Unsur Logam Bilangan Oksidasi Bernilai Negatif?

Kamis, 26 Januari 2023 edit

Umumnya unsur logam mempunyai bilangan oksidasi bernilai positif bila ia dalam senyawa atau ion biasa. Keelektronegatifan yang relatif kecil menyebabkan unsur logam dalam ion atau senyawa diberi nilai positif. Ketika dalam senyawa kompleks atau ion kompleks unsur logam memungkinkan bernilai negatif, tergantung berikatan dengan ligan dan ion lain yang berikatan dengannya. Ingat konsep bilangan oksidasi unsur awalnya diperoleh dari kemampuan menarik elektron pada ikatan yang terjadi antara dua unsur yang saling berikatan.

Contoh perhitungan logam yang mempunyai bilangan oksidasi negatif dapat dilihat di sini.

Kasus-1
Bilangan oksidasi logam V dalam senyawa kompleks Na[V(CO)6] bilangan oksidasinya bernilai –1.
urip.info
Na[V(CO)6] dapat diuraikan menjadi Na+ dan [V(CO)6]. Karena ligan CO netral (tidak bermuatan) maka otomatis bilangan oksidasi V = –1.

Detail cara menghitung bilangan oksidasi unsur dalam senyawa kompleks dapat di simak di sini.



Kasus-2
Bilangan oksidasi logam Fe dalam senyawa kompleks Na2[Fe(CO)4] bilangan oksidasinya bernilai –2.

urip.info
 Na2[Fe(CO)4] dapat diuraikan menjadi 2Na+ dan [Fe(CO)4]2–. Karena ligan CO netral (tidak bermuatan) maka otomatis bilangan oksidasi Fe = –2.


Dari dua contoh kasus di atas, dapat dimaklumi bila dalam senyawa terdapat lebih dari satu logam berbeda, logam yang memiliki keelektronegatifan lebih besar dibanding logam lain yang lebih elektropositif maka dimungkinkan logam yang keelektronegatifan lebih besar ber-bilangan oksidasi negatif.
Untuk informasi bawah keelektronegatifan Na sekitar 0,93; V sekitar 1,63; dan Fe sekitar 1,83.
Keelektronegatifan Na < keelektronegatifan V.
Keelektronegatifan Na < keelektronegatifan Fe.
Demikian mohon dikoreksi bila penjelasan kurang tepat. Terima kasih.
Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info