Soal #1 OSK Kimia 2016
Larutan kalium permanganat direaksikan dengan kalium oksalat dalam suasana basa menghasilkan mangan oksida (MnO2) dan karbon dioksida. Maka koefisien kalium permanganat dan kalium oksalat setelah reaksi setara yaitu:
A. 4 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 2
D. 2 dan 6
E. 4 dan 8
Pembahasan soal #1 OSK Kimia 2016
Persamaan reaksi: KMnO4 + K2C2O4 → MnO2 + CO2
MnO4– + 2H2O + 3e– → MnO2 + 4OH–
C2O42– → 2CO2 + 2e–
2MnO4– + 4H2O + 6e– → 2MnO2 + 8OH–
3C2O42– → 6CO2 + 6e–
2MnO4– + 4H2O + 3C2O42– → 2MnO2 + 8OH– + 6CO2
2KMnO4 + 3K2C2O4 + 4H2O → 2MnO2 + 8KOH + 6CO2
Soal #2 OSK Kimia 2016
Di antara larutan aqueous pada pilihan A, B, C, D dan E berikut, larutan aqueous yang dapat bereaksi dengan logam magnesium adalah:
A. Ammonia, NH3
B. Kalium hidroksida, KOH
C. Hidrogen klorida, HCl
D. Natrium hidrogenkarbonat
E. Semua larutan di atas (pada pilihan A, B, C dan D) dapat bereaksi dengan Mg
Pembahasan Soal #2 OSK Kimia 2016
Mg termasuk logam alkali tanah yang relatif mudah melepaskan elektron membentuk kation Mg2+.
Reaksi seperti pada soal ini adalah reaksi penggantian kation. Pada deret volta nampak jelas posisi Mg → Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au, M
Mg jelas akan dengan mudah mereposisi H dalam HCl karena Mg adalah reduktor yang baik bagi H, tidak demikian dengan K dan Na. Untuk NH3 ??? :D
Bisa juga karena dalam larutan berair yang bersifat basa Mg sulit bereaksi karena karakter Mg juga akan membentuk basa dalam larutan tersebut. Sementara dalam larutan HCl yang tentu saja bersifat asam Mg akan dengan mudah membentuk garam MgCl2. Mungkin begitu.
Silakan memberi tanggapan bila dapat memberi argumen yang lebih tepat. Terima kasih.
Soal #3 OSK Kimia 2016
Bila gelembung gelembung gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida pekat panas, akan terbentuk larutan:
A. NaCl dan NaClO
B. NaCl dan NaClO3
C. NaClO dan NaClO3
D. NaClO saja
E. NaClO3 saja
Pembahasan soal #3 OSK Kimia 2016
Reaksi Gas klorin dengan NaOH pekat panas ini merupakan reaksi disproporsionasi, bilangan oksidasi Cl mengalami penurunan (dari Cl2 → 2Cl–), sekaligus mengalami kenaikan (dari Cl2 → ClO3–)
6NaOH + 3Cl2 → 5NaCl + NaClO3 + 3H2O
Soal #4 OSK Kimia 2016
Reaksi berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks ?
a. K2CrO4 (aq) + BaCl2(aq) → BaCrO4 + 2KCl(aq)
b. Na(s) +H2O (l) → NaOH + H2 (g)
c. Pb2+ (aq) + 2Br– (aq) → PbBr2(s)
d. Cu(s) + S(s) → CuS
A. Hanya a dan c
B. Hanya a, b dan c
C. Hanya b, c dan d
D. Hanya b dan d
E. semuanya adalah reaksi redoks
Pembahasan soal #4 OSK Kimia 2016
Salah satu ciri reaksi redoks yang kasat mata adalah reaksi unsur membentuk senyawa atau sebaliknya, dengan begitu sudah pasti terjadi perubahan bilangan oksidasi. Yang sesuai dengan ciri ini adalah b dan d sedangkan a dan c adalah reaksi kimia biasa, tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
Soal #5 OSK Kimia 2016
Setengah reaksi yang terjadi di anoda dalam persamaan berikut:
3MnO4– (aq) + 24H+ (aq) + 5Fe(s) → 3Mn+2 (aq) + 5Fe+3 (aq) + 12H2O (l) adalah
A. Fe+2(aq) → Fe+3(aq) + e–
B. MnO4– (aq) + 8H+ (aq) + 5e– → Mn+2 (aq) + 4H2O (l)
C. Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–
D. 2MnO4– (aq) + 12H+ (aq) + 6e- → 2Mn+2(aq) + 3H2O (l)
E. Fe (s) → Fe+2 (aq) + 2e–
Pembahasan soal #5 OSK Kimia 2016
Dalam reaksi redoks, di anoda terjadi reaksi oksidasi, bilangan oksidasi suatu spesi akan meningkat. Pada soal ini reaksi oksidasi adalah Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–
Soal #6 OSK Kimia 2016
Sebanyak 2 gram sampel gas hidrogen (1H1) pada temperatur T dan volume V memberikan tekanan P. Gas deuterium, 1H2, adalah suatu isotop dari hidrogen.
Berikut ini, kondisi manakah yang juga akan memberikan tekanan sebesar P pada temperatur T yang sama?
A. 2 g deuterium volume V
B. 4 g deuterium volume V/2
C. Campuran 1 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume V.
D. Campuran 2 g hidrogen dan 1 g deuterium dengan total volume 2V.
E. Campuran 2 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume 2V.
Pembahasan soal #6 OSK Kimia 2016
2 g gas H2 = 2 g : 2 g/mol = 1 mol = n
→ PV = nRT → PV = RT → (RT)/P = V
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 2 mol
→ PV = 2RT → (RT)/P = V/2
4 g gas H2 dari deutrium = 4 g : 4 g/mol = 1 mol
→ PV = RT → (RT)/P = V
1 g gas H2 dari hidrogen = 1 g : 2 g/mol = 0,5 mol
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 0,5 mol
Total campuran ini sebanyak 1 mol
→ PV = RT → (RT)/P = V
2 g gas H2 dari hidrogen = 2 g : 2 g/mol = 1 mol
1 g gas H2 dari deutrium = 1 g : 4 g/mol = 0,25 mol
Total campuran ini sebanyak 1,25 mol
→ PV = 1,25.RT → (RT)/P = V/1,25
2 g gas H2 dari hidrogen = 2 g : 2 g/mol = 1 mol
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 0,5 mol
Total campuran ini sebanyak 1,5 mol
→ PV = 1,5.RT → (RT)/P = V/1,5
Soal #7 OSK Kimia 2016
Berikut ini adalah alur nilai PV/RT terhadap P, untuk gas ideal dan gas non-ideal.
P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, R adalah tetapan gas ideal dan T adalah temperatur. Dari gas gas berikut ini, manakah yang menunjukkan deviasi (penyimpangan) paling besar dari sifat gas ideal?
A. Helium
B. Nitrogen
C. Metana
D. Etena
E. Amoniak
Pembahasan Soal #7 OSK Kimia 2016
Pada gas ideal interaksi antarmolekul dianggap tidak ada atau nol. Semakin kuat interaksi antarmolekul berarti akan semakin menyimpang dari gas ideal. Pada pilihan yang tersedia hampir semua zat bersifat non polar, kecuali amoniak. Amonia memang bersifat polar dan juga memiliki ikatan hidrogen, dengan demikian amoniak akan mengalami penyimpangan paling besar dibanding sifat gas ideal.
Soal #8 OSK Kimia 2016
Di antara senyawa berikut ini, manakah yang mempunyai tekanan uap paling rendah:
A. Air, H2O
B. Hidrogenperoksida, H2O2
C. Etanol, CH3CH2OH
D. Aseton, CH2CO-CH2
E. Asam asetat, CH3COOH
Pembahasan soal # OSK Kimia 2016
Struktur H2O2 adalah H-O-O-H yang menghasilkan ikatan hidrogen lebih besar daripada air dan jauh lebih bersifat polar dibanding pilihan lain yang tersedia. Dengan demikian kekuatan antarmolekul lebih kuat dalam H2O2 yang menghasilkan titik didih normal yang lebih tinggi untuk H2O2 dan tekanan uap yang lebih rendah.
Soal #9 OSK Kimia 2016
Dibandingkan dengan air murni, larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:
A. pH lebih tinggi
B. Daya hantar listrik lebih rendah
C. Titik didih lebih rendah
D. Titik beku lebih rendah
E. Tekanan uap lebih tinggi
Pembahasan Soal #9 OSK Kimia 2016
Larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:
pH dianggap sama dengan air, daya hantar listrik yang lebih tinggi dibanding air, titik didih yang relatif lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah serta tekanan uapnya akan lebih rendah dibanding air karena sifat koligatifnya.
Soal #10 OSK Kimia 2016
Perhatikanlah unsur-unsur dalam susunan berkala yang terdapat dalam perioda ke 2 dari blok-p. Energi ionisasi pertama dari unsur-unsur ini adalah:
A. Naik dari B ke Ne
B. Turun dari B ke Ne
C. Naik dari B ke O, turun untuk F, dan kemudian naik untuk Ne
D. Turun dari B ke N dan naik beraturan dari N ke Ne
E. Naik dari B ke N, turun untuk O dan naik dari O ke Ne
Pembahasan Soal #10 OSK Kimia 2016
Berikut ini adalah data nyata untuk nilai energi ionisasi pertama unsur periode ke-2 blok p.
Soal #11 OSK Kimia 2016
Berikut ini mengenai radius ion, berturut turut: F–, N–3 , P–3, S–2 . Urut-urutan yang benar mengenai radius ion tersebut adalah:
A. Radius F– > N–3 > P–3 > S–2
B. Radius S–2 > P–3 > N–3 >F–
C. Radius P–3 > N–3 > S–2 > F–
D. Radius P–3 > S–2 > N–3 > F–
E. Radius N–3 > S–2 > F– > P–3
Pembahasan Soal #11 OSK Kimia 2016
Semua mengenai anion, ion yang bermuatan negatif, atom yang menerima elektron.
Dalam satu periode sistem periodik unsur, semakin banyak elektron yang diterima dari luar semakin lemah kontrol dari inti sehingga jari-jari ionnya semakin besar.
P dan S seperiode (periode-3), sehingga jari-jari P–3 > S–2
N dan F seperiode (periode-2, sehingga jari-jari N–3 > F–
Pengaruh jumlah kulit (periode) lebih besar dibanding faktor jumlah elektron yang diterima, semakin besar periode semakin besar pula jari-jari anion. Jadi jari-jari (radius) P–3 > S–2 > N–3 > F–
Soal #12 OSK Kimia 2016
Di antara kelompok molekul di bawah ini yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah
A. CO2, NH3, N2
B. O2, CO3–2, CH3Cl
C. BCl3, NO2, SO2
D. N2O4, HCN, NH4+
E. C2N2, ClNO2, CS2
Pembahasan Soal #12 OSK Kimia 2016
Yang dimaksud soal ini adalah molekul dengan atom pusat yang tidak mengikuti kaidah oktet. Kaidah oktet adalah aturan bahwa atom akan stabil bila di sekitarnya terdapat 8 elektron. Ini akan menjadi jelas bila molekul-molekul itu digambar struktur Lewisnya.
Soal #13 OSK Kimia 2016
Berikut ini, kelompok mana yang hanya mengandung molekul ikatan kovalen?
A. Al, O3, As4
B. BCl3, SiCl4, PCl3
C. Cl2, NaCl, H2O
D. I2, H2S, NaI
E. NH4Br, N2H4, HBr
Pembahasan Soal #13 OSK Kimia 2016
Secara kasat mata molekul yang berikatan kovalen biasa tersusun dari atom-atom nonlogam yang tidak berasal dari ionnya. Unsur-unsur nonlogam antara lain : B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I-Br-Cl-O-F. Alternatif jawaban yang tepat adalah BCl3, SiCl4, PCl3
Soal #14 OSK Kimia 2016
Dari senyawa berikut ini, manakah yang kelompok zat mengandung ikatan hidrogen?
A. NH4Cl(s), NH3 (l), dan HNO3(l)
B. NH3(l), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
C. NH4Cl(s), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
D. NH4Cl(s) dan NH3(l)
E. NH4Cl(s) dan CH3NH2(l)
Pembahasan Soal #14 OSK Kimia 2016
Zat-zat yang dalam bentuk padatan tidak mungkin mengandung ikatan hidrogen. Zat dengan atom pusat N atau O atau F dan masih terdapat pasangan elektron bebas dan atom ligannya mengandung hidrogen maka akan mengandung ikatan hidrogen. Jawaban yang tepat adalah NH3(l), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
Soal #15 OSK Kimia 2016
Ikatan apa yang terdapat dalam cis-2-butena berikut ini:
A. 9 ikatan-𝛔 dan 3 ikatan-π
B. 10 ikatan-𝛔 dan 2 ikatan-π
C. 11 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
D. 12 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
E. 12 ikatan-𝛔
Pembahasan Soal #15 OSK Kimia 2016
Setiap ikatan tunggal adalah ikatan-𝛔
Setiap ikatan rangkap dua terdiri 1 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Setiap ikatan rangkap tiga terdiri 1 ikatan-𝛔 dan 2 ikatan-π
Pada molekul cis-2-butena terdapat:
10 ikatan tunggal = 10 ikatan-𝛔
1 ikatan rangkap dua = 1 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Jadi semua ikatan = 11 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Soal #16 OSK Kimia 2016
Untuk reaksi berikut ini:
2 P(s) + 3 Cl2(g) → 2 PCl3(g) DH = -574 kJ
Berapa mol fosfor yang dibutuhkan untuk menghasilkan panas sebanyak 488 kJ?
A. 0,85 mol P
B. 1,20 mol P
C. 1,70 mol P
D. 2,35 mol P
E. 3,40 mol P
Pembahasan Soal #16 OSK Kimia 2016
2 mol P akan menghasilkan energi sebesar 574 kJ
x mol P akan menghasilkan energi sebesar 488 kJ
2 mol : x mol = 574 kJ : 488 kJ
x = (2 mol × 488 kJ) : 574 kJ
x = 1,70 mol
Soal #17 OSK Kimia 2016
Perhatikan proses reaksi berikut ini:
2A→ ½B + C ΔH = 5 kJ/mol
3/2B + 4C → 2A + C + 3D ΔH = -15 kJ/mol
E + 4A → C ΔH = 10 kJ/mol
Hitunglah ΔH untuk reaksi : C → E + 3D
A. 0 kJ/mol
B. -20 kJ/mol
C. 10 kJ/mol
D. 20 kJ/mol
E. -10 kJ/mol
Pembahasan Soal #17 OSK Kimia 2016
Pastikan zat yang bersesuaian ada pada ruas yang sama sesuai dengan reaksi yang akan ditentukan nilai ∆H-nya.
Jumlah reaksi harus menghasilkan persamaan sebagaimana ditentukan, yaitu C → E + 3D
C harus di ruas kiri, E dan D harus ada di ruas kanan.
Membalik persamaan berarti mengalikan tanda ∆H dengan -1.
Soal #18 OSK Kimia 2016
Zat R dapat bereaksi membentuk produk P1 atau produk P2. Profil reaksi untuk dua reaksi tersebut ditunjukkan di bawah ini:
Dibandingkan dengan reaksi R → P1, reaksi R → P2 adalah:
A. Lebih cepat dan kurang endotermis
B. Lebih cepat dan sangat eksotermis
C. Lebih cepat dan lebih endotermis
D. Lebih lambat dan kurang endotermis
E. Lebih lambat dan lebih endotermis
Pembahasan Soal #16 OSK Kimia 2016
Soal #19 OSK Kimia 2016
Dalam larutan aqueous, ion peroksidisulfat (S2O8–2) bereaksi dengan ion iodida sesuai reaksi berikut ini:
S2O8–2 (aq) + 3I– → 2SO4–2 (aq) + I3– (aq)
Suatu larutan yang disiapkan dengan komposisi 0,050 M ion S2O8–2 dan 0,072 M ion I–, dan kemajuan reaksi diamati dengan mengukur [I–]. Diperoleh data seperti pada Tabel berikut:
Konsentrasi S2O8–2 yang tersisa pada saat 800 detik adalah
A. 0,015 M
B. 0,041 M
C. 0,076 M
D. 0,004 M
E. 0,046 M
Pembahasan Soal #19 OSK Kimia 2016
S2O8–2 (aq) + 3I– → 2SO4–2 (aq) + I3– (aq)
Secara stoikiometri 1 mol S2O8–2 yang bereaksi setara dengan 3 mol I–, dan karena volume dalam sistem sama maka dapat dinyatakan sebagai [S2O8–2] = 3 [I–] atau [I–] = ⅓ [S2O8–2]
Setelah 800 detik (seperti pada tabel), I– yang tersisa adalah 0,046 M, ini berarti I– yang bereaksi adalah 0,026 M (didapat dari 0,072 M – 0,046 M).
Dengan demikian S2O8–2 yang bereaksi adalah sebanyak 1/3 × 0,026 M atau 0,00867 M.
Jadi S2O8–2 yang tersisa = (0,050 – 0,0087) M = 0,0413 M
Soal #20 OSK Kimia 2016
Dua gas diatom, X2 dan Y2 bereaksi sesuai persamaan berikut :
X2(g) + Y2(g) → 2XY(g).
Suatu campuran X2 dan Y2 masing-masing mengandung 0,5 mol dan dipanaskan dalam wadah tertutup hingga reaksi mencapai kesetimbangan. Grafik berikut ini menunjukkan hubungan antara jumlah mol masing-masing gas dan perubahan waktu.
Berdasarkan grafik di atas, berapa nilai konstanta kesetimbangan, Kc, untuk reaksi ini?
A. 1,5
B. 3
C. 9
D. 12
E. 18
Pembahasan Soal #20 OSK Kimia 2016
Grafik di atas dapat pula diterjemahkan seperti tabel berikut:
Kc = (0,6/V)2 : 0,2/V × 0,2/V
Kc = 0,36 : 0,4
Kc = 9
Soal #21 OSK Kimia 2016
Dari reaksi kesetimbangan di bawah ini, manakah yang pada temperatur konstan bila tekanannya bertambah tidak merubah konsentrasi reaktan dan produk?
A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
B. 2N2(g) + O2(g) ⇌ 2N2O(g)
C. N2(g) + 2O2(g) ⇌ 2NO2(g)
D. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
E. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)
Pembahasan Soal #21 OSK Kimia 2016
Pada temperatur tetap dan tekanan berubah konsentrasi reaktan dan produk tidak akan berubah bila jumlah zat-zat pereaksi dan produk setara. Jumlah zat ini (gas) dapat dilihat pada jumlah koefisien ruas kiri dan ruas kanan sama. Di antara reaksi yang memiliki jumlah koefisien ruas kiri dan kanan sama yaitu sama dengan 2 adalah N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)
Soal #22 OSK Kimia 2016
Dalam reaksi: CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2
Ion H2PO4– adalah suatu:
A. Asam
B. Basa
C. Agen pengoksidasi
D. Agen pereduksi
E. Katalis
Pembahasan Soal #22 OSK Kimia 2016
Reaksi CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2 adalah reaksi asam basa Bronsted-Lowry,
atau reaksi transfer proton (H+)
Zat yang memberi H+ disebut sebagai asam.
Zat yang menerima H+ disebut sebagai basa.
Tampak bahwa ion H2PO4– → HPO4–2 + H+ (selanjutnya H+ ini diterima CH2NH2 yang berepran sebagai basa).
Jadi ion H2PO4– ini berperan sebagai asam.
Soal #23 OSK Kimia 2016
Pada 0oC, konstanta produk ion dari air, Kw = 1,2 × 10–15. Nilai keasaman (pH) dari air murni pada 0oC yaitu :
A. 7,00
B. 6,88
C. 7,56
D. 7,46
E. 7,64
Pembahasan Soal #23 OSK Kimia 2016
[H+ ]=[OH–]
Kw = [H+ ][OH–]
Kw = [H+ ]2
[H+] = √(1,2 ×10–15) → 3,4641 ×10–8
pH = -log (3,4641 ×10–8) → pH = 7,46
Soal #24 OSK Kimia 2016
Bila 100 mL larutan 0,100 M KOH dicampurkan dengan 100 mL larutan yang mengandung HCl 0,075 M dan asam asetat (CH3COOH) 0,050 M maka larutan yang terbentuk mengandung spesi-spesi:
A. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH
B. Cl–, CH3COO–, CH3COOH, dan H+
C. CH3COOH, CH3COO–, OH– dan H+
D. K+, Cl–, CH3COOH dan H+
E. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+
Pembahasan Soal #24 OSK Kimia 2016
KOH dalam air terurai menjadi K+ dan OH–, HCl dalam air terurai menjadi H+ dan Cl–, CH3COOH dalam air tidak dapat terurai total sehingga akan terdapat CH3COOH yang tersisa serta CH3COO–dan H+. Jadi secara keseluruhan dalam campuran larutan tersebut terdapat K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+
Soal #25 OSK Kimia 2016
Sebanyak 100 mL larutan NaOH yang mempunyai pH =12, ditambahkan sebanyak 900 mL air. Nilai pH larutan yang anda peroleh adalah:
A. 1
B. 3
C. 7
D. 11
E. 13
Pembahasan Soal #25 OSK Kimia 2016
pH NaOH = 12 → pOH = 14 – 12 = 2 → [OH–] = 0,01 M
V1.M1 = V2.M2
100 × 0.01 = (100+900) × M2
M2 = 1/1000 = 0,001 M
[OH–] = 0,001 → pOH = -log 0,001 = 3
pH = 14 – 3 = 11
Soal #26 OSK Kimia 2016
Bila anda membuat larutan asam lemah seperti tabel di bawah ini dengan molaritas yang sama, maka yang akan memberikan pH paling kecil adalah:
Pembahasan Soal #26 OSK Kimia 2016
Asam lemah dengan konsentrasi masing-masing 1 M
→ pH = –log(√(Ka.M))
→ pH = –½ log Ka – ½ log M
→ pH = ½ pKa – ½ log M
→ pH = ½ pKa – ½ log 1
→ pH = ½ pKa - 0
→ pH = ½ pKa
pH paling kecil diperoleh dari pKa paling kecil.
pH paling kecil = ½ 2,57 = 1,285
Soal #27 OSK Kimia 2016
Apa nama dari senyawa alkena berikut sesuai dengan aturan IUPAC?
A. trans-3-isopropil-3-pentenol
B. cis-3-isopropil-3-pentenol
C. trans-3-dimetiletana-3-pentenol
D. (Z)-3-isopropil-3-penten-1-ol
E. (E)-3-isopropil-3-pentena-1-ol
Pembahasan soal #27 OSK Kimia 2016
Soal #28 OSK Kimia 2016
Reaksi berikut ini: CH3CHO + H2O → CH3CH(OH)2 adalah reaksi:
A. Substitusi
B. Eliminasi
C. Esterifikasi
D. Kondensasi
E. Adisi
Pembahasan Soal #28 OSK Kimia 2016
Ini adalah reaksi adisi etanal (asetaldehid) oleh air menghasilkan etana-1,1-diol, ikatan rangkap pada gugus karbonil berubah menjadi ikatan tunggal membentuk 2 gugus OH.
Soal #29 OSK Kimia 2016
Dalam kimia organik, kestabilan suatu senyawa sangat ditentukan oleh adanya substituen. Dari keempat isomer berikut, urutan kestabilan, dari yang paling tidak stabil sampai yang paling stabil, adalah:
A. I > III , IV > II
B. III , II > IV > I
C. IV > II, III > I
D. IV > I > II , III
E. III, IV > I > II
Pembahasan Soal #29 OSK Kimia 2016
Semakin menyebar posisi substituen dalam suatu molekul organik maka akan dihasilkan tolakan antarsubstituen sekecil mungkin, dan ini akan membuatnya semakin stabil.
Urutan kestabilan, dari yang paling tidak stabil sampai yang paling stabil, secara keseluruhan:
I > II = III > IV.
I paling tidak stabil,
IV paling stabil.
Tidak tersedia alternatif yang cocok.
Soal #30 OSK Kimia 2016
Senyawa alkohol jika dipanaskan dalam suasana asam akan mengalami reaksi dehidrasi menghasilkan akena dengan kerangka yang berbeda dari kerangka senyawa semula, produk utama dari alkena adalah yang sesuai dengan aturan Saytzeff. Manakah produk utama dari alkena yang terjadi di bawah ini?
A. Hanya I
B. I dan IV
C. II dan III
D. I dan III
E. Hanya II
Pembahasan Soal #29 OSK Kimia 2016
Pada pembentuk alkena dari alkohol berlaku aturan Saytzeff yaitu alkena yang lebih tersubstitusi akan menjadi produk utama. Alkena yang lebih tersubstitusi adalah karbon sp2 (pada ikatan rangkap) yang mengikat substituen alkil lebih banyak. Tahapan reaksi menuju produk utama adalah dehidrasi kemudian dilanjut dengan penataan ulang gugus -CH3 dan pelepasan H yang ditarik oleh HSO4– hingga menghasilkan produk utama 2,3-dimetil-2-butena.
Mohon dikoreksi bila ada hal yang kurang tepat dengan meninggalkan pesat pada kotak komentar, terima kasih.
Larutan kalium permanganat direaksikan dengan kalium oksalat dalam suasana basa menghasilkan mangan oksida (MnO2) dan karbon dioksida. Maka koefisien kalium permanganat dan kalium oksalat setelah reaksi setara yaitu:
A. 4 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 2
D. 2 dan 6
E. 4 dan 8
Pembahasan soal #1 OSK Kimia 2016
Persamaan reaksi: KMnO4 + K2C2O4 → MnO2 + CO2
MnO4– + 2H2O + 3e– → MnO2 + 4OH–
C2O42– → 2CO2 + 2e–
2MnO4– + 4H2O + 6e– → 2MnO2 + 8OH–
3C2O42– → 6CO2 + 6e–
2MnO4– + 4H2O + 3C2O42– → 2MnO2 + 8OH– + 6CO2
2KMnO4 + 3K2C2O4 + 4H2O → 2MnO2 + 8KOH + 6CO2
Soal #2 OSK Kimia 2016
Di antara larutan aqueous pada pilihan A, B, C, D dan E berikut, larutan aqueous yang dapat bereaksi dengan logam magnesium adalah:
A. Ammonia, NH3
B. Kalium hidroksida, KOH
C. Hidrogen klorida, HCl
D. Natrium hidrogenkarbonat
E. Semua larutan di atas (pada pilihan A, B, C dan D) dapat bereaksi dengan Mg
Pembahasan Soal #2 OSK Kimia 2016
Mg termasuk logam alkali tanah yang relatif mudah melepaskan elektron membentuk kation Mg2+.
Reaksi seperti pada soal ini adalah reaksi penggantian kation. Pada deret volta nampak jelas posisi Mg → Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au, M
Mg jelas akan dengan mudah mereposisi H dalam HCl karena Mg adalah reduktor yang baik bagi H, tidak demikian dengan K dan Na. Untuk NH3 ??? :D
Bisa juga karena dalam larutan berair yang bersifat basa Mg sulit bereaksi karena karakter Mg juga akan membentuk basa dalam larutan tersebut. Sementara dalam larutan HCl yang tentu saja bersifat asam Mg akan dengan mudah membentuk garam MgCl2. Mungkin begitu.
Silakan memberi tanggapan bila dapat memberi argumen yang lebih tepat. Terima kasih.
Soal #3 OSK Kimia 2016
Bila gelembung gelembung gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida pekat panas, akan terbentuk larutan:
A. NaCl dan NaClO
B. NaCl dan NaClO3
C. NaClO dan NaClO3
D. NaClO saja
E. NaClO3 saja
Pembahasan soal #3 OSK Kimia 2016
Reaksi Gas klorin dengan NaOH pekat panas ini merupakan reaksi disproporsionasi, bilangan oksidasi Cl mengalami penurunan (dari Cl2 → 2Cl–), sekaligus mengalami kenaikan (dari Cl2 → ClO3–)
6NaOH + 3Cl2 → 5NaCl + NaClO3 + 3H2O
Soal #4 OSK Kimia 2016
Reaksi berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks ?
a. K2CrO4 (aq) + BaCl2(aq) → BaCrO4 + 2KCl(aq)
b. Na(s) +H2O (l) → NaOH + H2 (g)
c. Pb2+ (aq) + 2Br– (aq) → PbBr2(s)
d. Cu(s) + S(s) → CuS
A. Hanya a dan c
B. Hanya a, b dan c
C. Hanya b, c dan d
D. Hanya b dan d
E. semuanya adalah reaksi redoks
Pembahasan soal #4 OSK Kimia 2016
Salah satu ciri reaksi redoks yang kasat mata adalah reaksi unsur membentuk senyawa atau sebaliknya, dengan begitu sudah pasti terjadi perubahan bilangan oksidasi. Yang sesuai dengan ciri ini adalah b dan d sedangkan a dan c adalah reaksi kimia biasa, tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
Soal #5 OSK Kimia 2016
Setengah reaksi yang terjadi di anoda dalam persamaan berikut:
3MnO4– (aq) + 24H+ (aq) + 5Fe(s) → 3Mn+2 (aq) + 5Fe+3 (aq) + 12H2O (l) adalah
A. Fe+2(aq) → Fe+3(aq) + e–
B. MnO4– (aq) + 8H+ (aq) + 5e– → Mn+2 (aq) + 4H2O (l)
C. Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–
D. 2MnO4– (aq) + 12H+ (aq) + 6e- → 2Mn+2(aq) + 3H2O (l)
E. Fe (s) → Fe+2 (aq) + 2e–
Pembahasan soal #5 OSK Kimia 2016
Dalam reaksi redoks, di anoda terjadi reaksi oksidasi, bilangan oksidasi suatu spesi akan meningkat. Pada soal ini reaksi oksidasi adalah Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–
Soal #6 OSK Kimia 2016
Sebanyak 2 gram sampel gas hidrogen (1H1) pada temperatur T dan volume V memberikan tekanan P. Gas deuterium, 1H2, adalah suatu isotop dari hidrogen.
Berikut ini, kondisi manakah yang juga akan memberikan tekanan sebesar P pada temperatur T yang sama?
A. 2 g deuterium volume V
B. 4 g deuterium volume V/2
C. Campuran 1 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume V.
D. Campuran 2 g hidrogen dan 1 g deuterium dengan total volume 2V.
E. Campuran 2 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume 2V.
Pembahasan soal #6 OSK Kimia 2016
2 g gas H2 = 2 g : 2 g/mol = 1 mol = n
→ PV = nRT → PV = RT → (RT)/P = V
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 2 mol
→ PV = 2RT → (RT)/P = V/2
4 g gas H2 dari deutrium = 4 g : 4 g/mol = 1 mol
→ PV = RT → (RT)/P = V
1 g gas H2 dari hidrogen = 1 g : 2 g/mol = 0,5 mol
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 0,5 mol
Total campuran ini sebanyak 1 mol
→ PV = RT → (RT)/P = V
2 g gas H2 dari hidrogen = 2 g : 2 g/mol = 1 mol
1 g gas H2 dari deutrium = 1 g : 4 g/mol = 0,25 mol
Total campuran ini sebanyak 1,25 mol
→ PV = 1,25.RT → (RT)/P = V/1,25
2 g gas H2 dari hidrogen = 2 g : 2 g/mol = 1 mol
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 0,5 mol
Total campuran ini sebanyak 1,5 mol
→ PV = 1,5.RT → (RT)/P = V/1,5
Soal #7 OSK Kimia 2016
Berikut ini adalah alur nilai PV/RT terhadap P, untuk gas ideal dan gas non-ideal.
P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, R adalah tetapan gas ideal dan T adalah temperatur. Dari gas gas berikut ini, manakah yang menunjukkan deviasi (penyimpangan) paling besar dari sifat gas ideal?
A. Helium
B. Nitrogen
C. Metana
D. Etena
E. Amoniak
Pembahasan Soal #7 OSK Kimia 2016
Pada gas ideal interaksi antarmolekul dianggap tidak ada atau nol. Semakin kuat interaksi antarmolekul berarti akan semakin menyimpang dari gas ideal. Pada pilihan yang tersedia hampir semua zat bersifat non polar, kecuali amoniak. Amonia memang bersifat polar dan juga memiliki ikatan hidrogen, dengan demikian amoniak akan mengalami penyimpangan paling besar dibanding sifat gas ideal.
Soal #8 OSK Kimia 2016
Di antara senyawa berikut ini, manakah yang mempunyai tekanan uap paling rendah:
A. Air, H2O
B. Hidrogenperoksida, H2O2
C. Etanol, CH3CH2OH
D. Aseton, CH2CO-CH2
E. Asam asetat, CH3COOH
Pembahasan soal # OSK Kimia 2016
Struktur H2O2 adalah H-O-O-H yang menghasilkan ikatan hidrogen lebih besar daripada air dan jauh lebih bersifat polar dibanding pilihan lain yang tersedia. Dengan demikian kekuatan antarmolekul lebih kuat dalam H2O2 yang menghasilkan titik didih normal yang lebih tinggi untuk H2O2 dan tekanan uap yang lebih rendah.
Soal #9 OSK Kimia 2016
Dibandingkan dengan air murni, larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:
A. pH lebih tinggi
B. Daya hantar listrik lebih rendah
C. Titik didih lebih rendah
D. Titik beku lebih rendah
E. Tekanan uap lebih tinggi
Pembahasan Soal #9 OSK Kimia 2016
Larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:
pH dianggap sama dengan air, daya hantar listrik yang lebih tinggi dibanding air, titik didih yang relatif lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah serta tekanan uapnya akan lebih rendah dibanding air karena sifat koligatifnya.
Soal #10 OSK Kimia 2016
Perhatikanlah unsur-unsur dalam susunan berkala yang terdapat dalam perioda ke 2 dari blok-p. Energi ionisasi pertama dari unsur-unsur ini adalah:
A. Naik dari B ke Ne
B. Turun dari B ke Ne
C. Naik dari B ke O, turun untuk F, dan kemudian naik untuk Ne
D. Turun dari B ke N dan naik beraturan dari N ke Ne
E. Naik dari B ke N, turun untuk O dan naik dari O ke Ne
Pembahasan Soal #10 OSK Kimia 2016
Berikut ini adalah data nyata untuk nilai energi ionisasi pertama unsur periode ke-2 blok p.
Soal #11 OSK Kimia 2016
Berikut ini mengenai radius ion, berturut turut: F–, N–3 , P–3, S–2 . Urut-urutan yang benar mengenai radius ion tersebut adalah:
A. Radius F– > N–3 > P–3 > S–2
B. Radius S–2 > P–3 > N–3 >F–
C. Radius P–3 > N–3 > S–2 > F–
D. Radius P–3 > S–2 > N–3 > F–
E. Radius N–3 > S–2 > F– > P–3
Pembahasan Soal #11 OSK Kimia 2016
Semua mengenai anion, ion yang bermuatan negatif, atom yang menerima elektron.
Dalam satu periode sistem periodik unsur, semakin banyak elektron yang diterima dari luar semakin lemah kontrol dari inti sehingga jari-jari ionnya semakin besar.
P dan S seperiode (periode-3), sehingga jari-jari P–3 > S–2
N dan F seperiode (periode-2, sehingga jari-jari N–3 > F–
Pengaruh jumlah kulit (periode) lebih besar dibanding faktor jumlah elektron yang diterima, semakin besar periode semakin besar pula jari-jari anion. Jadi jari-jari (radius) P–3 > S–2 > N–3 > F–
Soal #12 OSK Kimia 2016
Di antara kelompok molekul di bawah ini yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah
A. CO2, NH3, N2
B. O2, CO3–2, CH3Cl
C. BCl3, NO2, SO2
D. N2O4, HCN, NH4+
E. C2N2, ClNO2, CS2
Pembahasan Soal #12 OSK Kimia 2016
Yang dimaksud soal ini adalah molekul dengan atom pusat yang tidak mengikuti kaidah oktet. Kaidah oktet adalah aturan bahwa atom akan stabil bila di sekitarnya terdapat 8 elektron. Ini akan menjadi jelas bila molekul-molekul itu digambar struktur Lewisnya.
Soal #13 OSK Kimia 2016
Berikut ini, kelompok mana yang hanya mengandung molekul ikatan kovalen?
A. Al, O3, As4
B. BCl3, SiCl4, PCl3
C. Cl2, NaCl, H2O
D. I2, H2S, NaI
E. NH4Br, N2H4, HBr
Pembahasan Soal #13 OSK Kimia 2016
Secara kasat mata molekul yang berikatan kovalen biasa tersusun dari atom-atom nonlogam yang tidak berasal dari ionnya. Unsur-unsur nonlogam antara lain : B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I-Br-Cl-O-F. Alternatif jawaban yang tepat adalah BCl3, SiCl4, PCl3
Soal #14 OSK Kimia 2016
Dari senyawa berikut ini, manakah yang kelompok zat mengandung ikatan hidrogen?
A. NH4Cl(s), NH3 (l), dan HNO3(l)
B. NH3(l), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
C. NH4Cl(s), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
D. NH4Cl(s) dan NH3(l)
E. NH4Cl(s) dan CH3NH2(l)
Pembahasan Soal #14 OSK Kimia 2016
Zat-zat yang dalam bentuk padatan tidak mungkin mengandung ikatan hidrogen. Zat dengan atom pusat N atau O atau F dan masih terdapat pasangan elektron bebas dan atom ligannya mengandung hidrogen maka akan mengandung ikatan hidrogen. Jawaban yang tepat adalah NH3(l), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
Soal #15 OSK Kimia 2016
Ikatan apa yang terdapat dalam cis-2-butena berikut ini:
A. 9 ikatan-𝛔 dan 3 ikatan-π
B. 10 ikatan-𝛔 dan 2 ikatan-π
C. 11 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
D. 12 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
E. 12 ikatan-𝛔
Pembahasan Soal #15 OSK Kimia 2016
Setiap ikatan tunggal adalah ikatan-𝛔
Setiap ikatan rangkap dua terdiri 1 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Setiap ikatan rangkap tiga terdiri 1 ikatan-𝛔 dan 2 ikatan-π
Pada molekul cis-2-butena terdapat:
10 ikatan tunggal = 10 ikatan-𝛔
1 ikatan rangkap dua = 1 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Jadi semua ikatan = 11 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Soal #16 OSK Kimia 2016
Untuk reaksi berikut ini:
2 P(s) + 3 Cl2(g) → 2 PCl3(g) DH = -574 kJ
Berapa mol fosfor yang dibutuhkan untuk menghasilkan panas sebanyak 488 kJ?
A. 0,85 mol P
B. 1,20 mol P
C. 1,70 mol P
D. 2,35 mol P
E. 3,40 mol P
Pembahasan Soal #16 OSK Kimia 2016
2 mol P akan menghasilkan energi sebesar 574 kJ
x mol P akan menghasilkan energi sebesar 488 kJ
2 mol : x mol = 574 kJ : 488 kJ
x = (2 mol × 488 kJ) : 574 kJ
x = 1,70 mol
Soal #17 OSK Kimia 2016
Perhatikan proses reaksi berikut ini:
2A→ ½B + C ΔH = 5 kJ/mol
3/2B + 4C → 2A + C + 3D ΔH = -15 kJ/mol
E + 4A → C ΔH = 10 kJ/mol
Hitunglah ΔH untuk reaksi : C → E + 3D
A. 0 kJ/mol
B. -20 kJ/mol
C. 10 kJ/mol
D. 20 kJ/mol
E. -10 kJ/mol
Pembahasan Soal #17 OSK Kimia 2016
Pastikan zat yang bersesuaian ada pada ruas yang sama sesuai dengan reaksi yang akan ditentukan nilai ∆H-nya.
Jumlah reaksi harus menghasilkan persamaan sebagaimana ditentukan, yaitu C → E + 3D
C harus di ruas kiri, E dan D harus ada di ruas kanan.
Membalik persamaan berarti mengalikan tanda ∆H dengan -1.
3(2A → ½ B + C) | ΔH = 3×5 kJ/mol |
3/2B + 4C → 2A + C + 3D | ΔH = -15 kJ/mol |
C → E + 4A | ΔH = -10 kJ/mol |
6A + 3/2B + 4C + C → 3/2B + 3C + 2A + C + 3D + E + 4A | ΔH = -10 kJ/mol |
6A + 3/2B + 5C → 3/2B + 4C + 6A + 3D + E | ΔH = -10 kJ/mol |
C → E + 3D | ΔH = -10 kJ/mol |
Soal #18 OSK Kimia 2016
Zat R dapat bereaksi membentuk produk P1 atau produk P2. Profil reaksi untuk dua reaksi tersebut ditunjukkan di bawah ini:
Dibandingkan dengan reaksi R → P1, reaksi R → P2 adalah:
A. Lebih cepat dan kurang endotermis
B. Lebih cepat dan sangat eksotermis
C. Lebih cepat dan lebih endotermis
D. Lebih lambat dan kurang endotermis
E. Lebih lambat dan lebih endotermis
Pembahasan Soal #16 OSK Kimia 2016
Soal #19 OSK Kimia 2016
Dalam larutan aqueous, ion peroksidisulfat (S2O8–2) bereaksi dengan ion iodida sesuai reaksi berikut ini:
S2O8–2 (aq) + 3I– → 2SO4–2 (aq) + I3– (aq)
Suatu larutan yang disiapkan dengan komposisi 0,050 M ion S2O8–2 dan 0,072 M ion I–, dan kemajuan reaksi diamati dengan mengukur [I–]. Diperoleh data seperti pada Tabel berikut:
Waktu (detik) | 0 | 400 | 800 | 1200 | 1600 |
[I–] (M) | 0,072 | 0,057 | 0,046 | 0,037 | 0,029 |
Konsentrasi S2O8–2 yang tersisa pada saat 800 detik adalah
A. 0,015 M
B. 0,041 M
C. 0,076 M
D. 0,004 M
E. 0,046 M
Pembahasan Soal #19 OSK Kimia 2016
S2O8–2 (aq) + 3I– → 2SO4–2 (aq) + I3– (aq)
Secara stoikiometri 1 mol S2O8–2 yang bereaksi setara dengan 3 mol I–, dan karena volume dalam sistem sama maka dapat dinyatakan sebagai [S2O8–2] = 3 [I–] atau [I–] = ⅓ [S2O8–2]
Setelah 800 detik (seperti pada tabel), I– yang tersisa adalah 0,046 M, ini berarti I– yang bereaksi adalah 0,026 M (didapat dari 0,072 M – 0,046 M).
Dengan demikian S2O8–2 yang bereaksi adalah sebanyak 1/3 × 0,026 M atau 0,00867 M.
Jadi S2O8–2 yang tersisa = (0,050 – 0,0087) M = 0,0413 M
Soal #20 OSK Kimia 2016
Dua gas diatom, X2 dan Y2 bereaksi sesuai persamaan berikut :
X2(g) + Y2(g) → 2XY(g).
Suatu campuran X2 dan Y2 masing-masing mengandung 0,5 mol dan dipanaskan dalam wadah tertutup hingga reaksi mencapai kesetimbangan. Grafik berikut ini menunjukkan hubungan antara jumlah mol masing-masing gas dan perubahan waktu.
Berdasarkan grafik di atas, berapa nilai konstanta kesetimbangan, Kc, untuk reaksi ini?
A. 1,5
B. 3
C. 9
D. 12
E. 18
Pembahasan Soal #20 OSK Kimia 2016
Grafik di atas dapat pula diterjemahkan seperti tabel berikut:
Reaksi | X2(g) | + | Y2(g) | ⇌ | 2XY(g) |
Awal | 0,5 | 0,5 | - | ||
Bereaksi | 0,3 | 0,3 | 0,6 | ||
Kesetimbangan | 0,2 | 0,2 | 0,6 |
Kc = (0,6/V)2 : 0,2/V × 0,2/V
Kc = 0,36 : 0,4
Kc = 9
Soal #21 OSK Kimia 2016
Dari reaksi kesetimbangan di bawah ini, manakah yang pada temperatur konstan bila tekanannya bertambah tidak merubah konsentrasi reaktan dan produk?
A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
B. 2N2(g) + O2(g) ⇌ 2N2O(g)
C. N2(g) + 2O2(g) ⇌ 2NO2(g)
D. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
E. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)
Pembahasan Soal #21 OSK Kimia 2016
Pada temperatur tetap dan tekanan berubah konsentrasi reaktan dan produk tidak akan berubah bila jumlah zat-zat pereaksi dan produk setara. Jumlah zat ini (gas) dapat dilihat pada jumlah koefisien ruas kiri dan ruas kanan sama. Di antara reaksi yang memiliki jumlah koefisien ruas kiri dan kanan sama yaitu sama dengan 2 adalah N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)
Soal #22 OSK Kimia 2016
Dalam reaksi: CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2
Ion H2PO4– adalah suatu:
A. Asam
B. Basa
C. Agen pengoksidasi
D. Agen pereduksi
E. Katalis
Pembahasan Soal #22 OSK Kimia 2016
Reaksi CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2 adalah reaksi asam basa Bronsted-Lowry,
atau reaksi transfer proton (H+)
Zat yang memberi H+ disebut sebagai asam.
Zat yang menerima H+ disebut sebagai basa.
Tampak bahwa ion H2PO4– → HPO4–2 + H+ (selanjutnya H+ ini diterima CH2NH2 yang berepran sebagai basa).
Jadi ion H2PO4– ini berperan sebagai asam.
Soal #23 OSK Kimia 2016
Pada 0oC, konstanta produk ion dari air, Kw = 1,2 × 10–15. Nilai keasaman (pH) dari air murni pada 0oC yaitu :
A. 7,00
B. 6,88
C. 7,56
D. 7,46
E. 7,64
Pembahasan Soal #23 OSK Kimia 2016
[H+ ]=[OH–]
Kw = [H+ ][OH–]
Kw = [H+ ]2
[H+] = √(1,2 ×10–15) → 3,4641 ×10–8
pH = -log (3,4641 ×10–8) → pH = 7,46
Soal #24 OSK Kimia 2016
Bila 100 mL larutan 0,100 M KOH dicampurkan dengan 100 mL larutan yang mengandung HCl 0,075 M dan asam asetat (CH3COOH) 0,050 M maka larutan yang terbentuk mengandung spesi-spesi:
A. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH
B. Cl–, CH3COO–, CH3COOH, dan H+
C. CH3COOH, CH3COO–, OH– dan H+
D. K+, Cl–, CH3COOH dan H+
E. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+
Pembahasan Soal #24 OSK Kimia 2016
KOH dalam air terurai menjadi K+ dan OH–, HCl dalam air terurai menjadi H+ dan Cl–, CH3COOH dalam air tidak dapat terurai total sehingga akan terdapat CH3COOH yang tersisa serta CH3COO–dan H+. Jadi secara keseluruhan dalam campuran larutan tersebut terdapat K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+
Soal #25 OSK Kimia 2016
Sebanyak 100 mL larutan NaOH yang mempunyai pH =12, ditambahkan sebanyak 900 mL air. Nilai pH larutan yang anda peroleh adalah:
A. 1
B. 3
C. 7
D. 11
E. 13
Pembahasan Soal #25 OSK Kimia 2016
pH NaOH = 12 → pOH = 14 – 12 = 2 → [OH–] = 0,01 M
V1.M1 = V2.M2
100 × 0.01 = (100+900) × M2
M2 = 1/1000 = 0,001 M
[OH–] = 0,001 → pOH = -log 0,001 = 3
pH = 14 – 3 = 11
Soal #26 OSK Kimia 2016
Bila anda membuat larutan asam lemah seperti tabel di bawah ini dengan molaritas yang sama, maka yang akan memberikan pH paling kecil adalah:
Asam Lemah | Formula | pKa | |
A. | Asam benzoat | C6H5COOH | 4,20 |
B. | Ion benzilammonium | C6H5CH2NH3+ | 9,35 |
C. | Asam kloroasetat | ClCH2COOH | 2,57 |
D. | Hidroksilamine hidroklorida | H2NOH.HCl | 5,96 |
E. | Asam thioasetat | HSCH2COOH | 3,33 |
Pembahasan Soal #26 OSK Kimia 2016
Asam lemah dengan konsentrasi masing-masing 1 M
→ pH = –log(√(Ka.M))
→ pH = –½ log Ka – ½ log M
→ pH = ½ pKa – ½ log M
→ pH = ½ pKa – ½ log 1
→ pH = ½ pKa - 0
→ pH = ½ pKa
pH paling kecil diperoleh dari pKa paling kecil.
pH paling kecil = ½ 2,57 = 1,285
Soal #27 OSK Kimia 2016
Apa nama dari senyawa alkena berikut sesuai dengan aturan IUPAC?
A. trans-3-isopropil-3-pentenol
B. cis-3-isopropil-3-pentenol
C. trans-3-dimetiletana-3-pentenol
D. (Z)-3-isopropil-3-penten-1-ol
E. (E)-3-isopropil-3-pentena-1-ol
Pembahasan soal #27 OSK Kimia 2016
Soal #28 OSK Kimia 2016
Reaksi berikut ini: CH3CHO + H2O → CH3CH(OH)2 adalah reaksi:
A. Substitusi
B. Eliminasi
C. Esterifikasi
D. Kondensasi
E. Adisi
Pembahasan Soal #28 OSK Kimia 2016
Ini adalah reaksi adisi etanal (asetaldehid) oleh air menghasilkan etana-1,1-diol, ikatan rangkap pada gugus karbonil berubah menjadi ikatan tunggal membentuk 2 gugus OH.
Soal #29 OSK Kimia 2016
Dalam kimia organik, kestabilan suatu senyawa sangat ditentukan oleh adanya substituen. Dari keempat isomer berikut, urutan kestabilan, dari yang paling tidak stabil sampai yang paling stabil, adalah:
A. I > III , IV > II
B. III , II > IV > I
C. IV > II, III > I
D. IV > I > II , III
E. III, IV > I > II
Pembahasan Soal #29 OSK Kimia 2016
Semakin menyebar posisi substituen dalam suatu molekul organik maka akan dihasilkan tolakan antarsubstituen sekecil mungkin, dan ini akan membuatnya semakin stabil.
Urutan kestabilan, dari yang paling tidak stabil sampai yang paling stabil, secara keseluruhan:
I > II = III > IV.
I paling tidak stabil,
IV paling stabil.
Tidak tersedia alternatif yang cocok.
Soal #30 OSK Kimia 2016
Senyawa alkohol jika dipanaskan dalam suasana asam akan mengalami reaksi dehidrasi menghasilkan akena dengan kerangka yang berbeda dari kerangka senyawa semula, produk utama dari alkena adalah yang sesuai dengan aturan Saytzeff. Manakah produk utama dari alkena yang terjadi di bawah ini?
A. Hanya I
B. I dan IV
C. II dan III
D. I dan III
E. Hanya II
Pembahasan Soal #29 OSK Kimia 2016
Pada pembentuk alkena dari alkohol berlaku aturan Saytzeff yaitu alkena yang lebih tersubstitusi akan menjadi produk utama. Alkena yang lebih tersubstitusi adalah karbon sp2 (pada ikatan rangkap) yang mengikat substituen alkil lebih banyak. Tahapan reaksi menuju produk utama adalah dehidrasi kemudian dilanjut dengan penataan ulang gugus -CH3 dan pelepasan H yang ditarik oleh HSO4– hingga menghasilkan produk utama 2,3-dimetil-2-butena.
Mohon dikoreksi bila ada hal yang kurang tepat dengan meninggalkan pesat pada kotak komentar, terima kasih.
Mantap kang Urip Rukim...
BalasHapusTerima kasih pak urip
BalasHapusNomor 15
BalasHapusKayaknya ada yang salah ketik
Jadi semua ikatan = 11 ikatan 11 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Seharusnya, Jadi semua ikatan = 12 ikatan 11 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
Maaf, ndak bisa ngasi masukan lain. Jawabannya sudah super sekali.
Terimakasih
Terima kasih atas koreksinya.
Hapusmakasih Pak Urip, sangat bermanfaat.
BalasHapusMau dwnolad gimana pak
BalasHapusTerimakasih banyak pak sangat bermanfaat
BalasHapusMaaf sebelumnya, tapi kok ada yang beda sama kunci osk nya. Seperti no 21 di osk kuncinya A tapi kalau disini kuncinya E. Yang benar yang mana?
BalasHapusPak mengapa pada konformasi sikloheksana yg lebih stabil di no.29 adalah yg posisi aksial semua? Mohon diberi penjelasan posisi yg menyebar otu yg bagaimana?
BalasHapusuntuk jawaban no 27 : E. (E)-3-isopropil-3-pentena-1-ol
BalasHapusnama yag benar penten-1-ol atau pentena-1-ol