Konversi Struktur Karbohidrat dari Proyeksi Fischer ke Proyeksi Haworth, dan Proyeksi Kursi

Kamis, 18 Februari 2021 edit

Diperlukan pengamatan yang cermat untuk mengubah struktur karbohidrat yang digambar dengan proyeksi Fischer ke proyeksi Haworth. Artikel ini mencoba memberikan gambaran ringkas dan akurat dalam upaya mengubah proyeksi Fischer ke proyeksi Haworth. Penjelasan diberikan dalam bentuk gambar langsung. Diperlukan alat tulis agar menjadi lebih mudah untuk konversi satu proyeksi ke proyeksi lainnya. Simak kelanjutannya.

Langsung saja simak visual contoh cara mengonversi Proyeksi Fischer ke Proyeksi Haworth struktur karbohidrat. 

Setelah struktur karbohidrat diputar ke kanan 90°, selanjutnya simak arah putaran gugus pada C5 (gugus OH, CH2OH dan H), bila D-karbohidrat maka putarannya serah jarum jam, bila L-karbohidrat maka putarannya berlawanan arah jarum jam.

Contoh-1:
Konversi struktur D-Glukosa dengan Proyeksi Fischer ke Proyeksi Haworth

Untuk D-karbohidrat, perhatikan gugus OH yang terikat di C yang dekat -O- (dalam hal ini di C1) bila posisi di atas C maka itu merupakan anomer β, dan bila di bawah C maka itu merupakan anomer α.

α menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C1 dan gugus CH2OH yang terikat di C5 posisinya berseberangan, OH di bawah bidang sementara CH2OH di atas bidang.

β menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C1 dan gugus CH2OH yang terikat di C5 posisinya sepihak, OH ;dan CH2OH di atas bidang.

Contoh Konversi Proyeksi Haworth ke Proyeksi Kursi



Visual 3D interaktif untuk beta dan alfa gukopiranosa

beta-D-glukopiranosaalfa-D-glukopiranosa

Contoh-2:
Konversi struktur D-Fruktosa dengan Proyeksi Fischer ke Proyeksi Haworth

Untuk D-karbohidrat, perhatikan gugus OH yang terikat di C yang dekat -O- (dalam hal ini di C2) bila posisi di atas C maka itu merupakan anomer β, dan bila di bawah C maka itu merupakan anomer α.

Anomer α dan β di sini polanya sama dengan Contoh-1 (D-glukopiranosa):
α menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C2 dan gugus CH2OH yang terikat di C5 posisinya berseberangan.
β menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C2 dan gugus CH2OH yang terikat di C5 posisinya sepihak.


Contoh-3:
Konversi struktur L-Galaktosa dengan Proyeksi Fischer ke Proyeksi Haworth

Untuk L-karbohidrat, perhatikan gugus OH yang terikat di C yang dekat -O- (dalam hal ini di C1) bila posisi di atas C maka itu merupakan anomer α, dan bila di bawah C maka itu merupakan anomer β.

Anomer α dan β di sini polanya sama dengan Contoh-1 (D-glukopiranosa):
α menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C1 dan gugus CH2OH yang terikat di C5 posisinya berseberangan.
β menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C1 dan gugus CH2OH yang terikat di C5 posisinya sepihak.


Contoh-4:
Konversi struktur L-Ribosa dengan Proyeksi Fischer ke Proyeksi Haworth

Untuk L-karbohidrat, perhatikan gugus OH yang terikat di C yang dekat -O- (dalam hal ini di C1) bila posisi di atas C maka itu merupakan anomer α, dan bila di bawah C maka itu merupakan anomer β.

Anomer α dan β di sini polanya sama dengan Contoh-1 (D-glukopiranosa):
α menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C1 dan gugus CH2OH yang terikat di C4 posisinya berseberangan.
β menunjukkan bahwa gugus OH yang terikat di C1 dan gugus CH2OH yang terikat di C4 posisinya sepihak.


Contoh lain akan ditambahkan bila diperlukan.
KSJSS
Bagikan di

1 komentar:

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info