Soal #1
Dalam produksi industri asam sulfat, perubahan berikut terjadi pada sulfur.
-
Berikan bilangan oksidasi atom sulfur dalam setiap molekul.
-
Untuk setiap tahap, nyatakan apakah oksidasi atau reduksi yang telah terjadi. Dalam setiap kasus jelaskan jawaban Anda.
-
Berikan nama sistematis lengkap untuk SO2.
-
Asam sulfat, H2SO4, bereaksi dengan fosfor merah.
P4 + 10H2SO4 → 4H3PO4 + 10SO2 + 4H2ODengan mengacu pada perubahan bilangan oksidasi, jelaskan mengapa ini merupakan reaksi redoks.
-
Jelaskan mengapa asam sulfat dapat digambarkan sebagai oksidator dalam reaksi ini.
Pembahasan Soal #1
-
Bilangan oksidasi atom sulfur dalam setiap molekul adalah sebagai berikut:
- S: 0
- H2S: -2
- SO2: +4
- SO3: +6
- H2SO4: +6
Penjelasan:
Bilangan oksidasi dihitung berdasarkan aturan standar, di mana hidrogen biasanya +1, oksigen -2, dan unsur bebas 0.
Untuk senyawa, total bilangan oksidasi harus sama dengan muatan netral (0). -
Untuk setiap tahap, penentuan apakah oksidasi atau reduksi beserta penjelasan:
- Tahap 1 (S → H2S):
Reduksi, karena bilangan oksidasi sulfur turun dari 0 menjadi -2 (penurunan bilangan oksidasi menunjukkan penambahan elektron). - Tahap 2 (H2S → SO2):
Oksidasi, karena bilangan oksidasi sulfur naik dari -2 menjadi +4 (kenaikan bilangan oksidasi menunjukkan kehilangan elektron). - Tahap 3 (SO2 → SO3):
Oksidasi, karena bilangan oksidasi sulfur naik dari +4 menjadi +6 (kenaikan bilangan oksidasi menunjukkan kehilangan elektron). - Tahap 4 (SO3 → H2SO4):
Bukan oksidasi maupun reduksi, karena bilangan oksidasi sulfur tetap +6 (tidak ada perubahan bilangan oksidasi; ini lebih merupakan reaksi adisi air).
- Tahap 1 (S → H2S):
-
Nama sistematis lengkap untuk SO2 adalah sulfur(IV) oksida atau lebih umum dikenal sebagai sulfur dioksida.
-
Reaksi:
P4 + 10H2SO4 → 4H3PO4 + 10SO2 + 4H2OIni merupakan reaksi redoks karena terdapat perubahan bilangan oksidasi:
- Bilangan oksidasi fosfor (P) naik dari 0 (dalam P4) menjadi +5 (dalam H3PO4), yang menunjukkan oksidasi.
- Bilangan oksidasi sulfur (S) turun dari +6 (dalam H2SO4) menjadi +4 (dalam SO2), yang menunjukkan reduksi.
Adanya oksidasi dan reduksi secara simultan menandakan reaksi redoks.
- Bilangan oksidasi fosfor (P) naik dari 0 (dalam P4) menjadi +5 (dalam H3PO4), yang menunjukkan oksidasi.
-
Asam sulfat (H2SO4) dapat digambarkan sebagai oksidator dalam reaksi ini karena atom sulfur di dalamnya mengalami reduksi (bilangan oksidasi turun dari +6 menjadi +4), yang berarti H2SO4 menerima elektron dari fosfor merah, sehingga mengoksidasi fosfor dari 0 menjadi +5.
Soal #2
Strontium bereaksi dengan air dingin membentuk strontium hidroksida, Sr(OH)2, dan hidrogen, H2.
-
Sebutkan bilangan oksidasi strontium dalam:
-
logam strontium
-
strontium hidroksida
-
-
Sebutkan bilangan oksidasi hidrogen dalam:
-
air
-
gas hidrogen
-
-
Tuliskan dua setengah reaksi untuk reaksi antara air dan strontium hidroksida untuk menunjukkan:
-
perubahan dari strontium menjadi ion strontium
-
perubahan dari air menjadi ion hidroksida dan hidrogen
-
-
Dalam setengah reaksi mana pada bagian c yang terjadi reduksi? Berikan alasan untuk jawaban Anda.
-
Tuliskan persamaan setara untuk reaksi strontium dengan air.
-
Jelaskan peran yang dimainkan oleh air dalam reaksi ini.
Pembahasan Soal #2
-
Bilangan oksidasi strontium dalam:
-
Logam strontium:
0 (karena merupakan unsur bebas). -
Strontium hidroksida (Sr(OH)2):
+2 (berdasarkan aturan bilangan oksidasi, O = -2, H = +1, sehingga Sr harus +2 untuk menetralkan muatan).
-
-
Bilangan oksidasi hidrogen dalam:
-
Air (H2O): +1 (H biasanya +1 dalam senyawa dengan non-logam).
-
Gas hidrogen (H2): 0 (unsur bebas).
-
-
Dua setengah reaksi untuk reaksi antara strontium dan air:
-
Perubahan dari strontium menjadi ion strontium:
Sr → Sr2+ + 2e- -
Perubahan dari air menjadi ion hidroksida dan hidrogen:
2H2O + 2e- → 2OH- + H2
-
-
Setengah reaksi yang terjadi reduksi adalah setengah reaksi (ii), yaitu 2H2O + 2e- → 2OH- + H2. Alasan:
Dalam reaksi ini, air menerima elektron, sehingga bilangan oksidasi hidrogen turun dari +1 (dalam H2O) menjadi 0 (dalam H2), yang menandakan reduksi. -
Persamaan setara untuk reaksi strontium dengan air:
Sr + 2H2O → Sr(OH)2 + H2 -
Air berperan sebagai oksidator dalam reaksi ini karena air mengoksidasi strontium dari bilangan oksidasi 0 menjadi +2 dengan menerima elektron dari strontium, sekaligus air direduksi menghasilkan hidrogen dan ion hidroksida.
Soal #3
Persamaan tidak setara untuk reaksi sulfur dioksida dengan klorin ditunjukkan di bawah ini.
-
Sebutkan bilangan oksidasi sulfur dalam:
-
SO2
-
SO42-
-
-
Sebutkan bilangan oksidasi klorin dalam:
-
Cl2
-
Cl-
-
-
Identifikasi reduktor dalam reaksi ini. Berikan alasan untuk jawaban Anda.
-
Sebutkan perubahan bilangan oksidasi untuk:
-
setiap atom S
-
setiap atom klorin
-
-
Susun persamaan setara untuk reaksi ini.
Pembahasan Soal #3
-
Bilangan oksidasi sulfur dalam:
-
SO2: +4
-
SO42-: +6
-
-
Bilangan oksidasi klorin dalam:
-
Cl2: 0
-
Cl-: -1
-
-
Reduktor dalam reaksi ini adalah SO2 (sulfur dioksida), karena atom sulfur di dalamnya mengalami oksidasi (kenaikan bilangan oksidasi dari +4 menjadi +6), sehingga SO2 kehilangan elektron dan mereduksi zat lain (Cl2).
-
Perubahan bilangan oksidasi untuk:
-
Setiap atom S: dari +4 menjadi +6 (kenaikan 2)
-
Setiap atom klorin: dari 0 menjadi -1 (penurunan 1)
-
-
Persamaan setara untuk reaksi ini:
SO2 + Cl2 + 2H2O → SO42- + 2Cl- + 4H+
Soal #4
Aluminium bereaksi dengan asam klorida membentuk aluminium klorida, AlCl3, dan hidrogen. Ini adalah reaksi redoks.
-
Jelaskan dalam hal elektron, apa yang dimaksud dengan reaksi redoks.
-
-
Tuliskan setengah reaksi untuk menunjukkan aluminium berubah menjadi ion aluminium.
-
Tuliskan setengah reaksi kedua untuk menunjukkan apa yang terjadi pada ion hidrogen dari asam.
-
Berapakah perubahan bilangan oksidasi ketika ion hidrogen berubah menjadi atom hidrogen?
-
-
Susun persamaan ionik setara untuk reaksi antara atom aluminium dan ion hidrogen.
Pembahasan Soal #4
-
Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron antara dua spesies, di mana satu spesies mengalami oksidasi (kehilangan elektron) dan spesies lainnya mengalami reduksi (menerima elektron).
-
-
Setengah reaksi untuk aluminium berubah menjadi ion aluminium:
Al → Al3+ + 3e- -
Setengah reaksi untuk ion hidrogen dari asam:
2H+ + 2e- → H2 -
Perubahan bilangan oksidasi ion hidrogen: dari +1 (dalam H+) menjadi 0 (dalam H2), sehingga perubahan bilangan oksidasi adalah penurunan sebesar 1 per atom hidrogen.
-
-
Persamaan ionik setara untuk reaksi antara atom aluminium dan ion hidrogen:
2Al + 6H+ → 2Al3+ + 3H2
Soal #5
Bromin, Br2, bereaksi dengan ion tiosulfat, S2O32- membentuk ion bromida, Br-, dan ion tetrationat, S4O62-.
-
Sebutkan bilangan oksidasi setiap atom sulfur dalam:
-
ion S2O32-
-
ion S4O62-
-
-
Jelaskan dalam hal transfer elektron mengapa konversi bromin menjadi ion bromida merupakan reaksi reduksi.
-
Ketika garam yang mengandung ion bromida dipanaskan dengan asam sulfat pekat dan MnO2, bromin dilepaskan.
2Br- + MnO2 + 6H+ + 2SO42- → Br2 + Mn2+ + 2HSO4- + 2H2O-
Sebutkan nama sistematis untuk MnO2.
-
Berapakah bilangan oksidasi S dalam ion SO42-?
-
Reaktan mana yang teroksidasi dalam reaksi ini? Jelaskan jawaban Anda dengan menggunakan bilangan oksidasi.
-
Zat manakah yang merupakan oksidator? Jelaskan jawaban Anda.
-
Pembahasan Soal #5
-
Bilangan oksidasi setiap atom sulfur dalam:
-
Ion S2O32-: +2 (dihitung dengan asumsi O = -2, sehingga 2S + 3(-2) = -2, maka 2S = +4, jadi S = +2 per atom).
-
Ion S4O62-: +2.5 rata-rata (dihitung dengan 4S + 6(-2) = -2, maka 4S = +10, jadi S = +2.5 per atom; namun, secara struktural, dua sulfur memiliki bilangan oksidasi +5 dan dua lainnya -1).
-
-
Konversi bromin (Br2) menjadi ion bromida (Br-) merupakan reaksi reduksi karena setiap atom bromin menerima satu elektron, sehingga bilangan oksidasinya turun dari 0 (dalam Br2) menjadi -1 (dalam Br-).
Transfer elektron ini menunjukkan adanya penambahan elektron, yang merupakan karakteristik reduksi. -
Reaksi: 2Br- + MnO2 + 6H+ + 2SO42- → Br2 + Mn2+ + 2HSO4- + 2H2O
-
Nama sistematis untuk MnO2 adalah mangan(IV) oksida.
-
Bilangan oksidasi S dalam ion SO42- adalah +6 (dihitung dengan S + 4(-2) = -2, maka S = +6).
-
Reaktan yang teroksidasi adalah Br- (ion bromida), karena bilangan oksidasinya naik dari -1 (dalam Br-) menjadi 0 (dalam Br2), yang menunjukkan kehilangan elektron (oksidasi).
-
Oksidator dalam reaksi ini adalah MnO2, karena mangan dalam MnO2 mengalami reduksi (bilangan oksidasi turun dari +4 menjadi +2 dalam Mn2+), yang berarti MnO2 menerima elektron dari ion bromida, sehingga mengoksidasi Br- menjadi Br2.
-
Soal #6
Senyawa KClO3 terurai ketika dipanaskan.
2KClO3 → 2KCl + 3O2
-
Sebutkan bilangan oksidasi klorin dalam:
-
KClO3
-
KCl
-
-
Jelaskan menggunakan bilangan oksidasi mengapa reaksi ini merupakan reaksi redoks.
-
Sebutkan nama sistematis dari KClO3.
-
Ketika KClO3 bereaksi dengan hidrazin, N2H4, gas nitrogen dilepaskan.
2KClO3 + 3N2H4 → 2KCl + 3N2 + 6H2O
-
Berapakah perubahan bilangan oksidasi atom klorin ketika KClO3 diubah menjadi KCl?
-
Berapakah perubahan bilangan oksidasi untuk setiap atom nitrogen ketika N2H4 diubah menjadi N2?
-
Gunakan jawaban Anda dari bagian i dan ii untuk menjelaskan mengapa 2 mol KClO3 bereaksi dengan 3 mol N2H4.
-
Pembahasan Soal #6
-
Bilangan oksidasi klorin dalam:
-
KClO3: +5 (dihitung dengan K = +1, O = -2, sehingga +1 + Cl + 3(-2) = 0, maka Cl = +5).
-
KCl: -1 (dihitung dengan K = +1, sehingga Cl = -1 untuk menetralkan muatan).
-
-
Reaksi ini merupakan reaksi redoks karena terdapat perubahan bilangan oksidasi:
klorin dalam KClO3 mengalami reduksi dari +5 menjadi -1 (penurunan bilangan oksidasi, menunjukkan penerimaan elektron), sedangkan oksigen dalam KClO3 mengalami oksidasi dari -2 menjadi 0 dalam O2 (kenaikan bilangan oksidasi, menunjukkan kehilangan elektron).
Adanya oksidasi dan reduksi secara simultan menandakan reaksi redoks. -
Nama sistematis dari KClO3 adalah kalium klorat.
-
Reaksi: 2KClO3 + 3N2H4 → 2KCl + 3N2 + 6H2O
-
Perubahan bilangan oksidasi atom klorin ketika KClO3 diubah menjadi KCl:
dari +5 menjadi -1, sehingga perubahan bilangan oksidasi adalah penurunan sebesar 6 per atom klorin. -
Perubahan bilangan oksidasi untuk setiap atom nitrogen ketika N2H4 diubah menjadi N2:
dalam N2H4, bilangan oksidasi nitrogen adalah -2 (dihitung dengan 2N + 4(+1) = 0, maka 2N = -4, N = -2); dalam N2, bilangan oksidasi nitrogen adalah 0.
Jadi, perubahan bilangan oksidasi adalah kenaikan sebesar 2 per atom nitrogen. -
Penjelasan mengapa 2 mol KClO3 bereaksi dengan 3 mol N2H4:
Setiap molekul KClO3 mengandung 1 atom klorin yang mengalami penurunan bilangan oksidasi sebesar 6, sehingga untuk 2 mol KClO3, total perubahan bilangan oksidasi adalah 2 × 6 = 12 elektron yang diterima.
Di sisi lain, setiap molekul N2H4 mengandung 2 atom nitrogen, masing-masing mengalami kenaikan bilangan oksidasi sebesar 2, sehingga setiap N2H4 melepaskan 2 × 2 = 4 elektron.
Untuk menyeimbangkan transfer elektron, diperlukan 3 mol N2H4 (3 × 4 = 12 elektron) untuk menyediakan elektron yang dibutuhkan oleh 2 mol KClO3.
Oleh karena itu, rasio 2:3 memastikan keseimbangan redoks.
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar