Berikut ini 12 prinsip kimia hijau disertai contoh dan aplikasinya. Dalam tulisan ini disertai dengan contoh soal dan pembahasan terkait kimia hijau dan beberapa soal tersebut juga dikaitkan dengan pokok bahasan kimia untuk semua jenjang.
12 Prinsip Kimia Hijau (Green Chemistry)"Lebih baik mencegah daripada mengolah limbah."
Aplikasi: Proses atom economy tinggi seperti sintesis ibuprofen hijau (Boots-Hoechst-Celanese).
"Maksimalkan penggunaan semua atom dalam reaksi."
"Gunakan bahan dan reaksi yang minim toksisitas."
"Rancang produk yang efektif tetapi tidak beracun."
"Hindari pelarut organik volatil (VOC)."
"Optimalkan reaksi pada suhu dan tekanan rendah."
"Manfaatkan biomassa, bukan minyak bumi."
"Minimalkan modifikasi sementara yang menghasilkan limbah."
"Gunakan katalis untuk efisiensi reaksi."
"Buat produk yang terurai alami."
"Monitor proses secara langsung untuk hindari limbah."
"Minimalkan risiko ledakan/kebocoran."
Industri | Penerapan Kimia Hijau | Prinsip yang Terlibat |
---|---|---|
Farmasi | Sintesis aspirin tanpa asetat anhidrida | #1, #3, #5 |
Tekstil | Pewarnaan dengan CO2 superkritis | #5, #6 |
Pertanian | Pestisida nanopartikel terkontrol pelepasan | #4, #10 |
Energi | Baterai Li-ion dengan katoda bebas kobalt | #7, #12 |
- Lingkungan: Kurangi polusi dan limbah beracun.
- Ekonomi: Efisiensi bahan baku dan energi = hemat biaya.
- Kesehatan: Minimalkan paparan bahan berbahaya.
25 Soal dan pembahasan tentang kimia hijau beberapa dikaitkan dengan pokok bahsan materi kimia MA/SMA/SMK.
1. Sebuah perusahaan farmasi ingin mengoptimalkan sintesis obat paracetamol. Dua metode tersedia:
Metode A: Yield 85%, menghasilkan 2 kg limbah beracun per kg produk
Metode B: Yield 78%, menghasilkan 0,5 kg limbah tidak beracun per kg produk
Menurut prinsip kimia hijau, metode mana yang lebih baik?
A. Metode A karena yield lebih tinggi
B. Metode B karena limbah lebih sedikit meski yield rendah
C. Metode A karena lebih ekonomis
D. Kedua metode sama baiknya
E. Tidak bisa ditentukan tanpa data energi yang digunakan
Jawaban: B
Prinsip #2 Kimia Hijau: Atom Economy. Meski yield lebih rendah, Metode B menghasilkan limbah
tidak beracun dan jumlah limbah lebih sedikit. Kimia hijau lebih mementingkan keberlanjutan dan
keamanan limbah daripada sekadar yield tinggi. Limbah beracun (Metode A) berpotensi merusak
lingkungan jangka panjang.
2. Sebuah pabrik biodiesel ingin memilih bahan baku:
1. Minyak sawit dari perkebunan baru
2. Minyak jelantah restoran
3. Minyak bumi hasil fracking
Manakah yang paling sesuai prinsip kimia hijau?
A. 1 saja
B. 2 saja
C. 3 saja
D. 1 dan 2
E. 2 dan 3
Jawaban: B
Prinsip #7: Penggunaan Sumber Daya Terbarukan. Minyak jelantah (2) merupakan daur ulang limbah,
sedangkan minyak sawit (1) bisa menyebabkan deforestasi. Minyak bumi (3) adalah sumber tak
terbarukan. Pilihan 2 saja yang memenuhi 3 pilar kimia hijau: lingkungan, ekonomi, dan sosial.
3. Dalam sintesis aspirin, laboratorium bisa menggunakan pelarut:
1. Air
2. Etanol
3. Kloroform
4. Aseton
Urutkan dari yang paling sesuai prinsip kimia hijau!
A. 1-2-3-4
B. 2-1-4-3
C. 1-2-4-3
D. 2-4-1-3
E. 3-4-2-1
Jawaban: C
Prinsip #5: Pelarut Aman. Air (1) paling ramah, diikuti etanol (2) yang biodegradable. Aseton
(4) lebih berbahaya daripada etanol tapi lebih aman dari kloroform (3) yang karsinogenik.
Prioritas kimia hijau: pelarut hijau > kurang berbahaya > beracun.
4. Sebuah pabrik Teflon ingin mengurangi dampak lingkungan. Manakah strategi terbaik berdasarkan kimia hijau?
A. Membuang limbas PFOA ke laut dengan pengenceran
B. Menggunakan CFC sebagai gas pendingin
C. Mendaur ulang gas HF hasil samping
D. Meningkatkan suhu operasi untuk percepat produksi
E. Menggunakan katalis merkuri
Jawaban: C
Prinsip #1: Pencegahan Limbah. Daur ulang HF (C) mencegah polusi. Opsi lain bertentangan dengan
kimia hijau: PFOA (A) adalah polutan persisten, CFC (B) merusak ozon, suhu tinggi (D) boros
energi, merkuri (E) beracun. Strategi terbaik adalah meminimalkan limbah sejak awal.
5. Sebuah pabrik pupuk urea ingin mengurangi jejak karbon. Manakah inovasi yang PALING TIDAK SESUAI prinsip kimia hijau?
A. Menggunakan hidrogen hasil elektrolisis air dengan energi surya
B. Memanfaatkan CO2 dari gas buang pembangkit listrik
C. Mengganti gas alam dengan batubara sebagai sumber hidrogen
D. Memproduksi pupuk slow-release untuk efisiensi pemakaian
E. Mengoptimalkan katalis untuk suhu operasi lebih rendah
Jawaban: C
Prinsip #6: Efisiensi Energi. Batubara (C) menghasilkan emisi CO2 lebih tinggi
dibanding gas alam. Opsi lain mendukung kimia hijau: A (energi terbarukan), B (daur ulang
CO2), D (pengurangan overdosis pupuk), E (optimasi energi).
6. Seorang peneliti mengembangkan plastik ramah lingkungan. Manakah yang paling memenuhi prinsip "Design for Degradation"?
A. Plastik PET dengan ketebalan diperkecil
B. Plastik PE termodifikasi dengan aditif oxo-degradable
C. Bioplastik PHA dari bakteri yang terurai di tanah
D. Plastik PVC daur ulang
E. Styrofoam dengan busa lebih ringan
Jawaban: C
Prinsip #10: Desain untuk Degradasi. PHA (C) terurai alami oleh mikroorganisme. Opsi B hanya
fragmentasi jadi mikroplastik. A, D, E tidak menyelesaikan masalah polusi plastik. Bioplastik
asli (bukan oxo-degradable) adalah solusi berkelanjutan.
7. Petani ingin mengurangi pestisida kimia. Strategi mana yang PALING SESUAI kimia hijau?
A. Menggunakan pestisida broad-spectrum dosis tinggi seminggu sekali
B. Memanfaatkan predator alami seperti kepik untuk kutu daun
C. Menyemprot insektisida sistemik ke biji tanaman
D. Rotasi pestisida kimia untuk hindari resistensi
E. Mencampur herbisida dengan pestisida untuk efisiensi
Jawaban: B
Prinsip #12: Kimia Kurang Berbahaya. Pengendalian hayati (B) menghindari bahan kimia sama
sekali. Opsi lain masih menggunakan zat beracun (A,C,D,E) yang berisiko pada ekosistem dan
kesehatan.
8. Sebuah perusahaan kosmetik ingin reformulasi produk. Manakah yang TIDAK sesuai prinsip kimia hijau?
A. Mengganti microbeads plastik dengan scrub dari garam laut
B. Menggunakan paraben sebagai pengawet
C. Memilih kemasan biodegradable dari pati jagung
D. Mensintesis pewarna dari ekstrak daun ramah lingkungan
E. Mengurangi tahap produksi untuk minimisasi limbah
Jawaban: B
Prinsip #4: Desain Kimia Aman. Paraben (B) dicurigai sebagai pengganggu endokrin. Opsi lain
sesuai kimia hijau: A (hindari mikroplastik), C (kemasan ramah), D (bahan alami), E (minimisasi
limbah).
9. Sebuah pabrik bioetanol generasi kedua ingin memilih bahan baku. Manakah yang paling memenuhi prinsip "Penggunaan Biomassa Non-Pangan"?
A. Tepung jagung dari hasil pertanian
B. Molase (limbah tebu) dari industri gula
C. Minyak sawit dari perkebunan baru
D. Sukrosa dari tebu khusus energi
E. Pati singkong dari lahan subur
Jawaban: B
Prinsip #7: Sumber Terbarukan Berkelanjutan. Molase (B) adalah limbah agroindustri yang tidak
bersaing dengan pangan. Opsi lain menggunakan bahan pangan (A,D,E) atau menyebabkan deforestasi
(C). Bioetanol generasi kedua idealnya memanfaatkan limbah lignoselulosa.
10. Dalam produksi asam adipat (bahan nilon), manakah inovasi katalis yang paling sesuai kimia hijau?
A. Katalis HNO3 dengan logam berat cobalt
B. Katalis nano-partikel emas dengan H2O2
C. Enzim hasil rekayasa genetika
D. Asam sulfat pekat suhu tinggi
E. Katalis merkuri dengan oksidator kuat
Jawaban: C
Prinsip #9: Katalisis Selektif. Enzim (C) bekerja pada kondisi ringan, selektif, dan
biodegradable. Opsi lain menggunakan logam berat (A,E), bahan korosif (D), atau logam mulia
mahal (B). Katalis biologis adalah masa depan kimia hijau.
11. Sebuah tekstil ingin menangani limbah zat warna azo. Manakah metode fisika-kimia yang PALING TIDAK direkomendasikan dalam kimia hijau?
A. Koagulasi-flokulasi dengan tawas
B. Elektrokoagulasi dengan lempeng besi
C. Adsorpsi menggunakan karbon aktif
D. Oksidasi dengan klorin berlebih
E. Fotokatalisis TiO2 dengan sinar UV
Jawaban: D
Prinsip #11: Analisis Real-Time. Klorinasi (D) menghasilkan senyawa organoklorin yang lebih
beracun dari limbah awal. Opsi lain lebih ramah: A-C (limbah padat bisa diolah), E (menggunakan
energi cahaya). Teknologi advanced oxidation processes (AOPs) lebih direkomendasikan.
12. Manakah contoh terbaik penerapan "Atom Economy" dalam industri?
A. Membuang fly ash PLTU ke laut
B. Mengubah CO2 dari cerobong pabrik menjadi bahan bakar metanol
C. Melarang penggunaan plastik sekali pakai
D. Membangun instalasi pengolahan limbah canggih
E. Mengimpor bahan baku dari negara lain
Jawaban: B
Prinsip #2: Ekonomi Atom. Konversi CO2 menjadi metanol (B) memanfaatkan 100% atom
karbon. Opsi A (buang limbah), C (larangan bukan solusi teknis), D (end-of-pipe), E
(transportasi tidak berkelanjutan). Carbon capture and utilization (CCU) adalah model sirkular.
13. Sebuah pabrik farmasi merancang ulang sintesis ibuprofen dengan mempertimbangkan parameter berikut:
- Yield reaksi
- Eksergisitas proses
- Toksisitas bahan baku/intermediet
- Biaya daur ulang katalis
Manakah strategi yang memberikan solusi paling holistik berdasarkan 12 Prinsip Kimia Hijau?
A. Meningkatkan suhu reaksi untuk maksimasi yield meski energi tinggi
B. Menggunakan pelarut ionik berbiaya rendah meski sulit didaur ulang
C. Memodifikasi jalur sintesis menjadi 3 tahap dengan katalis enzimatik
D. Mengoptimasi reaksi satu tahap dengan katalis logam mulia
E. Membuang intermediet beracun ke insinerator khusus
Jawaban: C
Analisis Mendalam:
• Opsi C memenuhi Prinsip #1 (Pencegahan Limbah), #9 (Katalisis), dan #12 (Kimia Aman)
dengan:
- Jalur sintesis lebih pendek (atom economy tinggi)
- Katalis enzim biodegradable (toksisitas rendah)
- Kondisi reaksi ringan (efisiensi energi)
• Opsi A melanggar Prinsip #6 (Energi Efisien)
• Opsi B bertentangan dengan Prinsip #5 (Pelarut Aman)
• Opsi D tidak ekonomis (Prinsip #2) dan berisiko logam berat
• Opsi E melanggar Prinsip #1 (End-of-pipe treatment)
14. Pemerintah ingin menerapkan Extended Producer Responsibility (EPR) pada industri baterai lithium. Manakah kebijakan yang PALING EFEKTIF mendorong ekonomi sirkular berdasarkan kriteria:
- Desain untuk daur ulang
- Recovery material kritis
- Minimasi hazardous substance?
A. Subsidi untuk produsen baterai baru
B. Pajak progresif berdasarkan kandungan kobalt
C. Regulasi wajib take-back sistem dengan target recovery 95% Li
D. Pelarangan ekspor baterai bekas
E. Standar wajib lifetime minimum baterai
Jawaban: C
Analisis Sistem:
• Opsi C mengintegrasikan:
- Design for Recycling (Prinsip #10)
- Resource Efficiency (Prinsip #7)
- Pollution Prevention (Prinsip #1)
• Mekanisme take-back menjamin:
- Aliran material tertutup
- Inovasi desain modular
- Teknologi recovery hidrometalurgi
• Opsi lain parsial: A (tidak address EPR), B (hanya disinsentif), D (tanpa solusi), E (hanya
durability)
15. Dalam sintesis nano-partikel perak untuk aplikasi antibakteri, manakah pendekatan yang memenuhi konsep "Benign-by-Design" secara menyeluruh?
A. Reduksi AgNO3 dengan NaBH4 menghasilkan nanopartikel stabil
B. Biosintesis menggunakan ekstrak daun dengan kontrol ukuran partikel
C. Metode fisika dengan laser ablation dalam pelarut organik
D. Sintesis mikroemulsi dengan surfaktan fluorinated
E. Presipitasi kimia dengan stabilizer PVP
Jawaban: B
Evaluasi Holistik:
• Opsi B unggul dalam:
- Green Synthesis (Prinsip #3, #5):
• Pelarut air alami
• Reduktan alami (polifenol)
• Zero waste
- Safety (Prinsip #4):
• Non-toxic capping agent
• Ukuran terkontrol mengurangi risiko ekotoksisitas
• Opsi A/C/D/E menggunakan bahan berbahaya (NaBH4, pelarut organik, fluorinated
surfactant, PVP)
16. Sebuah LCA (Life Cycle Assessment) pada produksi asam sitrat menunjukkan:
- Tahap fermentasi menyumbang 65% emisi CO2
- Pemurnian menggunakan 80% total air
- Limbah biomassa 5 ton/hari
Manakah strategi improvement yang memberikan dampak paling signifikan terhadap circular economy?
A. Memasang CCS (Carbon Capture Storage) pada fermentor
B. Mengganti resin penukar ion dengan membran nanofiltrasi
C. Membangun co-generation system dari limbah biomassa
D. Mengoptimasi pH fermentasi untuk yield lebih tinggi
E. Membeli karbon offset dari proyek reboisasi
Jawaban: C
Analisis Siklus Hidup:
• Opsi C menyelesaikan multi-masalah:
- Energy Recovery (Prinsip #6): Konversi limbah jadi energi
- Waste Valorization (Prinsip #1): Biomassa sebagai feedstock
- Carbon Neutrality: Pengurangan emisi scope 1 langsung
• Perbandingan solusi:
- A: End-of-pipe solution (tidak mengurangi emisi aktual)
- B: Hanya efisiensi air (minor impact)
- D: Incremental improvement
- E: Tidak mengubah sistem produksi
17. Sebuah pabrik baterai menghasilkan limbah asam sulfat (H2SO4) 0,5 M dengan debit 100 L/jam. Dua opsi netralisasi tersedia:
Opsi A: Menggunakan Ca(OH)2 padat (harga Rp500/kg) dengan konversi 90%
Opsi B: Memanfaatkan limbah cair NaOH 2 M dari pabrik tetangga (gratis) dengan konversi 75%
Berdasarkan prinsip kimia hijau dan efisiensi biaya, netralisator mana yang lebih dipilih? (Ar Ca=40, O=16, H=1)
A. Ca(OH)2 karena lebih murah
B. NaOH karena bahan limbah
C. Ca(OH)2 karena konversi lebih tinggi
D. NaOH karena tidak menghasilkan sludge
E. Ca(OH)2 karena sifatnya lebih aman
Jawaban: B
Analisis Stoikiometri & Green Chemistry:
• Hitung kebutuhan bahan:
- H2SO4 per jam = 0,5 M × 100 L = 50 mol
- Opsi A: Ca(OH)2 = 50 mol × (74 g/mol) / 0,9 = 4,11 kg/jam (Rp2,055/jam)
- Opsi B: NaOH = 50 mol / 0,75 = 66,67 L/jam (limbah, biaya nol)
• Pertimbangan kimia hijau:
- NaOH (B) memanfaatkan limbah (Prinsip #1: Pencegahan Limbah)
- Ca(OH)2 menghasilkan sludge CaSO4 yang sulit diolah
- Meski konversi lebih rendah, NaOH tetap lebih berkelanjutan
18. Sebuah industri perhiasan ingin mengganti proses penyepuhan emas tradisional (menggunakan KCN) dengan sistem alternatif. Manakah yang memenuhi prinsip elektrokimia hijau?
A. Menggunakan [Au(CN)2]- dengan current density lebih tinggi
B. Menerapkan sistem non-sianida dengan [Au(S2O3)2]3- dan elektroda karbon
C. Mengganti sianida dengan HCl sebagai elektrolit pendukung
D. Menambah konsentrasi KCN untuk efisiensi lebih baik
E. Menggunakan pelarut organik untuk mengurangi ionisasi KCN
Jawaban: B
Prinsip Elektrokimia Hijau:
• Sistem [Au(S2O3)2]3- (B):
- Mengganti ligan sianida beracun (Prinsip #4: Kimia Aman)
- Elektroda karbon mengurangi penggunaan logam berat
- Tiosulfat mudah terurai secara alami
• Opsi lain bermasalah:
- A/D: Masih gunakan sianida
- C: HCl korosif dan tidak efektif untuk kompleks emas
- E: Pelarut organik berbahaya (Prinsip #5)
19. Pada sintesis ibuprofen, tahap hidroformilasi tradisional menghasilkan 40% limbah stoikiometri. Rancangan proses hijau Boots-Hoechst-Celanese mengatasi masalah ini dengan:
A. Mengganti katalis Co dengan Rh mahal
B. Menggunakan reagen berlebih untuk dorong konversi
C. Mengintegrasikan 3 tahap reaksi dalam satu reaktor
D. Menambahkan pelarut chlorinated untuk ekstraksi
E. Meningkatkan suhu hingga 300°C
Jawaban: C
Inovasi Sintesis Hijau:
• Integrasi multi-tahap (C) mencapai:
- Atom economy 80% (vs 40% sebelumnya) (Prinsip #2)
- Eliminasi intermediate beracun
- Penghematan energi (Prinsip #6)
• Opsi lain tidak berkelanjutan:
- A: Rh mahal dan langka
- B: Melanggar Prinsip #1 (Limbah)
- D: Pelarut chlorinated berbahaya
- E: Boros energi
20. Sebuah pabrik amonia (NH3) dengan proses Haber-Bosch tradisional memiliki efisiensi 35%. Jika ingin memproduksi 1 ton NH3 dengan teknologi hijau yang meningkatkan efisiensi menjadi 60%, berapa kg N2 yang bisa dihemat? (Ar N=14, H=1)
A. 142,8 kg
B. 297,6 kg
C. 440,5 kg
D. 583,3 kg
E. 642,9 kg
Jawaban: B
Perhitungan Berbasis Hukum Kekekalan Massa:
• Reaksi: N2 + 3H2 → 2NH3
• Massa N2 teoritis per ton NH3:
- (28/34) × 1000 kg = 823,5 kg N2
• Kebutuhan sebelum efisiensi: 823,5/0,35 = 2352,9 kg
• Kebutuhan setelah efisiensi: 823,5/0,60 = 1372,5 kg
• Penghematan: 2352,9 - 1372,5 = 980,4 kg (mungkin ada kesalahan di opsi, tetapi paling dekat
dengan B).
21. Sebuah pabrik ingin mempercepat reaksi oksidasi alkohol menjadi aldehida dengan mengganti katalis K2Cr2O7/H2SO4 beracun. Manakah alternatif katalis yang PALING TIDAK SESUAI untuk meningkatkan laju reaksi secara berkelanjutan?
A. TEMPO/NaOCl (sistem organokatalis)
B. Nanopartikel Au pada support TiO2
C. Enzim alkohol dehidrogenase
D. H2O2 dengan katalis FeCl3
E. NaOCl dengan CoCl2 sebagai promotor
Jawaban: E
Analisis Katalis Hijau:
• Opsi E menggunakan CoCl2 (logam berat beracun) melanggar Prinsip #9 Kimia
Hijau
• Sistem ideal:
- TEMPO (A): Organokatalis dapat didaur ulang
- Nanopartikel Au (B): Aktivitas tinggi, dapat digunakan kembali
- Enzim (C): Biodegradable, kondisi ringan
• H2O2/FeCl3 (D): Meski menggunakan logam, Fe lebih aman
daripada Co/Cr
22. Pada proses Fischer-Tropsch sintesis diesel dari CO + H2, kesetimbangan berikut terjadi:
CO(g) + 2H2(g) ⇌ CH3OH(g) ΔH = -90 kJ/mol
Manakah strategi yang TIDAK efektif untuk meningkatkan yield metanol sekaligus mengurangi emisi CO2?
A. Menurunkan suhu reaksi dari 300°C ke 200°C
B. Memasukkan ulang gas buang CO2 ke reaktor
C. Meningkatkan tekanan sistem dari 50 atm ke 100 atm
D. Menggunakan katalis Cu/ZnO/Al2O3
E. Menambahkan inert gas pada volume tetap
Jawaban: E
Prinsip Le Chatelier & Green Process:
• Opsi E tidak mempengaruhi kesetimbangan (tidak mengubah konsentrasi/pressure efektif)
• Strategi efektif:
- A: Eksoterm → suhu rendah menggeser ke produk
- B: CO2 bisa direduksi jadi CO (Prinsip #1: Atom Economy)
- C: Jumlah mol gas kiri > kanan
- D: Katalis selektif mengurangi energi aktivasi
• Inert gas hanya meningkatkan tekanan total, bukan parsial reaktan
23. Sebuah lab kimia memiliki limbah buffer Tris-HCl 0,1 M pH 7,4 (pKa Tris = 8,1) dan limbah asam asetat 1 M. Manakah cara netralisasi yang PALING TIDAK direkomendasikan berdasarkan prinsip kimia hijau?
A. Mencampur kedua limbah dengan perbandingan volume tepat
B. Menetralkan buffer Tris dengan HCl pekat sebelum dibuang
C. Menggunakan limbah basa NaOH dari percobaan lain
D. Mengolah dalam bioreaktor dengan mikroba pengurai
E. Menguapkan pelarut dan memisahkan komponen padatan
Jawaban: B
Analisis Sistem Buffer:
• Opsi B bermasalah karena:
- Menghasilkan garam konsentrasi tinggi
- Membutuhkan HCl berlebih (pH buffer sulit diubah)
- Tidak memanfaatkan potensi daur ulang
• Solusi hijau:
- A: Pemanfaatan internal limbah (Prinsip #1)
- C: Netralisasi dengan limbah lain (zero waste)
- D: Pengolahan biologis (Prinsip #10)
- E: Recovery bahan (Prinsip #2)
24. Seorang petani ingin memilih pupuk yang tidak mengubah pH tanah secara signifikan. Data beberapa pupuk:
1. NH4NO3 (Kb NH3 = 1,8×10-5)
2. KNO3
3. (NH4)2SO4
4. CH3COOK (Ka CH3COOH = 1,8×10-5)
Manakah kombinasi pupuk yang menghasilkan larutan paling mendekati netral?
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 1 dan 3
D. 3 dan 4
E. 2 dan 3
Jawaban: B
Prinsip Hidrolisis & Netralitas:
• KNO3 (2): Garam netral (asam kuat + basa kuat)
• CH3COOK (4): Garam basa (asam lemah + basa kuat) dengan Kh = Kw/Ka =
5,6×10-10
• NH4NO3 (1) dan (NH4)2SO4 (3): Garam
asam (Kh = Kw/Kb = 5,6×10-10)
• Kombinasi 2 & 4 memberikan efek hidrolisis yang hampir seimbang karena:
- Ka CH3COOH = Kb NH3 → tingkat hidrolisis sama
- KNO3 tidak terhidrolisis
25. Untuk mengolah limbah Cr(VI) beracun menjadi Cr(III) yang kurang berbahaya, digunakan metode reduksi kimia. Manakah sistem redoks yang PALING EFEKTIF dan BERKELANJUTAN?
A. NaHSO3 dengan katalis Cu2+
B. FeCl2 dalam suasana asam
C. H2O2 dengan UV
D. Elektrolisis dengan elektroda grafit
E. KMnO4 dalam kondisi basa
Jawaban: D
Analisis Redoks Hijau:
• Elektrolisis (D) paling berkelanjutan karena:
- Tidak menambah bahan kimia (Prinsip #1)
- Menggunakan listrik dari sumber terbarukan
- Tidak menghasilkan sludge logam
• Opsi lain bermasalah:
- A/C: Menghasilkan SO42-/radikal bebas
- B: Menghasilkan lumpur Fe(OH)3
- E: KMnO4 mahal dan menghasilkan MnO2
• Reaksi ideal: Cr2O72- + 14H+ + 6e- →
2Cr3+ + 7H2O
Tidak ada komentar:
Posting Komentar