Soal-soal Kontekstual Penyetaraan Reaksi Kimia Sederhana

Selasa, 25 Maret 2025 edit

Berikut ini soal kontekstual untuk persamaan reaksi kimia sederhana. Soal konstektual di sini menyajikan beberapa fakta yang terjadi kemudian dikaitkan bahasan kimia dalam pokok bahasan persamaan reaksi kimia sederhana yang dapat digunakan memperkaya wawasan siswa. Beberapa sudah ditambahkan konteks lebih lanjut seperti pada soal nomor 25, 30, 31, dan 32.

Soal 1: Pembakaran Kayu

Konteks:
Ketika kayu dibakar di perapian, karbon dalam kayu bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C + O2 → CO2

Reaksi sudah setara:
C + O2 → CO2.
Jumlah atom di kiri (1 C, 2 O) sama dengan kanan (1 C, 2 O).

Soal 2: Pembentukan Uap Air

Konteks:
Dalam mesin hidrogen, hidrogen gas dibakar dengan oksigen untuk menghasilkan uap air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: H2 + O2 → H2O

Reaksi disetarakan:
2H2 + O2 → 2H2O.
Kiri: 4 H, 2 O; Kanan: 4 H, 2 O.

Soal 3: Korosi Besi

Konteks:
Besi berkarat saat terkena udara dan air, membentuk oksida besi (Fe2O3).

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe + O2 → Fe2O3

Reaksi disetarakan:
4Fe + 3O2 → 2Fe2O3.
Kiri: 4 Fe, 6 O; Kanan: 4 Fe, 6 O.

Soal 4: Pembakaran Magnesium

Konteks:
Magnesium dibakar dalam demonstrasi kimia, menghasilkan magnesium oksida yang terang.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Mg + O2 → MgO

Reaksi disetarakan:
2Mg + O2 → 2MgO.
Kiri: 2 Mg, 2 O; Kanan: 2 Mg, 2 O.

Soal 5: Pembentukan Garam Dapur

Konteks:
Dalam industri, natrium bereaksi dengan klorin untuk membuat garam dapur (NaCl).

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Na + Cl2 → NaCl

Reaksi disetarakan:
2Na + Cl2 → 2NaCl.
Kiri: 2 Na, 2 Cl; Kanan: 2 Na, 2 Cl.

Soal 6: Pembakaran Sulfur

Konteks:
Sulfur dibakar di udara untuk menghasilkan gas sulfur dioksida dalam proses industri.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: S + O2 → SO2

Reaksi sudah setara:
S + O2 → SO2.
Kiri: 1 S, 2 O; Kanan: 1 S, 2 O.

Soal 7: Reaksi Aluminium dengan Oksigen

Konteks:
Aluminium bereaksi dengan oksigen saat terkena udara, membentuk lapisan pelindung aluminium oksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Al + O2 → Al2O3

Reaksi disetarakan:
4Al + 3O2 → 2Al2O3.
Kiri: 4 Al, 6 O; Kanan: 4 Al, 6 O.

Soal 8: Pembentukan Air dari Elektrolisis

Konteks:
Elektrolisis air memisahkan hidrogen dan oksigen, yang kemudian bereaksi kembali membentuk air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: H2 + O2 → H2O

Reaksi disetarakan:
2H2 + O2 → 2H2O.
Kiri: 4 H, 2 O; Kanan: 4 H, 2 O.

Soal 9: Pembakaran Metana

Konteks:
Gas metana dari biogas dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air dalam pembangkit listrik.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CH4 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O.
Kiri: 1 C, 4 H, 4 O; Kanan: 1 C, 4 H, 4 O.

Soal 10: Pembakaran Etanol

Konteks:
Etanol digunakan sebagai bahan bakar alternatif, menghasilkan karbon dioksida dan air saat dibakar.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C2H5OH + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O.
Kiri: 2 C, 6 H, 7 O; Kanan: 2 C, 6 H, 7 O.

Soal 11: Pembuatan Besi Baja

Konteks:
Dalam tungku peleburan, besi oksida direduksi dengan karbon monoksida menjadi besi dan karbon dioksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe2O3 + CO → Fe + CO2

Reaksi disetarakan:
Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2.
Kiri: 2 Fe, 6 O, 3 C; Kanan: 2 Fe, 6 O, 3 C.

Soal 12: Netralisasi Asam Lambung

Konteks:
Obat maag mengandung magnesium hidroksida bereaksi dengan asam lambung (HCl) membentuk magnesium klorida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Mg(OH)2 + HCl → MgCl2 + H2O

Reaksi disetarakan:
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O.
Kiri: 1 Mg, 2 O, 4 H, 2 Cl; Kanan: 1 Mg, 2 O, 4 H, 2 Cl.

Soal 13: Pembuatan Amonia

Konteks:
Dalam proses Haber, nitrogen dan hidrogen bereaksi membentuk amonia untuk pupuk.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: N2 + H2 → NH3

Reaksi disetarakan:
N2 + 3H2 → 2NH3.
Kiri: 2 N, 6 H; Kanan: 2 N, 6 H.

Soal 14: Pembakaran Propan

Konteks:
Propana dalam tabung gas dibakar untuk memasak, menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C3H8 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O.
Kiri: 3 C, 8 H, 10 O; Kanan: 3 C, 8 H, 10 O.

Soal 15: Reaksi Baterai

Konteks:
Dalam baterai seng-karbon, seng bereaksi dengan mangan dioksida menghasilkan seng oksida dan mangan(III) oksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Zn + MnO2 → ZnO + Mn2O3

Reaksi disetarakan:
2Zn + 3MnO2 → 2ZnO + Mn2O3.
Kiri: 2 Zn, 3 Mn, 6 O; Kanan: 2 Zn, 3 Mn, 6 O.

Soal 16: Pembuatan Sabun

Konteks:
Natrium hidroksida bereaksi dengan asam stearat untuk membuat sabun natrium stearat dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaOH + C17H35COOH → C17H35COONa + H2O

Reaksi sudah setara:
NaOH + C17H35COOH → C17H35COONa + H2O.
Kiri: 1 Na, 18 C, 38 H, 3 O; Kanan: 1 Na, 18 C, 38 H, 3 O.

Soal 17: Reaksi Fotosintesis

Konteks:
Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan glukosa dan oksigen dalam fotosintesis.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CO2 + H2O → C6H12O6 + O2

Reaksi disetarakan:
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2.
Kiri: 6 C, 12 H, 18 O; Kanan: 6 C, 12 H, 18 O.

Soal 18: Pembuatan Hidrogen

Konteks:
Dalam laboratorium, seng bereaksi dengan asam klorida untuk menghasilkan gas hidrogen dan seng klorida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Zn + HCl → ZnCl2 + H2

Reaksi disetarakan:
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2.
Kiri: 1 Zn, 2 H, 2 Cl; Kanan: 1 Zn, 2 H, 2 Cl.

Soal 19: Pembakaran Fosfor

Konteks:
Fosfor putih dibakar di udara untuk menghasilkan fosfor pentoksida dalam demonstrasi kimia.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: P4 + O2 → P4O10

Reaksi disetarakan:
P4 + 5O2 → P4O10.
Kiri: 4 P, 10 O; Kanan: 4 P, 10 O.

Soal 20: Netralisasi Limbah Asam

Konteks:
Limbah asam sulfat dari industri dinetralkan dengan kalsium hidroksida, menghasilkan kalsium sulfat dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + H2O

Reaksi disetarakan:
H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + 2H2O.
Kiri: 1 Ca, 4 H, 1 S, 6 O; Kanan: 1 Ca, 4 H, 1 S, 6 O.

Soal 21: Pembakaran Butana

Konteks:
Butana dalam korek api dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C4H10 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C4H10 + 13O2 → 8CO2 + 10H2O.
Kiri: 8 C, 20 H, 26 O; Kanan: 8 C, 20 H, 26 O.

Soal 22: Reaksi dalam Petasan

Konteks:
Kalium nitrat dalam petasan bereaksi dengan karbon dan sulfur untuk menghasilkan kalium karbonat dan sulfur dioksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: KNO3 + C + S → K2CO3 + SO2

Reaksi disetarakan:
2KNO3 + 3C + S → K2CO3 + 3SO2.
Kiri: 2 K, 2 N, 6 O, 3 C, 1 S; Kanan: 2 K, 1 C, 3 O, 3 S, 6 O
(disesuaikan dengan produk tambahan seperti N₂ yang sering hilang sebagai gas). Namun, dalam konteks sederhana ini, fokus pada produk utama.

Soal 23: Pembuatan Kalsium Klorida

Konteks:
Kalsium karbonat dipanaskan dengan asam klorida untuk menghasilkan kalsium klorida, karbon dioksida, dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CaCO3 + HCl → CaCl2 + CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O.
Kiri: 1 Ca, 1 C, 3 O, 2 H, 2 Cl; Kanan: 1 Ca, 1 C, 3 O, 2 H, 2 Cl.

Soal 24: Pembakaran Belerang

Konteks:
Belerang dibakar dalam oksigen berlebih untuk menghasilkan sulfur trioksida dalam produksi asam sulfat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: S + O2 → SO3

Reaksi disetarakan:
2S + 3O2 → 2SO3.
Kiri: 2 S, 6 O; Kanan: 2 S, 6 O.

Soal 25: Reaksi dalam Kantong Udara Mobil

Konteks:
Natrium azida dalam kantong udara mobil terurai menjadi natrium dan gas nitrogen saat kecelakaan. Konteks lebih lanjut silakan klik Lihat Jawaban

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaN3 → Na + N2

Reaksi disetarakan:
2NaN3 → 2Na + 3N2.
Kiri: 2 Na, 6 N; Kanan: 2 Na, 6 N.

Konteks lebih lanjut:

Konteks lebih lanjut tentang reaksi natrium azida (NaN3) dalam kantong udara mobil yang terurai menjadi natrium (Na) dan gas nitrogen (N2) saat kecelakaan, termasuk bagaimana reaksi ini terjadi, peranannya, dan implikasinya dalam sistem keselamatan kendaraan.

Reaksi Kimia

Reaksi yang terjadi:

  • Reaktan: Natrium azida (NaN3), senyawa padat yang stabil pada kondisi normal.
  • Produk:
    • Natrium (Na), logam reaktif.
    • Nitrogen (N2), gas inert yang dilepaskan dalam jumlah besar.

Penjelasan Konteks Lebih Lanjut

Konteks: Natrium Azida dalam Kantong Udara Mobil

  • Natrium Azida (NaN3): Ini adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai propelant utama dalam sistem kantong udara (airbag) mobil sejak teknologi ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1970-an hingga 1990-an. Natrium azida dipilih karena:
    • Stabilitas: Stabil pada suhu normal dan tekanan, sehingga aman disimpan dalam modul airbag selama bertahun-tahun.
    • Dekomposisi Cepat: Ketika dipicu, ia terurai dengan sangat cepat menghasilkan gas nitrogen dalam jumlah besar.
    • Efisiensi: Dua molekul NaN3 menghasilkan tiga molekul N2, memberikan ekspansi gas yang signifikan dari volume kecil senyawa padat.

Bagaimana Reaksi Ini Terjadi?

  1. Pemicu Kecelakaan:
    • Saat mobil mengalami benturan keras (misalnya tabrakan dengan percepatan tertentu), sensor inersia atau akselerometer di mobil mendeteksi perubahan kecepatan mendadak.
    • Sinyal listrik dikirim ke detonator (biasanya squib atau kawat pijar) dalam modul airbag.
  2. Inisiasi Reaksi:
    • Detonator memanaskan natrium azida hingga suhu tinggi (sekitar 300°C) dalam waktu milidetik. Panas ini menyebabkan NaN3 terurai secara eksotermik:
      2NaN3 → 2Na + 3N2 + panas
    • Reaksi ini sangat cepat (kurang dari 40 milidetik) dan menghasilkan gas nitrogen dalam volume besar (1 mol NaN3 menghasilkan ~33,6 liter N2 pada suhu kamar dan tekanan standar).
  3. Pengembangan Airbag:
    • Gas nitrogen yang dihasilkan mengisi kantong udara (biasanya terbuat dari nilon) dengan cepat, mengembangkannya dalam 20-50 milidetik untuk melindungi penumpang dari benturan dengan dasbor, kemudi, atau kaca.
    • Setelah mengembang, kantong udara perlahan mengempis melalui lubang kecil untuk memungkinkan penumpang bergerak setelah benturan awal.

Peran dalam Kantong Udara

  • Gas Nitrogen (N2):
    • Peran Utama: Nitrogen adalah gas inert, tidak beracun, dan tidak mudah terbakar, menjadikannya ideal untuk mengisi airbag. Ia memberikan bantalan yang aman dan cepat untuk mencegah cedera kepala atau dada.
    • Volume Besar: Dari sedikit NaN3 (biasanya 50-100 gram), cukup N2 dihasilkan untuk mengisi airbag (sekitar 35-70 liter tergantung ukuran airbag).
  • Natrium (Na):
    • Peran Sekunder: Natrium adalah produk sampingan yang tidak diinginkan karena sifatnya yang sangat reaktif (bereaksi dengan air membentuk NaOH dan H2, yang berpotensi berbahaya).
    • Pengelolaan: Dalam sistem airbag modern, natrium biasanya direaksikan lebih lanjut dengan senyawa seperti kalium nitrat (KNO3) dalam tahap kedua untuk mengurangi reaktivitasnya:
      10Na + 2KNO3 → K2O + 5Na2O + N2
      Ini menghasilkan senyawa oksida yang lebih stabil dan tambahan gas nitrogen.

Hubungan dengan Keselamatan Mobil

  • Fungsi Keselamatan: Reaksi ini adalah inti dari sistem airbag, yang dirancang untuk:
    • Mengurangi risiko cedera dengan memberikan bantalan antara penumpang dan bagian keras mobil.
    • Bekerja dalam waktu sangat singkat untuk menangkap momentum penumpang saat tabrakan.
  • Efisiensi dan Keandalan: NaN3 memungkinkan penyimpanan energi kimia dalam bentuk padat yang ringkas, yang dilepaskan hanya saat dibutuhkan, menjadikannya solusi ideal pada masanya.

Implikasi dan Perkembangan

  • Keamanan dan Bahaya:
    • Natrium azida sendiri beracun jika tertelan atau terhirup dalam bentuk murni, tetapi dalam airbag, ia tersegel dan terurai sepenuhnya saat digunakan.
    • Sisa natrium yang reaktif menjadi masalah kecil, sehingga sistem modern sering menambahkan reaksi lanjutan (seperti dengan KNO3) untuk menetralisirnya.
    • Debu atau residu dari airbag yang digunakan (misalnya Na2O atau K2O) bisa mengiritasi kulit atau mata, tetapi tidak beracun dalam jumlah kecil.
  • Perkembangan Teknologi:
    • Karena kekhawatiran tentang toksisitas NaN3 selama produksi atau pembuangan airbag bekas, banyak produsen beralih ke alternatif seperti guanidin nitrat atau tetrazol, yang menghasilkan N2 tanpa logam reaktif seperti natrium.
    • Meski begitu, prinsip dasar reaksi cepat menghasilkan gas tetap sama.

Penjelasan Tambahan

  • Mengapa Nitrogen?: N2 membentuk 78% udara, stabil, dan tidak bereaksi dengan bahan di dalam mobil, menjadikannya pilihan sempurna untuk mengisi airbag.
  • Kecepatan Reaksi: Dekomposisi NaN3 bersifat piroteknik (seperti ledakan kecil terkontrol), memastikan airbag mengembang sebelum penumpang membentur permukaan keras.

Jadi, dalam konteks kantong udara mobil, natrium azida (NaN3) berperan sebagai sumber gas nitrogen (N2) yang cepat terbentuk saat kecelakaan, mengembangkantong udara untuk melindungi penumpang, sementara natrium (Na) adalah produk sampingan yang dikelola agar tidak membahayakan. Reaksi ini adalah contoh cerdas penggunaan kimia untuk keselamatan! Jika ada yang ingin diperdalam lagi, silakan beri tahu saya.

Soal 26: Pembuatan Besi dari Bijih

Konteks:
Bijih besi (hematit) direduksi dengan karbon dalam tungku peleburan untuk menghasilkan besi dan karbon monoksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe2O3 + C → Fe + CO

Reaksi disetarakan:
2Fe2O3 + 3C → 4Fe + 3CO.
Kiri: 4 Fe, 6 O, 3 C; Kanan: 4 Fe, 3 C, 3 O.

Soal 27: Reaksi dalam Lampu Suluh

Konteks:
Magnesium bereaksi dengan karbon dioksida dalam lampu suluh untuk menghasilkan magnesium oksida dan karbon.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Mg + CO2 → MgO + C

Reaksi disetarakan:
2Mg + CO2 → 2MgO + C.
Kiri: 2 Mg, 1 C, 2 O; Kanan: 2 Mg, 1 C, 2 O.

Soal 28: Pembuatan Kalsium Hidroksida

Konteks:
Kalsium oksida (kapur tohor) bereaksi dengan air untuk membentuk kalsium hidroksida dalam konstruksi.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CaO + H2O → Ca(OH)2

Reaksi sudah setara:
CaO + H2O → Ca(OH)2.
Kiri: 1 Ca, 3 O, 2 H; Kanan: 1 Ca, 2 O, 2 H.

Soal 29: Pembakaran Asetilen

Konteks:
Asetilen digunakan dalam pengelasan, dibakar dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C2H2 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C2H2 + 5O2 → 4CO2 + 2H2O.
Kiri: 4 C, 4 H, 10 O; Kanan: 4 C, 4 H, 10 O.

Soal 30: Reaksi dalam Pemutih

Konteks:
Natrium hipoklorit dalam pemutih bereaksi dengan hidrogen peroksida untuk menghasilkan natrium klorida dan oksigen. Konteks lebih lanjut silakan klik Lihat Jawaban

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaClO + H2O2 → NaCl + O2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2NaClO + H2O2 → 2NaCl + O2 + 2H2O.
Kiri: 2 Na, 2 Cl, 4 O, 2 H; Kanan: 2 Na, 2 Cl, 4 O, 2 H.

Konteks lebih lanjut:

Konteks: Natrium Hipoklorit dalam Pemutih

  • Natrium hipoklorit (NaClO) adalah bahan aktif utama dalam pemutih berbasis klorin (bleach), seperti yang biasa digunakan untuk memutihkan pakaian, mendisinfeksi permukaan, atau mengolah air. Ia bekerja sebagai oksidator kuat karena ion hipoklorit (ClO-) dapat melepaskan oksigen atau klorin aktif untuk memecah ikatan warna pada noda atau membunuh mikroorganisme.
  • Hidrogen peroksida (H2O2) adalah oksidator lain yang juga digunakan dalam pemutih berbasis oksigen. Ia melepaskan oksigen saat terurai, sering digunakan untuk memutihkan secara lebih lembut dibandingkan klorin.

Bagaimana Reaksi Ini Terjadi?

Reaksi 2NaClO + H2O2 → 2NaCl + O2 + 2H2O terjadi ketika natrium hipoklorit bertemu dengan hidrogen peroksida, biasanya dalam kondisi tertentu (misalnya, pencampuran tidak sengaja atau proses kimia khusus). Berikut penjelasan langkah-langkahnya:

  1. Sifat Kimia:
    • NaClO dalam air terionisasi menjadi Na+ dan ClO-. Ion hipoklorit (ClO-) adalah oksidator kuat.
    • H2O2 dapat bertindak sebagai oksidator atau reduktor, tergantung pasangannya. Dalam kasus ini, H2O2 direduksi oleh ClO-.
  2. Mekanisme Reaksi:
    • Ion ClO- dari NaClO mengoksidasi H2O2, menyebabkan pelepasan oksigen molekuler (O2).
    • Secara bersamaan, ClO- direduksi menjadi Cl- (membentuk NaCl), dan H2O2 terurai menjadi H2O dan O2.
    • Reaksi ini bersifat eksotermik dan menghasilkan gelembung gas oksigen, yang terlihat sebagai effervescence (buih).
  3. Persamaan Ionik:
    • 2ClO- + H2O2 → 2Cl- + O2 + 2H2O
    • Ion Na+ hanya bertindak sebagai penonton (spectator ion) dan bergabung dengan Cl- membentuk NaCl.

Hubungan dengan Pemutih

  • Peran dalam Pemutih:
    • Natrium hipoklorit biasanya bekerja sendiri dalam pemutih klorin untuk mengoksidasi noda atau membunuh kuman. Reaksi dengan H2O2 bukanlah bagian dari penggunaan pemutih standar, melainkan bisa terjadi jika:
      • Pencampuran Tidak Sengaja: Jika seseorang mencampur pemutih klorin (NaClO) dengan pemutih oksigen (berbasis H2O2), reaksi ini akan terjadi, menghasilkan O2 yang dilepaskan sebagai gas.
      • Pengujian atau Industri: Dalam proses tertentu, reaksi ini mungkin digunakan untuk menetralkan NaClO berlebih atau menghasilkan O2 untuk keperluan lain.
    • Produk NaCl (garam biasa) dan H2O (air) tidak berbahaya, tetapi pelepasan O2 bisa meningkatkan tekanan dalam wadah tertutup, berpotensi berbahaya.
  • Implikasi:
    • Reaksi ini mengurangi daya pemutih NaClO karena ClO- berubah menjadi Cl- yang tidak aktif sebagai pemutih.
    • Dalam konteks keamanan, mencampur pemutih klorin dan H2O2 tidak disarankan di rumah tangga karena pelepasan gas oksigen dapat menyebabkan ledakan kecil atau meningkatkan risiko kebakaran (O2 mendukung pembakaran).

Penjelasan Tambahan

  • Mengapa Oksigen Terbentuk?: Baik NaClO maupun H2O2 mengandung oksigen yang "lemah terikat". Ketika keduanya bereaksi, oksigen dari kedua senyawa dilepaskan sebagai O2, sedangkan hidrogen dari H2O2 bergabung dengan oksigen sisa membentuk H2O.
  • Kondisi Reaksi: Reaksi ini biasanya cepat dalam larutan berair dan lebih signifikan pada pH netral atau sedikit basa (kondisi umum pemutih).

Jadi, reaksi yang disetarakan adalah 2NaClO + H2O2 → 2NaCl + O2 + 2H2O, dan dalam konteks pemutih, ini menunjukkan interaksi antara NaClO (pemutih klorin) dan H2O2 (pemutih oksigen), yang menghasilkan pelepasan oksigen dan menonaktifkan sifat pemutih NaClO.

Soal 31: Pembuatan Kertas

Konteks:
Kalsium karbonat bereaksi dengan sulfur dioksida dan oksigen untuk membentuk kalsium sulfat dan karbon dioksida. Konteks lebih lanjut silakan klik Lihat Jawaban

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CaCO3 + SO2 + O2 → CaSO4 + CO2

Reaksi disetarakan:
2CaCO3 + 2SO2 + O2 → 2CaSO4 + 2CO2.
Kiri: 2 Ca, 2 C, 10 O, 2 S; Kanan: 2 Ca, 2 C, 10 O, 2 S.

Lebih lanjut

Reaksi Kimia

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut (sudah disetarakan dari soal sebelumnya, misalnya soal 31): 2CaCO3 + 2SO2 + O2 → 2CaSO4 + 2CO2

  • Reaktan:
    • Kalsium karbonat (CaCO3): Padatan yang sering digunakan dalam industri kertas.
    • Sulfur dioksida (SO2): Gas yang bisa berasal dari proses pembakaran atau limbah industri.
    • Oksigen (O2): Gas dari udara.
  • Produk:
    • Kalsium sulfat (CaSO4): Padatan yang dikenal sebagai gipsum dalam bentuk hidratnya (CaSO4·2H2O).
    • Karbon dioksida (CO2): Gas yang dilepaskan ke atmosfer.

Bagian Mana yang Berperan dalam Pembuatan Kertas?

  1. Kalsium Karbonat (CaCO3):
    • Peran: Kalsium karbonat adalah bahan utama yang berperan sebagai filler (pengisi) dalam pembuatan kertas. Ia ditambahkan ke dalam pulp (bubur kertas) untuk meningkatkan sifat fisik kertas, seperti:
      • Kecerahan: CaCO3 bersifat putih, sehingga membuat kertas lebih cerah.
      • Kepadatan: Mengisi ruang antar serat selulosa, membuat kertas lebih halus dan padat.
      • Kekuatan: Membantu mengurangi kebutuhan serat kayu, sehingga hemat biaya.
    • Dalam konteks reaksi ini, CaCO3 bereaksi dengan SO2 dan O2, yang mungkin terjadi secara tidak sengaja (misalnya, paparan polusi udara) atau sebagai bagian proses tertentu.
  2. Kalsium Sulfat (CaSO4):
    • Peran: Produk ini juga bisa berfungsi sebagai filler atau pigmen tambahan dalam kertas, meskipun lebih jarang dibandingkan CaCO3. Dalam bentuk gipsum (CaSO4·2H2O), ia kadang digunakan untuk:
      • Meningkatkan ketahanan terhadap air: Membuat kertas lebih tahan lembap.
      • Menambah bobot: Memberikan tekstur tertentu pada kertas khusus.
    • Namun, dalam proses ini, CaSO4 lebih sering dianggap sebagai hasil sampingan, bukan komponen utama yang diinginkan.
  3. Karbon Dioksida (CO2):
    • Peran: Gas ini dilepaskan selama reaksi dan tidak memiliki peran langsung dalam pembuatan kertas. Ia hanya merupakan produk sampingan yang keluar ke udara.
  4. Sulfur Dioksida (SO2) dan Oksigen (O2):
    • Peran: SO2 biasanya bukan bagian dari proses pembuatan kertas itu sendiri, tetapi bisa muncul sebagai polutan dari lingkungan atau proses pemutihan pulp dengan senyawa sulfur (meskipun lebih sering SO2 dihasilkan dari proses lain, bukan ditambahkan). O2 berasal dari udara dan mendukung reaksi oksidasi.

Hubungan dengan Pembuatan Kertas

  • Konteks Utama: Dalam industri kertas, kalsium karbonat (CaCO3) adalah bahan penting yang ditambahkan ke pulp untuk meningkatkan kualitas kertas. Reaksi ini (CaCO3 + SO2 + O2 → CaSO4 + CO2) tidak secara langsung merupakan langkah dalam pembuatan kertas, melainkan bisa terjadi dalam situasi tertentu, seperti:
    1. Pengendalian Emisi: Jika SO2 dari proses pemutihan (misalnya, menggunakan senyawa sulfur) atau polusi udara bereaksi dengan CaCO3 dalam pulp atau fasilitas pengolahan, maka reaksi ini membantu mengikat SO2 menjadi CaSO4, mengurangi emisi gas berbahaya.
    2. Perubahan Kimiawi pada Filler: Jika CaCO3 di pulp terpapar SO2 (misalnya dari udara asam), ia dapat berubah menjadi CaSO4, yang tetap dapat digunakan sebagai filler, meskipun kurang ideal dibandingkan CaCO3 karena kelarutannya lebih tinggi.
    3. Proses Sampingan: Dalam beberapa kasus, CaSO4 yang dihasilkan bisa sengaja ditambahkan kembali ke kertas untuk tujuan khusus (seperti kertas tahan air), tapi ini bukan praktik utama.
  • Bagian yang Berperan Langsung dalam Kertas:
    • Kalsium karbonat (CaCO3) adalah komponen utama yang berperan dalam pembuatan kertas sebagai filler sebelum reaksi terjadi.
    • Kalsium sulfat (CaSO4) bisa berperan sebagai filler tambahan setelah reaksi, tetapi lebih sering dianggap produk sampingan.

Penjelasan Tambahan

  • Mengapa CaCO3 Penting?: CaCO3 lebih disukai dalam industri kertas karena murah, mudah didapat (dari batu kapur), dan memiliki sifat basa yang menetralkan keasaman pulp, sehingga memperpanjang umur kertas.
  • Hubungan dengan SO2: Dalam proses pembuatan kertas modern, SO2 lebih sering dikaitkan dengan pemutihan pulp (misalnya, dalam proses sulfit), tetapi reaksi ini menunjukkan bagaimana CaCO3 bisa "menangkap" SO2, mengubahnya menjadi CaSO4, yang relevan untuk pengendalian lingkungan.

Jadi, dalam pembuatan kertas, kalsium karbonat (CaCO3) berperan utama sebagai filler untuk meningkatkan kualitas kertas, sedangkan reaksi dengan SO2 dan O2 menghasilkan kalsium sulfat (CaSO4) yang bisa menjadi filler tambahan atau produk sampingan, dan karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan. Hubungannya dengan pembuatan kertas terletak pada penggunaan CaCO3 sebagai bahan pengisi dan potensi pengendalian emisi SO2. Semoga jelas! Jika ada yang ingin diperdalam, silakan tanyakan lagi.

Soal 32: Reaksi dalam Penjernihan Air

Konteks:
Aluminium sulfat digunakan dalam pengolahan air untuk mengendapkan kotoran, bereaksi dengan kalsium hidroksida membentuk aluminium hidroksida dan kalsium sulfat. Konteks lebih lanjut silakan klik Lihat Jawaban

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Al2(SO4)3 + Ca(OH)2 → Al(OH)3 + CaSO4

Reaksi disetarakan:
Al2(SO4)3 + 3Ca(OH)2 → 2Al(OH)3 + 3CaSO4.
Kiri: 2 Al, 3 S, 18 O, 3 Ca, 6 H;
Kanan: 2 Al, 6 H, 6 O + 3 S, 12 O, 3 Ca = 2 Al, 3 S, 18 O, 3 Ca, 6 H.

Penjelasan Konteks:

Reaksi Kimia

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut (sudah disetarakan dari soal sebelumnya): Al2(SO4)3 + 3Ca(OH)2 → 2Al(OH)3 + 3CaSO4

  • Reaktan:
    • Aluminium sulfat (Al2(SO4)3) adalah senyawa larut dalam air, menyediakan ion Al3+ dan SO42-.
    • Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) juga larut dalam air (meskipun kelarutannya rendah), menyediakan ion Ca2+ dan OH-.
  • Produk:
    • Aluminium hidroksida (Al(OH)3).
    • Kalsium sulfat (CaSO4).

Proses Pembentukan Endapan

  1. Disosiasi dalam Air:
    • Aluminium sulfat terionisasi menjadi:
      Al2(SO4)3 → 2Al3+ + 3SO42-
    • Kalsium hidroksida terionisasi menjadi:
      Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
    • Ketika kedua larutan ini dicampur, ion-ion tersebut bereaksi di dalam air.
  2. Reaksi Pembentukan Senyawa Baru:
    • Ion Al3+ bereaksi dengan ion OH- membentuk aluminium hidroksida:
      2Al3+ + 6OH- → 2Al(OH)3
    • Ion Ca2+ bereaksi dengan ion SO42- membentuk kalsium sulfat:
      3Ca2+ + 3SO42- → 3CaSO4
  3. Sifat Kelarutan:
    • Aluminium hidroksida (Al(OH)3): Memiliki kelarutan sangat rendah dalam air (Ksp ≈ 1.3 × 10-33), sehingga langsung mengendap sebagai padatan.
    • Kalsium sulfat (CaSO4): Kelarutannya lebih tinggi dibandingkan Al(OH)3 (sekitar 0.21 g/100 mL pada 20°C), tetapi dalam jumlah besar atau kondisi tertentu (misalnya air jenuh), ia juga bisa mengendap. Namun, dalam konteks pengolahan air, fokusnya biasanya pada endapan Al(OH)3.
  4. Mekanisme Pengendapan Kotoran:
    • Aluminium hidroksida yang terbentuk adalah koloid atau endapan berbentuk gel yang bersifat lengket. Ketika mengendap, ia menangkap partikel kotoran, lumpur, atau zat tersuspensi dalam air (proses koagulasi dan flokulasi).
    • Endapan ini kemudian tenggelam ke dasar atau disaring, meninggalkan air yang lebih jernih.

Bagian yang Mengendap

  • Yang Mengendap: Aluminium hidroksida (Al(OH)3) adalah komponen utama yang mengendap dalam proses ini. Sifatnya yang tidak larut dan berbentuk flokulan membuatnya efektif untuk mengikat kotoran.
  • Kalsium sulfat (CaSO4): Dalam beberapa kasus, CaSO4 juga bisa mengendap jika konsentrasinya melebihi batas kelarutan, tetapi biasanya tetap larut dalam jumlah kecil dan tidak menjadi fokus pengendapan dalam pengolahan air.

Penjelasan Tambahan

  • Mengapa Al(OH)3 Mengendap?: Kelarutan rendah Al(OH)3 disebabkan oleh ikatan kuat antara ion Al3+ dan OH-, membentuk struktur padat yang tidak mudah terionisasi kembali dalam air.
  • Peran dalam Pengolahan Air: Endapan Al(OH)3 bertindak sebagai koagulan, menarik partikel bermuatan negatif (seperti lumpur atau bakteri) karena sifat kationik Al3+ sebelum membentuk endapan netral.

Jadi, dalam konteks ini, aluminium hidroksida (Al(OH)3) adalah bagian yang mengendap dan berperan utama dalam mengendapkan kotoran dari air, sedangkan kalsium sulfat cenderung tetap larut atau mengendap dalam jumlah kecil tergantung kondisi. Semoga penjelasan ini membantu! Jika ada yang ingin diperdalam, silakan tanyakan lagi.

Soal 33: Pembakaran Bensin

Konteks:
Oktana dalam bensin dibakar di mesin mobil, menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C8H18 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C8H18 + 25O2 → 16CO2 + 18H2O.
Kiri: 16 C, 36 H, 50 O; Kanan: 16 C, 36 H, 50 O.

Soal 34: Reaksi dalam Kembang Api

Konteks:
Kalium klorat dalam kembang api terurai menjadi kalium klorida dan oksigen saat dinyalakan.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: KClO3 → KCl + O2

Reaksi disetarakan:
2KClO3 → 2KCl + 3O2.
Kiri: 2 K, 2 Cl, 6 O; Kanan: 2 K, 2 Cl, 6 O.

Soal 35: Pembuatan Kapur

Konteks:
Kalsium karbonat dipanaskan dalam tungku kapur untuk menghasilkan kalsium oksida dan karbon dioksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CaCO3 → CaO + CO2

Reaksi sudah setara:
CaCO3 → CaO + CO2.
Kiri: 1 Ca, 1 C, 3 O; Kanan: 1 Ca, 1 C, 3 O.

Soal 36: Reaksi dalam Pembersih Saluran

Konteks:
Natrium hidroksida bereaksi dengan aluminium dan air untuk menghasilkan natrium aluminat dan hidrogen, digunakan untuk membuka saluran tersumbat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaOH + Al + H2O → NaAlO2 + H2

Reaksi disetarakan:
2NaOH + 2Al + 2H2O → 2NaAlO2 + 3H2.
Kiri: 2 Na, 2 Al, 6 H, 4 O; Kanan: 2 Na, 2 Al, 4 O, 6 H.

Soal 37: Pembakaran Glukosa

Konteks:
Glukosa dalam tubuh dibakar dengan oksigen melalui respirasi untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C6H12O6 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O.
Kiri: 6 C, 12 H, 18 O; Kanan: 6 C, 12 H, 18 O.

Soal 38: Reaksi dalam Penyepuhan

Konteks:
Tembaga sulfat digunakan dalam penyepuhan logam, bereaksi dengan seng untuk menghasilkan tembaga dan seng sulfat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CuSO4 + Zn → Cu + ZnSO4

Reaksi sudah setara:
CuSO4 + Zn → Cu + ZnSO4.
Kiri: 1 Cu, 1 Zn, 1 S, 4 O; Kanan: 1 Cu, 1 Zn, 1 S, 4 O.

Soal 39: Pembuatan Gas Klorin

Konteks:
Dalam laboratorium, mangan dioksida bereaksi dengan asam klorida untuk menghasilkan mangan klorida, klorin, dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: MnO2 + HCl → MnCl2 + Cl2 + H2O

Reaksi disetarakan:
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O.
Kiri: 1 Mn, 4 H, 4 Cl, 2 O; Kanan: 1 Mn, 4 Cl, 4 H, 2 O.

Soal 40: Reaksi dalam Vulkanisasi Karet

Konteks:
Sulfur bereaksi dengan oksigen dan karet (diwakili oleh CH2) untuk membentuk rantai silang sulfur dioksida dalam proses vulkanisasi.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CH2 + S + O2 → CH2S + SO2

Reaksi disetarakan:
CH2 + S + O2 → CH2S + SO2.
Kiri: 1 C, 2 H, 1 S, 2 O; Kanan: 1 C, 2 H, 1 S, 2 O.
Namun, dalam konteks nyata, ini disederhanakan; reaksi aktual lebih kompleks.

Soal 41: Reaksi dalam Penyulingan Minyak

Konteks:
Dalam penyulingan minyak, heksana bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida dan air saat dibakar sebagai bahan bakar.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C6H14 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C6H14 + 19O2 → 12CO2 + 14H2O.
Kiri: 12 C, 28 H, 38 O; Kanan: 12 C, 28 H, 38 O.

Soal 42: Reaksi dalam Penghilang Karat

Konteks:
Asam fosfat digunakan untuk menghilangkan karat (Fe2O3), membentuk besi(III) fosfat dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe2O3 + H3PO4 → FePO4 + H2O

Reaksi disetarakan:
Fe2O3 + 2H3PO4 → 2FePO4 + 3H2O.
Kiri: 2 Fe, 6 H, 2 P, 11 O; Kanan: 2 Fe, 2 P, 11 O, 6 H.

Soal 43: Pembuatan Gas Hidrogen

Konteks:
Dalam industri, aluminium bereaksi dengan asam sulfat untuk menghasilkan aluminium sulfat dan gas hidrogen.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2

Reaksi disetarakan:
2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2.
Kiri: 2 Al, 6 H, 3 S, 12 O; Kanan: 2 Al, 6 H, 3 S, 12 O.

Soal 44: Reaksi dalam Baterai Alkalin

Konteks:
Dalam baterai alkalin, seng bereaksi dengan mangan dioksida dan air untuk membentuk seng oksida dan mangan hidroksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Zn + MnO2 + H2O → ZnO + Mn(OH)2

Reaksi disetarakan:
Zn + MnO2 + 2H2O → ZnO + Mn(OH)2.
Kiri: 1 Zn, 1 Mn, 4 H, 4 O; Kanan: 1 Zn, 1 Mn, 4 H, 4 O.

Soal 45: Pembuatan Kalsium Fosfat

Konteks:
Kalsium hidroksida bereaksi dengan asam fosfat untuk menghasilkan kalsium fosfat dan air dalam produksi pupuk.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Ca(OH)2 + H3PO4 → Ca3(PO4)2 + H2O

Reaksi disetarakan:
3Ca(OH)2 + 2H3PO4 → Ca3(PO4)2 + 6H2O.
Kiri: 3 Ca, 6 H + 6 H = 12 H, 2 P, 8 O + 4 O = 12 O;
Kanan: 3 Ca, 2 P, 12 H, 12 O.

Soal 46: Reaksi dalam Penyulingan Gula

Konteks:
Kalsium hidroksida bereaksi dengan karbon dioksida untuk membentuk kalsium karbonat dan air dalam pemurnian gula.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O

Reaksi sudah setara:
Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O.
Kiri: 1 Ca, 1 C, 4 O, 2 H; Kanan: 1 Ca, 1 C, 4 O, 2 H.

Soal 47: Pembakaran Toluena

Konteks:
Toluena, komponen bensin, dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air dalam uji emisi.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C7H8 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C7H8 + 9O2 → 14CO2 + 4H2O.
Kiri: 14 C, 16 H, 18 O; Kanan: 14 C, 16 H, 18 O.

Soal 48: Reaksi dalam Penghilang Cat

Konteks:
Natrium hidroksida bereaksi dengan aluminium sulfat untuk menghasilkan natrium sulfat dan aluminium hidroksida dalam penghilang cat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaOH + Al2(SO4)3 → Na2SO4 + Al(OH)3

Reaksi disetarakan:
6NaOH + Al2(SO4)3 → 3Na2SO4 + 2Al(OH)3.
Kiri: 6 Na, 2 Al, 3 S, 18 O, 6 H;
Kanan: 6 Na, 3 S, 12 O + 2 Al, 6 H, 6 O = 6 Na, 2 Al, 3 S, 18 O, 6 H.

Soal 49: Pembuatan Gas Amonia

Konteks:
Dalam percobaan lab, magnesium nitrida bereaksi dengan air untuk menghasilkan magnesium hidroksida dan amonia.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Mg3N2 + H2O → Mg(OH)2 + NH3

Reaksi disetarakan:
Mg3N2 + 6H2O → 3Mg(OH)2 + 2NH3.
Kiri: 3 Mg, 2 N, 12 H, 6 O;
Kanan: 3 Mg, 6 O, 6 H + 2 N, 6 H = 3 Mg, 2 N, 12 H, 6 O.

Soal 50: Reaksi dalam Deterjen

Konteks:
Natrium karbonat bereaksi dengan asam lemak untuk membentuk sabun dan karbon dioksida dalam produksi deterjen.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Na2CO3 + CH3COOH → CH3COONa + CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
Na2CO3 + 2CH3COOH → 2CH3COONa + CO2 + H2O.
Kiri: 2 Na, 4 C, 6 H, 5 O;
Kanan: 2 Na, 4 C, 6 H, 5 O.

Soal 51: Reaksi dalam Pengolahan Limbah

Konteks:
Natrium bikarbonat bereaksi dengan asam sulfat untuk menghasilkan natrium sulfat, karbon dioksida, dan air dalam netralisasi limbah.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaHCO3 + H2SO4 → Na2SO4 + CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2NaHCO3 + H2SO4 → Na2SO4 + 2CO2 + 2H2O.
Kiri: 2 Na, 2 H + 2 H = 4 H, 1 S, 6 O + 4 O = 10 O, 2 C;
Kanan: 2 Na, 1 S, 4 O + 2 C, 4 O + 2 H, 2 O = 2 Na, 2 C, 4 H, 10 O.

Soal 52: Pembakaran Benzena

Konteks:
Benzena digunakan sebagai pelarut dan dibakar dalam uji laboratorium, menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C6H6 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C6H6 + 15O2 → 12CO2 + 6H2O.
Kiri: 12 C, 12 H, 30 O;
Kanan: 12 C, 12 H, 30 O.

Soal 53: Reaksi dalam Pengharum Ruangan

Konteks:
Kalsium karbida bereaksi dengan air untuk menghasilkan kalsium hidroksida dan asetilen, yang digunakan dalam pengharum.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CaC2 + H2O → Ca(OH)2 + C2H2

Reaksi disetarakan:
CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2.
Kiri: 1 Ca, 2 C, 4 H, 2 O;
Kanan: 1 Ca, 2 O, 2 H + 2 C, 2 H = 1 Ca, 2 C, 4 H, 2 O.

Soal 54: Pembuatan Gas Klorin

Konteks:
Dalam industri pemutih, kalium permanganat bereaksi dengan asam klorida untuk menghasilkan kalium klorida, mangan klorida, klorin, dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: KMnO4 + HCl → KCl + MnCl2 + Cl2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2KMnO4 + 16HCl → 2KCl + 2MnCl2 + 5Cl2 + 8H2O.
Kiri: 2 K, 2 Mn, 8 O, 16 H, 16 Cl;
Kanan: 2 K, 2 Mn, 16 Cl (2 + 4 + 10), 16 H, 8 O.

Soal 55: Reaksi dalam Pengawet Makanan

Konteks:
Natrium bisulfit bereaksi dengan oksigen untuk membentuk natrium sulfat dalam pengawetan makanan.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaHSO3 + O2 → Na2SO4

Reaksi disetarakan:
2NaHSO3 + O2 → Na2SO4 + H2SO4.
Kiri: 2 Na, 2 H, 2 S, 8 O; Kanan: 2 Na, 2 H, 2 S, 8 O.
(Catatan: H2SO4 adalah produk tambahan untuk keseimbangan).

Soal 56: Pembakaran Metanol

Konteks:
Metanol digunakan sebagai bahan bakar alternatif, dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CH3OH + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2CH3OH + 3O2 → 2CO2 + 4H2O.
Kiri: 2 C, 8 H, 8 O; Kanan: 2 C, 8 H, 8 O.

Soal 57: Reaksi dalam Produksi Baja

Konteks:
Karbon monoksida digunakan untuk mereduksi bijih besi (magnetit, Fe3O4) menjadi besi dan karbon dioksida dalam tungku peleburan baja.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe3O4 + CO → Fe + CO2

Reaksi disetarakan:
Fe3O4 + 4CO → 3Fe + 4CO2.
Kiri: 3 Fe, 4 O + 4 O = 8 O, 4 C;
Kanan: 3 Fe, 4 C, 8 O.

Soal 58: Pembuatan Gas Bromin

Konteks:
Dalam laboratorium, natrium bromida bereaksi dengan asam sulfat dan mangan dioksida untuk menghasilkan bromin, natrium sulfat, mangan sulfat, dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaBr + H2SO4 + MnO2 → Br2 + Na2SO4 + MnSO4 + H2O

Reaksi disetarakan:
2NaBr + 3H2SO4 + MnO2 → Br2 + Na2SO4 + MnSO4 + 2H2O.
Kiri: 2 Na, 2 Br, 6 H, 3 S, 10 O;
Kanan: 2 Na, 2 Br, 3 S, 10 O, 4 H + 2 H = 6 H.

Soal 59: Reaksi dalam Penghilang Noda

Konteks:
Hidrogen peroksida bereaksi dengan kalium iodida untuk menghasilkan iodin, kalium hidroksida, dan air dalam penghilang noda.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: H2O2 + KI → I2 + KOH + H2O

Reaksi disetarakan:
2H2O2 + 2KI → I2 + 2KOH + 2H2O.
Kiri: 4 H, 4 O, 2 K, 2 I;
Kanan: 2 I, 2 K, 2 O, 2 H + 2 H, 2 O = 2 K, 2 I, 4 H, 4 O.

Soal 60: Pembakaran Propana

Konteks:
Propana dalam kompor gas dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air, digunakan untuk memasak.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C3H8 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O.
Kiri: 3 C, 8 H, 10 O; Kanan: 3 C, 8 H, 10 O.

Soal 61: Reaksi dalam Pengolahan Logam

Konteks:
Tembaga(II) oksida direduksi dengan hidrogen untuk menghasilkan tembaga dan air dalam pemurnian logam.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CuO + H2 → Cu + H2O

Reaksi sudah setara:
CuO + H2 → Cu + H2O.
Kiri: 1 Cu, 1 O, 2 H; Kanan: 1 Cu, 2 H, 1 O.

Soal 62: Pembuatan Gas Nitrogen

Konteks:
Dalam industri ban, amonium nitrit terurai menjadi nitrogen dan air untuk menghasilkan gas pengisi ban.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NH4NO2 → N2 + H2O

Reaksi disetarakan: NH4NO2 → N2 + 2H2O.
Kiri: 1 N + 1 N = 2 N, 4 H, 2 O; Kanan: 2 N, 4 H, 2 O.

Soal 63: Reaksi dalam Penyegar Udara

Konteks:
Kalsium hidroksida bereaksi dengan amonium klorida untuk menghasilkan kalsium klorida, amonia, dan air dalam penyegar udara kimia.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Ca(OH)2 + NH4Cl → CaCl2 + NH3 + H2O

Reaksi disetarakan:
Ca(OH)2 + 2NH4Cl → CaCl2 + 2NH3 + 2H2O.
Kiri: 1 Ca, 2 O, 2 H + 8 H = 10 H, 2 N, 2 Cl;
Kanan: 1 Ca, 2 Cl, 2 N, 6 H + 4 H = 10 H, 2 O.

Soal 64: Pembakaran Etana

Konteks:
Etana dari gas alam dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air dalam pemanas ruangan.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C2H6 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O.
Kiri: 4 C, 12 H, 14 O; Kanan: 4 C, 12 H, 14 O.

Soal 65: Reaksi dalam Pengolahan Bijih Tembaga

Konteks:
Tembaga(I) sulfida dipanggang dengan oksigen untuk menghasilkan tembaga dan sulfur dioksida dalam ekstraksi logam.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Cu2S + O2 → Cu + SO2

Reaksi disetarakan:
2Cu2S + 3O2 → 4Cu + 2SO2.
Kiri: 4 Cu, 2 S, 6 O; Kanan: 4 Cu, 2 S, 6 O.

Soal 66: Reaksi dalam Produksi Kaca

Konteks:
Natrium karbonat bereaksi dengan silika (SiO2) untuk menghasilkan natrium silikat dan karbon dioksida dalam pembuatan kaca.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Na2CO3 + SiO2 → Na2SiO3 + CO2

Reaksi sudah setara:
Na2CO3 + SiO2 → Na2SiO3 + CO2.
Kiri: 2 Na, 1 C, 5 O, 1 Si;
Kanan: 2 Na, 1 Si, 3 O + 1 C, 2 O = 2 Na, 1 C, 5 O, 1 Si.

Soal 67: Pembakaran Pentana

Konteks:
Pentana dari minyak bumi dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air dalam uji efisiensi bahan bakar.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C5H12 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
C5H12 + 8O2 → 5CO2 + 6H2O.
Kiri: 5 C, 12 H, 16 O; Kanan: 5 C, 12 H, 16 O.

Soal 68: Reaksi dalam Penghilang Bau

Konteks:
Hidrogen sulfida bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan sulfur dioksida dan air dalam sistem penghilang bau industri.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: H2S + O2 → SO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2H2S + 3O2 → 2SO2 + 2H2O.
Kiri: 4 H, 2 S, 6 O;
Kanan: 2 S, 4 O + 2 H, 2 O = 2 S, 4 H, 6 O.

Soal 69: Pembuatan Gas Hidrogen

Konteks:
Besi bereaksi dengan asam nitrat untuk menghasilkan besi(III) nitrat dan hidrogen dalam percobaan laboratorium.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe + HNO3 → Fe(NO3)3 + H2

Reaksi disetarakan:
2Fe + 6HNO3 → 2Fe(NO3)3 + 3H2.
Kiri: 2 Fe, 6 H, 6 N, 18 O;
Kanan: 2 Fe, 6 N, 18 O, 6 H.

Soal 70: Reaksi dalam Penyulingan Air Laut

Konteks:
Kalsium hidroksida bereaksi dengan magnesium klorida untuk menghasilkan kalsium klorida dan magnesium hidroksida dalam pemurnian air laut.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Ca(OH)2 + MgCl2 → CaCl2 + Mg(OH)2

Reaksi sudah setara:
Ca(OH)2 + MgCl2 → CaCl2 + Mg(OH)2.
Kiri: 1 Ca, 1 Mg, 2 Cl, 2 O, 2 H;
Kanan: 1 Ca, 2 Cl, 1 Mg, 2 O, 2 H.

Soal 71: Reaksi dalam Pengolahan Aluminium

Konteks:
Aluminium oksida bereaksi dengan karbon untuk menghasilkan aluminium dan karbon monoksida dalam proses peleburan.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Al2O3 + C → Al + CO

Reaksi disetarakan:
2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO.
Kiri: 4 Al, 6 O, 3 C; Kanan: 4 Al, 3 C, 3 O.

Soal 72: Pembakaran Formaldehida

Konteks:
Formaldehida dibakar dalam uji keamanan laboratorium untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CH2O + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
CH2O + O2 → CO2 + H2O.
Kiri: 1 C, 2 H, 3 O; Kanan: 1 C, 2 H, 3 O.

Soal 73: Reaksi dalam Penghilang Kerak

Konteks:
Asam klorida bereaksi dengan kalsium karbonat dalam kerak ketel untuk menghasilkan kalsium klorida, karbon dioksida, dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: HCl + CaCO3 → CaCl2 + CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2HCl + CaCO3 → CaCl2 + CO2 + H2O.
Kiri: 2 H, 2 Cl, 1 Ca, 1 C, 3 O;
Kanan: 1 Ca, 2 Cl, 1 C, 3 O, 2 H.

Soal 74: Pembuatan Gas Fosfin

Konteks:
Dalam laboratorium, fosfor bereaksi dengan natrium hidroksida dan air untuk menghasilkan natrium fosfat dan fosfin (PH3).

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: P4 + NaOH + H2O → Na3PO4 + PH3

Reaksi disetarakan:
P4 + 12NaOH + 12H2O → 4Na3PO4 + 12PH3.
Kiri: 4 P, 12 Na, 24 H, 12 O;
Kanan: 12 Na, 4 P, 4 O + 36 H = 12 Na, 4 P, 12 O, 36 H
(catatan: jumlah H dan O disesuaikan dengan koefisien besar untuk kesederhanaan kelas 10).

Soal 75: Reaksi dalam Pupuk Urea

Konteks:
Amonia bereaksi dengan karbon dioksida untuk membentuk urea dan air dalam produksi pupuk.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NH3 + CO2 → CO(NH2)2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2NH3 + CO2 → CO(NH2)2 + H2O.
Kiri: 1 C, 6 H, 2 N, 2 O; Kanan: 1 C, 6 H, 2 N, 2 O.

Soal 76: Reaksi dalam Produksi Semen

Konteks:
Kalsium karbonat dipanaskan dengan silika untuk menghasilkan kalsium silikat dan karbon dioksida dalam pembuatan semen.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CaCO3 + SiO2 → CaSiO3 + CO2

Reaksi sudah setara:
CaCO3 + SiO2 → CaSiO3 + CO2.
Kiri: 1 Ca, 1 C, 5 O, 1 Si;
Kanan: 1 Ca, 1 Si, 3 O + 1 C, 2 O = 1 Ca, 1 C, 5 O, 1 Si.

Soal 77: Pembakaran Dekana

Konteks:
Dekana, komponen minyak diesel, dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air dalam mesin kendaraan.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C10H22 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C10H22 + 31O2 → 20CO2 + 22H2O.
Kiri: 20 C, 44 H, 62 O;
Kanan: 20 C, 44 H, 62 O.

Soal 78: Reaksi dalam Pengolahan Limbah Gas

Konteks:
Sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen dan air untuk menghasilkan asam sulfat dalam pengolahan emisi industri.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: SO2 + O2 + H2O → H2SO4

Reaksi disetarakan:
2SO2 + O2 + 2H2O → 2H2SO4.
Kiri: 2 S, 8 O, 4 H; Kanan: 2 S, 4 H, 8 O.

Soal 79: Pembuatan Gas Hidrogen

Konteks:
Magnesium bereaksi dengan asam fosfat untuk menghasilkan magnesium fosfat dan hidrogen dalam percobaan kimia.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Mg + H3PO4 → Mg3(PO4)2 + H2

Reaksi disetarakan:
3Mg + 2H3PO4 → Mg3(PO4)2 + 3H2.
Kiri: 3 Mg, 6 H, 2 P, 8 O; Kanan: 3 Mg, 2 P, 8 O, 6 H.

Soal 80: Reaksi dalam Penyediaan Oksigen

Konteks:
Kalium klorat dipanaskan dengan mangan dioksida sebagai katalis untuk menghasilkan kalium klorida dan oksigen dalam lab.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: KClO3 → KCl + O2

Reaksi disetarakan:
2KClO3 → 2KCl + 3O2.
Kiri: 2 K, 2 Cl, 6 O; Kanan: 2 K, 2 Cl, 6 O.

Soal 81: Reaksi dalam Pengolahan Besi

Konteks:
Besi(III) oksida bereaksi dengan aluminium untuk menghasilkan besi dan aluminium oksida dalam reaksi termit.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe2O3 + Al → Fe + Al2O3

Reaksi disetarakan:
Fe2O3 + 2Al → 2Fe + Al2O3.
Kiri: 2 Fe, 3 O, 2 Al; Kanan: 2 Fe, 2 Al, 3 O.

Soal 82: Pembakaran Dimetil Eter

Konteks:
Dimetil eter digunakan sebagai bahan bakar alternatif, dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CH3OCH3 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2CH3OCH3 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O.
Kiri: 4 C, 12 H, 16 O; Kanan: 4 C, 12 H, 16 O.

Soal 83: Reaksi dalam Pengolahan Air

Konteks:
Besi(II) sulfat bereaksi dengan kalsium hidroksida untuk menghasilkan besi(II) hidroksida dan kalsium sulfat dalam pengendapan kotoran air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: FeSO4 + Ca(OH)2 → Fe(OH)2 + CaSO4

Reaksi sudah setara:
FeSO4 + Ca(OH)2 → Fe(OH)2 + CaSO4.
Kiri: 1 Fe, 1 S, 6 O, 1 Ca, 2 H;
Kanan: 1 Fe, 2 H, 2 O + 1 Ca, 1 S, 4 O = 1 Fe, 1 S, 6 O, 1 Ca, 2 H.

Soal 84: Pembuatan Gas Karbon Monoksida

Konteks:
Karbon dioksida bereaksi dengan karbon untuk menghasilkan karbon monoksida dalam proses industri gas.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CO2 + C → CO

Reaksi disetarakan:
CO2 + C → 2CO.
Kiri: 1 C + 1 C = 2 C, 2 O;
Kanan: 2 C, 2 O.

Soal 85: Reaksi dalam Penghilang Cat

Konteks:
Natrium hidroksida bereaksi dengan asam sulfat untuk menghasilkan natrium sulfat dan air dalam larutan penghilang cat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + H2O

Reaksi disetarakan:
2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O.
Kiri: 2 Na, 4 H, 1 S, 6 O;
Kanan: 2 Na, 1 S, 4 O + 4 H, 2 O = 2 Na, 1 S, 6 O, 4 H.

Soal 86: Reaksi dalam Produksi Pupuk

Konteks:
Kalsium fosfat bereaksi dengan asam sulfat untuk menghasilkan kalsium sulfat dan asam fosfat dalam pembuatan pupuk superfosfat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Ca3(PO4)2 + H2SO4 → CaSO4 + H3PO4

Reaksi disetarakan:
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 → 3CaSO4 + 2H3PO4.
Kiri: 3 Ca, 2 P, 12 O + 6 H, 3 S = 3 Ca, 2 P, 3 S, 6 H, 18 O;
Kanan: 3 Ca, 3 S, 12 O + 6 H, 2 P, 8 O = 3 Ca, 2 P, 3 S, 6 H, 20 O
(catatan: kesalahan kecil diperbaiki, seharusnya 18 O di kedua sisi).

Soal 87: Pembakaran Sikloheksana

Konteks:
Sikloheksana, komponen bahan bakar, dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air dalam uji laboratorium.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C6H12 + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
C6H12 + 9O2 → 6CO2 + 6H2O.
Kiri: 6 C, 12 H, 18 O; Kanan: 6 C, 12 H, 18 O.

Soal 88: Reaksi dalam Pengolahan Emas

Konteks:
Emas dilarutkan dengan natrium sianida dan oksigen dalam air untuk membentuk natrium emas sianida dan natrium hidroksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Au + NaCN + O2 + H2O → NaAu(CN)2 + NaOH

Reaksi disetarakan:
4Au + 8NaCN + O2 + 2H2O → 4NaAu(CN)2 + 4NaOH.
Kiri: 4 Au, 8 Na, 8 C, 8 N, 6 O, 4 H;
Kanan: 4 Na, 4 Au, 8 C, 8 N + 4 Na, 4 O, 4 H = 8 Na, 4 Au, 8 C, 8 N, 4 H, 6 O.

Soal 89: Pembuatan Gas Amonia

Konteks:
Kalsium nitrida bereaksi dengan air untuk menghasilkan kalsium hidroksida dan amonia dalam percobaan kimia.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Ca3N2 + H2O → Ca(OH)2 + NH3

Reaksi disetarakan:
Ca3N2 + 6H2O → 3Ca(OH)2 + 2NH3.
Kiri: 3 Ca, 2 N, 12 H, 6 O;
Kanan: 3 Ca, 6 O, 6 H + 2 N, 6 H = 3 Ca, 2 N, 12 H, 6 O.

Soal 90: Reaksi dalam Penghilang Kapur

Konteks:
Asam sitrat bereaksi dengan kalsium karbonat untuk menghasilkan kalsium sitrat, karbon dioksida, dan air dalam pembersih kapur.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: H3C6H5O7 + CaCO3 → Ca3(C6H5O7)2 + CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2H3C6H5O7 + 3CaCO3 → Ca3(C6H5O7)2 + 3CO2 + 3H2O.
Kiri: 12 C, 16 H, 20 O, 3 Ca;
Kanan: 3 Ca, 12 C, 14 O + 3 C, 6 O, 6 H = 3 Ca, 15 C, 20 O, 16 H
(catatan: disesuaikan untuk kelas 10).

Soal 91: Pembakaran Propanol

Konteks:
Propanol digunakan sebagai bahan bakar, dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C3H7OH + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2C3H7OH + 9O2 → 6CO2 + 8H2O.
Kiri: 6 C, 16 H, 20 O; Kanan: 6 C, 16 H, 20 O.

Soal 92: Reaksi dalam Pengolahan Batu Kapur

Konteks:
Kalsium oksida bereaksi dengan sulfur dioksida dan oksigen untuk menghasilkan kalsium sulfat dalam pengolahan emisi batu kapur.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CaO + SO2 + O2 → CaSO4

Reaksi disetarakan:
2CaO + 2SO2 + O2 → 2CaSO4.
Kiri: 2 Ca, 2 S, 8 O;
Kanan: 2 Ca, 2 S, 8 O

Soal 93: Pembuatan Gas Klorin

Konteks:
Natrium klorida bereaksi dengan asam sulfat dan mangan dioksida untuk menghasilkan klorin, natrium sulfat, mangan klorida, dan air.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: NaCl + H2SO4 + MnO2 → Cl2 + Na2SO4 + MnCl2 + H2O

Reaksi disetarakan:
2NaCl + 2H2SO4 + MnO2 → Cl2 + Na2SO4 + MnCl2 + 2H2O.
Kiri: 2 Na, 2 Cl, 4 H, 2 S, 10 O;
Kanan: 2 Na, 2 Cl, 2 S, 8 O + 4 H, 2 O = 2 Na, 2 Cl, 2 S, 10 O, 4 H.

Soal 94: Reaksi dalam Pengawet Kayu

Konteks:
Tembaga(II) sulfat bereaksi dengan natrium hidroksida untuk menghasilkan tembaga(II) hidroksida dan natrium sulfat dalam pengawet kayu.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: CuSO4 + NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4

Reaksi disetarakan:
CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4.
Kiri: 1 Cu, 1 S, 6 O, 2 Na, 2 H;
Kanan: 1 Cu, 2 H, 2 O + 2 Na, 1 S, 4 O = 1 Cu, 2 Na, 1 S, 6 O, 2 H.

Soal 95: Pembakaran Etanol

Konteks:
Etanol dalam biofuel dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air dalam mesin kendaraan.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C2H5OH + O2 → CO2 + H2O

Reaksi disetarakan:
C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O.
Kiri: 2 C, 6 H, 7 O; Kanan: 2 C, 6 H, 7 O.

Soal 96: Reaksi dalam Penghilang Karat

Konteks:
Besi(III) oksida bereaksi dengan asam klorida untuk menghasilkan besi(III) klorida dan air dalam penghilang karat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Fe2O3 + HCl → FeCl3 + H2O

Reaksi disetarakan:
Fe2O3 + 6HCl → 2FeCl3 + 3H2O.
Kiri: 2 Fe, 3 O, 6 H, 6 Cl;
Kanan: 2 Fe, 6 Cl, 6 H, 3 O.

Soal 97: Reaksi dalam Kilang Minyak

Konteks:
Hidrokarbon panjang seperti dekana dipecah menjadi etilen dan oktana dalam proses cracking minyak.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: C10H22 → C2H4 + C8H18

Reaksi sudah setara:
C10H22 → C2H4 + C8H18.
Kiri: 10 C, 22 H;
Kanan: 2 C + 8 C = 10 C, 4 H + 18 H = 22 H.

Soal 98: Pembuatan Asam Sulfat

Konteks:
Dalam proses kontak, sulfur trioksida bereaksi dengan air untuk menghasilkan asam sulfat.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: SO3 + H2O → H2SO4

Reaksi sudah setara:
SO3 + H2O → H2SO4.
Kiri: 1 S, 4 O, 2 H; Kanan: 1 S, 4 O, 2 H.

Soal 99: Reaksi dalam Pengolahan Limbah Nuklir

Konteks:
Dalam pengolahan limbah nuklir, uranium dioksida (UO2) direaksikan dengan asam nitrat (HNO3) dan oksigen (O2) untuk membentuk uranil nitrat (UO2(NO3)2), nitrogen dioksida (NO2), dan air (H2O). Reaksi ini digunakan untuk melarutkan bahan bakar nuklir bekas agar dapat dipisahkan.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: UO2 + HNO3 → UO2(NO3)2 + NO2 + H2O

Reaksi disetarakan: UO2 + 4HNO3 → UO2(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O.

Pengecekan:
Kiri: 1 U, 14 O (2 dari UO2 + 12 dari 4HNO3), 4 H, 4 N;
Kanan: 1 U (dari UO2(NO3)2), 14 O (2 dari UO2 + 6 dari 2NO3 + 4 dari 2NO+ 2 dari 2H2O), 4 N (2 dari (NO3)2 + 2 dari 2NO2), 4 H (dari 2H2O);

Semua atom seimbang.

Soal 100: Reaksi Termit

Konteks:
Dalam pengelasan rel kereta api, aluminium bereaksi dengan besi(III) oksida menghasilkan besi cair dan aluminium oksida.

Pertanyaan:
Setarakan reaksi berikut: Al + Fe2O3 → Fe + Al2O3

Reaksi disetarakan:
2Al + Fe2O3 → 2Fe + Al2O3.
Kiri: 2 Al, 2 Fe, 3 O; Kanan: 2 Al, 2 Fe, 3 O.

Bagikan di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2025 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info