksi terhadap A = 1, dan orde reaksi terhadap B = 1/2 , orde reaksi keseluruhan (n) = 1 + ½ = 1½ atau 3/2
Satuan tetapan laju reaksi secara umum, k = (mol L–1)1–n menit–1
k = (mol L–1)1–n menit–1
→ k = (mol L–1)1–3/2 menit –1
→ k = (mol L–1)–1/2 menit –1
→ k = mol–1/2 L1/2 menit –1
→ k = L1/2 mol–1/2 menit –1
Tentukan masing-masing orde reaksi dari suatu persamaan reaksi yang diketahui nilai tetapan laju reaksi (k) seperti berikut ini.
(a) k = 3,2 × 10–4 s–1
(b) k = 6,5 × 10–2 mol L–1 s–1
(c) k = 4,3 × 10–5 L mol–1 s–1
(d) k = 3,7 × 10–3 L2 mol–2 s–1
Penyelesaian Soal #1:
Satuan dari k dapat membantu dalam penentuan orde reaksi.
Rumus umum satuan k:
k = (mol L–1)1–n s–1
L = liter; n = orde reaksi; s = detik
k = (mol L–1)1–n s–1
L = liter; n = orde reaksi; s = detik
Soal seperti di atas hanyalah soal yang bersifat matematis. Mari simak satuan setiap k kemudian tentukan n.
(a) k = 3.2 × 10–4 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = s–1
→ (mol L–1)1–n = 1
→ (mol L–1)1–n = (mol L-1)0
→ 1 – n = 0
→ n = 1
(b) k = 6.5 × 10–2 mol L–1 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = mol L–1 s–1
→ (mol L–1)1–n = mol L–1
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1)1
→ 1 – n = 1
→ n = 0
(c) k = 4.3 × 10–5 L mol–1 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = L mol–1 s–1
→ (mol L–1)1–n = L mol–1
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1) –1
→ 1 – n = –1
→ n = 2
(d) k = 3.7 × 10–3 L2 mol–2 s–1
→ (mol L–1)1–n s–1 = L2 mol–2 s–1
→ (mol L–1)1–n = L2 mol–2
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1) –2
→ 1 – n = –2
→ n = 3
Soal #2:
Reaksi A + 2B → AB2, dengan tetapan laju reaksi sebesar 3,42×10–4 L mol–1 s–1. Berapakah orde reaksi dari reaksi tersebut?
Penyelesaian Soal#2:
Satuan laju reaksi adalah L mol–1 s–1 atau dapat ditulis (mol L–1)–1 s–1. Buat persamaan ini dengan rumus umum satuan k = (mol L–1)1–n s–1.
→ (mol L–1)1–n s–1= (mol L–1)–1 s–1
→ (mol L–1)1–n = (mol L–1)–1
→ 1 – n = –1
→ n = 1 + 1
→ n = 2
Soal #3
Suatu reaksi berlansgung dengan persamaan A + 3B → 2C
Persamaan laju reaksi reaksi tersebut adalah v = k[A][B]½
Jika konsentrasi dinyatakan dalam mol L–1 dan satuan dalam menit, tentukan satuan untuk tetapan laju reaksinya.
Penyelesaian Soal #3:
Orde reaksi terhadap A = 1, dan orde reaksi terhadap B = 1/2 , orde reaksi keseluruhan (n) = 1 + ½ = 1½ atau 3/2
Satuan tetapan laju reaksi secara umum, k = (mol L–1)1–n menit–1
k = (mol L–1)1–n menit–1
→ k = (mol L–1)1–3/2 menit –1
→ k = (mol L–1)–1/2 menit –1
→ k = mol–1/2 L1/2 menit –1
→ k = L1/2 mol–1/2 menit –1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar