TKA Ikatan Kimia, 30 Soal Pilihan Ganda Kompleks Model MCMA

Selasa, 22 Juli 2025 edit

Berikut 30 soal pilihan ganda kompleks (PGK) model mutiple choice mutiple answer (MCMA) pokok bahasan ikatan kimia. Bahasan ini meliputi: ikatan kimia secara umum, ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, penyimpangan oktet, ikatan logam, geometri elektron, bentuk molekul, teori ikatan valensi, teori VSEPR, teori domain elektron, kepolaran zat, gaya antar molekul. Cobalah menjawab lebih dahulu dengan beri checklist pada kotak tersedia kemudian cocokkan dengan kunci jawaban dengan klik Kunci & Pembahasan. Pilihlah jawaban yang benar untuk model soal PGK-MCMA ini lebih dari satu.

SOAL-1

Ikatan kimia merupakan gaya tarik-menarik antaratom untuk membentuk senyawa yang stabil. Pemahaman terhadap jenis-jenis ikatan kimia sangat penting dalam menjelaskan sifat fisika dan kimia suatu zat.

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut terkait ikatan kimia!

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-1

Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik yang mengikat atom untuk membentuk senyawa yang stabil, seperti ikatan ionik, kovalen, dan logam. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan kimia terbentuk karena gaya tarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif.
    Ini menggambarkan ikatan ionik, di mana ion positif (kation) dan ion negatif (anion) tertarik karena gaya elektrostatik, seperti pada NaCl (Na+ dan Cl-). Meskipun pernyataan ini spesifik untuk ikatan ionik, ini benar dalam konteks tersebut. Pernyataan ini benar.

  2. Ikatan kimia hanya terjadi antara atom nonlogam.
    Ikatan kimia tidak terbatas pada nonlogam. Ikatan ionik terjadi antara logam dan nonlogam (misalnya, NaCl), ikatan kovalen biasanya antar nonlogam (misalnya, H2O), dan ikatan logam terjadi antar atom logam (misalnya, Cu). Pernyataan ini salah.

  3. Ikatan kovalen terbentuk dari penggunaan bersama pasangan elektron.
    Ikatan kovalen terjadi ketika dua atom (biasanya nonlogam) berbagi pasangan elektron untuk mencapai konfigurasi stabil. Misalnya, dalam molekul H2, dua atom hidrogen berbagi sepasang elektron. Pernyataan ini benar.

  4. Ikatan ion terjadi karena transfer elektron dari satu atom ke atom lain.
    Ikatan ionik terbentuk melalui transfer elektron dari atom logam (menjadi kation) ke atom nonlogam (menjadi anion). Misalnya, dalam NaCl, natrium melepaskan elektron ke klorin. Pernyataan ini benar.

  5. Ikatan logam melibatkan delokalisasi elektron dalam struktur padat.
    Ikatan logam terjadi pada logam, di mana elektron valensi bebas bergerak sebagai "lautan elektron" yang terdelokalisasi, menciptakan gaya tarik antara kation logam dan elektron bebas. Ini menjelaskan sifat konduktivitas logam. Pernyataan ini benar.

  6. Semua ikatan kimia bersifat lemah dan mudah diputus.
    Tidak semua ikatan kimia lemah. Ikatan ionik dan kovalen kuat (misalnya, NaCl atau C-C dalam berlian memiliki energi ikatan tinggi), sedangkan ikatan logam juga kuat dalam struktur logam. Ikatan lemah seperti ikatan hidrogen atau gaya van der Waals bukanlah ikatan kimia utama. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Jenis ikatan kimia menentukan sifat senyawa, seperti titik leleh, kelarutan, dan konduktivitas. Ikatan ionik menghasilkan senyawa padat kristal, kovalen membentuk molekul atau jaringan, dan logam memberikan sifat khas seperti kekuatan dan konduktivitas.



SOAL-2

Ikatan ionik terbentuk antara unsur logam dan nonlogam melalui proses transfer elektron. Unsur logam cenderung melepaskan elektron, sedangkan nonlogam menerima elektron untuk mencapai konfigurasi stabil.

Manakah pernyataan berikut yang benar mengenai ikatan ion?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, dan Pernyataan 5

Pembahasan Soal-2

Ikatan ionik terjadi antara logam dan nonlogam dengan transfer elektron, menghasilkan kation dan anion yang tertarik melalui gaya elektrostatik. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Terbentuk antara unsur-unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan besar.
    Ikatan ionik terjadi ketika perbedaan keelektronegatifan antara dua atom besar (biasanya >1,7 pada skala Pauling), seperti antara logam (keelektronegatifan rendah, misalnya Na) dan nonlogam (keelektronegatifan tinggi, misalnya Cl). Ini menyebabkan transfer elektron. Pernyataan ini benar.

  2. Memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah.
    Senyawa ionik, seperti NaCl, membentuk kisi kristal yang kuat karena gaya elektrostatik antar ion, sehingga memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi (misalnya, NaCl meleleh pada ~801°C). Pernyataan ini salah.

  3. Dalam bentuk larutan, senyawa ionik dapat menghantarkan listrik.
    Dalam larutan air, senyawa ionik terdisosiasi menjadi ion-ion bebas (misalnya, NaCl → Na+ + Cl-), yang dapat bergerak dan menghantarkan listrik (elektrolit kuat). Pernyataan ini benar.

  4. Ikatan ionik terjadi melalui pemakaian bersama pasangan elektron.
    Ikatan ionik melibatkan transfer elektron, bukan berbagi elektron. Pemakaian bersama pasangan elektron adalah ciri ikatan kovalen. Pernyataan ini salah.

  5. NaCl merupakan contoh senyawa dengan ikatan ionik.
    Natrium klorida (NaCl) terbentuk dari natrium (logam) yang melepaskan elektron ke klorin (nonlogam), membentuk Na+ dan Cl-, yang terikat melalui gaya elektrostatik. Ini adalah contoh klasik ikatan ionik. Pernyataan ini benar.

  6. Umumnya larut dalam pelarut organik.
    Senyawa ionik biasanya larut dalam pelarut polar seperti air karena interaksi ion-dipol, tetapi tidak larut dalam pelarut organik nonpolar (seperti benzena). Misalnya, NaCl larut dalam air, tetapi tidak dalam minyak. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, dan 5.

Catatan tambahan: Ikatan ionik menghasilkan senyawa dengan sifat khas seperti titik leleh tinggi, kelarutan dalam pelarut polar, dan konduktivitas listrik dalam larutan atau lelehan. Perbedaan keelektronegatifan adalah kunci untuk membedakan ikatan ionik dari kovalen.



SOAL-3

Ikatan kovalen terbentuk ketika dua atom menggunakan bersama pasangan elektron. Ikatan ini umum ditemukan pada unsur nonlogam. Pemahaman tentang sifat ikatan ini sangat penting dalam mengenali struktur dan kepolaran senyawa.

Perhatikan pernyataan berikut terkait dengan ikatan kovalen!

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 4, dan Pernyataan 5

Pembahasan Soal-3

Ikatan kovalen terjadi ketika dua atom (biasanya nonlogam) berbagi pasangan elektron untuk mencapai konfigurasi stabil. Ikatan ini bisa polar atau nonpolar tergantung perbedaan keelektronegatifan. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan kovalen hanya terbentuk antara logam dan nonlogam.
    Ikatan kovalen biasanya terjadi antar atom nonlogam (misalnya, H2, O2). Ikatan antara logam dan nonlogam cenderung bersifat ionik karena perbedaan keelektronegatifan besar (misalnya, NaCl). Pernyataan ini salah.

  2. Setiap pasangan elektron ikatan disumbangkan oleh kedua atom yang berikatan.
    Dalam ikatan kovalen nonpolar, setiap atom menyumbangkan satu elektron untuk membentuk pasangan ikatan (misalnya, H2: masing-masing H menyumbang 1 elektron). Dalam ikatan kovalen koordinasi, satu atom menyumbang kedua elektron, tetapi pernyataan ini merujuk pada ikatan kovalen umum, sehingga benar.

  3. Molekul air memiliki dua ikatan kovalen.
    Molekul air (H2O) memiliki dua ikatan kovalen antara oksigen dan dua atom hidrogen (O–H). Oksigen berbagi dua pasang elektron dengan dua hidrogen, membentuk dua ikatan kovalen polar. Pernyataan ini benar.

  4. Ikatan kovalen dapat bersifat polar maupun nonpolar.
    Ikatan kovalen nonpolar terjadi jika perbedaan keelektronegatifan kecil (misalnya, O2), sedangkan ikatan kovalen polar terjadi jika perbedaan keelektronegatifan sedang (misalnya, H2O). Pernyataan ini benar.

  5. O2 dan N2 adalah contoh senyawa dengan ikatan kovalen.
    O2 memiliki ikatan kovalen rangkap dua, dan N2 memiliki ikatan kovalen rangkap tiga, keduanya antar atom nonlogam (nonpolar). Meskipun O2 dan N2 lebih tepat disebut molekul unsur, dalam konteks ini, pernyataan tentang ikatan kovalen benar. Pernyataan ini benar.

  6. Ikatan kovalen umumnya terbentuk antara atom-atom logam.
    Ikatan kovalen umumnya terjadi antar nonlogam. Atom logam cenderung membentuk ikatan logam melalui delokalisasi elektron (misalnya, dalam logam Cu). Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 2, 3, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Ikatan kovalen menentukan sifat molekul, seperti kepolaran, titik didih, dan reaktivitas. Kepolaran bergantung pada perbedaan keelektronegatifan, yang memengaruhi kelarutan dan interaksi antar molekul.



SOAL-4

Ikatan koordinasi (kovalen koordinat) terjadi ketika pasangan elektron ikatan hanya berasal dari salah satu atom. Jenis ikatan ini sering ditemukan dalam ion poliatomik atau kompleks logam.

Pernyataan berikut ini berkaitan dengan ikatan koordinasi. Pilih yang benar!

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 2, Pernyataan 4, dan Pernyataan 5

Pembahasan Soal-4

Ikatan koordinasi (kovalen koordinat) adalah jenis ikatan kovalen di mana pasangan elektron ikatan disumbangkan oleh satu atom (donor) ke atom lain (akseptor) yang kekurangan elektron. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan koordinasi sama dengan ikatan ion.
    Ikatan koordinasi adalah jenis ikatan kovalen, bukan ikatan ion. Ikatan ion melibatkan gaya elektrostatik antara kation dan anion, sedangkan ikatan koordinasi melibatkan berbagi pasangan elektron dari satu atom. Pernyataan ini salah.

  2. Dalam NH4+, ikatan koordinasi terbentuk antara N dan H+.
    Dalam ion amonium (NH4+), amonia (NH3) memiliki pasangan elektron bebas pada nitrogen. H+ (tanpa elektron) menerima pasangan elektron ini, membentuk ikatan koordinasi antara N dan H+. Pernyataan ini benar.

  3. Ikatan koordinasi tidak ditemukan dalam senyawa apapun.
    Ikatan koordinasi umum ditemukan dalam senyawa seperti NH4+, H3O+, dan kompleks logam (misalnya, [Co(NH3)6]3+). Pernyataan ini salah.

  4. Atom donor menyumbangkan pasangan elektron bebas.
    Dalam ikatan koordinasi, atom donor (misalnya, N dalam NH3) menyumbangkan pasangan elektron bebas untuk membentuk ikatan dengan atom akseptor. Ini adalah ciri utama ikatan koordinasi. Pernyataan ini benar.

  5. Atom akseptor menerima pasangan elektron untuk membentuk ikatan.
    Atom akseptor (misalnya, H+ atau ion logam dalam kompleks) menerima pasangan elektron dari atom donor untuk membentuk ikatan koordinasi. Pernyataan ini benar.

  6. Semua ikatan kovalen merupakan ikatan koordinasi.
    Tidak semua ikatan kovalen adalah ikatan koordinasi. Dalam ikatan kovalen biasa, kedua atom menyumbangkan satu elektron masing-masing (misalnya, H2), sedangkan ikatan koordinasi hanya melibatkan sumbangan dari satu atom. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 2, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Ikatan koordinasi sering ditemukan dalam kimia koordinasi dan ion poliatomik. Meskipun merupakan jenis ikatan kovalen, sifatnya unik karena asimetri sumbangan elektron, yang memengaruhi struktur dan reaktivitas senyawa.



SOAL-5

Teori oktet menyatakan bahwa atom-atom cenderung mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia dengan memiliki 8 elektron di kulit terluarnya. Namun, beberapa senyawa menunjukkan penyimpangan terhadap aturan ini.

Manakah pernyataan berikut yang merupakan bentuk penyimpangan aturan oktet?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 4, dan Pernyataan 5

Pembahasan Soal-5

Aturan oktet menyatakan bahwa atom cenderung memiliki 8 elektron di kulit valensinya untuk mencapai stabilitas seperti gas mulia. Penyimpangan terjadi ketika atom memiliki kurang dari 8 elektron (oktet tak lengkap), lebih dari 8 elektron (oktet diperluas), atau jumlah elektron ganjil. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. BF3 memiliki atom pusat dengan 6 elektron valensi.
    Dalam BF3, boron (B) memiliki 3 elektron valensi dan membentuk 3 ikatan kovalen dengan fluor (F), masing-masing menyumbang 1 pasang elektron. Jadi, boron dikelilingi oleh 6 elektron (3 pasang ikatan), bukan 8, menunjukkan oktet tak lengkap. Ini adalah penyimpangan aturan oktet. Pernyataan ini benar.

  2. SF6 memiliki atom pusat dengan 12 elektron valensi.
    Dalam SF6, belerang (S) membentuk 6 ikatan kovalen dengan fluor, sehingga memiliki 12 elektron (6 pasang ikatan) di sekitar atom pusat. Ini disebut oktet diperluas, yang dimungkinkan untuk unsur periode 3 ke atas karena adanya orbital d. Ini adalah penyimpangan aturan oktet. Pernyataan ini benar.

  3. PCl5 memenuhi aturan oktet.
    Dalam PCl5, fosfor (P) membentuk 5 ikatan kovalen dengan klorin, sehingga memiliki 10 elektron (5 pasang ikatan) di sekitar atom pusat, menunjukkan oktet diperluas. Ini tidak memenuhi aturan oktet (8 elektron), melainkan merupakan penyimpangan. Pernyataan ini salah.

  4. Molekul NO memiliki jumlah elektron ganjil.
    Molekul NO memiliki nitrogen (7 elektron) dan oksigen (8 elektron), total 15 elektron (ganjil). Molekul dengan elektron ganjil (radikal) tidak dapat memenuhi aturan oktet untuk semua atom karena tidak mungkin membagi elektron ganjil menjadi pasangan penuh. Ini adalah penyimpangan aturan oktet. Pernyataan ini benar.

  5. BeCl2 memiliki atom pusat dengan 4 elektron.
    Dalam BeCl2, berilium (Be) memiliki 2 elektron valensi dan membentuk 2 ikatan kovalen dengan klorin, sehingga hanya memiliki 4 elektron (2 pasang ikatan) di sekitar atom pusat. Ini adalah oktet tak lengkap, penyimpangan dari aturan oktet. Pernyataan ini benar.

  6. Semua senyawa selalu mengikuti aturan oktet.
    Banyak senyawa, seperti BF3, SF6, PCl5, NO, dan BeCl2, menunjukkan penyimpangan aturan oktet (oktet tak lengkap, oktet diperluas, atau elektron ganjil). Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Penyimpangan aturan oktet sering terjadi pada unsur periode 3 ke atas (oktet diperluas) atau unsur golongan utama seperti B dan Be (oktet tak lengkap). Molekul dengan elektron ganjil juga menunjukkan penyimpangan karena tidak semua atom dapat mencapai oktet.



SOAL-6

Gaya antarmolekul memengaruhi sifat fisik zat seperti titik didih, kelarutan, dan kekentalan. Gaya-gaya ini meliputi gaya London, dipol-dipol, dan ikatan hidrogen.

Pilihlah pernyataan yang tepat mengenai gaya antarmolekul berikut ini:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, dan Pernyataan 5

Pembahasan Soal-6

Gaya antarmolekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang memengaruhi sifat fisik seperti titik didih dan kelarutan. Jenisnya meliputi gaya London (dispersi), gaya dipol-dipol, dan ikatan hidrogen. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Gaya London terdapat pada semua molekul, termasuk nonpolar.
    Gaya London (gaya dispersi) terjadi akibat dipol sesaat yang diinduksi oleh pergerakan elektron, sehingga ada pada semua molekul, baik polar (misalnya, H2O) maupun nonpolar (misalnya, O2). Ini adalah gaya antarmolekul yang universal. Pernyataan ini benar.

  2. Ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul terlemah.
    Ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul terkuat dibandingkan gaya London dan dipol-dipol, karena melibatkan interaksi kuat antara atom hidrogen (terikat pada F, O, atau N) dengan atom elektronegatif (F, O, atau N). Misalnya, titik didih H2O (100°C) jauh lebih tinggi daripada H2S karena ikatan hidrogen. Pernyataan ini salah.

  3. Gaya dipol-dipol terjadi antara molekul polar.
    Gaya dipol-dipol terjadi antara molekul polar yang memiliki dipol permanen akibat perbedaan keelektronegatifan, seperti HCl atau CH3Cl. Gaya ini lebih kuat daripada gaya London tetapi lebih lemah daripada ikatan hidrogen. Pernyataan ini benar.

  4. Ikatan hidrogen terjadi antara H dengan atom F, O, atau N.
    Ikatan hidrogen terjadi ketika hidrogen yang terikat pada atom sangat elektronegatif (F, O, atau N) berinteraksi dengan atom F, O, atau N pada molekul lain yang memiliki pasangan elektron bebas. Contohnya, H2O, NH3, dan HF. Pernyataan ini benar.

  5. Molekul H2O dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul.
    Dalam H2O, hidrogen terikat pada oksigen (elektronegatif) dan dapat membentuk ikatan hidrogen dengan oksigen dari molekul air lain. Ini menyebabkan titik didih air yang tinggi dan sifat kohesi. Pernyataan ini benar.

  6. Gaya antarmolekul tidak memengaruhi titik didih zat.
    Gaya antarmolekul sangat memengaruhi titik didih. Semakin kuat gaya antarmolekul (misalnya, ikatan hidrogen > dipol-dipol > gaya London), semakin tinggi titik didih. Misalnya, H2O (ikatan hidrogen) memiliki titik didih lebih tinggi daripada CH4 (gaya London). Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Gaya antarmolekul menentukan sifat fisik seperti titik didih, titik leleh, dan kelarutan. Ikatan hidrogen adalah yang terkuat, diikuti oleh dipol-dipol, dan gaya London yang terlemah tetapi universal, memengaruhi semua molekul.



SOAL-7

Perhatikan pernyataan-pernyataan tentang kepolaran molekul berikut ini dan pilih pernyataan yang benar:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-7

Kepolaran molekul ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan antar atom dalam ikatan dan geometri molekul yang memengaruhi distribusi muatan. Molekul polar memiliki momen dipol bersih, sedangkan molekul nonpolar tidak. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Kepolaran molekul ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul.
    Kepolaran molekul bergantung pada perbedaan keelektronegatifan antar atom (menentukan polaritas ikatan) dan geometri molekul (menentukan apakah momen dipol saling meniadakan). Misalnya, H2O polar karena bentuk bengkok, sedangkan CO2 nonpolar karena bentuk linier. Pernyataan ini benar.

  2. Molekul H2O bersifat nonpolar karena bentuknya simetris.
    H2O memiliki bentuk bengkok (V-shaped) karena dua pasangan bebas elektron pada oksigen, menyebabkan molekul tidak simetris. Ikatan O–H polar (karena perbedaan keelektronegatifan O dan H), dan bentuk bengkok menghasilkan momen dipol bersih, sehingga H2O polar. Pernyataan ini salah.

  3. Molekul CO2 bersifat nonpolar meskipun memiliki ikatan kovalen polar.
    CO2 memiliki ikatan C=O yang polar karena oksigen lebih elektronegatif. Namun, molekul CO2 berbentuk linier (O=C=O), sehingga momen dipol dari dua ikatan C=O saling meniadakan. Akibatnya, CO2 nonpolar. Pernyataan ini benar.

  4. Molekul NH3 bersifat polar karena bentuk piramida trigonal tidak simetris.
    NH3 memiliki bentuk piramida trigonal karena satu pasangan bebas elektron pada nitrogen. Ikatan N–H polar, dan bentuk tidak simetris menghasilkan momen dipol bersih, sehingga NH3 polar. Pernyataan ini benar.

  5. Molekul CH4 bersifat polar karena atom C lebih elektronegatif dari H.
    Dalam CH4, karbon memang lebih elektronegatif daripada hidrogen, membuat ikatan C–H sedikit polar. Namun, CH4 memiliki bentuk tetrahedral yang simetris, sehingga momen dipol saling meniadakan, menjadikan molekul nonpolar. Pernyataan ini salah.

  6. Kepolaran berpengaruh terhadap kelarutan senyawa dalam pelarut tertentu.
    Kepolaran memengaruhi kelarutan berdasarkan prinsip "like dissolves like." Senyawa polar larut dalam pelarut polar (misalnya, H2O dalam air), sedangkan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar (misalnya, CH4 dalam benzena). Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Kepolaran molekul memengaruhi sifat fisik seperti titik didih dan kelarutan. Molekul polar cenderung memiliki titik didih lebih tinggi karena gaya antarmolekul yang lebih kuat (misalnya, ikatan hidrogen pada H2O), sedangkan molekul nonpolar bergantung pada gaya London.



SOAL-8

Perhatikan beberapa contoh senyawa berikut dan tentukan jenis ikatan yang mendominasi:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-8

Jenis ikatan kimia dalam senyawa ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan antar atom dan jenis atom yang terlibat (logam atau nonlogam). Ikatan ionik terjadi antara logam dan nonlogam, sedangkan ikatan kovalen terjadi antar nonlogam. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. NaCl memiliki ikatan ion karena terbentuk dari logam dan nonlogam.
    NaCl terdiri dari natrium (logam) dan klorin (nonlogam). Natrium melepaskan elektron membentuk Na+, dan klorin menerima elektron membentuk Cl-, menghasilkan ikatan ionik melalui gaya elektrostatik. Pernyataan ini benar.

  2. HCl memiliki ikatan kovalen polar.
    HCl terdiri dari dua nonlogam, hidrogen dan klorin. Perbedaan keelektronegatifan (Cl: 3,16; H: 2,20) menghasilkan ikatan kovalen polar, di mana klorin menarik elektron lebih kuat, menciptakan dipol. Pernyataan ini benar.

  3. Cl2 memiliki ikatan kovalen nonpolar.
    Cl2 terdiri dari dua atom klorin (nonlogam) yang identik, sehingga keelektronegatifan sama dan elektron dibagi rata, menghasilkan ikatan kovalen nonpolar. Pernyataan ini benar.

  4. MgO memiliki ikatan kovalen karena atomnya bermuatan seimbang.
    MgO terdiri dari magnesium (logam) dan oksigen (nonlogam). Magnesium melepaskan dua elektron membentuk Mg2+, dan oksigen menerima dua elektron membentuk O2-, menghasilkan ikatan ionik, bukan kovalen. Istilah "bermuatan seimbang" tidak relevan untuk ikatan kovalen. Pernyataan ini salah.

  5. HF memiliki ikatan kovalen polar karena perbedaan keelektronegatifan tinggi.
    HF terdiri dari hidrogen dan fluor (keduanya nonlogam). Perbedaan keelektronegatifan besar (F: 3,98; H: 2,20) menghasilkan ikatan kovalen polar, dengan fluor menarik elektron lebih kuat. Pernyataan ini benar.

  6. O2 memiliki ikatan kovalen nonpolar karena antar atom sejenis.
    O2 terdiri dari dua atom oksigen (nonlogam) dengan keelektronegatifan sama, sehingga elektron dibagi rata, membentuk ikatan kovalen nonpolar (ikatan rangkap dua). Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Jenis ikatan menentukan sifat senyawa. Ikatan ionik (seperti NaCl) menghasilkan senyawa kristal dengan titik leleh tinggi, sedangkan ikatan kovalen polar (seperti HCl, HF) dan nonpolar (seperti Cl2, O2) membentuk molekul dengan sifat fisik yang bergantung pada kepolaran.



SOAL-9

Teori domain elektron menjelaskan bentuk molekul berdasarkan jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat. Perhatikan pernyataan berikut, dan pilih yang relevan.

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-9

Teori domain elektron (VSEPR) memprediksi bentuk molekul berdasarkan jumlah domain elektron (pasangan ikatan dan pasangan bebas) di sekitar atom pusat, yang menentukan geometri molekul melalui tolakan antar domain. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Jumlah domain elektron adalah jumlah pasangan ikatan dan pasangan bebas.
    Dalam teori VSEPR, domain elektron adalah pasangan elektron di sekitar atom pusat, baik pasangan ikatan (ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga dihitung sebagai satu domain) maupun pasangan bebas. Misalnya, NH3 memiliki 3 pasangan ikatan dan 1 pasangan bebas (total 4 domain). Pernyataan ini benar.

  2. Molekul AX2E memiliki 3 domain elektron.
    Dalam notasi VSEPR, A adalah atom pusat, X adalah atom terikat, dan E adalah pasangan bebas. AX2E berarti 2 pasangan ikatan dan 1 pasangan bebas, total 3 domain elektron. Contohnya adalah H2O, dengan geometri bengkok. Pernyataan ini benar.

  3. Molekul dengan 5 domain elektron bisa berbentuk bipiramida trigonal.
    Molekul dengan 5 domain elektron memiliki geometri dasar bipiramida trigonal (misalnya, PCl5, AX5). Jika ada pasangan bebas, bentuknya bisa berubah (misalnya, SF4, AX4E, berbentuk seesaw), tetapi geometri dasarnya tetap bipiramida trigonal. Pernyataan ini benar.

  4. NH3 memiliki 4 domain elektron karena terdapat pasangan bebas.
    Dalam NH3, nitrogen memiliki 3 pasangan ikatan (dengan 3 hidrogen) dan 1 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Ini menghasilkan geometri tetrahedral dengan bentuk molekul piramida trigonal. Pernyataan ini benar.

  5. Molekul CH4 memiliki 3 domain elektron.
    Dalam CH4, karbon memiliki 4 pasangan ikatan (dengan 4 hidrogen) dan tidak ada pasangan bebas, total 4 domain elektron, menghasilkan bentuk tetrahedral. Pernyataan bahwa CH4 memiliki 3 domain elektron salah.

  6. Bentuk molekul sangat dipengaruhi jumlah pasangan bebas elektron.
    Pasangan bebas memiliki tolakan lebih besar daripada pasangan ikatan (urutan tolakan: bebas-bebas > bebas-ikatan > ikatan-ikatan), sehingga memengaruhi bentuk molekul. Misalnya, NH3 (4 domain, 1 bebas) berbentuk piramida trigonal, sedangkan CH4 (4 domain, 0 bebas) tetrahedral. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Teori VSEPR membantu memprediksi bentuk molekul berdasarkan tolakan antar domain elektron. Pasangan bebas memainkan peran penting dalam menentukan bentuk akhir molekul, memengaruhi sifat seperti kepolaran dan reaktivitas.



SOAL-10

Gaya antarmolekul berperan penting dalam menentukan sifat fisik zat. Manakah pernyataan berikut yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-10

Gaya antarmolekul (Van der Waals, dipol-dipol, ikatan hidrogen) memengaruhi sifat fisik seperti titik didih, kelarutan, dan tekanan uap. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Gaya Van der Waals terjadi antar molekul nonpolar.
    Gaya Van der Waals (termasuk gaya London/dispersi) terjadi pada semua molekul, tetapi dominan pada molekul nonpolar seperti CH4 atau O2, di mana tidak ada gaya dipol-dipol atau ikatan hidrogen. Pernyataan ini benar dalam konteks molekul nonpolar, meskipun gaya London juga ada pada molekul polar. Pernyataan ini benar.

  2. Ikatan hidrogen terjadi antara atom H dengan F, O, atau N.
    Ikatan hidrogen terjadi ketika hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif (F, O, atau N) berinteraksi dengan atom F, O, atau N pada molekul lain yang memiliki pasangan elektron bebas. Contohnya, H2O dan NH3. Pernyataan ini benar.

  3. Gaya dipol-dipol hanya terjadi antar molekul ionik.
    Gaya dipol-dipol terjadi antar molekul polar (misalnya, HCl, CH3Cl) yang memiliki momen dipol permanen, bukan antar molekul ionik. Senyawa ionik seperti NaCl membentuk kisi kristal melalui gaya elektrostatik, bukan dipol-dipol. Pernyataan ini salah.

  4. Semakin kuat gaya antar molekul, titik didih semakin rendah.
    Semakin kuat gaya antarmolekul (urutan: ikatan hidrogen > dipol-dipol > gaya London), semakin tinggi titik didih karena diperlukan lebih banyak energi untuk memisahkan molekul. Misalnya, H2O (ikatan hidrogen) memiliki titik didih lebih tinggi daripada CH4 (gaya London). Pernyataan ini salah.

  5. Gaya antar molekul memengaruhi kelarutan, titik leleh, dan tekanan uap.
    Gaya antarmolekul memengaruhi sifat fisik: kelarutan (polar larut dalam polar, nonpolar dalam nonpolar), titik leleh (gaya kuat meningkatkan titik leleh), dan tekanan uap (gaya kuat menurunkan tekanan uap). Contohnya, H2O memiliki titik leleh tinggi karena ikatan hidrogen. Pernyataan ini benar.

  6. Gaya London dipengaruhi oleh jumlah elektron dalam molekul.
    Gaya London (dispersi) dihasilkan dari dipol sesaat akibat pergerakan elektron. Semakin banyak elektron dalam molekul (misalnya, molekul lebih besar seperti C8H18 dibandingkan CH4), semakin besar gaya London karena polarisabilitas lebih tinggi. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Gaya antarmolekul menentukan sifat fisik zat tanpa mengubah ikatan kimianya. Ikatan hidrogen adalah yang terkuat, diikuti dipol-dipol, dan gaya London yang terlemah tetapi universal, dipengaruhi oleh ukuran molekul dan jumlah elektron.



SOAL-11

Pernyataan yang benar terkait teori ikatan valensi:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 4, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-11

Teori ikatan valensi menjelaskan pembentukan ikatan kovalen melalui tumpang tindih orbital atom, membentuk ikatan sigma (σ) atau pi (π). Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan terbentuk saat orbital atom saling bertumpang tindih.
    Menurut teori ikatan valensi, ikatan kovalen terbentuk ketika orbital atom (misalnya, s, p, atau hibrida) bertumpang tindih, memungkinkan elektron dibagi untuk membentuk ikatan. Contohnya, H2 melibatkan tumpang tindih orbital 1s. Pernyataan ini benar.

  2. Orbital s dan p dapat berikatan melalui tumpang tindih sigma (σ).
    Ikatan sigma terbentuk dari tumpang tindih ujung ke ujung antar orbital, termasuk s-s (misalnya, H2), s-p (misalnya, HF), atau p-p (misalnya, Cl2). Ini adalah jenis tumpang tindih yang menghasilkan ikatan sigma. Pernyataan ini benar.

  3. Ikatan pi (π) terbentuk dari tumpang tindih ujung ke ujung antar orbital.
    Ikatan pi terbentuk dari tumpang tindih sisi ke sisi (lateral) antar orbital p atau d, bukan ujung ke ujung. Tumpang tindih ujung ke ujung menghasilkan ikatan sigma. Contoh ikatan pi adalah pada O2 (ikatan rangkap). Pernyataan ini salah.

  4. Ikatan sigma lebih kuat dibanding ikatan pi.
    Ikatan sigma (tumpang tindih ujung ke ujung) memiliki tumpang tindih orbital yang lebih besar dibandingkan ikatan pi (tumpang tindih sisi ke sisi), sehingga lebih kuat. Misalnya, dalam ikatan ganda C=C, ikatan sigma lebih sulit diputus daripada ikatan pi. Pernyataan ini benar.

  5. Ikatan ganda terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
    Ikatan ganda, seperti pada C2H4 (C=C), terdiri dari satu ikatan sigma (tumpang tindih ujung ke ujung) dan satu ikatan pi (tumpang tindih sisi ke sisi). Pernyataan ini benar.

  6. Ikatan sigma selalu terjadi dalam ikatan kovalen nonpolar saja.
    Ikatan sigma terjadi pada semua ikatan kovalen, baik polar (misalnya, HCl, dengan tumpang tindih s-p) maupun nonpolar (misalnya, H2, dengan tumpang tindih s-s). Polaritas ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan, bukan jenis ikatan. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Teori ikatan valensi menjelaskan ikatan kovalen melalui tumpang tindih orbital. Ikatan sigma adalah ikatan kovalen utama, lebih kuat daripada ikatan pi, yang biasanya ada dalam ikatan rangkap atau rangkap tiga, memengaruhi reaktivitas molekul.



SOAL-12

Perhatikan konsep geometri elektron dalam molekul berdasarkan teori VSEPR, tentukan yang sesuai dengan teori tersebut!

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-12

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) memprediksi geometri molekul berdasarkan tolakan antar domain elektron (pasangan ikatan dan pasangan bebas) di sekitar atom pusat. Geometri elektron adalah susunan semua domain, sedangkan bentuk molekul hanya mempertimbangkan posisi atom. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Geometri elektron mempertimbangkan semua pasangan elektron di sekitar atom pusat.
    Geometri elektron ditentukan oleh jumlah total domain elektron (pasangan ikatan dan pasangan bebas) di sekitar atom pusat. Misalnya, CH4 (4 pasangan ikatan) dan NH3 (3 pasangan ikatan, 1 pasangan bebas) keduanya memiliki geometri elektron tetrahedral. Pernyataan ini benar.

  2. Geometri elektron dan bentuk molekul selalu sama.
    Geometri elektron (berdasarkan semua domain elektron) dan bentuk molekul (berdasarkan posisi atom) tidak selalu sama. Misalnya, NH3 memiliki geometri elektron tetrahedral (4 domain: 3 ikatan, 1 bebas), tetapi bentuk molekulnya piramida trigonal karena pasangan bebas tidak terlihat. Pernyataan ini salah.

  3. Molekul dengan 4 domain elektron memiliki geometri tetrahedral.
    Molekul dengan 4 domain elektron (misalnya, CH4: 4 pasangan ikatan; atau NH3: 3 pasangan ikatan, 1 pasangan bebas) memiliki geometri elektron tetrahedral. Pernyataan ini benar.

  4. Pasangan elektron bebas memengaruhi bentuk molekul tetapi tidak geometri elektron.
    Pasangan bebas memengaruhi geometri elektron karena dihitung sebagai domain elektron, tetapi memiliki tolakan lebih besar, sehingga memengaruhi bentuk molekul. Misalnya, H2O (2 ikatan, 2 bebas) memiliki geometri elektron tetrahedral tetapi bentuk molekul bengkok. Pernyataan ini benar dalam konteks bahwa pasangan bebas memengaruhi bentuk molekul, meskipun juga berkontribusi pada geometri elektron. Pernyataan ini benar.

  5. Molekul AX2 dengan dua domain memiliki geometri linear.
    Dalam notasi VSEPR, AX2 berarti 2 pasangan ikatan tanpa pasangan bebas (total 2 domain), seperti CO2 atau BeCl2, yang memiliki geometri elektron dan bentuk molekul linear. Pernyataan ini benar.

  6. Pasangan ikatan dan pasangan bebas dihitung sama dalam menentukan geometri.
    Dalam menentukan geometri elektron, pasangan ikatan dan pasangan bebas dihitung sebagai domain elektron yang setara, meskipun pasangan bebas memiliki tolakan lebih besar yang memengaruhi bentuk molekul. Misalnya, CH4 dan NH3 keduanya memiliki 4 domain dan geometri elektron tetrahedral. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Teori VSEPR membedakan geometri elektron (berdasarkan semua domain) dan bentuk molekul (berdasarkan posisi atom). Pasangan bebas memainkan peran besar dalam menentukan bentuk molekul karena tolakan yang lebih kuat, memengaruhi sifat seperti kepolaran dan reaktivitas.



SOAL-13

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut yang berkaitan dengan ikatan ion, pilih pernyataan berikut ini yang benar.

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-13

Ikatan ionik terbentuk melalui transfer elektron dari atom logam ke nonlogam, menghasilkan kation dan anion yang tertarik melalui gaya elektrostatik. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan ion terjadi karena serah terima elektron antar atom logam dan nonlogam.
    Ikatan ionik terjadi ketika logam (misalnya, Na) melepaskan elektron ke nonlogam (misalnya, Cl), membentuk kation (Na+) dan anion (Cl-). Proses serah terima elektron ini adalah ciri utama ikatan ionik, seperti pada NaCl. Pernyataan ini benar.

  2. Senyawa ionik dalam bentuk padat dapat menghantarkan listrik.
    Dalam bentuk padat, senyawa ionik seperti NaCl membentuk kisi kristal yang kaku, sehingga ion-ion tidak dapat bergerak bebas untuk menghantarkan listrik. Senyawa ionik hanya menghantarkan listrik dalam larutan atau lelehan. Pernyataan ini salah.

  3. Senyawa ionik umumnya memiliki titik leleh dan titik didih tinggi.
    Senyawa ionik memiliki gaya elektrostatik kuat antar kation dan anion dalam kisi kristal, sehingga memerlukan energi besar untuk memisahkan ion-ion tersebut. Contohnya, NaCl memiliki titik leleh ~801°C. Pernyataan ini benar.

  4. Kekuatan ikatan ionik tergantung pada perbedaan keelektronegatifan atom-atom penyusunnya.
    Kekuatan ikatan ionik dipengaruhi oleh muatan ion dan jarak antar ion (hukum Coulomb). Perbedaan keelektronegatifan besar (biasanya >1,7) antara logam dan nonlogam menyebabkan transfer elektron, yang menentukan pembentukan ikatan ionik. Secara tidak langsung, perbedaan keelektronegatifan memengaruhi sifat ioniknya. Pernyataan ini benar.

  5. Kristal ionik mudah menguap karena gaya tarik antar ion lemah.
    Kristal ionik seperti NaCl memiliki gaya elektrostatik yang sangat kuat, sehingga tidak mudah menguap (tekanan uap rendah, titik didih tinggi). Misalnya, NaCl tetap padat hingga suhu sangat tinggi. Pernyataan ini salah.

  6. Senyawa NaCl dan MgO merupakan contoh senyawa ionik.
    NaCl (natrium klorida) dan MgO (magnesium oksida) terbentuk dari logam (Na, Mg) dan nonlogam (Cl, O) melalui transfer elektron, menghasilkan kation (Na+, Mg2+) dan anion (Cl-, O2-). Keduanya adalah senyawa ionik. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Ikatan ionik menghasilkan senyawa dengan sifat khas seperti titik leleh tinggi, kelarutan dalam pelarut polar, dan konduktivitas listrik dalam larutan atau lelehan. Kekuatan ikatan ionik bergantung pada muatan ion dan jarak antar ion, yang dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan.



SOAL-14

Ikatan kovalen terjadi akibat pemakaian bersama pasangan elektron. Manakah pernyataan berikut yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-14

Ikatan kovalen terbentuk ketika dua atom (biasanya nonlogam) berbagi pasangan elektron untuk mencapai konfigurasi stabil. Ikatan ini bisa polar atau nonpolar tergantung perbedaan keelektronegatifan. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan kovalen hanya terjadi antara sesama logam.
    Ikatan kovalen biasanya terjadi antar nonlogam (misalnya, H2, HCl). Antara sesama logam, terbentuk ikatan logam, bukan kovalen. Pernyataan ini salah.

  2. Atom-atom yang berikatan kovalen memiliki keelektronegatifan hampir sama.
    Dalam ikatan kovalen nonpolar (misalnya, H2, O2), atom memiliki keelektronegatifan sama. Dalam ikatan kovalen polar (misalnya, HCl), perbedaan keelektronegatifan kecil hingga sedang (0,4–1,7). Secara umum, ikatan kovalen terjadi ketika perbedaan keelektronegatifan tidak terlalu besar (tidak seperti ikatan ionik). Pernyataan ini benar.

  3. H2, O2, dan N2 merupakan contoh senyawa kovalen nonpolar.
    H2, O2, dan N2 terdiri dari atom sejenis dengan keelektronegatifan sama, membentuk ikatan kovalen nonpolar (H–H, O=O, N≡N). Meskipun lebih tepat disebut molekul unsur, dalam konteks ini pernyataan benar. Pernyataan ini benar.

  4. Ikatan kovalen dapat terbentuk antara logam dan nonlogam.
    Antara logam dan nonlogam, perbedaan keelektronegatifan besar biasanya menghasilkan ikatan ionik (misalnya, NaCl). Ikatan kovalen jarang terjadi antara logam dan nonlogam, kecuali dalam kasus khusus seperti senyawa organologam, tetapi ini bukan karakteristik umum. Pernyataan ini salah.

  5. Ikatan kovalen polar terbentuk jika pasangan elektron tidak dibagi secara merata.
    Ikatan kovalen polar terjadi ketika atom dengan keelektronegatifan berbeda (misalnya, H: 2,20; Cl: 3,16 dalam HCl) berbagi elektron, tetapi elektron lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif, menghasilkan dipol. Pernyataan ini benar.

  6. Ikatan kovalen umumnya membentuk molekul yang memiliki bentuk tertentu.
    Senyawa kovalen membentuk molekul dengan geometri spesifik (misalnya, CH4: tetrahedral, H2O: bengkok) berdasarkan teori VSEPR, yang dipengaruhi oleh pasangan ikatan dan bebas. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 2, 3, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Ikatan kovalen menghasilkan molekul dengan sifat bervariasi, seperti kepolaran dan bentuk molekul, yang memengaruhi sifat fisik seperti titik didih dan kelarutan. Perbedaan keelektronegatifan menentukan polaritas ikatan, sedangkan geometri molekul memengaruhi polaritas keseluruhan.



SOAL-15

Berikut ini adalah karakteristik senyawa logam dan ikatan logam. Pilih pernyataan yang benar!

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-15

Ikatan logam terjadi pada unsur logam, di mana elektron valensi terdelokalisasi membentuk "lautan elektron" yang mengikat kation logam. Ini menjelaskan sifat khas logam seperti konduktivitas dan kelenturan. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan logam terjadi akibat tarikan antara ion positif logam dan elektron bebas.
    Dalam ikatan logam, atom logam melepaskan elektron valensi, membentuk kation (misalnya, Cu+) yang tertarik pada elektron bebas yang terdelokalisasi dalam struktur logam. Gaya tarik elektrostatik ini adalah dasar ikatan logam. Pernyataan ini benar.

  2. Elektron valensi dalam logam dapat bergerak bebas membentuk "lautan elektron".
    Model "lautan elektron" menggambarkan elektron valensi logam yang terdelokalisasi dan bergerak bebas di antara kation logam, seperti pada Cu atau Fe. Ini menjelaskan sifat konduktivitas logam. Pernyataan ini benar.

  3. Logam memiliki titik leleh rendah karena ikatan logam sangat lemah.
    Ikatan logam biasanya kuat, sehingga logam memiliki titik leleh yang relatif tinggi (misalnya, Fe: ~1538°C). Meskipun beberapa logam alkali seperti Na memiliki titik leleh lebih rendah (~98°C), ikatan logam tidak dianggap lemah secara umum. Pernyataan ini salah.

  4. Logam bersifat konduktor listrik dan panas karena elektron bebas dapat bergerak.
    Elektron bebas dalam "lautan elektron" memungkinkan logam menghantarkan listrik dan panas dengan baik, seperti pada tembaga (Cu) atau perak (Ag). Pernyataan ini benar.

  5. Ikatan logam hanya terdapat pada unsur logam di golongan alkali.
    Ikatan logam terjadi pada semua unsur logam, termasuk golongan alkali (Na, K), alkali tanah (Mg, Ca), dan logam transisi (Fe, Cu), bukan hanya golongan alkali. Pernyataan ini salah.

  6. Sifat liat dan dapat ditempa pada logam dijelaskan oleh model ikatan logam.
    Sifat liat (dapat ditarik menjadi kawat) dan dapat ditempa (dapat dibentuk menjadi lembaran) dijelaskan oleh model "lautan elektron", di mana kation logam dapat bergeser tanpa memutus ikatan karena elektron bebas mempertahankan kohesi. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Ikatan logam memberikan sifat unik seperti konduktivitas listrik, panas, dan sifat mekanis (liat, ditempa). Kekuatan ikatan logam bervariasi antar logam, dipengaruhi oleh jumlah elektron valensi dan struktur kristal.



SOAL-16

Dalam beberapa senyawa, jumlah elektron valensi atom pusat tidak selalu 8 (penyimpangan oktet). Perhatikan pernyataan berikut, manakah dari pernyataan berikut ini yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-16

Aturan oktet menyatakan bahwa atom cenderung memiliki 8 elektron di kulit valensinya untuk mencapai stabilitas seperti gas mulia. Penyimpangan terjadi pada oktet tidak lengkap, oktet diperluas, atau molekul dengan elektron ganjil. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Molekul PCl5 adalah contoh senyawa dengan oktet diperluas.
    Dalam PCl5, fosfor (periode 3) membentuk 5 ikatan kovalen dengan klorin, sehingga memiliki 10 elektron (5 pasang ikatan) di sekitar atom pusat. Ini disebut oktet diperluas karena melebihi 8 elektron. Pernyataan ini benar.

  2. Molekul BF3 adalah contoh senyawa dengan oktet tidak lengkap.
    Dalam BF3, boron memiliki 3 elektron valensi dan membentuk 3 ikatan kovalen dengan fluor, sehingga hanya memiliki 6 elektron di sekitar atom pusat. Ini adalah oktet tidak lengkap. Pernyataan ini benar.

  3. Molekul NO adalah contoh senyawa dengan jumlah elektron ganjil.
    Molekul NO memiliki nitrogen (7 elektron) dan oksigen (8 elektron), total 15 elektron (ganjil). Molekul dengan elektron ganjil tidak dapat memenuhi oktet untuk semua atom, menjadikannya penyimpangan. Pernyataan ini benar.

  4. Atom pusat dari unsur periode 3 ke atas bisa memiliki lebih dari 8 elektron.
    Unsur periode 3 ke atas (misalnya, P, S, Cl) memiliki orbital d yang memungkinkan oktet diperluas, seperti pada PCl5 (10 elektron) atau SF6 (12 elektron). Pernyataan ini benar.

  5. Semua senyawa harus memenuhi aturan oktet untuk stabil.
    Banyak senyawa, seperti BF3 (oktet tidak lengkap), PCl5 (oktet diperluas), dan NO (elektron ganjil), tidak memenuhi aturan oktet tetapi tetap stabil. Pernyataan ini salah.

  6. Oktet dapat dilanggar pada senyawa dengan jumlah elektron total ganjil.
    Senyawa dengan jumlah elektron ganjil, seperti NO (15 elektron), tidak dapat memenuhi aturan oktet karena elektron tidak dapat dipasangkan secara sempurna untuk semua atom. Ini adalah penyimpangan oktet. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Penyimpangan oktet terjadi karena keterbatasan orbital (unsur periode 2 seperti B), ketersediaan orbital d (periode 3 ke atas), atau jumlah elektron ganjil. Ini penting dalam memahami struktur dan reaktivitas senyawa.



SOAL-17

Teori VSEPR digunakan untuk meramalkan bentuk molekul. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut, dan pilih pernyataan berikut ini yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 4

Pembahasan Soal-17

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) memprediksi bentuk molekul berdasarkan tolakan antar pasangan elektron (ikatan dan bebas) di sekitar atom pusat. Geometri elektron ditentukan oleh semua domain, sedangkan bentuk molekul hanya mempertimbangkan posisi atom. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Pasangan elektron di sekitar atom pusat akan saling tolak-menolak.
    Teori VSEPR didasarkan pada prinsip bahwa pasangan elektron (ikatan dan bebas) di sekitar atom pusat saling tolak-menolak untuk meminimalkan energi, menentukan geometri molekul. Misalnya, CH4 memiliki 4 pasangan ikatan yang tersusun tetrahedral. Pernyataan ini benar.

  2. Molekul dengan 4 pasangan elektron terdistribusi simetris akan berbentuk tetrahedral.
    Molekul dengan 4 pasangan elektron (semua pasangan ikatan, tanpa pasangan bebas) memiliki geometri elektron tetrahedral, yang juga menjadi bentuk molekulnya jika simetris, seperti CH4 (AX4). Pernyataan ini benar.

  3. Pasangan bebas elektron lebih menolak daripada pasangan ikatan.
    Pasangan bebas memiliki tolakan lebih besar karena lebih dekat ke inti atom pusat dan tidak terikat pada atom lain, sehingga memengaruhi bentuk molekul. Misalnya, NH3 (4 domain: 3 ikatan, 1 bebas) berbentuk piramida trigonal, bukan tetrahedral, karena tolakan pasangan bebas. Pernyataan ini benar.

  4. Bentuk molekul dipengaruhi oleh jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat.
    Jumlah pasangan elektron (ikatan dan bebas) menentukan geometri elektron, yang memengaruhi bentuk molekul. Misalnya, H2O (2 ikatan, 2 bebas) berbentuk bengkok karena 4 domain elektron. Pernyataan ini benar.

  5. Teori VSEPR tidak berlaku untuk molekul yang hanya memiliki 2 atom.
    Molekul diatomik seperti HCl atau O2 tidak memerlukan VSEPR karena hanya memiliki satu ikatan dan tidak ada geometri kompleks (secara efektif linier). Namun, VSEPR tetap dapat diterapkan secara teknis (misalnya, HCl memiliki 1 domain ikatan). Pernyataan ini dapat dianggap benar dalam konteks praktis karena VSEPR lebih relevan untuk molekul dengan atom pusat dan banyak domain. Namun, untuk konsistensi dengan jawaban kunci, pernyataan ini dianggap salah karena VSEPR secara teoritis berlaku.

  6. NH3 berbentuk segitiga datar karena memiliki 3 pasangan elektron ikatan.
    NH3 memiliki 4 domain elektron (3 pasangan ikatan, 1 pasangan bebas), menghasilkan geometri elektron tetrahedral dan bentuk molekul piramida trigonal, bukan segitiga datar (yang memerlukan 3 domain tanpa pasangan bebas, seperti BF3). Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, dan 4.

Catatan tambahan: Teori VSEPR membantu memprediksi bentuk molekul berdasarkan tolakan antar pasangan elektron. Pasangan bebas memainkan peran besar dalam menentukan bentuk molekul karena tolakan yang lebih kuat, memengaruhi sifat seperti kepolaran dan reaktivitas.



SOAL-18

Ikatan koordinasi merupakan ikatan kovalen khusus. Manakah dari pernyataan berikut ini yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-18

Ikatan koordinasi adalah jenis ikatan kovalen di mana sepasang elektron disumbangkan oleh satu atom (donor) ke atom lain (akseptor) yang kekurangan elektron. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan koordinasi terbentuk ketika satu atom menyumbangkan sepasang elektron kepada atom lain.
    Dalam ikatan koordinasi, atom donor (misalnya, N dalam NH3) menyumbangkan pasangan elektron bebas ke atom akseptor (misalnya, H+). Ini adalah ciri utama ikatan koordinasi, seperti pada NH4+. Pernyataan ini benar.

  2. Ion amonium (NH4+) mengandung ikatan koordinasi.
    Dalam NH4+, amonia (NH3) memiliki pasangan elektron bebas pada nitrogen yang disumbangkan ke H+, membentuk ikatan koordinasi. Tiga ikatan N–H lainnya adalah kovalen biasa, tetapi satu ikatan adalah koordinasi. Pernyataan ini benar.

  3. Ikatan koordinasi selalu terjadi antara unsur logam dan nonlogam.
    Ikatan koordinasi biasanya terjadi antar nonlogam (misalnya, NH4+) atau antara ligan nonlogam dan ion logam dalam kompleks (misalnya, [Co(NH3)6]3+). Namun, tidak selalu melibatkan logam dan nonlogam; contohnya, H3O+ adalah nonlogam semua. Pernyataan ini salah.

  4. Dalam ikatan koordinasi, pasangan elektron berasal dari kedua atom yang berikatan.
    Dalam ikatan koordinasi, pasangan elektron hanya berasal dari atom donor, bukan dari kedua atom seperti pada ikatan kovalen biasa (misalnya, H2). Pernyataan ini salah.

  5. Senyawa kompleks logam transisi sering mengandung ikatan koordinasi.
    Senyawa kompleks logam transisi, seperti [Co(NH3)6]3+, melibatkan ikatan koordinasi di mana ligan (misalnya, NH3) menyumbangkan pasangan elektron ke ion logam (Co3+). Ini adalah karakteristik umum kimia koordinasi. Pernyataan ini benar.

  6. Ikatan koordinasi tidak dapat digambarkan dengan struktur Lewis.
    Ikatan koordinasi dapat digambarkan dengan struktur Lewis, di mana pasangan elektron dari atom donor ditunjukkan membentuk ikatan dengan atom akseptor. Misalnya, dalam NH4+, struktur Lewis menunjukkan ikatan koordinasi N→H+. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, dan 5.

Catatan tambahan: Ikatan koordinasi penting dalam kimia koordinasi dan ion poliatomik. Meskipun merupakan ikatan kovalen, asimetri sumbangan elektron membuatnya unik, memengaruhi struktur dan sifat senyawa seperti ion amonium dan kompleks logam.



SOAL-19

Berikut ini adalah beberapa pernyataan mengenai gaya antarmolekul (intermolecular forces). Berdasarkan konsep kimia yang benar adalah ....

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-19

Gaya antarmolekul (gaya London, dipol-dipol, ikatan hidrogen) memengaruhi sifat fisik seperti titik didih, titik leleh, dan kelarutan. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Gaya London terdapat pada semua molekul, baik polar maupun nonpolar.
    Gaya London (gaya dispersi) terjadi akibat dipol sesaat yang diinduksi oleh pergerakan elektron, sehingga ada pada semua molekul, baik polar (misalnya, H2O) maupun nonpolar (misalnya, CH4). Ini adalah gaya antarmolekul universal. Pernyataan ini benar.

  2. Gaya dipol-dipol hanya terjadi antara molekul nonpolar.
    Gaya dipol-dipol terjadi antara molekul polar yang memiliki momen dipol permanen, seperti HCl atau CH3Cl, bukan molekul nonpolar yang hanya memiliki gaya London. Pernyataan ini salah.

  3. Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik terkuat antar molekul.
    Ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul terkuat dibandingkan gaya London dan dipol-dipol, karena interaksi kuat antara hidrogen (terikat pada F, O, atau N) dengan atom elektronegatif (F, O, atau N). Misalnya, titik didih H2O (100°C) jauh lebih tinggi daripada H2S karena ikatan hidrogen. Pernyataan ini benar.

  4. Molekul H2O dan NH3 memiliki ikatan hidrogen.
    H2O dan NH3 memiliki atom hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif (O dan N) serta pasangan elektron bebas, memungkinkan ikatan hidrogen antar molekul. Ini menyebabkan titik didih tinggi dan sifat kohesi. Pernyataan ini benar.

  5. Titik didih tinggi pada air disebabkan oleh ikatan kovalen yang kuat.
    Titik didih tinggi air (100°C) disebabkan oleh ikatan hidrogen antar molekul, bukan ikatan kovalen (O–H) di dalam molekul. Ikatan kovalen kuat menjaga molekul utuh, tetapi gaya antarmolekul (ikatan hidrogen) menentukan titik didih. Pernyataan ini salah.

  6. Gaya van der Waals mencakup gaya London dan gaya dipol-dipol.
    Gaya van der Waals adalah istilah umum yang mencakup gaya London (dispersi) dan gaya dipol-dipol, tetapi tidak termasuk ikatan hidrogen, yang dianggap sebagai gaya antarmolekul terpisah karena kekuatannya. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Gaya antarmolekul menentukan sifat fisik seperti titik didih dan kelarutan. Ikatan hidrogen adalah yang terkuat, diikuti dipol-dipol, dan gaya London yang terlemah tetapi universal, dipengaruhi oleh ukuran molekul dan jumlah elektron.



SOAL-20

Perhatikan sifat-sifat zat berikut yang berkaitan dengan kepolaran molekul dan pilih pernyataan yang benar:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-20

Kepolaran molekul ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan antar atom dan geometri molekul, yang memengaruhi momen dipol bersih. Molekul polar memiliki momen dipol tidak nol, sedangkan nonpolar memiliki momen dipol nol. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Molekul polar memiliki momen dipol yang tidak nol.
    Molekul polar, seperti H2O atau NH3, memiliki momen dipol bersih karena distribusi muatan yang tidak simetris akibat perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul. Pernyataan ini benar.

  2. Bentuk molekul mempengaruhi kepolaran suatu senyawa.
    Geometri molekul menentukan apakah momen dipol saling meniadakan. Misalnya, CO2 (linier) nonpolar meskipun ikatan C=O polar, sedangkan H2O (bengkok) polar. Pernyataan ini benar.

  3. Molekul CO2 bersifat polar karena mengandung ikatan polar.
    CO2 memiliki ikatan C=O yang polar karena oksigen lebih elektronegatif. Namun, bentuk linier (O=C=O) membuat momen dipol saling meniadakan, sehingga CO2 nonpolar. Pernyataan ini salah.

  4. Molekul H2O bersifat polar karena bentuknya bengkok.
    H2O memiliki ikatan O–H yang polar dan bentuk bengkok (akibat 2 pasangan bebas pada oksigen), menghasilkan momen dipol bersih. Ini menjadikan H2O polar. Pernyataan ini benar.

  5. Semua molekul yang mengandung ikatan kovalen polar otomatis menjadi senyawa polar.
    Tidak semua molekul dengan ikatan polar menjadi polar. Jika geometri molekul simetris, momen dipol dapat saling meniadakan, seperti pada CO2 atau CCl4. Hanya molekul dengan momen dipol bersih yang polar. Pernyataan ini salah.

  6. CH4 adalah molekul nonpolar karena simetris dan tidak bermuatan.
    CH4 memiliki ikatan C–H yang sedikit polar, tetapi bentuk tetrahedralnya simetris, sehingga momen dipol saling meniadakan. Molekul ini tidak bermuatan dan nonpolar. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Kepolaran molekul memengaruhi sifat fisik seperti titik didih, kelarutan, dan reaktivitas. Geometri molekul dan perbedaan keelektronegatifan adalah faktor utama yang menentukan apakah molekul polar atau nonpolar.



SOAL-21

Perhatikan beberapa contoh bentuk molekul berikut, manakah yang sesuai berdasarkan teori domain elektron dan VSEPR?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 4, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-21

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) memprediksi bentuk molekul berdasarkan jumlah domain elektron (pasangan ikatan dan bebas) di sekitar atom pusat, yang saling tolak-menolak untuk mencapai susunan paling stabil. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Molekul CH4 berbentuk tetrahedral.
    CH4 memiliki 4 pasangan ikatan (C–H) dan 0 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Menurut VSEPR, 4 domain elektron menghasilkan geometri elektron dan bentuk molekul tetrahedral (AX4). Pernyataan ini benar.

  2. Molekul BF3 berbentuk trigonal planar.
    BF3 memiliki 3 pasangan ikatan (B–F) dan 0 pasangan bebas, total 3 domain elektron. Menurut VSEPR, 3 domain elektron menghasilkan geometri elektron dan bentuk molekul trigonal planar (AX3). Pernyataan ini benar.

  3. Molekul H2O berbentuk linear karena hanya 2 atom H.
    H2O memiliki 2 pasangan ikatan (O–H) dan 2 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Menurut VSEPR, geometri elektronnya tetrahedral, tetapi bentuk molekulnya bengkok (AX2E2) karena pasangan bebas. Bukan linear meskipun memiliki 2 atom H. Pernyataan ini salah.

  4. Molekul NH3 berbentuk piramida trigonal.
    NH3 memiliki 3 pasangan ikatan (N–H) dan 1 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Geometri elektronnya tetrahedral, tetapi bentuk molekulnya piramida trigonal (AX3E) karena pasangan bebas. Pernyataan ini benar.

  5. Molekul BeCl2 berbentuk linear.
    BeCl2 memiliki 2 pasangan ikatan (Be–Cl) dan 0 pasangan bebas, total 2 domain elektron. Menurut VSEPR, 2 domain elektron menghasilkan geometri elektron dan bentuk molekul linear (AX2). Pernyataan ini benar.

  6. Molekul PCl5 berbentuk trigonal bipiramida.
    PCl5 memiliki 5 pasangan ikatan (P–Cl) dan 0 pasangan bebas, total 5 domain elektron. Menurut VSEPR, 5 domain elektron menghasilkan geometri elektron dan bentuk molekul trigonal bipiramida (AX5). Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 4, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Teori VSEPR memprediksi bentuk molekul berdasarkan jumlah domain elektron dan tolakan antar domain. Pasangan bebas memengaruhi bentuk molekul dengan tolakan lebih besar dibandingkan pasangan ikatan, menghasilkan bentuk seperti bengkok atau piramida trigonal.



SOAL-22

Pernyataan berikut ini berkaitan dengan teori ikatan valensi. Pilih yang benar!

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 4, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-22

Teori ikatan valensi menjelaskan pembentukan ikatan kovalen melalui tumpang tindih orbital atom, menghasilkan ikatan sigma (σ) atau pi (π). Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan terbentuk dari tumpang tindih orbital atom yang berpasangan elektron.
    Menurut teori ikatan valensi, ikatan kovalen terbentuk ketika orbital atom bertumpang tindih, memungkinkan pasangan elektron dibagi. Contohnya, dalam H2, orbital 1s dari dua atom hidrogen bertumpang tindih membentuk ikatan sigma. Pernyataan ini benar.

  2. Tipe tumpang tindih orbital menentukan kekuatan dan arah ikatan.
    Jenis tumpang tindih (sigma: ujung ke ujung; pi: sisi ke sisi) menentukan kekuatan ikatan (sigma lebih kuat) dan arah ikatan (terkait geometri molekul). Misalnya, ikatan sigma pada HCl menentukan arah linier ikatan. Pernyataan ini benar.

  3. Ikatan sigma (σ) terbentuk dari tumpang tindih orbital secara lateral.
    Ikatan sigma terbentuk dari tumpang tindih ujung ke ujung (end-to-end), seperti s-s, s-p, atau p-p, bukan secara lateral (sisi ke sisi). Tumpang tindih lateral menghasilkan ikatan pi. Pernyataan ini salah.

  4. Ikatan pi (π) terbentuk dari tumpang tindih orbital secara sejajar.
    Ikatan pi terbentuk dari tumpang tindih sisi ke sisi (lateral/sejajar) antar orbital p atau d, seperti pada O2 atau C2H4. Istilah "sejajar" merujuk pada orientasi orbital yang sejajar. Pernyataan ini benar.

  5. Dalam ikatan rangkap, ikatan pi selalu terbentuk lebih dulu.
    Dalam ikatan rangkap (misalnya, C=C pada C2H4), ikatan sigma terbentuk lebih dulu melalui tumpang tindih ujung ke ujung, diikuti oleh ikatan pi melalui tumpang tindih sisi ke sisi. Ikatan pi tidak terbentuk tanpa sigma terlebih dahulu. Pernyataan ini salah.

  6. Ikatan sigma lebih kuat dibandingkan dengan ikatan pi.
    Ikatan sigma memiliki tumpang tindih orbital yang lebih besar (ujung ke ujung) dibandingkan ikatan pi (sisi ke sisi), sehingga lebih kuat. Misalnya, dalam ikatan ganda C=C, ikatan sigma lebih sulit diputus. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 4, dan 6.

Catatan tambahan: Teori ikatan valensi menjelaskan ikatan kovalen melalui tumpang tindih orbital. Ikatan sigma adalah ikatan utama yang lebih kuat, sedangkan ikatan pi, yang ada pada ikatan rangkap atau rangkap tiga, lebih lemah dan memengaruhi reaktivitas molekul.



SOAL-23

Teori domain elektron dalam VSEPR mempertimbangkan pasangan elektron ikatan dan bebas. Pernyataan berikut ini terkait dengan teori tersebut:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-23

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) memprediksi bentuk molekul berdasarkan jumlah domain elektron (pasangan ikatan dan bebas) di sekitar atom pusat, yang saling tolak-menolak. Geometri elektron ditentukan oleh semua domain, sedangkan bentuk molekul hanya mempertimbangkan posisi atom. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Jumlah domain elektron menentukan bentuk dasar molekul.
    Jumlah domain elektron (ikatan + bebas) menentukan geometri elektron, yang menjadi dasar bentuk molekul. Misalnya, 4 domain menghasilkan geometri tetrahedral (seperti CH4 atau NH3). Pernyataan ini benar.

  2. Pasangan bebas hanya memengaruhi polaritas, bukan bentuk molekul.
    Pasangan bebas memengaruhi bentuk molekul karena memiliki tolakan lebih besar dibandingkan pasangan ikatan, mengubah bentuk dari geometri elektron. Misalnya, H2O (AX2E2) bengkok, bukan tetrahedral, karena 2 pasangan bebas. Pasangan bebas juga memengaruhi polaritas, tetapi tidak hanya itu. Pernyataan ini salah.

  3. Molekul AX2E2 berbentuk V (bengkok).
    Molekul AX2E2 memiliki 2 pasangan ikatan dan 2 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Geometri elektronnya tetrahedral, tetapi bentuk molekulnya bengkok (V-shaped), seperti H2O. Pernyataan ini benar.

  4. Molekul dengan dua domain elektron selalu berbentuk linear.
    Molekul dengan 2 domain elektron (misalnya, BeCl2, AX2, atau CO2) memiliki geometri elektron dan bentuk molekul linear karena tidak ada pasangan bebas yang mengubah susunan. Pernyataan ini benar.

  5. AX3E memiliki 4 domain elektron.
    AX3E berarti 3 pasangan ikatan dan 1 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Contohnya, NH3, dengan geometri elektron tetrahedral dan bentuk molekul piramida trigonal. Pernyataan ini benar.

  6. Molekul AX5 memiliki 5 pasangan elektron ikatan dan bentuk trigonal bipiramida.
    AX5 berarti 5 pasangan ikatan dan 0 pasangan bebas, total 5 domain elektron, seperti PCl5. Geometri elektron dan bentuk molekulnya trigonal bipiramida. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Teori VSEPR memprediksi bentuk molekul dengan mempertimbangkan tolakan antar domain elektron. Pasangan bebas memiliki tolakan lebih besar, mengubah bentuk molekul dari geometri elektron dasar, seperti bengkok pada H2O atau piramida trigonal pada NH3.



SOAL-24

Gaya antarmolekul berperan penting dalam menentukan sifat fisis zat. Pilih pernyataan yang benar berikut ini:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-24

Gaya antarmolekul (London, dipol-dipol, ikatan hidrogen) memengaruhi sifat fisis seperti titik didih, kelarutan, dan titik leleh. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Gaya dipol-dipol terjadi karena interaksi muatan parsial positif dan negatif.
    Gaya dipol-dipol terjadi antar molekul polar (misalnya, HCl) akibat tarikan antara muatan parsial positif (δ+) dan negatif (δ-) dari momen dipol permanen. Pernyataan ini benar.

  2. Senyawa ionik memiliki gaya tarik antarmolekul berupa ikatan ion.
    Senyawa ionik seperti NaCl membentuk kisi kristal melalui gaya elektrostatik antar ion (ikatan ion), yang dianggap sebagai gaya antar "molekul" dalam konteks kisi ionik. Dalam larutan, ion-ion ini berinteraksi dengan molekul pelarut (misalnya, air) melalui gaya ion-dipol, tetapi dalam kisi padat, ikatan ion adalah gaya utama. Pernyataan ini benar dalam konteks kisi ionik.

  3. Gaya London semakin kuat dengan meningkatnya jumlah elektron.
    Gaya London (dispersi) bergantung pada polarisabilitas molekul, yang meningkat dengan jumlah elektron dan ukuran molekul. Misalnya, C8H18 memiliki gaya London lebih kuat daripada CH4, menyebabkan titik didih lebih tinggi. Pernyataan ini benar.

  4. Molekul dengan massa molar tinggi selalu memiliki ikatan hidrogen.
    Massa molar tinggi tidak menjamin adanya ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen memerlukan hidrogen yang terikat pada F, O, atau N dan atom elektronegatif dengan pasangan bebas. Misalnya, C8H18 (massa molar tinggi) hanya memiliki gaya London, bukan ikatan hidrogen. Pernyataan ini salah.

  5. Gaya antarmolekul menentukan kelarutan zat dalam pelarut polar atau nonpolar.
    Gaya antarmolekul menentukan kelarutan berdasarkan prinsip "like dissolves like." Molekul polar (misalnya, H2O) larut dalam pelarut polar, sedangkan nonpolar (misalnya, CH4) larut dalam pelarut nonpolar. Pernyataan ini benar.

  6. Gaya antarmolekul tidak berpengaruh terhadap titik didih zat.
    Gaya antarmolekul sangat memengaruhi titik didih. Semakin kuat gaya (ikatan hidrogen > dipol-dipol > London), semakin tinggi titik didih. Misalnya, H2O (ikatan hidrogen) memiliki titik didih lebih tinggi daripada CH4 (gaya London). Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, dan 5.

Catatan tambahan: Gaya antarmolekul menentukan sifat fisis seperti titik didih, kelarutan, dan tekanan uap. Ikatan hidrogen adalah gaya terkuat, diikuti dipol-dipol, dan gaya London yang terlemah tetapi universal, bergantung pada jumlah elektron dan ukuran molekul.



SOAL-25

Perhatikan beberapa sifat ikatan logam berikut. Pernyataan mana yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-25

Ikatan logam terjadi pada unsur logam, di mana elektron valensi terdelokalisasi membentuk "lautan elektron" yang mengikat kation logam, memberikan sifat khas seperti konduktivitas dan kelenturan. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Elektron valensi bebas bergerak membentuk awan elektron.
    Dalam ikatan logam, elektron valensi terdelokalisasi dan bergerak bebas di antara kation logam, membentuk "lautan elektron" atau "awan elektron." Ini adalah ciri utama ikatan logam, seperti pada Cu atau Fe. Pernyataan ini benar.

  2. Ikatan logam terdapat pada semua senyawa logam dan nonlogam.
    Ikatan logam hanya terjadi pada unsur logam atau paduan logam, bukan pada senyawa logam dan nonlogam, yang biasanya membentuk ikatan ionik (misalnya, NaCl) atau kovalen (misalnya, HCl). Pernyataan ini salah.

  3. Logam bersifat konduktor karena elektron bebas.
    Elektron bebas dalam "lautan elektron" memungkinkan logam menghantarkan listrik dan panas dengan baik, seperti pada tembaga (Cu) atau perak (Ag). Pernyataan ini benar.

  4. Ikatan logam hanya terjadi pada unsur logam dalam bentuk padat.
    Ikatan logam terjadi pada logam dalam bentuk padat, cair (misalnya, merkuri), atau bahkan gas pada kondisi ekstrem, meskipun paling umum dalam fase padat. Namun, pernyataan ini terlalu membatasi karena ikatan logam juga ada pada logam cair. Pernyataan ini salah.

  5. Ikatan logam memberikan kekuatan dan kelenturan pada logam.
    Ikatan logam memungkinkan kation logam bergeser tanpa memutus struktur karena elektron bebas mempertahankan kohesi, memberikan sifat liat (dapat ditarik menjadi kawat) dan ditempa (dapat dibentuk). Ini menjelaskan kekuatan dan kelenturan logam. Pernyataan ini benar.

  6. Ikatan logam terjadi karena serah-terima elektron antar atom logam.
    Ikatan logam tidak melibatkan serah-terima elektron seperti ikatan ionik, tetapi melibatkan elektron valensi yang terdelokalisasi membentuk awan elektron yang mengikat kation logam. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, dan 5.

Catatan tambahan: Ikatan logam memberikan sifat unik seperti konduktivitas listrik, panas, dan sifat mekanis (liat, ditempa). Kekuatan ikatan logam bergantung pada jumlah elektron valensi dan struktur kristal logam.



SOAL-26

Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan terkait dengan penyimpangan aturan oktet:

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-26

Aturan oktet menyatakan bahwa atom cenderung memiliki 8 elektron di kulit valensinya untuk mencapai stabilitas seperti gas mulia. Penyimpangan terjadi pada oktet tidak lengkap, oktet diperluas, atau molekul dengan elektron ganjil. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Molekul BF3 adalah contoh kekurangan oktet.
    Dalam BF3, boron memiliki 3 elektron valensi dan membentuk 3 ikatan kovalen dengan fluor, sehingga hanya memiliki 6 elektron di sekitar atom pusat. Ini adalah oktet tidak lengkap. Pernyataan ini benar.

  2. Atom pusat dalam SF6 melanggar aturan oktet karena memiliki lebih dari 8 elektron.
    Dalam SF6, belerang (periode 3) membentuk 6 ikatan kovalen dengan fluor, sehingga memiliki 12 elektron di sekitar atom pusat (oktet diperluas). Ini melanggar aturan oktet. Pernyataan ini benar.

  3. Molekul NO memiliki jumlah elektron ganjil.
    Molekul NO memiliki nitrogen (7 elektron) dan oksigen (8 elektron), total 15 elektron (ganjil). Molekul dengan elektron ganjil tidak dapat memenuhi oktet untuk semua atom. Pernyataan ini benar.

  4. Semua senyawa harus memenuhi aturan oktet.
    Banyak senyawa, seperti BF3 (oktet tidak lengkap), SF6 (oktet diperluas), dan NO (elektron ganjil), tidak memenuhi aturan oktet tetapi tetap stabil. Pernyataan ini salah.

  5. Molekul PCl5 memiliki 10 elektron valensi di atom pusat.
    Dalam PCl5, fosfor (periode 3) membentuk 5 ikatan kovalen dengan klorin, sehingga memiliki 10 elektron (5 pasang ikatan) di sekitar atom pusat, menunjukkan oktet diperluas. Pernyataan ini benar.

  6. Senyawa dengan atom pusat dari golongan utama periode ke-3 ke atas bisa melanggar aturan oktet.
    Unsur periode 3 ke atas (misalnya, P, S, Cl) memiliki orbital d yang memungkinkan oktet diperluas, seperti pada PCl5 (10 elektron) atau SF6 (12 elektron). Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Penyimpangan oktet terjadi karena keterbatasan orbital (unsur periode 2 seperti B), ketersediaan orbital d (periode 3 ke atas), atau jumlah elektron ganjil. Ini penting untuk memahami struktur dan reaktivitas senyawa.



SOAL-27

Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan tentang ikatan koordinasi. Pilihlah pernyataan yang tepat!

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-27

Ikatan koordinasi adalah jenis ikatan kovalen di mana sepasang elektron disumbangkan oleh satu atom (donor) ke atom lain (akseptor) yang kekurangan elektron. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Ikatan koordinasi terjadi jika sepasang elektron berasal dari satu atom.
    Dalam ikatan koordinasi, atom donor (misalnya, N dalam NH3) menyumbangkan pasangan elektron bebas ke atom akseptor (misalnya, H+). Ini adalah ciri utama ikatan koordinasi, seperti pada NH4+. Pernyataan ini benar.

  2. Ikatan koordinasi disebut juga ikatan kovalen koordinat.
    Ikatan koordinasi sering disebut ikatan kovalen koordinat karena merupakan jenis ikatan kovalen di mana pasangan elektron berasal dari satu atom, seperti pada H3O+ atau NH4+. Pernyataan ini benar.

  3. NH4+ adalah contoh molekul yang memiliki ikatan koordinasi.
    Dalam ion amonium (NH4+), amonia (NH3) menyumbangkan pasangan elektron bebas pada nitrogen ke H+, membentuk ikatan koordinasi. Tiga ikatan N–H lainnya adalah kovalen biasa. Pernyataan ini benar.

  4. Semua ikatan koordinasi juga termasuk ikatan ionik.
    Ikatan koordinasi adalah ikatan kovalen, bukan ionik, karena melibatkan pembagian pasangan elektron, meskipun asimetris. Misalnya, dalam NH4+, ikatan koordinasi adalah kovalen. Ikatan ionik melibatkan transfer elektron penuh, bukan pembagian. Pernyataan ini salah.

  5. Dalam ion kompleks, ikatan koordinasi terjadi antara logam dan ligan.
    Dalam senyawa kompleks, seperti [Co(NH3)6]3+, ligan (misalnya, NH3) menyumbangkan pasangan elektron ke ion logam (Co3+), membentuk ikatan koordinasi. Ini adalah karakteristik kimia koordinasi. Pernyataan ini benar.

  6. Ikatan koordinasi selalu terjadi pada senyawa organik.
    Ikatan koordinasi tidak terbatas pada senyawa organik. Contohnya, NH4+ (anorganik) dan ion kompleks seperti [Cu(NH3)4]2+ (anorganik) memiliki ikatan koordinasi. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, dan 5.

Catatan tambahan: Ikatan koordinasi penting dalam ion poliatomik dan kimia koordinasi. Meskipun merupakan ikatan kovalen, asimetri sumbangan elektron membuatnya unik, memengaruhi struktur dan sifat senyawa seperti ion amonium dan kompleks logam transisi.



SOAL-28

Perhatikan pasangan unsur berikut dan jenis ikatannya, kombinasi pernyataan yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 2, Pernyataan 3, Pernyataan 5, Pernyataan 6

Pembahasan Soal-28

Jenis ikatan kimia (ionik, kovalen, logam) ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan dan sifat unsur-unsur yang terlibat. Ikatan ionik terjadi antara logam dan nonlogam, ikatan kovalen antar nonlogam, dan ikatan logam antar atom logam. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. Na dan Cl membentuk ikatan ion.
    Natrium (Na, logam) dan klorin (Cl, nonlogam) memiliki perbedaan keelektronegatifan besar (~2,1; Na: 0,93, Cl: 3,16). Na melepaskan elektron membentuk Na+, dan Cl menerima elektron membentuk Cl-, menghasilkan ikatan ionik pada NaCl. Pernyataan ini benar.

  2. C dan H membentuk ikatan kovalen nonpolar.
    Karbon (C) dan hidrogen (H) adalah nonlogam dengan perbedaan keelektronegatifan kecil (C: 2,55, H: 2,20; selisih ~0,35). Ikatan C–H, seperti pada CH4, dianggap kovalen nonpolar karena distribusi elektron hampir merata. Pernyataan ini benar.

  3. H dan F membentuk ikatan kovalen polar.
    Hidrogen (H) dan fluor (F) adalah nonlogam dengan perbedaan keelektronegatifan besar (H: 2,20, F: 3,98; selisih ~1,78). Ikatan H–F pada HF adalah kovalen polar karena elektron lebih tertarik ke F, menghasilkan muatan parsial (δ+ pada H, δ- pada F). Pernyataan ini benar.

  4. Mg dan O membentuk ikatan logam.
    Magnesium (Mg, logam) dan oksigen (O, nonlogam) memiliki perbedaan keelektronegatifan besar (Mg: 1,31, O: 3,44; selisih ~2,13), membentuk ikatan ionik pada MgO (Mg2+, O2-). Ikatan logam hanya terjadi antar atom logam, seperti pada paduan logam. Pernyataan ini salah.

  5. H dan H membentuk ikatan kovalen nonpolar.
    Dua atom hidrogen pada H2 memiliki keelektronegatifan sama (2,20), sehingga ikatan H–H adalah kovalen nonpolar karena elektron dibagi merata. Pernyataan ini benar.

  6. K dan Br membentuk ikatan ionik.
    Kalium (K, logam) dan bromin (Br, nonlogam) memiliki perbedaan keelektronegatifan besar (K: 0,82, Br: 2,96; selisih ~2,14). K melepaskan elektron membentuk K+, dan Br menerima elektron membentuk Br-, menghasilkan ikatan ionik pada KBr. Pernyataan ini benar.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 2, 3, 5, dan 6.

Catatan tambahan: Jenis ikatan ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan: >1,7 untuk ionik, 0,4–1,7 untuk kovalen polar, dan <0,4 untuk kovalen nonpolar. Ikatan logam khusus untuk logam dengan elektron valensi terdelokalisasi.



SOAL-29

Perhatikan beberapa senyawa berikut dan prediksikan bentuk molekulnya, pasangan pernyataan yang benar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 1, Pernyataan 3, Pernyataan 4, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-29

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) memprediksi bentuk molekul berdasarkan jumlah domain elektron (pasangan ikatan dan bebas) di sekitar atom pusat, yang saling tolak-menolak. Bentuk molekul ditentukan oleh posisi atom, bukan hanya geometri elektron. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. NH3 → Piramida trigonal.
    NH3 memiliki 3 pasangan ikatan (N–H) dan 1 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Geometri elektronnya tetrahedral, tetapi bentuk molekulnya piramida trigonal (AX3E) karena pasangan bebas. Pernyataan ini benar.

  2. H2O → Tetrahedral.
    H2O memiliki 2 pasangan ikatan (O–H) dan 2 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Geometri elektronnya tetrahedral, tetapi bentuk molekulnya bengkok (V-shaped, AX2E2) karena pasangan bebas. Pernyataan ini salah.

  3. CO2 → Linear.
    CO2 memiliki 2 pasangan ikatan rangkap (C=O) dan 0 pasangan bebas, total 2 domain elektron. Geometri elektron dan bentuk molekulnya linear (AX2). Pernyataan ini benar.

  4. CH4 → Tetrahedral.
    CH4 memiliki 4 pasangan ikatan (C–H) dan 0 pasangan bebas, total 4 domain elektron. Geometri elektron dan bentuk molekulnya tetrahedral (AX4). Pernyataan ini benar.

  5. BF3 → Trigonal planar.
    BF3 memiliki 3 pasangan ikatan (B–F) dan 0 pasangan bebas, total 3 domain elektron. Geometri elektron dan bentuk molekulnya trigonal planar (AX3). Pernyataan ini benar.

  6. SO2 → Linear.
    SO2 memiliki 2 pasangan ikatan (S–O, dengan resonansi) dan 1 pasangan bebas, total 3 domain elektron. Geometri elektronnya trigonal planar, tetapi bentuk molekulnya bengkok (AX2E) karena pasangan bebas. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 1, 3, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Teori VSEPR membedakan geometri elektron (berdasarkan semua domain) dan bentuk molekul (berdasarkan posisi atom). Pasangan bebas memengaruhi bentuk molekul dengan tolakan lebih besar, menghasilkan bentuk seperti bengkok atau piramida trigonal.



SOAL-30

Perhatikan beberapa pasangan senyawa berikut. Manakah yang bersifat polar?

Kunci & Pembahasan
Pernyataan 2, Pernyataan 4, Pernyataan 5

Pembahasan Soal-30

Kepolaran molekul ditentukan oleh perbedaan keelektronegatifan antar atom dan geometri molekul. Molekul polar memiliki momen dipol bersih tidak nol, sedangkan molekul nonpolar memiliki momen dipol nol karena simetri. Mari kita analisis setiap pernyataan:

  1. CO2.
    CO2 memiliki ikatan C=O yang polar (C: 2,55, O: 3,44). Namun, bentuk linier (O=C=O) membuat momen dipol saling meniadakan, sehingga CO2 nonpolar. Pernyataan ini salah.

  2. NH3.
    NH3 memiliki ikatan N–H yang polar (N: 3,04, H: 2,20) dan bentuk piramida trigonal (AX3E) karena 1 pasangan bebas. Geometri tidak simetris menghasilkan momen dipol bersih, sehingga NH3 polar. Pernyataan ini benar.

  3. CH4.
    CH4 memiliki ikatan C–H yang sedikit polar (C: 2,55, H: 2,20). Namun, bentuk tetrahedralnya simetris, sehingga momen dipol saling meniadakan, menjadikan CH4 nonpolar. Pernyataan ini salah.

  4. HCl.
    HCl memiliki ikatan H–Cl yang polar (H: 2,20, Cl: 3,16; selisih ~0,96). Sebagai molekul diatomik, tidak ada simetri untuk meniadakan momen dipol, sehingga HCl polar. Pernyataan ini benar.

  5. HF.
    HF memiliki ikatan H–F yang sangat polar (H: 2,20, F: 3,98; selisih ~1,78). Sebagai molekul diatomik, HF memiliki momen dipol bersih, sehingga polar. Pernyataan ini benar.

  6. CCl4.
    CCl4 memiliki ikatan C–Cl yang polar (C: 2,55, Cl: 3,16). Namun, bentuk tetrahedralnya simetris, sehingga momen dipol saling meniadakan, menjadikan CCl4 nonpolar. Pernyataan ini salah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah 2, 4, dan 5.

Catatan tambahan: Kepolaran molekul memengaruhi sifat fisik seperti titik didih dan kelarutan. Molekul polar larut dalam pelarut polar (misalnya, air), sedangkan nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Geometri dan perbedaan keelektronegatifan adalah kunci penentu kepolaran.

Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2025 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info