Berikut adalah pembahasan soal olimpiade kimia tingkat lokal di Amerika yang dapat digunakan sebagai bahan latihan persiapan mengikuti kompetisi serupa di Indonesia. Beberapa kali terdeteksi soal-soal OSN-K di Indonesia mengadopsi soal dari kompetisi di negara tersebut. Jumlah soal ada 60 butir (terjemahan) yang pembahasannya dibagi menjadi 5 bagian, @12 butir soal.
- NH3
- NF3
- SO3
- ClF3
Penyelesaian Soal #49
Untuk menentukan molekul yang berbentuk trigonal planar, kita perlu menganalisis struktur masing-masing molekul berdasarkan teori VSEPR:
Molekul | Elektron Valensi | Domain Elektron | Bentuk Molekul |
---|---|---|---|
NH3 | 5 (N) + 3×1 (H) = 8 | 4 domain (3 ikatan + 1 pasangan elektron bebas) | Trigonal piramidal |
NF3 | 5 (N) + 3×7 (F) = 26 | 4 domain (3 ikatan + 1 pasangan elektron bebas) | Trigonal piramidal |
SO3 | 6 (S) + 3×6 (O) = 24 | 3 domain (3 ikatan rangkap, tidak ada PEB) | Trigonal planar |
ClF3 | 7 (Cl) + 3×7 (F) = 28 | 5 domain (3 ikatan + 2 PEB) | Bentuk T |
Analisis Khusus SO3:
- Atom pusat S memiliki 3 ikatan rangkap dengan O (S=O)
- Tidak ada pasangan elektron bebas pada atom S
- Sudut ikatan O-S-O = 120°
- Struktur datar sempurna
Perbandingan dengan Molekul Lain:
- NH3 - Trigonal piramidal (karena ada PEB)
- NF3 - Trigonal piramidal (analog dengan NH3)
- SO3 - Trigonal planar (tidak ada PEB)
- ClF3 - Bentuk T (2 PEB)
Jawaban: C. SO3
Soal #50.
Molekul mana yang memiliki ikatan N-O terpendek?
- NO
- NO2
- N2O
- N2O4
Penyelesaian Soal #50
Untuk menentukan molekul dengan ikatan N-O terpendek, kita perlu menganalisis orde ikatan N-O dalam setiap molekul:
Molekul | Struktur | Orde Ikatan N-O | Panjang Ikatan (pm) |
---|---|---|---|
NO | N≡O (triple bond) | 3 | 115 |
NO2 | O=N=O (resonansi) | 1,5 | 120 |
N2O | N=N=O | 2 (N-O) | 119 |
N2O4 | O2N-NO2 | 1,5 | 121 |
Analisis:
- NO memiliki ikatan N≡O dengan orde ikatan 3 (tertinggi), sehingga ikatan terpendek.
- NO2 dan N2O4 memiliki orde ikatan 1.5 karena resonansi.
- N2O memiliki orde ikatan N-O = 2.
Urutan panjang ikatan:
NO (115 pm) < N2O (119 pm) < NO2 (120 pm) < N2O4 (121 pm)
Jawaban: A. NO (memiliki ikatan N-O terpendek)
Soal #51.
Berapa banyak pasangan elektron bebas dalam struktur Lewis nitrometana, CH3NO2?
- 3
- 4
- 5
- 7
Penyelesaian Soal #51
Untuk menentukan jumlah pasangan elektron bebas (PEB) dalam nitrometana (CH3NO2), kita perlu menggambar struktur Lewis-nya:
1. Menghitung total elektron valensi:
- C: 4 elektron
- 3H: 3 × 1 = 3 elektron
- N: 5 elektron
- 2O: 2 × 6 = 12 elektron
- Total: 4 + 3 + 5 + 12 = 24 elektron
2. Struktur Lewis CH3NO2:

3. Penghitungan elektron ikatan:
- 3 ikatan C-H: 3 × 2 = 6 elektron
- 1 ikatan C-N: 2 elektron
- 1 ikatan N=O: 4 elektron
- 1 ikatan N-O: 2 elektron
- Total elektron ikatan: 6 + 2 + 4 + 2 = 14 elektron
4. Menghitung pasangan elektron bebas:
- Elektron tersisa: 24 - 14 = 10 elektron
- Setiap PEB terdiri dari 2 elektron → 10/2 = 5 pasangan elektron bebas
- Distribusi PEB:
- 2 PEB pada O (yang berikatan tunggal)
- 2 PEB pada O (yang berikatan rangkap)
- 1 PEB pada N
5. Verifikasi struktur resonansi:
Nitrometana memiliki struktur resonansi dengan ikatan N=O dan N-O yang dapat bertukar posisi, tetapi total PEB tetap sama (5 PEB).
Jawaban: C. 5 pasangan elektron bebas
Soal #52.
Manakah asam terkuat dalam larutan air?
- NH4+
- H2O
- PH4+
- H2S
Penyelesaian Soal #52
Asam kuat adalah zat yang mudah melepaskan proton (H+), dan biasanya merupakan konjugat dari basa yang sangat lemah.Analisis Setiap Opsi
A. NH4+
- Konjugat dari NH3
- Reaksi: NH4+ ⇌ NH3 + H+
- NH3 adalah basa lemah → NH4+ adalah asam lemah
B. H2O
- Dapat bertindak sebagai asam: H2O ⇌ OH− + H+
- Namun OH− adalah basa kuat → H2O adalah asam sangat lemah
C. PH4+
- Konjugat dari PH3 (fosfina), yang merupakan basa sangat lemah
- Artinya PH4+ adalah asam sangat kuat
- Mudah melepas H+ karena PH3 sangat stabil
D. H2S
- Bisa melepas H+: H2S ⇌ HS− + H+
- Asam lemah, tetapi sedikit lebih kuat dari NH4+
- Namun masih lebih lemah dari PH4+
Kesimpulan
Berdasarkan penalaran:
- Semakin lemah suatu basa, semakin kuat konjugat asamnya
- PH3 sangat lemah sebagai basa → PH4+ sangat kuat sebagai asam
Jawaban yang benar: C. PH4+
Penyelesaian Soal #53
Analisis Struktur dan Bentuk Molekul SOF2
- Rumus kimia: SOF2 → terdiri dari 1 atom S, 1 O, dan 2 F
- Atom S bertindak sebagai atom pusat
- S terikat pada:
- 1 atom oksigen (O)
- 2 atom fluor (F)
- Memiliki 1 pasangan elektron bebas
Dengan total 4 daerah elektron di sekitar S (3 ikatan + 1 pasangan bebas), maka:
- Geometri elektron: tetrahedral
- Geometri molekul: trigonal piramida
Ciri-ciri Geometri Trigonal Piramida
- Atom pusat (S) berada di tengah
- Tiga atom (O dan 2 F) membentuk sudut-sudut dasar piramida
- Pasangan elektron bebas berada di atas dan tidak terlihat dalam model
- Bentuk tidak planar
Evaluasi Pilihan Jawaban
- (A): Molekul digambar linear → salah
- (B): Masih terlalu linear, tidak menunjukkan bentuk trigonal piramida → salah
- (C): Tampak planar, tidak mencerminkan geometri sebenarnya → salah
- (D): Menampilkan bentuk trigonal piramida dengan tiga ikatan dalam ruang 3D → benar
Kesimpulan
Jawaban yang benar adalah: (D)
Karena hanya (D) yang merepresentasikan geometri tiga dimensi trigonal piramida dari SOF2 secara akurat.
Soal #54.
Ion mana yang bersifat diamagnetik?
- Fe(CN)64-
- CoCl42-
- Ni(H2O)62+
- Cu(NH3)42+
Penyelesaian Soal #54
Untuk menentukan ion yang bersifat diamagnetik, kita perlu menganalisis konfigurasi elektron masing-masing ion kompleks:
Ion Kompleks | Konfigurasi Elektron | Sifat Magnetik | Alasan |
---|---|---|---|
Fe(CN)64- | Fe2+: [Ar]3d6 (low-spin) | Diamagnetik | Semua elektron berpasangan (CN- ligand kuat) |
CoCl42- | Co2+: [Ar]3d7 | Paramagnetik | Memiliki elektron tidak berpasangan |
Ni(H2O)62+ | Ni2+: [Ar]3d8 | Paramagnetik | Memiliki 2 elektron tidak berpasangan |
Cu(NH3)42+ | Cu2+: [Ar]3d9 | Paramagnetik | Memiliki 1 elektron tidak berpasangan |
Analisis Khusus Fe(CN)64-:
- Fe2+ (3d6) dengan ligan kuat CN- membentuk kompleks low-spin
- Konfigurasi elektron: t2g6eg0
- Semua elektron berpasangan → diamagnetik
Perbandingan dengan Ion Lain:
- Fe(CN)64- - Diamagnetik
- CoCl42- - Paramagnetik (3 elektron tidak berpasangan)
- Ni(H2O)62+ - Paramagnetik (2 elektron tidak berpasangan)
- Cu(NH3)42+ - Paramagnetik (1 elektron tidak berpasangan)
Jawaban: A. Fe(CN)64- (bersifat diamagnetik)
Penyelesaian Soal #55
Untuk melihat struktur 3D yang dapat diputar agar lebih jelas sila klik di sini.
Analisis Struktur
- Kedua molekul memiliki rantai karbon lurus dengan 4 atom karbon.
- Gugus hidroksil (-OH) terikat pada karbon nomor 2 pada keduanya.
- Karbon nomor 2 adalah pusat kiral (mengikat empat gugus berbeda: H, OH, CH3, dan CH2CH3).
Pemeriksaan Stereokimia
- Molekul atas: OH tampak mengarah ke depan (garis tebal).
- Molekul bawah: OH tampak mengarah ke belakang (garis putus-putus).
- Namun, jika struktur bawah diputar 180° di bidang gambar, akan identik dengan struktur atas.
Kesimpulan
Perbedaan hanya pada orientasi visual, bukan konfigurasi absolut (bukan R/S yang berlawanan). Jadi:
- Mereka bukan enansiomer.
- Mereka juga bukan isomer struktur maupun diastereomer.
- Kedua molekul adalah identik.
Jawaban yang benar: D. Identik
Penyelesaian Soal #56
Untuk menentukan jumlah atom karbon dengan hibridisasi sp2 dan sp dalam etinilestradiol, kita perlu menganalisis strukturnya:
1. Analisis Hibridisasi Karbon:
Jenis Karbon | Hibridisasi | Jumlah dalam Molekul |
---|---|---|
Gugus etinil (-C≡CH) | sp (C≡C) | 2 |
Cincin aromatik (fenol) | sp2 | 6 |
Cincin steroid | sp3 (dominan) | 0 |
Gugus hidroksil (-OH) | sp3 | 0 |
2. Perhitungan:
- Karbon sp: 2 (pada gugus etinil -C≡C-)
- Karbon sp2: 6 (pada cincin aromatik A)
4. Struktur Lengkap:
Etinilestradiol terdiri dari: - 1 gugus etinil (-C≡CH) dengan 2 karbon sp - 1 cincin aromatik (cincin A) dengan 6 karbon sp2 - 3 cincin sikloheksana dengan karbon sp3
Jawaban: - Atom karbon sp2: 6 - Atom karbon sp: 2
Soal #57.
Pernyataan mana yang paling akurat menggambarkan konformasi paling stabil dari sikloheksana?
- Keenam atom karbon berada pada bidang yang sama
- Semua sudut ikatan adalah 109,5°
- Semua hidrogen saling menghalangi relatif terhadap atom hidrogen pada karbon yang berdekatan
- Ikatan karbon-karbon bergantian antara jarak pendek dan panjang
Penyelesaian Soal #57
Untuk menentukan pernyataan yang paling akurat tentang konformasi paling stabil sikloheksana, kita perlu menganalisis sifat-sifat konformasi kursi (chair conformation):
Pilihan | Analisis | Kebenaran |
---|---|---|
A Keenam atom karbon berada pada bidang yang sama | Sikloheksana planar tidak stabil karena memiliki tegangan sudut (angle strain). Konformasi kursi memiliki atom karbon pada posisi axial dan ekuatorial. | Salah |
B Semua sudut ikatan adalah 109,5° | Konformasi kursi mempertahankan sudut tetrahedral ideal (109,5°) tanpa tegangan sudut, yang merupakan alasan utama kestabilannya. | Benar |
C Semua hidrogen saling menghalangi relatif terhadap atom hidrogen pada karbon yang berdekatan | Dalam konformasi kursi, hidrogen axial dan ekuatorial tersusun secara staggered (bergantian) untuk minimalkan tegangan torsional. | Salah |
D Ikatan karbon-karbon bergantian antara jarak pendek dan panjang | Semua ikatan C-C dalam sikloheksana memiliki panjang yang sama (≈1,54 Å). Tidak ada perbedaan panjang ikatan. | Salah |
Karakteristik Konformasi Kursi Sikloheksana:
- Mempertahankan sudut ikatan tetrahedral ideal 109,5° (alasan utama kestabilan)
- Susunan hidrogen staggered (axial dan ekuatorial)
- Tidak ada tegangan sudut (angle strain) atau tegangan torsional (torsional strain) yang signifikan
- Semua ikatan C-C memiliki panjang yang sama
Mengapa Pilihan B Paling Tepat:
Konformasi kursi sikloheksana mencapai stabilitas maksimum dengan:
- Meminimalkan tegangan sudut melalui sudut ikatan 109,5° yang sempurna
- Meminimalkan tegangan torsional melalui susunan staggered
- Tidak memiliki tegangan sterik yang signifikan
Jawaban: B. Semua sudut ikatan adalah 109,5°
Soal #58.
Alkohol tersier 2-metil-2-propanol bereaksi dengan asam klorida encer pada 0°C membentuk 2-kloro-2-metilpropana. Bagaimana mekanisme reaksi ini paling tepat dideskripsikan?
- SN1
- SN2
- E1
- E2
Penyelesaian Soal #58
Untuk menentukan mekanisme reaksi 2-metil-2-propanol dengan HCl encer pada 0°C, mari kita analisis faktor-faktor yang mempengaruhi:
Faktor | Analisis | Implikasi Mekanisme |
---|---|---|
Substrat (2-metil-2-propanol) | Alkohol tersier dengan gugus -OH pada karbon tersier (banyak gugus alkil) | Mendukung SN1 karena karbokation tersier stabil |
Reagen (HCl encer) | Asam kuat encer, nukleofil Cl- yang relatif lemah | Konsisten dengan SN1 |
Suhu (0°C) | Suhu rendah mendukung substitusi daripada eliminasi | Mengurangi kemungkinan mekanisme E1/E2 |
Produk (2-kloro-2-metilpropana) | Hanya terjadi substitusi tanpa produk eliminasi | Mendukung SN1 |
Mekanisme SN1:
- Protonasi gugus -OH oleh HCl membentuk -OH2+
- Leaving group H2O pergi membentuk karbokation tersier yang stabil
- Serangan nukleofil Cl- pada karbokation
Alasan Bukan Mekanisme Lain:
- SN2: Tidak mungkin karena sterik hindrance pada karbon tersier
- E1/E2: Tidak terbentuk produk eliminasi (alkena) pada kondisi ini
Karakteristik Kunci Reaksi:
- Kinetika reaksi orde pertama (hanya tergantung konsentrasi substrat)
- Intermediate karbokation tersier yang stabil
- Tidak ada inversi konfigurasi (karena karbokation planar)
Jawaban: A. SN1 (mekanisme substitusi nukleofilik unimolekular)
Soal #59.
Pernyataan mana yang paling akurat menggambarkan sifat keton dan ester?
- Keton adalah asam lemah; ester adalah asam kuat
- Keton bereaksi melalui adisi nukleofilik; ester bereaksi melalui substitusi nukleofilik
- Keton mudah direduksi; ester mudah dioksidasi
- Gugus karbonil keton distabilkan resonansi; gugus karbonil ester tidak distabilkan resonansi
Penyelesaian Soal #59
Untuk menentukan pernyataan yang paling akurat tentang sifat keton dan ester, mari kita analisis setiap opsi:
Pilihan | Analisis | Kebenaran |
---|---|---|
A Keton adalah asam lemah; ester adalah asam kuat | Keton memiliki α-H yang sedikit asam (pKa ~20) Ester juga bersifat asam lemah (pKa ~25) Keduanya asam lemah, tidak ada yang kuat | Salah |
B Keton bereaksi melalui adisi nukleofilik; ester bereaksi melalui substitusi nukleofilik | Keton umumnya mengalami adisi nukleofilik pada gugus karbonil Ester mengalami substitusi nukleofilik asil (adisi-eliminasi) Pernyataan ini sepenuhnya akurat | Benar |
C Keton mudah direduksi; ester mudah dioksidasi | Keton memang mudah direduksi menjadi alkohol sekunder Ester tidak mudah dioksidasi (justru mudah direduksi menjadi alkohol) |
|
D Gugus karbonil keton distabilkan resonansi; gugus karbonil ester tidak distabilkan resonansi | Baik keton maupun ester memiliki stabilisasi resonansi Ester bahkan memiliki stabilisasi resonansi lebih besar melalui donasi pasangan elektron tunggal oksigen |
|
Penjelasan Tambahan untuk Pilihan B:
- Reaksi Keton:
- Contoh: Adisi Grignard, adisi hidrida
- Mekanisme: Nukleofil menyerang karbon karbonil langsung
- Reaksi Ester:
- Contoh: Hidrolisis ester, transesterifikasi
- Mekanisme: Nukleofil menyerang karbon karbonil kemudian gugus pergi (OR') dilepaskan
Mengapa Pilihan Lain Tidak Tepat:
- A: Keduanya asam lemah, pernyataan salah
- C: Ester tidak mudah dioksidasi
- D: Keduanya memiliki stabilisasi resonansi
Jawaban: B. Keton bereaksi melalui adisi nukleofilik; ester bereaksi melalui substitusi nukleofilik
Soal #60.
Manakah yang tidak ditemukan dalam asam nukleat tipikal?
- Asam karboksilat
- Dialkil fosfat
- Basa heterosiklik
- Gula berkarbon lima
Penyelesaian Soal #60
Untuk menentukan komponen yang tidak ditemukan dalam asam nukleat tipikal, mari kita analisis struktur dasar asam nukleat:
Komponen Asam Nukleat | Contoh | Posisi dalam Struktur |
---|---|---|
A. Asam karboksilat | -COOH | Tidak ada dalam struktur DNA/RNA |
B. Dialkil fosfat | Fosfodiester | Backbone asam nukleat (ikatan antara nukleotida) |
C. Basa heterosiklik | Adenin, Guanin, Sitosin, Timin/Urasil | Basa nitrogen penyusun nukleotida |
D. Gula berkarbon lima | Ribosa (RNA), Deoksiribosa (DNA) | Penyusun tulang punggung nukleotida |
Analisis Mendalam:
- Asam karboksilat (-COOH):
- Tidak ditemukan dalam struktur DNA/RNA
- Gugus fosfat (bukan karboksilat) yang menghubungkan nukleotida
- Dialkil fosfat:
- Menyusun ikatan fosfodiester antar nukleotida
- Contoh: -O-P(=O)(O-)-O-
- Basa heterosiklik:
- Purin (Adenin, Guanin) dan Pirimidin (Sitosin, Timin/Urasil)
- Berikatan dengan gula pentosa
- Gula berkarbon lima:
- RNA: Ribosa (5C)
- DNA: Deoksiribosa (5C)
Mengapa Pilihan A Benar:
Asam nukleat tidak mengandung gugus asam karboksilat (-COOH) dalam strukturnya. Fungsi asam dalam asam nukleat berasal dari gugus fosfat, bukan karboksilat.
Jawaban: A. Asam karboksilat (tidak ditemukan dalam asam nukleat tipikal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar