Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Unsur dalam Senyawa Kompleks

Senin, 22 Oktober 2018 edit

Prinsip penentuan bilangan oksidasi (biloks) pada atom/ion logam pusat senyawa kompleks tidak beda dengan penentuan biloks unsur dari senyawa lain. Namun yang sering dirasa sulit adalah banyaknya unsur atau spesi dalam senyawa kompleks itu. Bila ingin melihat trik sederhana menghitung biloks unsur pada senyawa umum dapat dilihat di sini. Silakan simak lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana cara menentukan biloks unsur dalam senyawa kompleks.

Untuk dapat menentukan bilangan oksidasi unsur atom/ion logam pusat adalah tahu posisi unsur dalam tabel periodik unsur, terutama unsur golongan utama (golongan A atau golongan 1-2 dan 13-18 pada sistem penggolongan 1-18). Ini akan dijadikan pedoman untuk menentukan muatan anion atau kation kompleks. Bilangan oksidasi unsur logam golongan utama biasanya sama dengan golongannya.

  • Unsur yang berada di sebelah kiri golongan 4 biasa memiliki bilangan oksidasi positif sesuai golongannya. Seperti Mg golongan 2 (II-A) maka biloksnya +2; Al golongan 13 (III-A) maka biloksnya +3, dst. Selain logam biasa ada kation NH4+.
  • Unsur yang berada di sebelah kanan golongan 4 biasa memiliki bilangan oksidasi negatif sesuai golongannya. Seperti Cl golongan 17 (VII-A) maka biloksnya –1; O golongan 16 (VI-A) maka biloksnya –2, dst.
Tahu beberapa anion atau molekul yang umum digunakan sebagai ligan pada senyawa kompleks.
  • Ligan netral seperti H2O, NH3, CO, NO
  • Ligan anion seperti CN, OH, Cl, I, C2O42–
Caranya:
  • Uraikan senyawa kompleks menjadi kation dan anion, batas penguraian biasa ditandai oleh tanda kurung kurung siku [....] bila ada.
  • Bila ada unsur atau kelompok unsur yang di sisi kiri tanda kurung siku [ ] biasa akan bermuatan positif
  • Bila ada unsur atau kelompok unsur yang di sisi kanan tanda kurung siku [ ] biasa akan bermuatan negatif.
Beriktu beberapa contoh.
K4[Fe(CN)6] 4K+ + [Fe(CN)6]4
[Fe(CN)6]4 biloks Fe + 6(CN) = –4
[Fe(CN)6]4 biloks Fe + 6(–1) = –4
[Fe(CN)6]4 biloks Fe – 6 = –4
[Fe(CN)6]4 biloks Fe = 6 4
[Fe(CN)6]4 biloks Fe = +2


Pt(NH3)2Cl4 [Pt(NH3)2]4+ + 4Cl
[Pt(NH3)2]4+ biloks Pt + 2(NH3) = +4
[Pt(NH3)2]4+ biloks Pt + 2(0) = +4
[Pt(NH3)2]4+ biloks Pt = +4

[PtCl6] 2 biloks Pt + 6(Cl) = –2
[PtCl6] 2 biloks Pt + 6(–1) = –2
[PtCl6] 2 biloks Pt – 6 = –2
[PtCl6] 2 biloks Pt = 6 2
[PtCl6] 2 biloks Pt = +4

K2[Fe(CN)5NO] 2K+ + [Fe(CN)5NO]2
[Fe(CN)5NO]2– biloks Fe + 5(CN) + NO = 2
[Fe(CN)5NO]2– biloks Fe + 5 (–1) + 0 = –2
[Fe(CN)5NO]2– biloks Fe –5 = –2
[Fe(CN)5NO]2– biloks Fe = 5 – 2
[Fe(CN)5NO]2– biloks Fe = +3

[Co(NH3)5NO]Cl2 [Co(NH3)5NO]2+ + 2Cl
[Co(NH3)5NO]2+ biloks Co + 5(NH3) + 2(NO) = +2
[Co(NH3)5NO]2+ biloks Co + 5(0) + 2(0) = +2
[Co(NH3)5NO]2+ biloks Co + 0 + 0 = +2
[Co(NH3)5NO]2+ biloks Co = +2

[Ag(NH3)2][Ag(CN)2] [Ag(NH3)2]+ + [Ag(CN)2]
[Ag(NH3)2]+ biloks Ag + 2(NH3) = +1
[Ag(NH3)2]+ biloks Ag + 2(0) = +1
[Ag(NH3)2]+ biloks Ag = +1

[Ag(CN)2]biloks Ag + 2(CN) = –1
[Ag(CN)2]biloks Ag + 2(–1) = –1
[Ag(CN)2]biloks Ag + –2 = –1
[Ag(CN)2] biloks Ag = 2 – 1
[Ag(CN)2]biloks Ag = +1

(NH4)2[Ni(C2O4)2(H2O)2] 2NH4+ + [Ni(C2O4)2(H2O)2]2
[Ni(C2O4)2(H2O)2]2– → biloks Ni + 2(C2O42–) + 2(H2O) = –2
[Ni(C2O4)2(H2O)2]2–biloks Ni + 2(–2) + 2(0) = –2
[Ni(C2O4)2(H2O)2]2– biloks Ni – 4 = –2
[Ni(C2O4)2(H2O)2]2– biloks Ni = 4 – 2
[Ni(C2O4)2(H2O)2]2– → Biloks Ni = +2.

Demikian. Silakan koreksi dengan menuliskan pada kotak komentar dibawah kiriman ini apabila ada hal yang kurang tepat. Terima kasih.
Bagikan di

4 komentar:

  1. Pak Urip , ternyata posting pak urip g bisa saya download , gimana y caranya agar bisa saya unduh?

    BalasHapus
  2. Di blok, kemudian dikopi-salin ke ms word.

    BalasHapus
  3. Terimakasih banyak, bermanfaat

    BalasHapus
  4. Pak mau nanya itu yg (PtCl6)2- itu knp jd 6Cl- trus kn bukannya konstanta tidak berpengaruh, kenapa disitu 6 ikut dikali -1 pak jdi -6 mohon dijawab terima kasihh

    BalasHapus

 
Copyright © 2015-2024 Urip dot Info | Disain Template oleh Herdiansyah Dimodivikasi Urip.Info